Senin, 15 Januari 2024

 

Gambar. Peta Konsep Unsur, Senyawa, dan Campuran

Materi dapat kalian temui dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kalian. Dengan adanya materi, kalian dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan. Saat lapar kalian membutuhkan maknan, saat haus air sangat berguna bagi tubuh kalian. Kalian juga membutuhkan tanah, batuan, atau pasir untuk membuat bangunan rumah. Agar lebih jelas mengetahui manfaat materi, sebaiknya kalian tahu pengertian dari materi.

 

A.      Materi

Tanah, batu, air, lilin, bensin, kayu, kain, dan tubuh kita sendiri serta berbagai bahan yang sering kalian temui sehari-hari merupkan materi. Berbagai bentuk materi itu mempunyai satu persamaan, yaitu memiliki massa dan menempati ruang. Jadi, materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan volume (menempati ruang)

Semua materi yang ada di alam akan mengalami perubahan, tidak ada yang abadi. Materi akan mengalami perubahan massa, perubahan volum, perubahan wujud, bahkan perubahan menjadi materi yang lain. Misalnya, air menguap, kayu terbakar menjadi abu, bangkai berubah menjadi tanah, dan buah membusuk. Dengan demikian, yang abadi hanyalah pencipta materi, yakni Tuhan Yang maha Esa

 

B.       Penggolongan Materi

Bagaimana cara mempelajari materi? Agar mudah mempelajari jumlah materi yang sangat banyak, para ahli menggolongkan materi sebagai berikut. Materi digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni zat murni atau zat tunggal (umumnya disebut zat) dan campuran. Suatu zat adalah materi dengan sifat dan susunan yang sama di seluruh bagiannya. Zat digolongkan menjadi unsur dan senyawa. Campuran digolongkan menjadi campuran homogen (serbasama) dan campuran heterogen (serbaaneka).

 

1.      Unsur

Zat tunggal dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Unsur merupakan bahan dasar alam semesta yang masing-masing memiliki struktur atom khas yang menentukan sifat kimianya. Sembilan puluh empat telah ditemukan di bumi. Delapan puluh persen di antaranya digolongkan sebagai logam yang bersifat mengatar panas, dapat ditekuk atau diulur dan berkarat. Sisanya merupakan unsur bukan logam dengan sifat lebih beraneka ragam meliputi gas, zat cair, dan zat padat. Sebesar 98,5 % dari massa kerak bumi hanya tersusun dai delapan unsur, dengan urutan dari yang paling banyak oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%), lebihnya adalah unsur-unsur lainnya. Sebagian besar unsur di alam berada dalam bentuk terikat dengan unsur lain, membentuk senyawa dan tidak dalam keadaan bebas, misalnya besi berada dalam bentuk biji besi (berikatan dengan oksigen). Beberapa unsur lain, berada dalam keadaan bebas sebagai unsurnya, contohnya emas dan oksigen.

Tubuh manusia mengandung oksigen dalam jumlah banyak. Selain itu, dalam sel dan jaringan tubuh juga banyak terdapat unsur hidrogen, karbon, dan nitrogen sebgai bagian penting penyusun bentuk kehidupan.

Beberapa unsur dengan jumlah kecil berperna penting pada proses kimia di dalam tubuh manusia. Manusia membutuhkan diet (masukan makanan) yang seimbang agar tetap sehat dan terhindar dari kekurangan unsur-unsur vital tersebut. Makanan-makan dari laut, seperti rumput laut dan minyak ikan merupakan sumber makanan yang kaya dengan unsur kalsium dan iodin. Kacang-kacangan dan biji-bijian sangat kaya dengan unsur kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Kuning telur merupakan sumber unsur sulfur, sodium, dan seng yang baik.

