Pernahkah kalian mendengar istilah sel punca? Katanya, sel punca mampu menyembuhkan penyakit yang sebelumnya tidak bisa disembuhkan. Sel punca memberi harapan bagi manusia untik kembali sehat, bahkan awet muda. Begitu hebatnya sel punca, sehingga para peniliti terus menelitinya. Kira-kira apa ya sel punca itu? Dan apa kaitannya dengan sel yang akan kita pelajari di bab ini? Dan bagaimana awalnya mikroskop ditemukan? Sempua pertanyaan kalian akan dijawab di bab ini! Ayo kita pelajari bersama-sama!
A.
Sel dan Mikroskop
1.
Apa Itu Sel?
Ketika kalian melihat bunga
yang indah di taman terlintaskah di kepala kalian, mengapa bunga-bunga tersebut
memiliki warna-warna yang indah? Kira-kira apa penyusunnya?
Gambar. Taman bunga yang indah
Sekarang mari kita bandingkan dengan bangunan kelas kita. Apa yang menyusun
bangunan ini? Material apa yang membentuknya? Ruangan kelas kita tersusun dari
batu bata, semen, pasir, dan bahan material lainnya. Nah, bunga-bunga yang
berada di taman tersebet dari bagian-bagian kecil yang disebut dengan sel.
Bukan hanya bunga saja, tetai seluruh
makhluk hidup tersusun dari sel.
Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa sel merupakan unit atau bagian
terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Gambar. Batu Bata dan Bangunan Kelas
Sel begitu kecil dan tidak terlihat oleh mata kita, tetapi hal tersebut
tidak menghalangi para ilmuwan untuk meneliti sel. Mereka berusaha menciptakan
suatu alat untuk mengamati sel, kemudian melalui proses serta penelitian yang
panjang akhirnya terciptalah suatu terori tentang sel. Teori sel tersebut
menyatakan bahwa.
Ø
Seluruh
makhkul hidup terusun atas sel
Ø
Sel adalah
unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup
Ø
Seluruh
sel berasal dari sel sebelumnya
Teori ini berlaku untuk seluruh makhluk hidup, baik itu besar maupaun
kecil. Teori tersebtu mendorong para ilmuwan untuk mempelajari tentang makhluk
hidup beserta ciri-cirinya.
2.
Penemuan Mikroskop
Gambar. Robert Hooke
Para ilmuwan yang meneliti tentang sel membutuhkan suatu alat untuk
meneliti bagian-bagian sel. Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan
Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1663. Saat itu Hooke mengamati sayatan
gabus dari batang tumbuhan yang sudah mati pohon
ek menggunakan mikroskop sederhana. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong
yang dibatasi dinding tebal dan menamakannya dengan istilah cellulae yang berarti sel.
Gambar. Mikroskop Hooke dan sayatan Gabus temuan Robert Hooke
Penemuan tentang sel berkembang lagi ketika ilmuwan Belanda bernama
Antonie van Leeuwenhoek (1674) merupakan orang pertama yang menemukan sel
hidup. Ia merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal yang digunakan
untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak
di dalam air yang kemudaian disebut bakteri. Beliau mengamati sampel dari air
danau, kerokan dari gigi dan gusi, serta air dari talang hujan. Leeuwenhoek
sangat terkejut melihat berbagai macam bentuk organisme tersebut. Beliau
menyebut organisme tersebut animalcula
yang artinya bianatang yang sangat kecil. Sejak saat itu, beberapa ilmuwan
berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Kemudian lahirlah
teori-teori tentang sel.
Gambar. Mikroskop buatan Antoni Van Leeweuhoek
Tahun 1893 Theodore Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari
hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan bahwa:
Ø
Tiap
makhluk hidup terdiri dari sel
Ø
Sel merupakan
unit struktural terkecil pada makhluk hidup
Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang
tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
Meski pada saat itu, mereka belum memiliki alat-alat yang canggih, namun
rasa ingin tahu mereka yang tinggi tidak menghalangi mereka untuk menggali
lebih dalam tentang sel dan alam sekitar. Penemuan mereka menjadi titik terang
bagi ilmuwan lain untuk meneliti sel. Hal tersebut juga berlaku untuk kalian,
walaupun dengan alat yang terbatas, tidak meutup kemungkinan kalian dapat
menjadi seorang penemu atau peneliti, asalkan kalian memiliki keinginan yang
kuat untuk selalu belajar.
