Gambar. Foto Berkendara Di Jalan Raya
A.
Pengertian Jalan Raya
Berdasarkan UU RI No 38 Tahun
2024 tentang jalan, disebutkan jalan adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanahm dan atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Sedang berdasarkan UU RI No. 22 Tahun
2009 tengan “lalu lintas dan Angkutan Jalan” yang diundangkan setelah UU RI No.
38 mendefinisikan jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas umum, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
Jalan raya adalah prasaran
transportasi darat yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lain, jalan
raya merupakan infrastruktur dalam sistem transportasi yang dirancang untuk
memfasilitasi pergerakan kendaraan dan pejalan kaki dari satu lokasi ke lokasi
lainnya. Jalan raya sering kali terdiri atas jalur yang dilapisi dengan
permukaan keras, seperti aspal atau beton, jalan raya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: ukurannya besar dan lebar, dilapisi aspal atau beton, dapat
dilewati dari dua arah berlawanan, memiliki paling sedikit dua jalur pada tiap
arah, pengendalian jalan masuknya terbatas.
Gambar. Jalan Raya
B.
Keselamatan di Jalan Raya
Apa yang terlintas dalam benak kamu
saat melintasi jalan raya? Apakah kamu ingin segera sampai ketempat tujuan?
Apakah kamu selalu bersikap hati-hati dan selalu memikirkan keselamatan kamu
dan juga keselamatan orang lain? Hal utama yang perlu kamu perhatikan pada saat
menggunakan fasilitas umum seperti jalan raya adalah selalu berupaya menjaga
keselamatan diri dan juga keselamatan orang lain di jalan raya.
Hingga kini kecelakaan di jalan raya merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar. Oleh karena itu, patut disadari dan direnungkan bersama.
Penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya, antara lain adanya kelalaian
manusia, kondisijalan yang tidak baik dan kendaraan yang tidak layak jalan.
Untuk meminamalisir terjadinya kecelakaan di jalan raya, pemerintah dan lembaga
nonpemerintah harus menggalang kegiatan mengenai pentingnya keselamatan
berkendara secara rutin kepada masyarakat. Sebagai pengguna jalan, para pengendara
wajim memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keselamatan diri dan
orang lain di jalan raya..
Keselamatan dalam berkendara adalah suatu upaya yang dilakukan dalam upaya
meminimalkan tingkat bahya yang akan terjadi selama berkendara dan memaksimalka
keamanan dalam berkendara, baik itu untuk keselamatan diri sendiri, maupun
untuk orang lain sebagai pengguna jalan. Untuk mewujudkan keselamatan dalam
berkendaraan, sangat dibutuhkan suatu kesadaran yang tinggi dari para pengguna
jalan..
C.
Aktivitas Gerakan Senam Lantai
Aktivitas manusia di jalan raya dapat berupa berkendara,
bersepeda, dan lain-lain. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
beraktivitas di jalan raya.
1.
Aktivitas Pejalan Kaki
Pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi
yang digunakan untuk menjelaskan orang yang berjalan di lintasan pejalan kaki
baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan kaki ataupun
menyebrang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki dalam berlalu lintas pejalan
kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang pada tempat penyeberangan
yang telah disediakan untuk pejalan kaik.
a.
Kewajiban Pejalan
Kaki
1)
Berjalan pada bagian jalan yang
diperuntukkan bagi pejalan kaki, atau pada bagian jalan yang paling kiri
apabila tidak terdapat bagian jalan yang diperuntukan bagi pejalan kaki
2)
Menggunakan bagian jalan yang paling
kiri apabila membawa kereta dorong
3)
Menyeberang di tempat yang telah
ditentukan
Gambar. Tempat
Penyeberangan Jalan
b.
Kawayan pejalan kaki
Kawasan pejalan kaki adalah kawasan yang khusus
diperuntukkan bagi pejalan kaki, kendaraan pribadi dilarang masuk ke kawasan
ini, di kawasan ini pejalan kaki yang diutamakan. Kawasan ini biasanya di
bangun di daerah pertokoan, kawasan wisata. Salah satu contoh di jakarta adalah
di kawan pasar baru.