 

a.      Nama dan Lambang Unsur

Pada zaman dahulu, para ahli kimia di abad pertengahan telah memberikan nama unsur-unsur kimia dan memakai lambang untuk menuliskannya. Seorang ilmuwan Inggris, John Dalton (1766-1844). Membuat sendiri lambang-lambang unsur dengan daras lingkaran dan gambar tertentu di dalam lingkaran untuk tiap unsur. Adapun lambang senyawa dibuat dengan menggabungkan beberapa lambang unsur pembentuknya. Lambang unsur dari Dalton memiliki kelemahan yakni tidak praktis untuk menuliskan suatu senyawa.

 

Saat ini ditemukan 118 jenis unsur. Dari 118 jenis unsur tersebut, 94 unsur di antaranya merupakan unsur alam, dan 24 unsur buatan. Setiap unsur diberi nama dan lambang teretentu. Nama unsur ada yang diambil dari nama daerah atau tempat, misalnya Germanium (Jerman), Polonium (Polandia), Kalifornium (Kalifornia), dan Fransium (Prancis). Beberapa nama unsur diambil dari nama ilmuwan, misalnya Curium (Piere Currie), Einstenium (Einstein), dan Nobelium (Alfred Nobel). Ada pula nama unsur yang diambil dari istilah dalam bidang astronomi, misalnya Uranium (Uranus), Neptunium (Neptunus), dan Plutonium (Pluto).

Untuk memuahkan mengenal dan menuliskan senyawa kimia Jons Jacob Berzelius (1779-1848) mengusulkan pemberian lambang unsur menggunakan huruf.

Aturan penulisan lambang unsur adalah sebagai berikut.

1.        Lambang setiap unsur disusun dari singkatan nama ilmiah, yang umumnya dari bahasa latin.

2.        Suatu unsur dilambangkan dengan huruf besar (kapital) yang berasal dari huruf pertama nama unsur dalam bahasa latin (nama ilmiah).

Contoh:

Unsur

Nama Ilmiah

Lambang Unsur

Oksigen

Hidrogen

Karbon

Oxygen

Hydrogen

Carbon

O

H

C

3.        Suatu unsur dilambangkan dengan dua huruf jika mempunyai huruf depan yang sama. Huruf pertama pada lambang berupa huruf awal nama ilmiah unsur yang ditulis kapital, sedangkan huruf keduanya diambil dari huruf berikutnya yang ditulis dengan huruf kecil

Contoh:

Unsur

Nama Ilmiah

Lambang Unsur

Kalsium

Klorin

Kadmium

Kromin

Kobalt

Calcium

Chlorine

Cadmium

Chromium

Cobalt

Ca

Cl

Cd

Cr

Co

 

Pada umumnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam bentuk persenyawaan, misalnya unsur natrium ditemukan dalam bentuk garam dapur yang merupakan persenyawaan antara unsur natrium dan unsur klorin. Tetapi, ada unsur di alam yang tidak terdapat dalam bentuk persenyawaan, misalnya tembaga, perak, emas, dan seng. Berikut ini unsur-unsur dan lambang unsur yang  telah dikenal.

 

b.      Rumus kimia

Dalam ilmu kima, rumus kimia dibedakan menjadi dua berdasarkan jumlah atom penyusunnya, kedua rumus kimia itu meliputi rumus kkima unsur dan rumus kima senyawa.

1)      Rumus Kimia Unsur

Unsur-unsur dengan partikel monoatomik (satu atom) mempunyai rumus kimia seperti lambang unsurnya.

Contoh:

Karbon C

Perak Ag

2)      Rumus Kima Senyawa

Senywa yang tersusun dari partikel-partikel berupa molekul mempunyai rumus kima yang disebut rumus molekul. Rumus molekul menunjukan jumlah atom tiap unsur yang membentuk molekul senyawa. Jadi, rumus molekul merupakan lambang suatu senyawa

v  Unsur-unsur yang membentuk molekul dengan menggabungkan dua atom yang sama (diatomik)

Contoh:

Hidrogen (H2);               Fluorin (F2);                 Iodin (I­2);

Oksigen (O2);                 Nitrogen (N2)              Bromin (Br2);

v  Unsur-unsur yang menggabungkan sesamannya (atomik)

Contoh:

Fosfor (P4) (Tetraatomik)