3.
Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Elektron
Setelah penemuan mikroskop dari Robert Hooke dan Antonie Van Leeuwenhoek,
para ilmuwan berlomba-lomba untuk menciptakan mikroskop serta mengamati makhluk
hidup di sekitar mereka. Segala sesuatu yang hanya dapat diamati di bawah
mikroskop disebut mikroskopis, baik
itu benda mati ataupun makhluk hidup.
Beberapa mikroskop menggunakan cahaya yang merembut melalui lensa untuk
menghasilkan suatu bayangan yang diperbesar, mikroskop cahaya dibagi menjadi
dua jenis yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
Gambar. Mikroskop cahaya monokuler dan mikroskop cahaya
binokuler
Perbedaan dari kedua mikroskop tersebut terletak pada bagian atas dari
mikrokop yang disebut dengan lensa okuler. Jumlah lensa okuler pada mikroskop
monokuler hanya satu, sementara mikroskop binokuler memiliki dua lensa.
Selain mikroskop cahaya, beberapa mikroskop menggunaan sinar atau radiasi
dari elektron karenanya disebut mikroskop
elektron. Kedua mikroskop tersebut memiliki kesamaan yaitu untuk
memperbesar suatu objek. Namun tentu saja mikroskop elektron menghasilkan
gambar yang detil dan jauh lebih jelas. Mikroskop elektron mampu memperbesar
suatu objek menjadi satu juga kali lebih besar, sehingga bagian-bagian terkecil
dari objek akan nampak dengan jelas, hal tersebut tidak dimiliki oleh mikriskop
cahaya. Oleh sebab itu elektron biasanya digunakan di laboratorium medis dan
farmasi atau tempat-tempat yang membutuhkan riset lebih dalam
Gambar. Mikroskop elektron yang digunakan di Laborarorium
Dua karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu mikroskop, baik itu
mikroskop cahaya maupun elektron, adalah perbesaran
dan resolusi gambar. Perbesaran
berhubungan dengan pembesaran gambar, sementara resolusi berhubungan dengan
kejelasan gambar
Gambar. Perbandingan gambar dengan resolusi rendah, sedang,
dan tinggi
4.
Bagian-bagian Mikroskop Cahaya
Pernahkah kalian
melihat mikroskop? Dimana kalian melihatnya? Serta bagaimanakah cara
menggunakannya? Nah, pada pembelajaran ini, kalia akan diperkenalkan tentang
mikroskop, alat yang biasa digunakan untuk melihat sel hewan maupun tumbuhan.
Gambar. Mikroskop Cahaya
Berikut
rincian fungsi tiap-tiap bagian Mikroskop Cahaya
a.
Lensa Okuler
Untuk
memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa obyektif
b.
Tabung mikroskop
Untuk mengatur
fokus, dapat dinaikan dan diturunkan
c.
Pemutar kasar
Untuk
mencari fokus bayangan obyek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun dan
naik dengan cepat
d.
Pemutar halus
Untuk
mencari fokus bayangan obyek secara lambat sehingga tabung mikroskop turun dan
naik dengan lambat
e.
Revolver
Untuk
memilih lensa obyektif yang akan digunakan
f.
Lensa Obyektif
Untuk
menentukan bayangan obyektif serta memperbesar benda yang diamati umumnya ada 3
lensa obyektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x
g.
Lengan Mikroskop
Untuk pegangan
saat membawa mikroskop
h.
Meja preparat
Untuk meletakan
obyek (benda) yang akan di amati
i.
Penjepit preparat
Untuk
menjepit preparat di atas meja preparat agar tidak bergeser pada saat diteliti
j.
Reflektor/cermin
Untuk
memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada dua jenis cermin
yaitu cermin datar dan cekung
Ketika kalian menaruh suatu benda untuk diamati di bawah mikroskop, maka
benda itu disebut spesimen. Sementara
yang kalian lihat melalui lensa okuler disebut objek gambar. Objek gambar telah
mengalami perbesaran. Perbesaran 100 X berarti ukuran asli dari benda tersebut
telah diperbesar sebanyak 100 kali. Baik lensa objektif maupun lensa okuler
memiliki perbesaran masing-masing.
