Salah satu cara yang digunakan masyarakat untuk mengontrol kelahiran adalah dengan mengonsumsi pil KB. Pil KB harus dikonsumsi sesuai dengan alur hari yang terdapat di belakang kemasan seperti pada gambar di atas. Apa zat aktif yang terdapat di dalam pil KB sehingga dapat digunakan untuk mengontrol kelahiran? Apakah kandungan setiap pil KB dalam satu kemasan adalah sama? Bagaimanakah hubungan antara mengonsumsi pil KB dengan sistem koordinasi, reproduksi, dan homeostesis manusia? Nah, pada bab ini kalian akan membahas secara detail tentang sistem koordinasi, reproduksi, dan homeostasis yang terjadi pada tubuh manusia. Ayo semangat mempelajari bab ini!
Gambar. Pil Kb
A. A. Sistem Koordinasi Manusia
Perhatikan rekan satu kelas
kalian! Apakah ada yang menggunakan kacamata? Mengapa mereka menggunakan
kacamata? Apa yang akan terjadi jika kacamata mereka dilepas? Gali informasi
lebih dalam tentang jenis kacamata, kapan mullai menggunakan kacamata, dan apa
penyebab mereka menggunakannya. Ya, kacamata merupakan salah satu alat bantu
penglihatan. Manusia menggunakan kacamata karena terdapat kelaianan dalam
indera penglihatannya. Masih banyak teknologi yang dapat membantu kerja alat
indera manusia yang akan kita bahas dalam materi selanjutnya. Selamat belajar.
1.
Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf bertanggung
jawab untuk mengontrol dan mengkoordinasi semua bagian pada tubuh kita. Sistem
saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan merespon rangsang baik dari dalam
maupun luar tubuh kita.
a.
Sel Saraf
Sistem saraf tersusun atas
jutaan sel saraf (neuron). Struktur neuron tersusun atas dendrit, badan sel,
akson, selubung mielin, nodus Ranvier, sel Schwann, dan sinapsis.
Gambar. Struktur Neuron
Setiap struktur pada neuron
memiliki fungsi yang berbeda-beda.
1.
Dendrit berfungsi untuk menerima impuls
(sinyal) dari sel lain dan dikirimkan ke badan sel.
2.
Akson berfungsi meneruskan impuls dari
badan sel ke sel lainnya.
3.
Sel Schwann berfungsi membentuk selubung
mielin.
4.
Selubung mielin berfungsi untuk mempercepat
jalannya impuls dan melindungi akson. Bagian akson yang tidak dilindungi
selubung mielin disebut dengan nodus Ranvier.
5.
Nodus Ranvier berfungsi sebagai tempat
masuknya ion. Ujung takson disebut dengan sinapsis.
6.
Sinapsis berfungsi untuk menghubungkan
antara sel saraf dengan sel lainnya.
Gambar. Bentuk Sel Saraf
Berdasarkan fungsinya, neuron
dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron sensoris, neuron motoris, dan neuron
konektor dengan bentuk seperti pada gambar.
1.
Neuron sensoris berfungsi menghantarkan
impuls dari oragan sensor ke pusat saraf.
2.
Neuron motoris berfungsi menghantarkan
impuls dari pusat saraf ke organ motor (efektor) seperti otot atau kelenjar.
Sedangkan
3.
Neuron konektor menghubungkan satu neuron
dengan neuron lainnya.
b.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat manusia
meliputi otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Baik otak dan
medula spinasis dilindungi oleh lapisan pelindung yang disebut meninges
tersusun atas tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu durameter, arakhnoid, dan
piameter.
Gerakan sadar yang dilakukan
tubuh kita merupakan tanggung jawab otak. Sedangkan gerak refleks dikendalikan
oleh medula spinalis. Struktur otak pada manusia sangat kompleks. Beberapa di
antaranaya adalah otak besar (cerebrum), kelenjar pineal, pituitari,
dan medula oblongata seperti pada gambar.
Gambar. Struktur otak
Otak besar berfungsi sebagai
pusat gerakan sadar dan mengolah berbagai impuls dari berbagai macam indera.
Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerakan, kontrol gerakan mata,
serta koordinasi gerakan yang terkait keterampilam, misalnya mengetik dan
memainkan piano. Kelenjar pituitari berfungsi sebagai kelenjar yang
menghasilkan berbagai macam hormon. Kelencar pineal berperan dalam pengaturan
jam biologis misalnya waktu bangun tidur dan kebiasaan lainnya.
