Sabtu, 22 Juni 2024

 

A.      Tentang Sains

1.        Pengertian Sains

Jadi apakah sebenarnya Sains itu? “Sains adalah ilmu pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik”

Kata lain untuk IPA adalah sains. Sains itu ada dimana-mana. Mari kita perlihatkan beberapa contoh. Kita mulai dari diri kalian sendiri, binatang, atau tumbuhan. Semuanya bagian sains. Kemudian mari kita perhatikan udara, listrik, cahya, makanan, sampai dengan pelangi, juda adalam dalam pelajaran sains. Bahkan gempa bumi sampai dengan angkasa luar juga merupaka bagaian dari Sains. Jadi, sains ada dalam diri kita dan di sekitar kita. Sains digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti dokter dan perawat, arsitek, ahli komputer, pilot, insinyur, polisi, ahli pangan dan nutrisi, serta berbagai profesi lainnya.

2.        Cabang-Cabang Sains

Objek yan dipelajari dalam Sains sangat luas meliputi seluruh benda di alam dengan interaksinya. Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil misalnya bakteri, virus, dan partikel-partikel penyusun atom, juga berupa benda-benda berukuran sangat besar, misalnya bumi, matahari hinggga jagar raya. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, maka sains dikelompokan menjadi beberapa cabang utama berikut ini..

a.      Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Biologi dibagi lagi menjadi beberapa cabang, di antaranya sebagai berikut.

1.      Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari hewan. Zoologi dikelompokan lagi menjadi banyak cabang, seperti Entomologi (Ilmu Tentang serangga) dan Ornitologi (Ilmu tentang burung)

2.      Botani adalah cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan

3.      Mikrobiologi adalah cabang biologi yang mempelajari mikroorganisme (organisme sangat kecil). Mikrobiologi juga memilki beberapa cabang, seperti Virologi (ilmu tentang virus) dan Bakteriologi (ilmu tentang bakteri)

4.      Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup.

b.      Fisika

Fisika adalah ilmu tentang aspek mendasar alam, misalnya materi, energi, gaya, gerak, panas, cahaya, dan berbagai gejala alam fisik lainnya. Dengan demikian, cakupan fisika juga sangat luas. Berikut ini beberapa cakupan atau cabang dari fisik.

1.      Mekanika, mempelajari tentang gerak pada benda

2.      Elektronika, mempelajari listrik dan magnet

3.      Optika geometri, mempelajari tentang cahaya dan alat-alat optik

4.      Termodinamika, mempelajari mengenai energi panas

c.       Kimia

Kimia merupakan ilmu tentang materi berserta sifatnya, strukturnya, reaksi atau perubahannya, dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Cabang kimia antara lain sebagai berikut.

1.      Kimia organik, mempelajari bahan-bahan kimia yang ada pada makhluk hidup

2.      Kimia anorganik, mempelajari tentang bahan kimi dalam benda-benda tak hidup

3.      Biokimia akan mempelajari mengenai proses kimia yang terjadi di tubuh makhluk hidup dan analisis senyawa yang terlibat.

4.      Kimia farmasi, mempelajari mengenai pengembangan bahan-bahan yang mengandung obat

5.      Kimia analitik, mempelajari tentang teori-teori analisis suatu zat atau komponen serta metode-metode dalam analisis.

d.      Geologi

Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu mengenai planet Bumi dan perubahannya. Beberapa cabang Geologi antara lain sebagai berikut:

1.      Vulkanologi, mempelajari tentang gunung berapi

2.      Seismologi, mempelajari tentang gempa bumi

3.      Paleontologi, mempelajari tentang fosil dan jejak-jejak yang terdapat dalam batuan, sehingga kita bisa menginterpretasikan keadaan masa lampau

4.      Geomorfologi, mempelajari tentang bentang alam dan proses-proses geomorfologi yang bekerja pada suatu daerah.

e.       Astronomi

Astronomi adalah ilmu yang mempelajarai tentang benda-benda langit dan fenomena-fenomena yang terjadi di luar angkasa. Benda-benda langit tersebut antara lain bintang, planet, komet, asteroid, hingga galaksi

f.       Ekologi

Ekologi adalah ilmu tentang interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Bidang ilmu ini membahas tentang berbagai masalah lingkungan, misalnya plusi udara, tanah, dan air, serta efek perubahan iklim dan kepunahan hewan tertentu.

3.        Ilmuwan Sains

Orang yang khusus melakukan penelitian bagi pengembangan ilmu sains di sebut Ilmuwan Sains. Ilmuwan sains ada di sekitar kita. Mereka sering melakukan penelitian untuk mengembangkan pengetahuan atau menciptakan sesuatu sebagai produk.

Siapa yang tidak kenal Albert Einstein? Ilmuwan jenius dunia terkenal yang mendalami cabang Fisika mengenai teori relativitas. Melalui penelitiannya, ia telah menyumbangkan teori yang menjadi dasar perkembangan berbagai penemuan. Juga ada banyak ilmuwan lain yang telah mengembangkan ilmu sains. Atau menemukan berbagai alat yang mempermudah hidup manusia dan lingkungan, seperti Thomas Edison, Wreigh bersaudara, Galileo Galilei, Charles Darwin dan masih banyak lagi.