Belerang (S8) (Oktaatomik)

v  Senyawa dengan susunan molekul dari dua atom atau lebih yang berbeda

Contoh:

-       Senyawa air, rumus kimia H2O, terdiri atas 2 atom H dan 1 atom O

-       Senyawa glukosa, rumus kimia C6H12O6, terdiri atas 6 atom C, 12 atom H, dan 6 atom O

 

c.       Sifat-sifat Unsur logam

Sifat fisik unsur sengatlah unik. Di satu sisi ia dikenal sebagai zat yang sangat kuat dan keras, namun logam juga mudah ditempa dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan.  Ini yang menyebabkan unsur logam banyak digunakan oleh manusia. Mulai dari alat rumah tangga hingga pesawat, semua memanfaatkan berbagai logam. Tahukah kalian, apa yang menyebabkan logam memiliki kekuatan seperti itu?

Dalam unsur logam, terdapat atom-atom penyusunnya. Atom-atom ini tersusun dengan rapat. Jika kalian masih ingat tentang wujud zat padat, ini pula yang terjadi pada unsur-unsur logam. Di karenakan hampir semua logam berwujud padat, maka sifat unsur logam juga sama dengan zat berwujud padat.

Hampir semua? Apakah itu berarti ada unsur logam yang tidak berwujud padat?

Ya, ada unsur yag digolongkan logam, tetaoi bentuknya tidak padat, melainkan cair yaitu Raksa/Merkuri.

Unsur-unsur logam dapat berubah bentuk jika diberikan perlakuan, seperti yang terjadi pada wujud zat mengalami perubahan fisika. Unsur logam dapat kembali padat dan tetap pada bentuk setelah perlakuan dihentikan, karena ikatan antar atom penyusunnya yang kuat.

Sifat lain yang dimiliki unsur logam adalah memiliki kemampuan menghantarkan listrik yang baik. Oleh karena sifat penghantar listrik inilah, unsur logam sering dimanfaatkan untuk alat-alat industri yang berhubugnan dengan listrik. Emas, perak dan tembaga adalah 3 unsur logam yang memiliki daya hantar listrik terbaik. Meski demikian, untuk keperluan industri, tembaga, aluminium, atau besi lebih banyak digunakan dibanding Emas atau perak. Zat yang dapat menghantarkan listrik disebut sebagai konduktor. Kebalikan dari konduktor adalah isolator.

Unsur logam secara umum dapat dibedakan dari unsur nonlogam karena terlihat mengkilap. Kilapan permukaan logam berasal dari pantulan cahaya yang diserap oleh partikel dalam atom yang disebut elektron.

Aluminium



Berelium



Timbal

 

d.      Sifat-sifat Unsur Non Logam

Sifat-sifat unsur non logam merupakan kebalikan dari sifat-sifat unsur logam. Jumlah unur nonlogam yang ditemukan dan dikenali di alam semesta ini hanya 17 unsur, yang terdiri atas 11 unrun nonlogam rekatif dan 6 unsur dari golongan gas mulia. Dari 17 unsur tersebut, 5 unsur berwujud padat, 1 unsur berwujud cair, dan 11 unsur berwujud gas pada suhu ruang.

Tabel. Wujud unsur nonlogam pada suhu ruang

Nama Unsur

Simbol

Wujud

Karbon

C

Padat

Fosfor

P

Padat

Selenium

Se

Padat

Iodin

I

Padat

Nitrogen

N

Gas

Oksigen

O

Gas

Fluor

F

Gas

Klorin

Cl

Gas

Bromin

Br

Cair

Hidrogen

H

Gas

Helium

He

Gas

Neon

Ne

Gas

Argon

Ar

Gas

Kripton

Kr

Gas

Xenon

Xe

Gas

Radon

Rn

Gas

 

2.      Senyawa

Pada umumnya, unsur-unsur di alam tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan bergabung satu sama lain membentuk senyawa. Suatu senyawa paling sedikit terdiri atas dua unsur. Jadi, senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih secara kimia dengan perbandingan tertentu. Senyawa memiliki sifat-sifat kimia yang berbeda dengan sifat unsur-unusr penyusunnya. Natrium maupun klorin dalam bentuk unsur murni merupakan unsur yang berbahaya. Sebaliknya, dalam bentuk senyawa, natrium klorida, merupakan bahan penting dalam tubuh makhluk hidup.