Otak besar juga
berfunsi dalam pengaturan semua aktivitas yang berkaitan dengan kepandaian
(inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
merupakan pusat pengaturan semua kegiatan/pertimbangan. Otak depan
(diensefalon) terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi sebagai
pusat pengaturan perasaan dan gerakan. Hipotalamus berperan dalam pengaturan
suhu tubuh, rasa lapar, dan haus.
Gambar. Bagian-bagian otak
Otak tengah (mesensefalon)
berfungis mengatur gerak refleks mata. Selain itu otak tengah juga berfungsi
mengontrol pendengaran. Otak kecil (serebelum) terletak tepat di bawah bagian
posterior otak besar. Serebelum merupakan pusat keseimbangan gerak, koordinasi
gerak otot, dan posisi tubuh. Pada bagian bawah serebelum terdapat jembatan
varol.
Jembatan Varol (pons
varolli) berfungsi menghubungkan otak besar dengan otak kecil. Pons
Varolli juga berfungsi menghubungkan
otak dengan sumsung tulang belakang dan berfungsi mengatur denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, ferak lat pencernaan, sekresi kelenjar,
bersin, besendawa, batuk, muntah, serta gerak alat pernapasan.
Sumsung tulang belakang (medula spinalis)
merupakan lanjutan medula oblongata dan terdapat dalam rongga tulang belakang.
Fungsi medula spinalis menghantarkan impuls dari dan ke otak serta
mengendalikan gerak refleks.
Sistem saraf tepi terdiri
atas saraf kranial dan saraf spinal berdasarkan tempatnya. Sementara itu,
berdasarkan fungsinya, sistem saraf tapi dapat dibedakan menjadi saraf somatik
(saraf sadar) dan sistem saraf otonom (saraf tidak sadar).
c.
Mekanisme Gerak Refleks dan Gerak Biasa
Gerak refleks adalah gerak
tanpa disadari. Hantaran impuls pada gerak refleks dan gerak biasa dimulai dari
reseptor sebagai penerima rangsang. Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju
neuron sensorik. Impuls pada gerak biasa akan dilanjutkan menuju otak untuk
diolah. Berbeda dengan gerak iasa, Impuls pada gerak refleks tidak melaluo
pengolahan oleh saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Neuron di saraf pusat hanya
berperan sebgai konektor. Setealah itu akan dihasilkan respons. Renspons akan
dihantarkan oleh neuron motorik ke elektorn sehingga terjadi gerakan.
Gambar. Mekanisme Gerak Refleks
2.
Alat Indera Manusia
Manusia memiliki lima alat indera, yaitu indera penglihatan (mata), indera
pembau (hidung), indera pengecap (lidah), indera pendengar (telinga), dan
indera peraba (kulit).
a.
Mata
Sturuk mata memungkinkan untuk membatasi atau memaksimalkan jumlah cahaya
yang masuk, memfokuskan cahaya, dan membentuk gambar kemudian mengirimkan
gambar ke otak. Struktur bolamata tersusun atas tiga lapisan yaitu sklera,
koroid, dan retina seperti pada gambar.
Gambar. Struktur bola mata
1)
Iris merupkan
selaput yang memberi warna pada mata karena mengandung pigmen. Berfungsi
mengendalikan kerja pupil.
2)
Pupil dapat
membesar dan mengecil. Berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya ke mata
3)
Sklera merupakan
lapisan terluar dari bola mata dan merupakan tempat perlekatan otot ekstrinsik.
4)
Kornea yang
berfungsi untuk mentransmisi cahaya dan perlindungan mata (Bagian sklera yang
tembus pandang).
5)
Aqueous Humor mengandung nutrisi untuk lensa dan kornea mata.
6)
Lensa berfungsi
mengatur bayangan benda agar jatuh tepat pada bintik kuning.
7)
Vitreous Humor berfungsi memperthankan posisi bentuk bola mata.
8)
Koroid banyak
mengandung pembuluh darah untuk memberikan nutrisi pada mata.