Namun tahukah kalian bahwa Indonesia juga memiliki banyak ilmuwan, bahkan beberapa sangat terkenal di dunia Sains internasional. Pasti kalian tidak asing dengan Bapak B.J. Habibie, ilmuwan kita di bidang kedirgantaraan. Beliau juga adalah Presiden RI yang ketiga.

Tabel. Ilmuwan Sains dengan Bidang Penelitiannya

No

Nama Ilmuwan Sains

Bidang Penelitiannya

1

Wright bersaudara

Wright bersaudara (Wright brothers), Orville (19 Agustus 1871 - 30 January 1948) dan Wilbur (16 April 1867 - 30 May 1912) adalah dua orang Amerika yang dicatat sebagai penemu pesawat terbang karena mereka berhasil membangun pesawat terbang yang pertama kali berhasil diterbangkan dan dikendalikan oleh manusia pada tanggal 17 Desember 1903.

2

B.J. Habibie

Di samping prestasi dalam bidang penerbangan, BJ Habibie juga mengemukakan teori inovatif bernama “Teori Crack Propagation,” yang menjadi solusi untuk mendeteksi rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat. Berkat kontribusinya dalam bidang ini, beliau dijuluki dengan sebutan “Mr. Crack.”

3

Albert Einstein

Albert Einstein adalah fisikawan teoretis kelahiran Jerman, secara luas diakui sebagai salah seorang ilmuwan terhebat sepanjang masa. Einstein terkenal atas pengembangan teori relativitas, tetapi ia juga membuat konstribusi penting terhadap pengembangan teori mekanika kuantum.

4

Terry Mart

Dari penelitian yang dilakukan, Terry berhasil menemukan sebuah model partikel yang kemudian dinamakan Kaon-MAID. Namun, karena koneksi internet di UI saat itu masih lambat, model yang dibuat secara interaktif dan online itu akhirnya dipasang di Universitat Mainz Jerman.

5

Isaac Newton

Sir Isaac Newton FRS PRS adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, teolog dan penulis Inggris yang secara luas diakui sebagai salah satu matematikawan, fisikawan terbesar, dan ilmuwan paling berpengaruh sepanjang masa.

6

Yogi A. Erlangga

Yogi menyelesaikan persamaan Hemholtz dengan matematika numerik secara cepat (robust). Persamaan itulah digunakan untuk pemrosesan data seismik menjadi seratus lebih cepat, lebih baik dan cepat dari yang digunakan oleh perusahaan minyak.

7

Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison adalah penemu lampu pijar atau bohlam, penemuan terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia. Walaupun pertama kali ditemukan oleh Thomas Alva Edison, terdapat beberapa tokoh lain yang berkontribusi pada pengembangan teknologi revolusioner ini.

8

Nelson Tansu

Sebelumnya, Nelson menempuh pendidikan di Universitas Wisconsin Madison, Amerika Serikat lewat jalur beasiswa. Penemuannya yang cukup besar bagi masyarakat terbukti dari penemuan lampu LED dan laser untuk beberapa beberapa perusahaan. Penggunaan teknologi tersebut bisa menghemat energi yang sangat besar.

9

Alexander G. Bell

Meskipun Alexander Graham Bell paling dikenang sebagai penemu telepon , dia juga menemukan perangkat lain. Bell mengembangkan beberapa teknologi sonik, termasuk photophone (1880) dan Graphophone (1886). Ia juga mengembangkan teknologi medis.

10

Khoirul Anwar

Ia menemukan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) atau yang saat ini dikenal sebagai 4G LTE. Alumnus Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang ini diakui karyanya setelah konsep FFT menjadi standar International Telecommunication Union (ITU)

11

Wilhelm Rontgen

Wilhelm Conrad Röntgen (lahir 27 Maret 1845, Lennep, Prusia [sekarang Remscheid , Jerman]—meninggal 10 Februari 1923, Munich , Jerman) adalah seorang fisikawan yang menerima Hadiah Nobel Fisika pertama, pada tahun 1901, atas penemuannya tentang Sinar-X

12

W. Z. Johannes

Sebagai dokter Indonesia pertama yang mempelajari ilmu radiologi di Belanda, WZ Johannes juga menjadi ahli rontgen pertama yang sangat berjasa dalam pengembangan ilmu kedokteran Indonesia sehingga mendapat gelar Pahlawan Nasional.

13

Marie Curie

Maria Salomea Skłodowska-Curie adalah perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium.

14

Eniya Listiani Dewi

Pemegang gelar Doctor of Engineering dari Universitas Waseda Tokyo ini sukses melakukan rekayasa sel bahan bakar (fuel cell) yang ramah lingkungan untuk menghasilkan listrik dari gas hidrogen.

15

Galileo Galilei

Galileo mengembangkan teleskop buatannya dan melangkah lebih maju dengan mengamati banyak benda langit. Mulai dari kawah di bulan, bintik matahari, cincin Saturnur, dan melacak fase Venus.

16

Josaphat Sumantyo

Prestasinya sangat mengagumkan. Associate Professor Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang ini tercatat sebagai penemu radar satelit untuk pengamatan permukaan bumi. Teknologi temuannya berbasis microwave remote sensing dan mobile satellite communications.

17

Theodore Maiman

Theodore Maiman merupakan seorang fisikawan Amerika yang dikenal sebagai “Bapak Laser”. Pada tahun 1960, ia berhasil membuat perangkat yang memancarkan cahaya koheren pertama di dunia, yang kemudian dikenal sebagai laser

18

Bambang Widiatmoko

Bambang berhasil menciptakan alat pencacah sinar laser yang hanya sebesar jari kelingking sebagai produk dasar. Kemudian Bambang menyempurnakan temuannya agar bisa diproduksi secara massal.