Gambar. Kawasan
pejalan kaki
2.
Aktivitas Menggunakan Sepeda
Bersepeda
merupakan salah satu model transportasi darat yang banyak digunakan oleh
sebagian orang di dunia. Sepeda pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19
masehi. Banyak penggemar sepeda ingin melakukan kegiata bersepedanya. Orang
yang mempergunakan sepeda sebagai modal transportasi rutin juga dapat disebut
komuter. Penggunaan sepeda sebagai model transportasi rutin tidak hanya
dilakukan oleh pekerja yang bekerja di sektor nonformal, sektor formal, dan
anak sekolah. Para pekerja disekor formal yang menggunakan sepeda sebagai moda
transportasi rutin ini sebagian besar tergabung dalam komunitas pekerja
bersepeda atau yang dikenal dengan nama Bike To Work Indonesia (B2W Indonesia).
Bersepeda
bagi anak sekolah juga dpat mengurangi bahaya kecelakaan dalam berkendara dan
berlalu lintas dan secara tidak langsung akan menjadikan tubuh menjadi lebih
sehat.
Kewajiban
yang harus dipenuhi dalam ber aktivitas menggunakan sepeda:
a.
Berpakainlah dengan benar. Pakailah
helm dan pakaia berwarna terang. Pada musim hujan, gunakan jas hujan yang tidak
mengganggu kenyamanan, keseimbangan, dan kendali kamu di atas sepeda.
b.
Patuhi rambu dan peraturan lalu
lintas.
c.
Jangan pernah bersepeda melawan arus
jalan
d.
Jangan menggunakan piranti headphone
(dari walkman maupun handphone). Menurut beberapa penelitian
telinga yang tertutup rapat bisa mengurangi keawan keadaan sekelilingnya.
e.
Gunakan kedua tangan siap untuk
mengerem. Kamu mungkin tak bisa langsung berhenti jika mengerem hanya dengan
satu tangan.
f.
Perhatikan jalan disamping dan
belakang kamu. Belajarlah memindai keadaan jalan di samping dan di belakang
kamu tanpa harus kehilangan keseimbangan dan kendali pada sepeda.
Gambar. Aktivitas Bersepeda
3.
Aktivitas Menggunakan Bus
Bus adalah kendaraan besar beroda,
digunakan untuk membawa penumpang dalam berhenti di semua perhentian.
a.
Tempat
perhentian bus atau halte bus atau shelter atau stopan bus (dari bahasa
inggrisnya bus stop) adalah tempat untuk menaikan dan menurunkan penumpang bus,
biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan busa, semakin banyak
penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan
semakin lengkap fasilitas yang disediakan. Untuk tempat perhentian yang keil
cukup dilengkapi dengan rambu lalu lintas saja, dan untuk perhentian yang besar
bisa dilengkapi dengan atap dan tempat duduk, bahkan bila diperlukan dapat
dilengkapi dengan kios kecil untuk menjual surat kabar dan sebagainya.
Gambar. Halte Bus
b.
Cara
menggunakan bus atau angkot
1) Bertanyalah mengenai rute bus atau angkot kepada teman
sekolah, kuliah tau kerja anda. Kalau kamu malu, bertanyalah kepada orang tua
di rumah kamu atau paman Google. Semua bus atau angkot memiliki kode angka atau
huruf yang mewakili rute yang dilalui. Misal, Bus Patas AC yang beredar di
Jakarta dengan kode P11 memiliki rute pulang pergi (PP) dari terminal Pulo
Gadung sampai Lebak Bulus.
2) Berdirilah di halte atau pinggir jalan. Ini Penting, di
sinilah kamu akan memulai petualangan kamu. Bila bus atau ankot yang kamu
maksud melalui sekitar 10 meter ke arah kamu, lambaikan tangan kiri kamu
sebagai tanda stop.
3) Selalu naik dengan kaki kanan dan turun dengan kaki kiri.