9)
Retina sebagai
lapisan terdalam bola mata untuk menangkap bayangan benda. Di lapisan retina
terdapat sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengandung pigmen rodopsin,
Tidak sensitif terhadap warna dan bekerja saat intensitas cahaya rendah. Sel
kerucut mengandung pigmen iodopson, sensitif terhadap warna dan bekerja saat
intensitas cahaya tinggi.. lalu mengubahnya menjadi sinya saraf
10)
Saraf Optik berfungsi meneruskan impuls dari retina menuju otak
11)
Bintik Buta tempat masuk dan membeloknya berkas saaf menuju otak. Bintik buta tidak
memiliki reseptor.
b.
Telinga
Telinga bekerja dengan mendeteksi gelombang suara. Telinga dapat
merasakan posisi kepala kalian dan membantu kalian dalam menjaga keseimbangan.
Telinga berjumlah dua buah tetapi dapat bekerja dalam satu indera. Mengapa
telinga berjumlah dua? Dua telinga membantu kalian menentukan arah suara. Jika
sebuah suara mencapai kedua telinga, secara bersamaan otak kalian akan
menempatkan sumber terdengar tepat di depan, di belakang, atau di atas kalian.
Jika suara mencapai telinga kiri sebelum telinga kanan maka otak menempatkan
sumber suara di sebelah kiri kalian.
Telinga tersusun atas bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian luar dan
tengah berisu udara sedangkan bagian dalam diisi dengan cairan. Setiap bagian
telinga tersusun atas bagian-bagian yang lebih detali lagi seperti pada gambar
berikut.
Gambar. Struktur Telinga
Telinga luar terdiri atas daun telinga dan membran timfani. Daun telinga berfungsi menangkap
gelombang bunyi sedangkan membran
timfani berfungsi untuk memperkuat getaran gelombang bunyi secara mekanis.
Telinga tengah terdiri atas slauran Eustachius dan tulang pendengaran
(osikel auditori). Saluran Eustachius
berperan dalam menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timfani.
Sedangkan tulang pendengaran berperan dalam meneruskan getaran gelombang bunyi.
Tulang pendengaran ada tiga macam yaitu maleus
(martil), inkus (landasan), dan stapes (sanggurdi).
Telinga dalam terdiri atas tiga
saluran setengah lingkaran dan koklea.
Telinga dalam diisi oleh cairan yang berfungsi untuk meneruskan getaran bunyi
sehingga menggetarkan rambut pada reseptor pendengaran di organ corti. Rangsang
yang diterima oleh reseptor inilah yang akan dibawa ke otak untuk
diiterpretasikan.
Getaran Suara → daun telinga → saluran telinga → membran timpani (gendang
telinga) → tiga tulang pendengaran → koklea → sel-sel rambut dalam organ korti
→ sel saraf auditori → otak.
c.
Hidung
Kalian mendeteksi bau karena beberapa partikel kimiawi kecil masuk ke hidung dan larut dalam lapisan lembab
di hidung. Hidung manusia biasa dapat mendeteksi sekitar 2.000 jenis bau dan
dapat dilatih untuk mendeteksi hingga 10.000 jenis. Beberapa bau tidak enak
yang kalian deteksi, erat kaitannya dengan perasaan yang tidak menyenangkan.
Oleh karena itu, bau tertentu akan dideteksi tidak enak oleh sebagian orang dan
sebagian orang lainnya akan mendeteksi bau tersebut adalah hal yang biasa
bahkan menyenangkan. Sel saraf yang berfungsi untuk mendeteksi bau sebagai sel
olfaktorius, terletak di bagian atas rongga hidung seperti pada gambar.
Gambar. Struktur Hidung
Impuls (bau) → lubang hidung → epitel olfaktori → mukorsa olfaktori →
saraf olfaktrori →talamus → hipotalamus → otak
d.
Lidah
Permukaan lidah kalian tertutup ribuan benjolan, yang disebut papila.
Lebih dari 10.000 pengecap tetanam di antara papila. Manusia dapat mendeteksi
lima sensasi rasa utama: manis, asam, asin, pahir, dan umami (umami adalah rasa
gurih dari glutamat yang ditemukan di daging olahan, keju, dan monosodium
glutamat, umumnya dikenal sebagai MSG).
setiap sensai rasa primer memiliki jenis selera sendiri yang
mendeteksinya. Air liut di mulut kalian harus terlebih dahulu melarutkan sampel
makanan sehingga indra perasa dapat mendeteksi dan mengirimnya ke otak untuk
diinterpretasikan. Beberapa rasa akan diinterpretasikan menyenangkan atau tidak
menyenangkan tergantung dari pengalaman setiap orang. Meskipun beberapa area
pada lidah dapat mendeteksi semua rasa, namun area tertentu lebih sensitif
terhadap rasa tertentu seperti pada gambar.