 

B.       Laboratorium IPA

1.        Pengertian Laboratorium

Para ilmuwan Sains biasa melakuan penelitian atau percobaan di laboratorium, meskipun banyak juga yang melakukannya di luar laboratorium. Lalu sebenarnya, apa yang membedakan sabuah laboratorium dengan tempat-tempat lainnya.

Gambar. Laboratorium IPA

Laboratorium adalah suatu tempat di mana dilakukan kegiatan percobaan, pengukuran, penelitian, atau riset ilmiah yang berhubngan dengan ilmu Sains (kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya. Secara fisik laboratorium mengacu kepada suatu ruangan tertutup yang dilengkapi berbagai peraltan percobaan atau penelitian. Laboratorium bukanlah tempat yang tidak asing di pusat studi maupun penelitian, bahkan keberadaanya sangat penting karena pada penggunaannya untuk mengamati, meneliti, dan menghasilkan penemuan baru.

2.        Alat Alat Laboratorium

Laboratorium merupakan salah satu pusat aktivitas ilmiah, yang meliputi riset, eksperimen, dan pengukuran. Pada setiap laboratorium terdapat macam-macam alat dengan fungsinya masing-masing. alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.

Oleh karena itu, diperlukan  pengenalan alat-alat laboratorium. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan prosedur pemakaian alat. Berikut beberapa alat-alat laboratorium dan kegunaannya. Mari mengenalnya lebih dekat

Tabel. Alat-alat laboratorium IPA


No

Nama Alat Ukur

Gambar

Kegunaan

1

Gelas Ukur

Untuk mengukur volume cairan

2

Gelas Kimia atau Beaker glass

Membuat larutan dan sebagai wadah larutan

3

Labu Erlenmeyer

Mulut labu di desain lebih kecil dari bagian bawah, sehingga cocok digunakan untuk menampung larutan atau bahan kimia yan dikhawatirkan dapat tumpah ketika di kocok

4

Tabung Reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat kimia dalam jumlah kecil

5

Kaca Arloji

Untuk meletakkan bahan yang berupa padatan

6

Cawan Petri

Untuk menginokulasikan suatu mikroba atau melihat ada atau tidak adanya mikroba

7

Spatula

Untuk mengambil objek padatan

8

Statif

Untuk mengamankan/menjepit alat lain

9

Stopwatch

Untuk mengukur waktu

10

Mikroskop

Untuk mengamati benda berukuran sangat kecil

Ada banyak lagi alat-alat laboratorium yang akan kalian kenal dan gunanya pada bab-bab selanjtunya sepanjang tingkatan SMP, seperti berbagai jenis logam, kabel listrik, dan bola lampu serta macam-macam alat ukur lainnya.

3.        Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium

Sering kali dalam membuat laporan percobaan, kalian perlu menggambarkan susunan alat yang digunakan dalam percobaan tersebut. Sesuai kesepakatan ahli Sains di seluruh dunia, diagral alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi (2D), yaitu berupa kurva dan garis. Kalian tidak perlu menjadi ahli gambar untuk dapat menggambar diagram alat laboratorium. Selalu gunakan pensil dan penggaris untuk menggambar diagram alat.

Gambar. Diagram Alat digambarkan dalam bentuk 2 Dimensi

4.        Keselamatan di Laboratorium

Di dalam laboratorium terdapat berbagai alat dan bahan, serta perlengkapan laboratorium lainnya. Alat dan bahan tersebut harus diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang hendak di capai. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikukum, eksperimen dan penelitian. Bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan ekperimen.

Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:

a.       Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing.

b.      Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan

c.       Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan

d.      Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain

e.       Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.

f.       Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia

g.      Jangan meletakan botol yang berisi bahan kimia langsung terekena sinar matahari

h.      Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.

Pada tingkatan SMP, kalian akan melakukan berbagai percobaan dengan menggunakan api, larutan asam yang bersifat korosif dan berbagai zat kimia yang beracun. Bahan-bahan tersebut dikategorikan sebagai bahan yang sifatnya berbahaya. Agar dapat dikenali, maka pada kemasan bahan tersebut diberi simbol. Simbol yang diberikan menunjukan sifat dari bahan kimia yang terdapat di dalamnya.

Berikut ini beberapa simbol pada bahan-bahan yang ada dilaboratorium.

Mudah meledak

Bahan ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan api, guncangan atau gesekan

Mudah teroksidasi

Bahan ini menghasilkan panas jika kontak dengan bahan organik, api listrik, dan lain-lain

Mudah terbakar

Bahan ini memiliki titik nyala rendah shingga mudah terbakar

Korosif

Bahan ini dapat merusak jaringan hidup bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas

Mengiritasi

Bahan ini dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, mengganggu sistem pernapasan

Beracun

Bahan ini dapat menyebabkan kematian atau sakit serius bila masuk ke dalam tubuh

Berbahaya bagi lingkungan

Bahan ini menyebabkan pencemaran jika masuk ke suatu ekosistem

Berbahaya

Semua bahan kimia mempunya sifat seperti ini terutama bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan

 

C.      Merancang Percobaan

1.      Metode Ilmiah

Ilmuwan sains bekerja seperti detektif dalam hal mengamati, bertanya, melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti lalu menyimpulkan. Cara kerja seperti ini disebut sebagai metode ilmiah. “Metode ilmiah adalh cara atau pendekatan yagn dipakai dalam penelitian suatu ilmu”. Sebagai calon ilmuwan masa depan, kalian akan belajar menggunakan metode ilmiah. Sesungguhnya langkah-langkah dalam metode ilmiah juga digunakan pada berbagai bidang pekerjaan.

Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam penulisan metode ilmiah, diantaranya sistem konsisten dan operasional.

a.      Sistematis

Berarti unsur-unsur yang terdapat dalam metode ilmiah harus tersusun dalam urutan yang logis.

b.      Konsisten

Berarti terdapat kesesuian diantarannya unsur-unsurnya. Misalnya tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan

c.       Operasional

Berarti Metode ilmiah dapat mejelaskan bagaimana penelitian tersebut dilakukan

Terdapat enam tahapan utama metode ilmiah, yaitu:

a.      Merumuskan masalah

Masalah adalah suatu yang akan diteliti dan dipecahkan. Masalah biasanya berupa pertanyaan ilmiah yang dapat dijawab dengan melakukan penelitian atau percobaan. Dengan merumuskan masalah, berarti kamu telah memaham hal yang akan diteliti.

b.      Mengumpulkan informasi

Kegitan mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan observasi maupun studi literatur seperti jurnal ilmiah, atau penelitian-penelitian lain yang sudah ada sebelumnya.

c.       Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yan masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melelui penelitian

d.      Melakukan percobaan

Untuk menguji kebenaran dari hipotesis atau jawaban sementara yang telah kita buat ditahapan sebelumnya, maka yang harus kita lkukan adalah melakukan percobaan atau penelitian. Penelitian harus dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan data yang akurat

e.       Mengolah dan menganalisis Data

Data-data yang telah kita perolah dari hasil percobaan atau penelitian diolah dan disajikan ke dalam bentuk grafik atau diagram sehingga mudah untuk dianalisis

f.       Menarik kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat berdasarkan hasil percobaan, tampa adanya pengaruh pendapat pribadi. Kesimpulan merupakan jawaban sebenarnya dari hipotesis yang pernah diajukan.

 

2.      Pengamatan dalam Sains

Pada saat menciptakan suatu penemuan, ide, para ilmuwan sains biasanya diilhami dari pengamatan yang mereka lakukan di lingkungan sekitarnya. Dari pengamatan mereka inilah, munculnya pertanyaan yang akan mereka teliti.  Pertanyaan ini mereka uji dalam suatu penelitian. Iniah tahapan pertama dalam metode ilmiah. Pertanyaan-pertanyan yang muncil setelah mengamati suatu benda atau peristiwa dapat dijadikan rumusan masalah.

Pengamatan dilakukan menggunakan kelima indra. Bayangkanlah, kalian sebagai seorang detektif yang memasuki tempat kejadian perkara setalah dilaporkan ada pencurian di rumah tetangga kalian. Kalian pasti akan menggunakan indra penglihatan kalian untuk.mengamati keadaan di sana, seperti keadaan pintu atau jendela, posisi barang-barang di ruangan, termasuk juga jejak kaki di lantai. Kalian juga bisa mangamati bay yang tercium di tempat tersebut, baik parfum yang tertinggal, bau kabel yang terbakar atau bau masakan. Kalian juga bisa mewawancarai tetangga lain apabila mereka mendengarkan suara-suara yang tidak biasa dari rumah tersebut..

 

3.      Tahapan dalam Merancang Percobaan

a.      Penentuan Tujuan Percobaan

Sebelumnya dapat dibahas bahwa pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah mengamati suatu benda atau peristiwa dapat dijadikan rumusan masalah. Selanjutnya, rumusan malah tersebut akan diuji dalam suatu penelitian atau percobaan. Rumusan masalah dapat berupa pertanyaan atau pernyataan untuk di uji atau diteliti dalam percobaan. Inilah yang dinamakan tujuan percobaan.

Tujuan percobaan haruslah dapat diuji, dapat dilakukan dan bukan merupakan pendapat pribadi. Seandainya dari pengamatan di skitar sekolah, kalian menyebutkan bahwa bunga warna merah lebih bagus dibandingkan bunga warna kuning, maka apakah hal itu adalah tujuan percoban yang baik? Mengapa?

Tujuan percobaan yang disebutkan tadi merupakan pendapat pribadi sehingga ini bukan tujuan percobaan yang dapat di uji. Adapun jika kalian menuliskan tujuan berupa, “apakah tanaman yang terkena cahaya matahari langsung akan menghasilkan warna bunga yang lebih cerah dibandingkan yang tidak terkena matahari?” nah ini contoh tujuan percobaan yang dapat diuji.

b.      Penyusunan Hipotesis

Setelah menentukan masalah atau tujuan percobaan berdasarkan pengamatan awal, maka kalian bisa menuliskan hipotesis. Hipotesis merupakan perkiraan sementara atau dugaan dari jawaban terhadap tujuan percobaan yang akan diselidiki. Misalnya ketika kalian menjadi detektif yang mengamati tempat kejadian perkara pencurian, kalian mendapati tidak ada pintu atau jendela yang rusak, dan tidak ada barang yang terjatuh, maka muncul dugaan bahwa pencurian dilakukan oleh orang yang sudah mengenal keluarga tersebut dan mengetahui keadaan di rumah itu. Inilah contoh hipotesis.