Senyawa juga tergolong zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Suatu zat dapat diketahui tergolong dalam unsur atau senyawa dengan menunjukan jenis unsur penyusun zat itu. Gula tebu merupakan contoh suatu senyawa. Hal itu dapat ditunjukan dengan memanaskan gula tebu pada suhu yang tinggi sampai membentuk arang (karbon) dan uap air. Sebagai kesimpulan, gula tebu terdiri atas tiga jenis unsur, yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen.

 

a.      Komposisi senyawa

Bagaimana komposisi unsur pembentuk senyawa? Perhatikan tabel berikut, yang menyatakan data dari suatu percobaan yang mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam membentuk air.

Tabel. Data percobaan antara Oksigen dan Hidrogen menjadi Air

No

Zat Sebelum Reaksi

Zat Sesudah Reaksi

Hidrogen

Oksigen

Air yang Dihasilkan

Sisa

1

1 gram

8 gram

9 gram

-

2

2 gram

16 gram

18 gram

-

3

3 gram

8 gram

9 gram

2 gram hidrogen

4

2 gram

19 gram

18 gram

1 gram oksigen

5

4 gram

35 gram

36 gram

3 gram oksigen

Dari hasil percobaan di atas ternyata perbandingan massa hidrogen dengan oksigen adalah tetap, yaitu hidrogen = 1 dan oksigen = 8, jadi, perbandignan atau komposisi unsur dalam suatu senyawa adalah tetap.

Senyawa-senyawa merupakan zat tunggal, tetapi dapat dipisahkan menjadi unsur-usurnya melalui reaksi kimia biasa. Sebagai contoh, air dapat dipisahkan menjadi unsur hidrogen dan oksigen melalui reaksi elektrolisis.

b.      Senyawa dan kegunaan

Hingga saat ini telah dikenal lebih dari 10 juta jenis senyawa dan jumlah tersebut masih terus bertambah. Senyawa ada yang terdapat di alam dan ada pula yang dibuat di laboratorium dengan cara sintesis. Berikut ini terdapat beberapa macam senywa dan kegunaannya.

Tabel. Beberapa Macam Senyawa dan Kegunaannya

Senyawa

Rumus

Kegunaannya

Asam asetat

CH3COOH

Cuka makan

Asam benzoat

C6H5COOH

Pengawet makanan

Asam askorbat

C6H8O6

Vitamin C

Kalsium karbonat

CaCO3

Bahan bangunan

Soda kue

NaHCO3

Pengembang roti

Asam arang

CO2

Penyegar minuman

Aspirin

C9H8O4

Mengurangi rasa sakit

Magnesium hidroksida

Mg(OH)2

Obat penawar asam

Asam klorida

HCl

Pembersih lantai

Natrium klorida

NaCl

Garam dapur

Soda kaustik

NaOH

Pengering, bahan pembuat sabun

Glukosa

C6H12O6

Pemanis

Asam sulfat

H2SO4

Pengisi aki

Urea

CO(NH2)2

Pupuk

Air

H2O

Minuman, MCK, dsb

 

3.      Campuran

Segala sesuatu yang ada di alam tersusun dari bahan-bahan kimia, termasuk tubuh kita. Beberapa benda hanya terdiri atas satu zat, namun kebanyakan makanan adalah campuran. Campuran kopi dan air panas akan membentuk suatu larutan yang masih bisa dipisahkan. Larutan  kopi yang dipanaskan akan menhasilkan air dalam bentuk uap air dan bubuk kopi yang tertinggal. Campuran garam dan pasir masih memperlihatkan bentk butiran tiap-tiap zat. Jadi, campuran dapat berupa larutan, padatan, atau gas seperti udara di sekitar kita. Komponen penyusun campuran itu bervariasi. Kadang-kadang campuran memiliki komponen yang sangat halus sehingga untuk membedakannya memerlukan bantuan mikroskop.