Gambar. Area pada lidah lebih sensitif pada rasa tertentu.
Makanan/larutan berasa → palila lidah → saraf gustalory → medulla blongata
→ talamus → otak.
e.
Kulit
Kulit mungkin tidak terlihat seperti organ lainnya seperti jantung dan
ginjal. Kulit berisi jutaan saraf yang mengirim informasi tentang sentuhan,
nyeri, tekanan, dan suhu ke otak. Pada manusia, reseptor sentuhan lebih banyak
terkonsentrasi di wajah, lidah, bibir, ujung jari, dan jari kaki. Rambut tubuh
juga berperan penting dalam kehidupan kita untuk merasakan sentuhan. Sejumlah
besar reseptor ditemuan di kulit, di dasar folikel rambut seperti pada gambar.
Gambar. Struktur Kulit
Lapisan kulit terluar tersusun atas sel mati. Kulit memiliki reseptor
saraf berbeda yang terletak di kedalaman yang bervariasi. Kelenjer sebasea
menghasilkan minyak yang membantu menjaga kulit lembut dan retak. Produksi
kelenjar keringat menghasilkan keringat dan membuang panas dari tubuh saat air
menguap dari permuaan kulit.
3.
Hormon Manusia
Hormon
diproduksi oleh kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh manusia
seperti pada gambar.
Gambar. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran sehinga
produknya (hormon) di angkut oleh darah. Meskipun kelenjar endokrin bekerja
sama, mereka tidak dikontrol dari satu lokasi pusat seperti sistem saraf.
Hormon bekerja lebih lambat dibandingkan dengan saraf. Responnya tidak
langsung, pengaturan membutuhkan waktu yang lebih lama, namun
pendistribusian/penyebarannya lebih luas dibandingkan sistem saraf. Hormon
mengatur funsi seperti pertumbuhan dan perkembangan, keseimbangan air, seksual
reproduksi, serta laju reaksi kimia dalam sel.
Kelenjar hipofisis (pituitari) menghasilkan banyak hormon, diantaranya GH
(pertumbuhan), TSH (merangksang kerja tiroid), AZTH (merangsang kerja adrenal),
FSH (pematangan ovum), LH (ovulasi sel telur), ADH (reabsorpsi air di ginjal),
dan oksitosin (kontraski otot saat melahirkan). Kelenjar pineal menghasilkan
hormon melatonin yang berperan dalam jam biologis. Kelenjar tiroid menhasilkan
hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh. Kelenjar paratiroid
menghasilkan parathormon yang berfungsi menguba kalsium tulang menjadi kalsium
darah. Kelenjar adrenal menhasilkan adrenalin yang berfungsi dalam mempercepat
denyut jantung. Kelenjar pankreas menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur
kadar gula darah. Kelenjar testis menghasilkan testosteron yang berfungsi
mengatur perkembangan seksual pria. Kelenjar ovairum menghasilkan estrogen
(perkembangan seks sekunder wanita) dan progesteron (menjaga ketebalan rahin).
4.
Zat Adiktif
Zat atau Obat yang dapat menimbulkan adiksi (ketagihan) disebut zar
adiktif. Zat adiktif dibedakan menjdai tiga kelompok. Yaitu zat adiktif
narkotika. Zat adiktif psikotropika, dan zat adiktif bukan narkotika dan
psikotropika. Menurut Pasal 1 ayat 1 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika,
narkotia adalah zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupaun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menguranngi sampai menghilangkan rasa
nyerri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Penggunaan zat adiktif melebihi dosis dan tanpa pengawasan dokter dapat
menggangu kerja sistem koordinasi manusia. Beberapa gangguan tersebut sebagai
berikut.
a)
Hilangya
koordnasi tubuh. Hal tersebut terjadi karena dopamain yang berfungsi sebagai
neurotransmiter dalam tubuh berkurang.
b)
Pengaturan
sistem saraf terhadap kendali otot gerak dan denyut jantung melemah.
Selain penggunaan zat adiktif, sistem koordinasi dapat mengalami gangguan
akibat faktor lain.
B.
Sistem Reproduksi Manusia
Pergilah ke puskesmas terdekat di sekitar sekolah/rumah tinggal kalian.