Contoh lainnya jika kalian melihat langit gelap dan angin bertiup sepoi-sepoi, kemudian kencang, maka kalian dapat membuat dugaan bahwa akan terjadi hujan. Dugaan ini kita buat berdasarkan pada pengetahuan atau pengalaman yang telah kalian miliki sebelumnya. Dengan demikian, hipotesis itu harus bersifat logis atau masuk akal. Hipotesis semakin lengkap apabila didukung oleh alasan dari segi ilmu Sains atau ilmiah.

Sebelum merumuskan hipotesis, sebaiknya dilakuukan studi pustaka, yaitu mencari sumber pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian melalui buku-buku kepustakaan. Kamu juga dapat membaca hasil percobaan orang lain yang berkaitan dengan percobaan yang akan kamu lakukan. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan melalui serangkaian percobaan atau penelitian.

c.       Penentuan Variabel Percobaan

Setelah hipotesis dirumuskan maka langkah selanjutnya adalah menentukan variabel. Apakah variabel percobaan itu?

Variabel adalah faktor-faktor yang terlibat dan mempengaruhi dalam suatu percobaan. Ada tiga jnis variabel dalam suatu percobaan atau penelitian, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

1)      Variabel bebas

Variabel yang dapat di ubah-ubah dan mempengaruhi/menyebabkan terjadinya suatu proses/gejala/peristiwa. Variabel ini menentukan variabel lainnya.

2)      Variabel terikat

Variabel respon adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel ini dapat muncul atau berubah karena perubahan variabel lain.

3)      Variabel kontrol

Variabel di luar variabel yang diteliti tetapi perlu dikendalikan/dikontrol. Variabel kontrol biasanya sengaja dibuat konsatan atau tetap selama percobaan berlangsung agar tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dalam penyelidikan atau percobaan, kita akan mengubah-ubah suatu faktor yang diuji (variabel bebas) dan kita mengamati atau mengukur apa yang terjadi karena perubahan itu, atau kita sebut sebagai variabel terikat. Sementara itu kita mengusahakan untuk menjaga faktor-faktor lainnya tetap, tidak mengalami perubahan. Hal ini dilakukan sehingga benar-benar faktor yang diuji hnya satu, yaitu variabel bebas. Tidak ada efek dari faktor lain selain variabel bebad yang dapat memengaruhi hasil percobaan.

Contoh

Rumusan masalah : apakah ada pengaruh volume air terhadap pertumbuhan tanaman?

Hipotesis                          : ada pengaruh volume air terhadap pertumbuhan tanaman

Variabel bebas                  : volume air (volume air dapat diuah-ubah)

Variabel terikat                : pertumbuhan tanaman

Variabel kontrol               : kondisi tanaman (jenis, umur, ukuran, dll), kondisi tanh serta sumber air.

Perhatikan contoh lainnya berikut ini.

Ayu membantu ibunya menanam tananman tomat, cabai, dan bawang. Ia ingin mengetahui tanman mana yang paling cepet tumbuh.

Variabel bebas, variabel terikat dan tiga macam variabel kontrol dalam penyelidikan Ayu ini adalah sebagai berikut:

a.       Variabel bebas adalah jenis tanaman yang ditanam.

b.      Variabel terikat adalah pertumbuhan tanaman yang dapat diuku dari tinggi tanaman

c.       Variabel kontorl bisa beberapa, antara lain sebagai berikut.

1)      Jenis tanah yang digunakan

2)      Jenis dan volume air untuk penyiraman

3)      Waktu penyiraman

4)      Tanaman ditempatkan di tempat yang sama (sinar Matahari sama)

d.      Persiapan Alat dan Bahan serta Penyusunan Prosedur Percobaan

Sebagai seorang siswa, sebelum berangkat ke sekolah, kita mempersiapkan tas, buku dan alat tulis agar ketika tiba di sekolah kalian dapat mengikuti jadwal pelajaran yang disiapkan sekolah. Demikian juga dalam merancang percobaan kita perlu mempersiapkan segala alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dan membuat urutan langkah-langkah yang rinci yang akan dilakukan dalam percobaan tersebut, agar tidak ada yang terlupakan. Urutan langkah-langkah ini disebut juga dengan prosedur percobaan.

 

D.      Pengukuran

1.      Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan selama percobaan dapat dilakukan secara kualitatif, yaitu deskripsi dengan menggunakan kata-kata saja. Contohnya ketika kalian memanaskan air kalian bisa melihat ada gelembung udara saat air mendidih, jika ada asap tipis di bagian atas air tersubut. Jika kalian manaruh tangan kalian di bagian atas panci air yang sedang dipanaskan, kalian juga merasakan suhu ang lebih panas. Glembung udara juga ada ketika kalian menuang minuman bersoda ke dalam gelas, ada suara fizz juga. Karena itulah minuman bersoda disebut juga dengan Fizzy drink. Smua hal di atas adalah contoh pengamatan kualitatif

Pengamatan juga dapat dilakukan secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka-angka. Contohnya, sebelum memasukan air yang akan dipanaskan ke dalam panci, kalian mengukur volume air dengan menggunakan gelas ukur, yaitu sebanyak 200 ml. kemudian setelah 3 menit memanaskan air, kalian mengukur suhu air tersebut dan mencatat suhu air mencapai 700C. Hal inilah yang disebut sebagai pengukuran dalam percobaan.

Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kamu hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kamu akan menyertakan tinggi badan dan massa tubuh. Untuk mengetahui tinggi badan dan massa tubuh, kamu tentu harus mengukurnya, bukan?

Pengukuran merupakan kegiatan membandinkan suatu besara yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Oleh karena itu, pengukuran sangat erat kaitannya dengan besaran dan satuan. Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan itu?

 

2.      Besaran

Berapa tinggi badanmu. Tinggi badan dapat diukur dan memiliki nilai tertentu? Nah, tinggi bandan merupakan contoh besaran. Jadi, besaran adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang bisa diukur dan memiliki nilai. Dalam ilmu Sains, dikenal dua macam besaran, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

a.      Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang dijadikan dasar untuk menetapkan besaran lainnya. Besaran pokok tidak diturunkan dari besaran yang lain. Ada tujuh besaran pokok dengan satuannya yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan secara Standar Internasional (SI). Berikut ini ketujuh besaran pokok tersebut.

Tabel. Besaran Pokok dan Satuannya dalam SI

No.

Nama Besaran Pokok dan Simbolnya

Satuan dalam Standar Internasioanl  (SI) dan Simbolnya

1

Panjang (l)

Meter (m)

2

Massa (m)

Kilogram (Kg)

3

Waktu (t)

Sekon (s)

4

Kuat arus listrik (I)

Ampere (A)

5

Suhu (T)

Kelvin (K)

6

Jumlah zat (n)

Mol (mol)

7

Inensitas cahaya (Iv)

Kandela (cd)

b.      Besaran Turunan

Kamu telah mengetahui besaran-besaran yang termasuk besaran pokok. Ingat baik-baik besaran-besaran tersebut. Sekarang, ketahuilah bahwa besaran selain 7 (tujuh) besaran pokok yang tercantum dalam tabel, digolongkan sebagai besaran turunan. Dinamakan besaran turunan karena besaran ini diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.

Besaran turunan adalah besaran yang ditetapkan berdasarkan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah kelajuan atau kecepatan. Untuk menentukan kelajuan suatu benda yang bergerak, kita perlu mengukur panjang lintasan dan waktu yang diperlukan untuk menempuh lintasan tersebut. Kecepatan bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Jadi, kelajuan merupakan besaran turunan. Kelajuan diturunkan dari besaran pokok panjang dan besaran pokok waktu.

Satuan dari besaran turunan diperoleh dari menurunkan satuan-satuan besaran pokok. Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, maka satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian suatu besaran pokok tersebut. Begitu juga berlaku di dalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok.

Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukru dengan satuan meter (m). Luas dalam SI memiliki satuan meter x meter, atau meter persegi (m2).

Ada banyak lagi jenis-jenis besaran turunan. Berikut ini beberapa contohnya

Tabel. Besaran Turunan

No.

Nama Besaran Turunan dan Simbolnya

Satuan dalam Standar Internasioanl  (SI)

1

Kecepatan (v)

m/s

2

Percepatan (a)

m/s2

3

Luas (L)

m2

4

Volume (V)

m3

5

Massa Jenis (ρ)

Kg/m3

6

Gaya (F)

Kg m/s2

7

Usaha (W)

Kg m2/s2

 

3.      Satuan

a.      Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku

Satuan adalah suatu pembanding dalam suatu pengukuran. Zaman dahulu satuan yang digunakan adalah ukuran tubuh manusia, misalnya jengkal, hasta, depa, dan kaki. Jengkal, hasta, depa, dan kaki merupakan contoh satuan tidak baku.

Penggunaan satuan tidak baku dapat menyulitkan setiap pengukuran yang dilakukan. Sebagai contoh, ketika kamu ingin memiliki meja belajar dengan ukuran panjang 9 jengkal dan lebar 4 jengkal, kamu akan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginanmu karena ukuran jengkal tanganmu tidak sama dengan jengkal tangan tukang kayunya.

Untuk mengatasi kesulitan dan masalah dari penggunaan satuan tidak baku, maka perlu disepakati penggunaan satuan baku. Satuan baku dapat digunakan di seluruh dunia. Satuan baku memiliki syarat-syarat sebagai berikut.

Ø  Satuan itu bersifat tetap, artinya tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun.

Ø  Satuan itu bersifat internasional, artinya dapat digunakan dimana-mana

Ø  Satuan itu mudah ditiru oleh siapapun

Ada beragam satuan yang digunakan dalam hidup kita sehari-hari, misalnya untuk mengukur panjang atau jarak, kita sering menggunakan satuan meter atau kilometer. Di luar negeri digunakan satuan inci maupun yard. Adapun suhu, satuan yang sering kita gunakan adalah derajat Celcius, namun ini bukan satuan standar dalam Sains. Di negara sub tropis sering digunakan satuan Fahrenhait. Dalam sains, satuan suhu yang digunakan sebagai Standar Internasional adalah Kelvin.

b.      Konversi Satuan

Dalam satuan Sistem Internasional (SI), setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar. Ketika kamu mengubah satuan dasar suatu besaran menjadi satuan yang lebih besar atau lebih kecil, dikatakan kamu melakukan konversi satuan. Kamu perlu memiliki keterampilan mengonversi satuan. Misalnya kita mengukur panjang ruangan adalah 3 m. sementara kita diminta untuk menyatakan besaran itu dalam satuan cm. maka kita harus mengonversi satuan meter (m) ke satuan sentimeter (cm).