Tabel. Cara
menghitung perbesaran total
Perbesaran lensa okuler |
Perbesaran lensa objektif |
Perbesaran Total |
10 x |
4 x |
(10x) x (4x) = 40 x |
10 x |
10 x |
(10x) x (10x) = 100 x |
10 x |
40 x |
(10x) x (40x) = 400 x |
B.
Sel Hewan dan Tumbuhan
Dari subtopik sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa sel merupakan unit
terkecil dari makhluk hidup. Tetapi apakah sel juga memiliki bagian-bagian
lain? Dan apa yang membuat hewan dan tumbuhan berbeda? Di Subbab ini kita akan
mempelajari bagian-bagian dari sel, serta perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan. Mari kita pelajari bersama-sama.
1. Struktur
Sel
Pada subbab sebelumnya kita telah mempelajari bahwa sel merupkan unit
terkecil dari makhluk hidup. Tapi, apakah sel masih memiliki bagian-bagian yang
lebih kecil lagi? Ataukah sel hanya ruangan kosong seperti pada sayatan gabus
Robert Hooke? Kita patut berterimakasih dengan adanya penumuan mikroskop,
sehingga misteri tentang sel akhirnya terpecahkan.
Ketika kita mengamati sel di bawah mikroskop, kita akan mendapati
bagian-bagian dari sel, yang terdiri dari berbagai macam organ yang berbeda.
Bagian-bagian dari sel itu kita sebut organel. Tiap organel memiliki fungsinya
masing-masing. Jika kita bandingkan dengan tubuh kita, maka organel layaknya
organ pada tubuh manusia yang tiap bagiannuya memiliki ciri khas masing-masing
tapi merupakan satu kesatuan. Secara umum, struktur sel terdiri dari tiga
bagian besar, yaitu inti sel, sitoplasma, dan membran sel. Jka diandaikan
dengan semangkuk soto.
Gambar. Semangkuk Soto Kudus
Inti sel seperti telur yang ada dimangkuk pada gambar tersebut, sitoplasma
adalah kuah soto, sementara membran sel adalah mangkuk. Coba sekarang kalian
tarik kesimpulan dari pengandaian tersebut!
2. Perbedaan
sel hewan dengan sel tumbuhan
Mari kita pergi ke kebun sekolah, dan mengamati tumbuhan dan hewan dan
tumbuhan yang ada di sana, ciri-ciri apa yang membedakan tumbuhan dengan hewan?
Apakah perbedaan tersebut dikarenakan sel mereka yang berbeda? Catat persamaan
dan perbedaan hewan dengan tumbuhan di buku catatanmu dengan menggunakan
diagram Venn!
Setelah mengamati perbedaan hewan dan tumbuhan, kira-kira apa yang bisa
kalian simpulkan dari kegiatan tersebut? Jika salah satu jawaban kalian adalah
hewan mampu bergerak sementara tumbuhan tidak, kalian sudah benar. Nah apa yang
membuat hewan mampu bergerak sementara tumbuhan tidak? Apakah ada yang berbeda
dengan sel mereka? Mari kita bahas melalui gambar ini.
Gambar. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Berdasarkan gambar di atas beserta hasil pengamatan melalui mikroskop,
kira-kira apa yang membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan?
Coba kalian isi
tabel di bawah ini!
Struktur |
Sel Hewan |
Sel Tumbuhan |
Dinding sel |
Tidak Ada |
Ada |
Sel membran |
Ada |
Ada |
Nukleus |
Ada |
Ada |
Mitokondria |
Ada |
Ada |
Vakuola |
Tidak Ada/Ukuran kecil |
Ada dan Besar |
Kloroplas |
Tidak Ada |
Ada |
Sitoplasma |
Ada |
Ada |
Retikulum Endoplasma |
Ada |
Ada |
Ribosom |
Ada |
Ada |
Kompleks Golgi |
Ada |
Ada |
Lisosom |
Ada |
Ada |
Sentriol |
Ada |
Tidak Ada, Kecuali tumbuhan tingkat rendah |
Sentrosom |
Ada |
Tidak Ada, Kecuali tumbuhan tingkat rendah |
Plastida |
Tidak Ada |
Ada |
Setelah mengisi tabel di atas, terlihat perbedaan dari sel hewan dan sel
tumbuhan, tetapi pertanyaan mengenai mengapa tumbuhan tidak dapat bergerak
seperti hewan, belum terpecahkan. Oleh karena itu, mari kita bahas satu-persatu
bagian-bagian sel atau yang biasa disebut organel.