Mintalah informasi tentang data kehamilan berdasarkan usia perempuan. Buatlah
grafik/tabel jumlah perempuan hamil berdasarkan usia. Pada usaia berapakah
perempan paling banyak hamil? Berapa usia tertinggi perempuan yagn dapat hamil
berdasarkan data di puskesmas tersebut? Apakah ada kaitannya antara usia dengan
sistem reproduksi manusia? Nah, pada bagian ini kalian akan mempelajari tentang
proses yang terjadi di dalam sistem reproduksi
manusia, selamat belalajar.
1. Sistem
Reproduksi Laki-laki
Sel kelamin atau gamet jantan adalah sperma. Sperma adalah sel kelamin
berukuran mikroskopis seperti kecebong yang terbentuk di dua testis. Di dalam
testis terdapat saluran tubulus seminuferus. Jutaan sperma terbentuk di tabung
ini setiap hari setelah pubertas dan akan terus diproduksi sepanjang laki-laki
hidup (jumlah sperma yang diproduksi, bagaimanapun, akan berkurang seiring
bertambahnya usia). Sperma akan bergerak dengan menggunakan ekornya ke saluran
melingkar di bagian atas setiap testis. Di sinilah, di epididimis, sperma mengalami
pematangan dan disimpan beberapa minggu.
Pada saat terangsang, sperma akan dikeluarkan dari epididimis ke penis
melalui saluran sperma (vas deferens) dan uretra. Sepanjang saluran, sperma
melewati kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar Cowper yang
semuanya menambahkan cairan ke dalam sperma. Campuran cairan semen dan sperma
inilah yang disebut air mani. Meskipun air mani maupun air seni melewati
uretra, keduanya tidak mungkin lewat pada waktu yang bersamaan. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar.
Gambar. Alat Reproduksi Pria
Testis juga menghasilkan hormon seks yaitu testosteron. Hormon testosteron
mempengaruhi karakteristik seksual pada pria seperti tubuh menjadi lebih
berotot, suara menjadi lebih berat saat pubertas, pertumbuhan rambut di tubuh
dan wajah, serta kecenderungan menjadi botak.
1) Penis
Penis tersusun
atas jaringan otot yang mengandung banyak pembuluh darah dan saraf. Berfungsi
sebgai alat untuk memasukan sel sperma ke alat reproduksi perempuan.
2) Skrotum
(Kantong Pelir)
Skrotum
merupakan kantong kulit pelindung testis. Berfungsi mangatur suhu testis agar
sesuai dengan kehidupan sel sperma
3) Testis
Testis merupakan
penghasil sperma dan hormon testosteron. Testis berjumlah sepasang terletak di
luar rongga perut. Hormon testosteron berfungsi mengatur perkembangan dan
fungsi alat kelamin laki-laki serta mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder.
4) Saluran
Reproduksi
Saluran
reproduksi laki-lai berupa saluran yang panjang dari duktus epididirmis hingga
uretra. Saluran reproduksi laki-laki tersususun atas empat saluran, yaitu
epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sel sperma, vas deferens
berfungsi mengangkut sperma matang dari epididimis ke kantong seperma atau
vesikula sminalis, saluran ejakulasi berfungsi menyalurkan sperma matang dari
vesikula seminalis ke uretra, dan uretra merupakan saluran kemih dan tempat
untuk keluarnya sperma.
5) Kelenjer
reproduksi
Kelenjar
reproduksi mengeluarkan cairan semen yang berfungsi mengaktifkan dan memelihara
sel sperma. Kelenjar reproduksi terdiri atas beberapa kelenjar, yaitu vesikula
seminalis (kantong semen) menghasilkan makanan yang merupakan sumber nutrisi
bagi sperma, kelenjar prostat menyekresikan semen menuju uretra melalui
beberapa saluran kecil dan bersifat encer seperti susu dan mengandung enzim
antikoagulan, nutrisi bagi sperma serta sedikit asam, dan kelenjer Cowper
menghasilkan zat berupa lendir dan cairan yang bersifat basa berfungsi
menyekresikan mukus dan cairan bening yang menetralkan keasaman sisa urine
dalam uretra serta keasaman vagina.
2. Sistem
Reproduksi Wanita
Sel kelamin atau gamet betina adalah sel telur atau ovum. Meskipun
ukurannya mikroskopis, ukuran sel telur manusia jauh leih besar jikda
dibandingkan dengan ukuran satu sperma. Tidak seperti sel sperma, sel telur
tidak memiliki cara untuk bergerak sendiri.