Untuk memudahkan dalam mengonversi satuan, kamu dapat menggunakan tangga satuan. Berikut tangga konversi satuan panjang dan massa.

Gambar. Tangga Konversi Satuan Panjang

Gambar. Tangga Konversi Satuan Massa

 

4.      Teknik Pengukuran yang Benar

Pemilhan alat urukur sangat penting agar dapat memperoleh hasil percobaan yang akurat. Pengukuran pun perlu dilakukan dengan cermat agar hasilnya tepat. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pengukuran yaitu sebagai berikut.

a.       Selalu perhatikan bahwa alat ukur yang digunakan selalu pada angka 0 sebelum kalian mulai mengukur.

b.      Pastikan alat ukur yang digunakan sudah mengukur secara tepat, misalnya jika mengukur suhu cairan, termometer ada di dalam cairan, bukan di atasnya juga tidak menyentuh wadah cairan, nila mengukur waktu, stopwatch dinyalakan tepat pada saat percobaan mulai dilakukan, dan dihentikan tepat pada saat percobaan telah selesai.

c.       Selalu catat pengukuran disertai satuannya. Gunakan simbol satuan yang benar.

d.      Hindari kesalahan paralaks, dimana pengamatan tidak dilakukan sejajar dengan skala benda terukur. Mata kalian perlu sejajar dengan pembacaan skala pengukuran. Apabila terjadi kesalahan paralaks, maka hasil pengukuran bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi dari yang semestinya. Perhatikan gambar.

Gambar. Kesalahan Paralaks

e.       Segera mencatat hasil pengukuran. Jangan mengandalkan ingatan saja karena keterbatasan manusia mengingat.

f.       Cairan bisanya memiliki bentuk yang tidak rata atau cembung sehingga dalam mengukur volume cairan, selalu bacalah skala pada sisi cembung cairan tersebut. Jika cairan cembung di bagian bawah, maka bacalah skala pada batas itu. Namun ada cairan tertentu yang mencembung di bagian atas. Untuk cairan seperti ini, bacalah skala pada bagaian atas. Perhatikan gambar.

Gambar. Pengukuran volume cairan

Untuk mempraktikan teknik pengukuran yang benar, marilah kita melakukan empat percobaan berikut. Ikutilah arahan dari guru kalian dalam pembagian kelompok dan percobaan pertama yang harus kalian lakukan. Bacalah dulu semua intruksi (tujuan dan prosedur) sebelum memulai percobaan sesuai dengan nomor percobaan yang kalian lakukan. Lakukan percobaan langkah demi langkah. Ingatlah untuk menjalankan peratukan keselamatan dalam laboratorium IPA.

 

E.       Pelaporan Hasil Percobaan

Setalah melakukan percobaan, kalian akan melaporkan hasil percobaan, menurut kalian, untuk apa dan siapa kita melaporkan hasil percobaan.

1.      Penyajian Data Percobaan.

Setelah melakukan pengukuran dalam penyelidikan, hasilnya perlu kita tunjukan dalam bentuk yang mudah di pahami oleh pembaca. Oleh karena itu digunakan bentuk tabel yang dilengkapi dengan besaran dan satuan. Hasil pengukuran ini sering disebut sebagai data percobaan.

Dalam tabel hasil percobaan, variabel bebas dituliskan pada kolom sebelah kiri dan variabel terikat pada kolom sebelah kanan. Masing-masing perlu dilengkapi dengan satuan, yang dituliskan dalam kurung setelah besaran yang diukur. Data dalam satu kolom yang sama dinyatkan dalam satuan yang sama dan jika menggunakan angka desimal, maka jumlah angka di belakang koma haruslah sama. Perhatikanlah contoh tabel data percobaan di bawah ini.

Tabel. Data pengukuran untuk Percobaan Menyelidiki Suhu teh Setelah Didiamkan beberapa saat.

Lama Waktu (menit)

Suhu Teh (0C)

0

60,0

2

58,0

4

55,0

6

53,0

8

51,0

Data percobaan haruslah bisa menjawab tujuan percobaan yang telah kita tetapkan dalam rancangan percobaan tersebut. Dengan kata lain menyatakan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan ini lebih mudah terbaca jika kita menyajikan data percobaan dalam bentuk grafik. Dengan adanya grafik, maka terbaca pola hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam percobaan tersebut. Hasil percobaan pun lebih mudah disimpulkan

Grafik dapat dibuat dalam bentuk grafik batang atau garis. Ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam pembuatan grafik, yaitu sebagai berikut.

a.       Pilihlah grafik batang bila variabel bebasnya tidak berupa angka, namun gunkan grafik garis bila variabel bebasnya berupa angka.

Gambar. Contoh Grafik batang

Gambar. Contoh Grafik Garis

b.      Variabel bebas ditempatkan pada garis yang mendatar (sumbu-x) sedangkan variabel terikat pada garis yang tegak (sumbu-y)

c.       Berilah label untuk kedua sumbu pada grafik

d.      Skala pada grafik harus memiliki rentang yang sama

e.       Berilah judul di bagian atas grafik tersebut.

Selain menggambarkan secara langsung dengan menggunakan perlengkapan menulis, kalian juga dapat membuat grafik dengan menggunakan suatu program atau software khusus pengolah naskah yang ada pada komputer. Apabila kalian memiliki komputer, berlatihlah membuat grafik, misalnya menggunakan program Microsoft Excel.