Bila akan naik fokus dan pijaklah tumpuan pertama bus/angkot dengan kaki kanan
yang merupakan tumpuan paling kuat. Selain itu, bertumpu pada kakan pada pintu
bus sebelah kiri menyelaraskan momentum gerak tubuh dan kendaraan.
4) Siapkan uang pecahan kecil dan jangan malu atau takut
bertanya ongkos. Sistem pembayaran bus atau angkutan kota di Indonesia sebagian
besar masih sangat kuno, yaitu kita diharuskan membayar ke sopir atau
kondektur. Tarifnya pun sering tidak jelas, diukur berdasarkan jarak tempuh
yang tidak jelas parameternya. Ketika ada kenaikan tarif, barulah sedikit jelas
tuh tarifnya, karena pengumuman mengenai tarif baru yang berlaku, biasanya
ditempel di pintu angkot atau jendela bus. Untuk menjaga biat kita ditak
seperti orang bingung, biasakan menyiapkan uang recek kecil Rp1000, Rp2000,
atau Rp5.000. Hal ini untuk memudahkan uang kembalian bila kamu tidak tahu
tarif yang harus dibayarkan untuk jarak yang kita tempuh. Ketika akan sampai
pada tujuan atau pak kondektu menghampiri, bertanyalah mengenai tarif yang
harus dibayar
5) Ketika di dalam bus atau angkot, bertanyalah ke kondektur
atau supir agar tidak salah naik
Gambar. Aktivitas menggunakan Bus
c.
Recovery dimulai
saat tangan hampir bersamaan sampai di bawah dagu. Lengan digerakan ke
depan-atas secara bersama-sama dan simetris, dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu tangan diatas permukaan air, tepat di garis permukaan air, atau dibawah
permukaan air
4.
Aktivitas Menggunakan Sepeda Motor
a.
Cara bekendara motor yang baik
1) Gunakan helm yang berstandar SNI dan jaket serta sarung
tangan
2) Perhatikan posisi duduk sebelum menjalankan kendaraan, dan
pastikan kamu telah berada pada posisi duduk yang benar dan senyaman mungkin.
Posisi duduk pada saat di atas motor yan benar adalah paha bagian dalam
menjepit jok. Dengan posisi seperti ini maka kendaraan akan menjadi lebih
stabil saat dijalankan.
3) Memperhatikan posisi tangan setelah memahami bagaiman posisi
duduk yang baik saat berada di atas mototr, selanjutnya adalah memperhatikan
posisi tangan. Posisi tangan yang baik adalah posisi dengan keadaan menekuk 1350.
Selain memberikan efek yanng lebih stabil, posisi tangan seperti ini juga
memberikan efek meredam guncangan yang terjadi pada bahu saat motor berada pada
kondisi jalan yang kurang bagus.
4) Perhatikan pandangan. Tips berkendara motor yang baik dan
benar selanjutnya adalah memperhatikan pandangan kamu saat berada di atas
sepeda motor. Pangdangan yang baik adalah pendangan yang bisa melihat jalan
secara luas. Hindari melihat dengan jarak pendek atau bagian depan bawah ban
depan motor kamu.
5) Teknik pengereman yang baik merupakan faktor utama
keselamatan kamu saat berkendara.
Gambar. Aktivitas Menggunakan Sepeda Motor
b.
Kesalahan saat berkendara motor
1) Ugal-ugalan di jalan raya
2) Memanasi motor terlalu lama
3) Malas memeriksa kondisi motor
4) Membuka gas terlalu besar ketika menstater motor
5) Menekan tombol starter elektrik secara berulang
6) Gas terlalu besar pada gigi 1
7) Kaki selalu menekan rem
8) Menekan kopling saat melewati jalan berliku
9) Anti pakai cuk saat menstarter
10) Mengendarai zig-zag di jalan raya
11) Menyerobot lampu merah
Gambar. Menggunakan sepeda motor ugal-ugalan
D.