Telur dilepaskan setelah pubertas oleh dua ovarium. Ovarium sebenarnya
tidak menghasilkan telur. Sebaliknya ovarium
adalah ‘gudang’ telur yang belum matang yang telah ada sejak lahir. Setiap 28
hari atau lebih telur akan matang di ovarium dan akan dilepaskan sebagai bagian
dari siklus menstruasi. Proses lepasnya sabagai bagian dari siklus mensturasi.
Proses lepasnya telur dari ovarium disebut dengan ovulasi. Seorang wanita lahir dengan masing-masing sekitar 500.000
telur dan ratusan telur akan matang dan dilepaskan antara masa pubertas dan
menopause. Saat menopause tidak ada lagi telur yang dilepaskan. Ini biasanya
terjadi antara usia 40 dan 50 tahun.
Telur yang dilepaskan akan masuk ke tuba fallopi (oviduk) dan digerakkan
oleh silia yang terdalap di dalam saluran ini. Sperma akan membuahi telur di
saluran ini. Jika sudah dibuahi maka zigot akan berkembang menjadi embrio dan
menempel (implantasi) di uterus. Janin akan terus berkembang sampai dengan siap
dilahirkan dan keluar melalui serviks
dan vagina. Untuk lebih jelasnya
tentang alat reproduksi wanita, perhatikan gambar,
Gambar. Struktu Organ
Reproduksi Wanita
Ovarium juga menghasilkan hormon seks wanita yaitu estrogen dan
progesteron. Hormon-hormon ini bertanggug jawab atas karakteristik seksual
sekunder perempuan seperti perkembangan payudara, siklus menstruasi, dan
kondisi jumlah otot dan rambut tubuh wanita yang lebih sedikit dibanging
laki-laki.
1) Vulva
Vulva merupakan
celah terluar dari organ reproduksi perempuan. Di dalam vulva terdapat saluran
urine (uretra) dan saluran reproduksi (vagina)
2) Labium
Labium merupakan
bagian yang membatasi vulva. Ada dua pasang labium yaitu labium mayora
(berukuran besar) dan labium minora (berukuran kecil). Labium mayora merupakan
bibir luar vagina yang berukuran besar dan tampak tebal berlemak. Di dalam
labium mayora terdapat sebuah tonjolan kecil yang mengandung saraf perasa.
Tonjolan ini dinamakan klitoris. Sementara itu, labium minora terletak di
sebelah dalam labium mayora.
3) Ovarium
Ovarium atau
indung telur berjumlah sepasang serta berbentuk oval dengan panjang 3-4 cm.
ovarium berada di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. ovarium
berperan secara bergantian untuk menghasilkan ovum (sel telur). Umumnya setiap
ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan
bergerak ke saluran oviduk menuju uterus.
4) Saluran
Reproduksi
Saluran reproduksi
pada perempuan terdiri atas vagina, serviks, uterus, dan oviduk.
a)
Vagina
Vagina merupakn
saluran akhir organ reproduksi yang terletak di bagian bawah serviks. Vagina
tersusun atas otot-otot elastis yang dilapisi selaput membran disebut selaput
dara (himen). Selaput dara merupakan selaput tipis yang terusun atas pembuluh
darah. Vagina berfungsi sebgai saluran untuk aliran darah saat menstruasi dan
jalan lahir bayi.
b)
Serviks
(leher Rahim)
Serviks (leher
rahim) merupakan bagian dasar rahim yang berbentuk melingkar dan berbatasan
dengan vagina. Serviks tersusun atas bagian yang berserat dan berotot. Serviks
berperan penting untuk mengalirkan darah ke vagina saat menstruasi, mengarahkan
air mani ke dalam rahim, dan mendukung kepala janin saat akan dilahirkan.
c)
Uterus
(Rahim)
Uterus (rahim)
merupakan muara oviduk, berotot tebal, dan sebagai tempat perkembangan janin.
Pada perempuan tidak sedang hamil, rahim berukuran 5 cm. pada saat hamil rahim
dapat mengembang hingga 30 cm sesuai ukuran janin yang dikandungnya. Uterus
tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan perimetrium, lapisan miometrium, dan
lapisan endometrium.
d)
Oviduk
(Tuba Fallopi)
Oviduk merupakan
saluran reproduksi yang berperan sebagai jalannya ovum dan ovarium menuju
uterus serta sebagai tempat berlangsungnya pembuahan. Oviduk berjumlah sepasang
yang ukuraannya berbentuk sperti corong berumbai-rumbai (fimbriae) untuk
menangkap sel telur. Bagian ini disebut infundibulum.