 

2.      Menarik Kesimpulan

Setelah menyajikan data, tentuna kita perlu menyimpulkan hasil percobaan kita, inilah bagian akhir dari suatu penelitian, yaitu menulis kesimpulan dari data percobaan.

Kesimpulan hendaknya menjawab tujuan percobaan yang telah dirumuskan dan berdasarkan pola yang terlihat pada grafik hasil percobaan. Di baian ini, kalian sesuai dengan hipotesis yang telah kalian tulis sebelumnya atau tidak. Jika sesuai maka bisa dikatakan hipotesis kalian diterima, jika tidak sesuai maka hipotesis kalian ditolak.

Hipotesis tidak selamanya sesuai dengan hasil akhir percobaan dan hal itu wajar saja, asalkan kalian memberi alasan dari segi teori ilmiah. Teori ini bisa diambil dari buku-buku, websites, ensiklopedia dan sumber-sumber lain yang terpercaya, jangan lupa untuk menulis referensi untuk sumber-sumber yang kalian gunakan.

Contoh kesimpulan bagi grafik garis pada gambar adalah sebagai berikut.

Dari grafik hasil percobaan menunjukan bahwa suhu teh mengalami penurunan setelah dibiarkan beberapa saat. Hal ini sesuai dengan hipotesis saya. Penurunan suhu yang terjadi tidak selalu sama, yaitu antara 2-30C setiap 2 menit. Perbedaan suhu sebesar 20C terjadi antara menit ke-0 ke menit ke-2. Ke-4 ke menit ke-6, dan menit ke-6 ke menitk ke-8. Hanya antaran menit ke-2 dan menit ke-3 yang penurunan suhu sebesar 30C. penurunan suhu terjadi karena adanya perpindahan panas dari dalam cangkir teh ke lingkungan sekitarnya agar terjadi keseimbangan suhu antara suhu di dalam cangkir dengan suhu di sekililing yang sesuai dengan azaz Black

Kalian telah melihat contoh mengaitkan hasil percobaan dengan teori Sains pada contoh di atas dan menuliskan referensi dari teori tersebut. Kesimpulan yang lenkap mencakup kedua hal tersebut. Topik Azas Black akan kalian pelajari pada Bab III.

 

3.      Melaporkan Hasil Percobaan secara Lengkap

Suatu penelitian perlu dilaporkan secara lengkap agar percobaan tersebut dapat diulangi oleh peneliti Sains lainnya. Laporan ini terdiri atas rancangan dan hasil percobaan. Bagian-bagian dari suatu laporan percobaan adalah sebagai berikut.

a.      Tujuan Percobaan

Dapat dituliskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan, misalnya “Menyelidiki pengaruh (variabel bebas) terhadap (variabel terikat)” atau “Bagaimana pengaruh “variabel bebas” terhadap (variabel terikat)?”

b.      Hipotesis

Suatu perkiraan hasil percobaan berdasarkan variabel bebas dan terikat, disertai dengan alasan secara saintifik/ilmiah.

c.       Variabel

Terdiri atas variabel bebas, terikat dan kontrol secara terperinci.

1)      Variabel bebas

Faktor atau hal yang kalian uji

2)      Variabel terikat

Faktor yang kalian ukur, sebagai akibat dari perubahan variabel bebas.

3)      Variabel kontrol

Faktor-faktor lain (minimal tiga) yang harus dipertahankan sama supaya ekprerimen hanya menguji satu variabel saja.

d.      Alat dan Bahan

Daftar alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, disertai dengan jumlah alat atau bahan dan ukuran alat yang diperlukan.

e.       Prosedur

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan prosedur adalah sebagai berikut.

1)      Tuliskan langkah-langkah percobaan secara berurutan.

2)      Sebutkan apa data yang akan diukur atau diamati dan bagaimana kalian akan mengukur atau mengamati faktor tersebut. Percobaan harus diulangi minimal sebanyak tiga kali apabila memungkinkan

3)      Jelaskan bagaimana kalian mempertahankan setiap faktor dalam variabel kontorl supaya percobaan kalian fair.

f.       Pengumpulan & Pengolahan Data Percobaan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan dan pengolahan data percobaan adalah sebagai berikut.

1)      Catatlah data percobaan dalam bentuk tabel, dengan variabel bebas pada kolom kiri dan variabel terikat pada kolom bagian kanan.

2)      Tulis pula judul dan satuan pengukuran.

a)      Semua data dalam satu kolom dicatat dalam jumlah angka desimal yang sama. Hitunglah nilai rata-rata dari datanya.

b)      Dari tabel hasil percobaan di atas, buatlah grafik yang sesuai. Biasanya variabel bebas diplot pada sumbu-x dan variabel terikat pada sumbu-y grafik.

c)      Lengkapilah dengan komponen-komponen grafik, seperti judul grafik dan label untuk sumbu x dan y serta satuan masing-masing.

g.      Kesimpulan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kesimpulan adalah sebagai berikut.

1)      Berdasarkan grafik yang telah kalian buat, nyatakanlah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam percobaan kalian dengan didukung oleh data-data percobaan.

2)      Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan teori Sains yang telah kalian pelajari. Teorin ini bisa diperoleh dari buku, ensiklpodeia, situs internet atau sumber-sumber lain yang terpercaya.



Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Postingan Populer