Percampuran logam dengan logam lain disebut paduan logam. Percampuran logam dilakukan dengan melelehakan logam-logam tersebut sehingga dapat membentuk campuran homogen. Contoh paduan logam yang dapat kita jumpai adalah stainless steel, dan perunggu. Stainless stell banyak digunakan untuk pembuatan alat dapur seperti sendok, garpu, pisau, dan oven. Alat-alat bedan dan gunting juga terbuat dari bahan stainless stell. Stainless stell merupakan campuran tiga macam logam, yaitu besi, nikel, dan krom.

Perunggu banyak digunakan pada pembuatan medali dan benda seni lainnya, misalnya patung. Perunggu merupakan campuran tiga macam logam, yaitu tembaga, seng, dan timah. Kuningan banyak digunakan untuk pembuatan ornamen, misalnya hiasan dinding dalam bentuk relief dan kaligrafi. Kuningan merupakan campuran antara tembaga dengan seng.

Emas yang banyak diperdagankan juga merupakan campuran, kecuali emas murni 24 karat. Perhiasan emas yang dijual berkadar 18 karat, 20 karat, atau 22 karat. Masing-masing menunjukan kadar emasnya. Untuk memperkuat emas, campuran yang digunakan biasanya tembaga. Tetapi, untuk mendapatkan tampilan yang lebih menarik, selain dicampur tembaga juga ditambahkan perak sehingga menghasilkan emas berwarna putih dan disebut emas putih.

Campuran dapat digolongkan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran dengan susunan pada seluruh bagiannya sama. Campuran homogen biasanya disebut larutan. Keseluruhan wujud komponen penyusun campuran homogen tidak dapat dibedakan satu dengan yang lain. Namun sifat masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Sebotol cuka yang dituangkan ke dalam segelas air akan membentuk campuran yang homogen. Campuran tersebut membentuk larutan yang sama warna dan kekentalannya. Tidak dapat dibedakan antara lapisan air dan cuka walaupun menggunakan mikroskop. Akan tetapi, sifat masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa asam dari cuka atau wujud cair dari sifat fisika air. Campuran antara air dan cuka merupakan campuran homogen.

Campuran heterogen adalah campuran yang perbandingan susuna di setiap bagiannya tidak sama. Komponen-komponen penyusun campuran itu masih dapat dibedakan dan masih tampak masing-masing sifatnya. Campuran gula pasir dan cokelat bubuk masih dapt dibadakan masing-masing bentuk kristal dan sifatnya. Campuran heterogen dibedakan menjadi dua yaitu, koloid dan suspensi. Koloid adalah partikel yang ukurannya berkisar antara ukuran rata-rata molekul, yaitu 1 mµ hingga 1µ. Adapun suspensi adalah sistem yang di dalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat, setengah padat, atau cairan) tersebar secara seragam dalam medium cair atau gas.

 

4.      Memisahkan Campuran

Kalian sudah mempelajari berbagai jenis campuran yang seringkali ditemui di sekitar kita. Ada kalanya, kita perlu melakukan pemisahan pada campuran dengan tujuan tertentu. Pemisahan campuran dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, lingkungan tempat tinggal, bahkan juga dilakukan pada skala besar dala, proses industri.

Pemisahan campuran dilakaukan untuk berbaai tujuan. Beberapa di antaranya adalah untuk memurnikan suatu zat, menghilangkan endapan yang mengganggu, memisahkan zat agar dapat dimanfaatkan kembali, dan sebagainnya. Sifat campuran akan mempengaruhi metode pemisahan yang dipilih agar tujuan tercapai

a.       Pemisahan campuran pada partikel tidak larut

Pemisahan campuran pada partikel tidak larut dilakukan pada campuran berjenis suspensi dan koloid, karena partikel zat yang dilarutkan lebih besar dibandingkan partikel zat pelarutnya. Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.