3. Proses
yang Berlangsung di Dalam Organ Reproduksi Laki-laki dan Perempuan
Homeostasis
reproduksi merujuk pada kemampuan tubuh untuk menjagaga keseimbangan dalam
berbagai proses reproduksi. Proses tersebut meliputi pembentukan sperma dan
ovum. Siklus menstruasi, serta fertilisasi dan kehamilan.
1)
Pembentukan Sperma dan Ovum
Homeostasis reproduksi laki-lai melibatkan proses pembentukan sperma.
Sementara itu, homeostasis reproduksi pada perempuan melibatkan proses
pembentukan ovum. Kedua proses ini dipengaruhi oleh sistem hormon dan sistem
reproduksi yang bekerja secara seimbang.
Proses pembentukan sperma terjadi di testis. Proses ini disebut
spermatogenesis. Spermatogenesis dipengaruhi oleh homon LH (lutenizing Hormone)
dan FSH (Follicle Stimulating Hormone). LH berfungsi merangsang sel Leydig
untuk menghasilkan hormon testosteron. Hormon testosteron berperan dalam
mengatur perkembangan dan fungsi alat kelamin laki-laki. Sementara itu, FSH
merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP
merangsang spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
Sementara proses pembentukan ovum atau oogenesis terjadi di dalam ovarium.
Proses oogenesis dipengaruhi oleh beberapa jenis hormon. FSH merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel disekeliling ovum. Homon estrogen merangsang
kelenjar hiposfisis untuk menyekresikan hormon LH. Hormon LH merangsang
terjadinya ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan
hormon progesteron yang berfungsi menhambat sekresi FSH dan LH. Setelah itu,
korprus luteum mengecil dan hilang sehingga progesteron tidak diproduksi lagi.
Akibatnya, FSH terbentuk kembali dan oogenesis dimulai kembali
Gambar. Proses Spermatogonosis dan Oogenesis
2)
Siklus Menstruasi
Wanita yang mengalami pubertas sangat mudah dikenali karena mengalami
menstruasi. Menstruasi adalah keluar darah dari alat kelamin wanita pada waktu
tertentu. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sel sperma. Pada
umumnya siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Namun, siklus menstruasi
tersebut dapat bervariasi untuk setiap individu, yaitu berkisar anara 24 – 40
hari. Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase menstruasi, fasi
proliterasi, dan fase sekresi.
Gambar. Siklus Menstruasi
1. Fase
Menstruasi
Pada awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1 menstruasi), telur yang
belum matang mulai berkembang. Telur ada di dalam kantung kecil sel yang
disebut folikel. Keduanya terus
mengalami pembesaran sampai kira-kira di hari ke-14, telur menjadi dewasa.
Telur kemudian keluar (ovulasi) dari folikel. Cangkang folikel aka berubah
menjadi korpus luteum yang akan
menghailkan progesteron. Dari sini, telur bergerak ke dalam tuba fallopi atau saluran telur,
digerakan oleh silia dan kontraski otot.
Saat telur berada di tuba fallopi, telur siap di buahi. Telur tetap di
sini selam sekitar beberapa hari, setelah itu berggerak ke rahim, terlepas dari
apakah sudah dibuahi atau tidak. Sejak awal setiap siklus menstruasi, lapisan
rahim mempersiapkan dirinya untuk menerima sel telur yang tela dibuahi dengan
menjdai lebih tebal dan banyak mengandung pembuluh darah.
Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum berubah menjadi korpus
albikans. Akibatnya, produksi progesteron menurun. Turunnya kadar progesterone
menyebabkan rahim akan meluruh. Meluruhnya rahim dikenal sebagai menstruasi.
2. Fase
Proliferasi
Terjadi pada hari ke -6 hingga ke-14. Fase ini merupakan tahap penyembuhan
pembuluh-pembuluh darah yang pecah pada saat terjadi menstruasi. FSH (Follicie
Stimulating Hormone) mulai diproduksi untuk memacu pematangan ovum di ovarium.