a. Sel
membran
Sel membrran dimiliki oleh sel hewan maupun sel tumbuhan. Sel membran
berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
sel. Bahan-bahan yang dibutuhkan berupa partikel makanan, air, oksigen, dan
juga sisa-sisa proses metabolisme tubuh. Sel membran juga bertindak sebagai
pembatas antara sel dengan lingkungan luar. Jika kita mengibaratkan dengan
lingkungan luar. Jika kita mengibaratkan dengan lingkungan sekolah kita,
kira-kira sel membran itu apa ya?
b. Dinding
sel
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan yang berfungsi
melindungi sel tumbuhan. Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan dan beberapa
organisme bersel satu. Dinding sel ini bersifat kaku, sehingga membuat tumbuhan
tidak bisa bergerak bebas seperti hewan. Nah, bagaimana dengan dinding sel,
kira-kira kalau kita andaikan dengan yang ada disekolah kita, kira-kira apa ya?
c. Nukleus
Sel tidak memiliki otak, tetapi mempunyai sesuati yang bekerja dan
berfungsi seperti otak, dialah inti sel atau biasa disebut nukleus. Nukleus
terdapat pada sel tumbuhan maupun pada sel hewan, dan berfungsi untuk mengatur
seluruh aktivitas sel. Kalau dipikir-pikir, mirip dengan bapak/ibu kepala
sekolah ya, yang mengatur agar aktivitas di sekolah berlangsung lancar.
d. Mitokondria
Kalian bisa berlari, bermain, belajar, dan melakukan serangkaian aktivitas
lainnya karena memiliki energi. Mitokondria yang terdapat dalam sel hewan dan
tumbuhan adalah bagian dari sel yang memproduksi energi tersebut melalui proses
respirasi sel. Seperti layaknya perusahaan listrik yang menyalurkan energi
listrik ke rumah-rumah, begitupun mitokondria.
e. Vakuola
Sel menyimpan air, makanan, dan sisa-sisa hasil metabolisme di dalam
vakuola. Vakuola di dalam sel tumbuhan jauh lebih besar dibandingkan sel hewan
karena berfungsi untuk menyimpan hasil fotosintesis. Kalau di skeolah kita,
kira-kira apa ya yang fungsinya mirip dengan vakuola?
f. Kloroplas
Organel yang terdapat pada sel tumbuhan ini mengandung zat warna hijau
daun yang biasa disebtu klorofil.
Dengan adanya klorofil, maka kloroplas berperan dalam proses fotosintesis yang
menghasilkan makanan berupa glukosa.
g. Sitoplasma
Cairan sperti
agar-agar yang menyebur di seluruh bagian sel dan tempat terjadinya reaksi kimi
di dalam sel, disebut sitoplasma. Ibarat semangkuk sup; sitoplasma adalah kuah
dari sayur sup tersbut. Sitoplasma mengisi ruang-ruang kosong di antara
bagian-bagian sel.
No |
Organel |
Fungsi |
1 |
Nukleus |
Mengatur kerja sel |
2 |
Mitokondria |
Respirasi sel dan menghasilkan energi (ATP) |
3 |
Sitoplasma |
Tempat reaksi kimia |
4 |
Ribosom |
Sintesis protein |
5 |
RE kasar |
Sittesis protein |
6 |
RE halus |
Sintesis lemak dan karbohidrat |
7 |
Sitoplasma |
Tempat metabolism sel |
8 |
Aparatus golgi |
Sekresi, berperan dalam system transport zat |
9 |
Membran sel |
Melindungi organel di dalam sel, berperan dalam sistem
transport zat dari luar sel menuju dalam sel ataupun dari dalam sel menuju
luar sel |
10 |
Mikrofilamen |
Memberikan bentuk sel |
11 |
Kloroplas/plastida |
Tempat fotosintesis |
12 |
Dinding sel |
Memberikan bentuk sel tumbuhan, tempat transportasi zat |
13 |
Lisosom |
Berperan dalam pencernaan organel yang sudah rusak atau
sudah tidak terpakai dengan cara fagositosis |
14 |
Sentriol/sentrosom |
Berperan dalam pembelahan sel |
15 |
Vakuola |
Menyimpan cadangan makanan |
C.