 

1)      Dekantasi

Metode dekantasi dilakukan untuk memisahkan suspensi. Suspensi dibiarkan cukup lama sehingga sebagian besar sedimen/endapan terkumpul id dasar wadah. Cairan di atas sedimen kemudaian dituangkan dengan hati-hati ke dalam wadah lain.

 

Gambar di atas menunjukan cara melakukan metode dekantasi.

 

2)      Pengayakan dan Penyaringan

Pengayakan adalah metode pemisahan sangat sederhana yang banyak dilakukan, tanpa perlu menggunakan alat-alat yang sulit didapat. Tujuannya adlah untuk memisahkan partikel kecil dari partikel yang lebih besar. Lubang pada ayakan diatur sesuai kebutuhan pemisahan.

 

Gambar diatas merupan contoh metode pengayakan yang lazim digunakan

Selain pengayakan, metode penyaringan menggunakan prinsip yang sama, yang pembedannya adalah ukuran partikel yang akan dipisahkan. Metode penyaringan digunakan untuk memisahakan partikel yang jauh lebih kecil dibandngakan pengayakan. Alat yang digunakan umumnya adalah kertas atau kain penyaring yang memiliki pori-pori kecil. Metode ini banyak digunakan misalnya pada penyaringan serbuk kopi agar didapatkan air kopi yang bebas endapan atau digunakan pada masker yang digunakan untuk menahan partikel debu

 

3)      Sentrifugasi

Metode sentrifugasi menggunakan gerakan partikel dalam proses pemisahannya. Contohnya adalah proses pengeringan baju seperti yang terliha dalam gambar. Dengan pemutaran yang sangat cepat, partikel air yang terserap dalam pakaian basah akan terpisah dan mengalir lubang-lubang-lubang di dinding tabung, kemudaian mengalir keluar mesin cuci melalui pipa atau selang. Proses yang sama juga digunakan pada proses pemisahan darah dan susu.

 

4)      Pemisahan magnetis

Magnet dapat mengangkat besi dan baja. Magnet tidak berfungsi pada plastik, kaca, kertas, atau karton. Karenanya, magnet menjadi cara termudah untuk memisahkan besi dan baja dari bahan non magnet.

 

 

b.      Pemisahan campuran pada Partikel Larut

Pemisahan campuran pada partikel larut dilakukan untuk partikel larut dilakukan untuk partikel zat yang lebih kecil dibandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut. Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.

 

1)      Evaporasi dan kristalisasi

Penyaring tidak dapat memisahkan partikel zat terlarut dalam larutan karena partikelnya terlalu kecil untuk ditangkap oleh filter apapun. Namun kristal murni dari zat terlait (disebut residu) akan tertinggal jika pelarut dipanaskan sehingga menguap dan menjadi gas. Mendidihakan larutan mempercepat proses penguapan. Prinsip inailah yang digunakan pada metode evaporasi dan kristalisasi. Salah satu pemanfaatan metode ini adalah pada proses pengolahan garam dari air laut.

 

2)      Distilasi/penyaringan

Distilasi juga melibatkan penguapan seperti pada metode evaporasi, tujuannya untuk mengumpulkan pelarut yang menguap sehingga tidak membiarkannya lepas ke udara. Pelarut yang menguap didinginkan dan dikondensasikan kembali menjadi cairan, kemudian dikumpulkan. Cairan ini dikenal dengan nama distilat. Seperti dalam penguapan, zat yang tersisi di wadah aslinya dikenal sebagai residu. Air keran yang tidak murni karena mengandung zat lain seperti kotoran, fluorida, dan klor, perlu didistilasi untuk memperoleh air murni atau air suling.

 

3)      Kromatografi

Kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan warna pada tinta, pewarna makanan, dan campuran warna lainnya. Media yang digunakan berupa kertas minyak atau kertas saring, berisi bercak campuran yang ditempatkan di kotak dengan pelarut (misalnya air). Warna yang berbeda bergerak dengan sendirinya menjadi terpisah-pisah di sepanjang media tersebut

 

Gambar di atas merupakan contoh hasil kromatografi

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Postingan Populer