Pengertian Rambu lalu Lintas
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun
2014 Tentang Rambu Lalu Lintas, dijelaskan tentang definisi dari rambu lalu
lintas, rambu lalu lintas merupakan salah satu perlengkapan jalan, dalam bentuk
lambang, huruf, angka, kalimat, dan atau perpaduan dari empat bentuk tersebut,
memiliki fungsi sebagai peringatan larangan, perintah, atau petunjuk bagi
pengguna jalan.
Berdasarkan jenis pesan yang disampain, rambu lalu lintas dapat
dikelompoan menjadi sebagai berikut:
1.
Rambu Peringatan
Rambu ini sangat
penting untuk diperhatikan. Tujuan dari rambu ini adalah untuk memberi
peringatan kepada pengguna jalan akan adanya potensi bahaya. Ciri utama dari
rambu ini adalah memiliki warna dasar kuning serta warna hitam pada garis tapi,
warna labang, warna huruf dan atau angka. Contoh rambu peringatan adalah rambu
tanjakan curam dan rambu penyempitan jalan di bagian kanan dan kiri.
Gambar. Rambu-rambu peringatan
2.
Rambu Larangan
Tujuan dari rambu
ini adalah untuk memberi tahu pengguna jalan tentang perbuatan yang tidak boleh
dilakukan. Ciri utama dari rambu ini adalah memiliki warna dasar putih, warna
merah pada garis tepi serta kata-kata larangan, dan warna hitam pada lambang
huruf dan atau angka. Contoh rambu larangan adalah rambu dilarang berhenti,
rambu dilarang putar balik dan rambu dilarang parkir.
Gambar. Rambu-rambu Larangan
3.
Rambu Perintah
Tujuan dari rambu
ini adalah untuk memberikan perintah yang wajib dilakukan pengguna jalan. Ciri utama
dari rambu ini adalah memiliki warna dasar biru, warna putih pada garis tepi,
lambang, warna huruf dan atau angka, serta kata-kata. Contoh rambu perintah
adalah rambu wajib megikuti arah ke kiri dan eambu wajib mengikuti arah kekanan.
Gambar. Rambu-rambu Perintah
4.
Rambu Petunjuk
Tujuan dari rambu
ini adalah untuk memberi panduan atau informasi kepada pengguna jalan. Ciri
utama dari rambu ini adalah memiliki warna dasar hijau. Warna putih pada garis
tepi, lambang, huruf dan atau angka. Contoh rambu petunjuk adalah rambu
penunjuk arah ke suatu tempat atau daerah
Gambar. Rambu-rambu petunjuk
E.
Cara Menjaga Keselamatan Diri dalam Berkendara
1.
Bagi Pengendara
a. Kondisi motor harus layak
b. Harus menggunakan helm
c. Gunakan sarung tangan
d. Harus konsentrasi penuh
e. Menjaga kecepatan
f. Selalu gunakan lampu sen saat ingin belok, jangan terlalu
lambat menyalakan lampu sen.
g. Selalu menjaga jarak aman
h. Gunakan jalur yang benar
i.
Jangan
mendengarkan musik saat berkendaraan
j.
Badan harus
fit sebelum berkendara
Gambar. Menjaga Jarak berkendara
2.
Bagi Masyarakat Umum dan Pengguna Jalan Lainnya
a. Patuhilah peraturan lalu lintas
b. Cari lokasi aman ketika bermain
c. Jika berjalan, posisikan berada di trotoar atau sisi kiri
jalan, jangan bergurau di jalan
d. Jika naik sepeda, posisikan di kiri jalan dan beriringan ke
belakang, jangan berjajar
e. Pastikan untuk minta bantuan orang tua, saudara, atau orang
dewasa guna membantu menyeberang di jalan dengan aman
f. Berjalan lurus ketika menyeberang jalan jika kondisi telah
aman untuk menyeberang jalan
g. Mengetahui bagaimana berhenti, melihat, dan mendengarkan
sekeliling sebelum menyeberang
Gambar. Anak bermain layangan di lapangan
Gambar. Anak balapan motor di jalan raya
0 comments:
Posting Komentar