Spesialisasi Sel
Dari topik sebelumnya, kita sudah membahas perbedaan sel
hewan dan sel tumbuhan, dan ternyata mereka memiliki beberapa fitur yang
berbeda. Sel hewan dan tumbuhan juga mengalami spesialisasi untuk menjalankan
fungsi hiudpunya. Apa itu sepesialisasi? Apa pengaruh spesialiasi pada
organisme? Di dalam subbab ini kita akan membahas apa itu spesialisasi dan apa
pengaruhnya terhadapa fungsi hidup organisme.
1. Uniseluler
dan Multiseluler
Apa pendapat kalian mengenai gambar lego di bawah?
Gambar. (a)
Sekeping Lego (b) Konstruksi Lego
Jika sepeing lego pada gambar (a) diumpamakan sebagai satu
buah sel, dan kumpulan lego pada gambar (b) diumpamakan sebagai
gabungan-gabungan sel, apa yang bisa kalian simpulkan dari keduanya?
Sama seperti lego pada gambar (b), manusia dan kebanyakan
hewan dan tumbuhan tersusun dari banyak sel atau yang biasa disebut multiseluler. Multi berarti banyak dan seluler
berarti yang terdiri dari sel.
Gabungan-gabungan sel tersebut membentuk suatu formasi. Sama
seperti gabungan-gabungan lego di atas yang memebtuk suatu bentuk. Sementara
bakteri, sama seperti sekeping lego, hanya terdiri satu sel. Organisme yang
hanya memiliki satu sel disebut organisme uniseluler, yang hanya membutuhkan satu sel saja untuk
menjalankan seluruh aktivitas hidupnya.
Gambar. Sel
Bakteri E. Coli yang Merupakan Organisme Uniseluler
a. Uniseluler
Contoh organisme uniseluler selain bakteri adalah organisme
dari kerajaan Protista. Bakteri merupakan organisme bersel satu yang terdapat
di mana-mana. Beberapa bakteri dapat berguna untuk kehidupan manusia, tetapi
banyak juga yang justru menimbulkan penyakit. Di bawah ini adalah contoh gambar
bakteri yang merupakan organisme bersel satu.
Gambar.
Prostista yang merupkan organisme uniseluler
Protista biasanya dapat ditemukan di beberapa sampel air
sungai. Jika kalian ingat pelajaran kelas tujuh mengenai klasifikasi, di situ
dijelaskan pelajaran kelas tujuh mengenai klasifikasi, di situ dijelaskan bahwa
protista tidak termasuk ke dalam hewan atau tumbuhan, ia memiliki kerajaan
tersendiri. Meskipun banyak dari anggota Protista yang dapat menyebarkan
penyakit, contohnya sporozoa, tetapi sebagian besar Protista cukup banyak
berperan penting dalam proses rantai makanan. Gambar di atas memberikan
gambaran bentuk Protista yang merupakan organisme uniseluler.
b. Multiseluler
dan Spesialisasi
Dalam organisme multiseluler, sel-sel tampak terlihat berbeda
antara satu dengan yang lainya. Mereka pun memiliki fungsi yang berbeda. Bisa
dikatakan sel-sel tersebut mengalami spesialisasi.
Seluruh sel di dalam organisme multiseluler memiliki peran
kunci yang berbeda-beda, aday yang berfunsi untuk mengambil oksigen, ada yang
berfungsi untuk mengantarkan informasi, dan lain sebagainya. Ketika mereka
memiliki peran yang berbeda-beda, hal tersebut sangat memberikan manfaat bagi
organisme tersebut.
Sama seperti ketika bekerja kelompok, ada yang bertugas untuk
mencari bahan, ada yang bertugas untuk mencari gambar, ada yang bertugas untuk
membuat presentasi, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan produk yang
bagus. Sama seperti contoh tersebut, sel-sel di dalam organisme multiseluler
bekerja sama walau memiliki peran yang berbeda-beda.
Gambar.
Bekerja sama, seperti yang terjadi pada sel-sel di tubuh orrganisme
Karena memiliki peran yang berbeda-beda, struktur luar bahkan
dalam sel tersebut pun mengalami penyesuaian. Mari kita perinci satu-persatu
spesialisasi sel pada tumbuhan dan hewan.
2. Spesialisasi
pada Sel Tumbuhan
a. Sel
akar rambut
Proses fotosintesis membutuhkan air yang didapat dari akar
tanaman. Spesialisasi sel akar rambut pada tumbuhan, memudahkannya untuk
meningkatkan penyerapan air karena area permukaan akar membesar.
Gambar.
Spesialisasi Sel Tumbuhan berupa sel akar rambut
Gambar di atas memperlihatkan bentuk spesialisasi sel
tumbuhan berupa sel akar rambut.
b. Stomata
Stomata berfungsi untuk mengambil gas karbondioksida dan
melepaskan oksigen. Sel penjaga yang berada di sekitar stomata berfungsi untuk
membuka dan menutup stomata, sehingga mengurangi banyaknya air yang keluar
melalui stomata.
Gambar. Stomata
dalam keadaan terbuka (kiri) dan stomata dalam keadan tertutup (kanan) beserta
sel penjaga
Gambar di atas memperlihatkan bentuk stomata beserta sel
penjaganya.
3. Spesialisasi
pada Sel Hewan
Pada bagian di atas telah diuraikan mengenai spesialisasi
pada sel tumbuhan, sekarang mari kita belajar mengenai spesialisasi pada sel
hewan, yakni manisia sebagai contohnya.
a. Sel
darah merah
Sel darah merah dewasa berbentuk pipih dikarenakan mereka
menghilangkan nukleus untuk menjalankan fungsinya dalam mengikat oksigen.
Gambar.
Sel darah merah dewasa yang telah kehihalangan nukleusnya agar dapat mengikat
oksigen
Bisa dibayangkan bagaimana jika sel darah merah kita tetap
memiliki nukleus? Apa yang akan terjadi?
b. Sel
saraf
Bentuk sel saraf yang panjang berasal dari perpanjangan
sitoplasma dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dari indera ke otak, dan
dari otak ke otot atau kelenjar.
Gambar.
Bentuk sel saraf yang memiliki perpanjangan dari sitoplasma
c. Sel
otot
Sel otot memiliki banyak nukleus dan mitokondria untuk
menunjang fungsinya sebagai alat gerak. Jumlah nuklus dan mitokondria yang
banyak ini memudahkan sel otot untuk memproduksi energi yang dibutuhkan hwan
dan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas.
Gambar.
Penampakan sel otot melalui mikroskop, titik-titik hitam merupakan
nukleus
(inti sel)
d.
Sel,
jaringan, organ, dan sistem organ
Spesialisasi sel menunjukan bahwa masing masing sel di dalam
tubuh organisme mulitseluler beradaptasi untuk menjalankan fungsinya
masing-masing. sel-sel yang memiliki karakter dan funsi sejenis saling bekerja
sama membentuk jaringan. Jaringan bersama jaringan lain akan membentuk organ.
Organ bekerja sama dengan organ lain akan membentuk sistem
organ. Kerja sama sistem organ untuk menjalankan fungsi tubuh inilah yang
menghasilkan istilah organisme.
Gambar.
Tahapan pembentukan tubuh, dari mulai sel, jaringan, organ,
Sitem
organ, hingga menjadi tubuh manusia
Gambar di atas memperlihatkan bagaimana sel membentuk
jaringan sampai menjadi organisme.
Berikut adalah
contoh-contoh sistem organ di dalam tubuh manusia
Ø
Sistem
pencernaan yang memproses makanan yang kita makan sehingga menghasilkan energi
untuk tubuh, terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rektum, dan anus.
Ø
Sistem
peredaran darah yang berfungsi untuk mengalikran darah ke seluruh bagian tubuh,
terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sel darah.
Ø
Sistem
pernapasan berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan membuang karbondioksida
melalui peredaran darah, terdiri dari hidung, tenggorokan, paru-paru, dan
diafragma.
Ø
Sistem
gerak, selain berfungsi untuk menggerakan tubuh, juga berfungsi untuk
melindungi organ-organ penting dalam tubuh, terdiri dari otot dan tulang.
Ø
Sistem
eksresi, yang berfungsi untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh, bisa berupa
keringat ataupun urine, terdiri dari ginjal, paru-paru, hati, dan kulit.