Estrogen juga dihasilkan untuk memacuk penebalan dinding rahim. adanya
peningkatan kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH sehingga
melepaskan LH (luteinizing Hormone).
LH merangsang terjadinya ovulasi. Ovulasi terjadi pada hari ke 14 dihitung
sejak hari pertama menstruasi. Pada saat ovulasi, oosit sekunder terlepas dari
folikel.
3. Fase
Sekresi
Terjadi pada hari ke-15 hingga hari ke-28 setelah menstruasi. Pada fase
ini hormon progesteron memacu terjadinya penebalan dinding rahim. Apabila terjadi
pembuahan, produksi progesteron dilanjutkan. Selain itu, estrogen juga
diproduksi. Hormon-hormon ini berperan dalam proses implantasi embrio. Produksi
progesteron dan estrogen akan dihentikan jika tidak terjadi pembuahan.
3)
Kehamilan
Telur yang dibuahi oleh sperma di tuba fallopi maka akan menjadi zigot.
Proses pembuahan ini disebut dengan fertilisasi. Setelah pembuahan, zigot
memulai perjalanan selama lima hari ke rahim. Sepanjang jalan, terjadi
pembelahan beberapa kali, membentuk sel baru dan membesar hingga membentuk bola
sel (tersusun atas 32 sel) berisi cairan yang dikenal sebagai blastokista. Hingga taham ini,
semua nutrisi yang dibutuhkan berasal
dari sel telur.
Kemudian, balstokista mengubur dirinya sendiri di dalam lapisan rahim
menyerap nutrisi darinya. Proses ini disebut implantasi. Blastokista
menghasilkan hormon yang menjaga selaput rahim menebal dan mencegah menstruasi.
Wanita tidak akan mengalami menstruasi lagi sampai setelah melahirkan. Sekarang
wanita tersebut dikatakan hamil.
Bagaimana seorang wanita mengetahui dirinya hamil? Haid yang terlewat
dapat berarti kehamilan, tapi satu-satunya tanda pasti adalah adanya hormon
khusus diproduksi oleh blastokista, yaitu HCG.
Hormon ini hadir di darah dan urine wanita hamil. Hormon ini dapt dideteksi
oleh alat tes kehamilan yang dijual bebas.
Gambar. Janin 38 minggu.
Blastokista berkembang biak, sel-selnya mulai bergerak dan berbeda.
Artinya sel-sel dapat menjadi berbeda satu sama lain. Setelah sekitar delapan
minggu organ seperti jantung mulai terbentuk dan berdetak. Perekembanganny bayi
dalam delapan minggu ini dekenal sebagai embrio. Embrio sangat tetnat, terutama
untuk alkohol, nikotin, atau obat-obatan yang mungkin diminum ibu hamil. Ini
salah satu alasan mengapa banyak kehamilan yag mengalami keguguran (terhenti
secara alami) dalam delapan minggu pertama.
Setelah delapan minggu, embrio menjadi janin. Janin dilindungi oleh
genangan cairan ketubah, dikelilingi oleh selaput ketuban. Oksigen dan nutrisi
berasal dari plasenta melalui jalur kehidupan yang disebut tali pusar seperti
pada gambar.
4)
Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi
Kontrasepsi mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Pria dapat
menggunakan kondom yang juga
melindungi laki-laki dan perempuan dari infeksi penyakit menular seksual.
Metode permanen kotrasepsi pada pira adalah vasektomi, operasi sederhana berupa memotong/pengikatan saluran
sperma (vas deferens) seorang pria secara permanen sehingga sperma tidak dapat
keluar lagi dari testis. Saat ejakulasi, cairan semen akan tetap keluar dari
penis namun tidak mengandung sperma.
Semua bentuk kontrasepsi lainnya digunakan oleh wanita. Kontrasepsi
permanen pada wanita adalah dengan cara tubektomi.
Yaitu operasi pada tuba falllopi untuk dipotong atau diikat. Bentuk lainnya
adalah menggunak diafragma, semacam
kondom pada wanita. Metode lainnya adalah degnan terapi hormom estrogen dan
progesterone dalam bentuk suntikan, pil, dan susuk. Namun kebanyakan wanita
juga menggunakan IUD (intra uterine
device), yaitu memasukan semcacam alat yang dapat mencegah tejadinya
implantasi.
Berbagai penyakit dan infeksi dapat dengan mudah ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual. Proses ini dikenal sebagai infeksi menular seksual (PMS) tapi kadang-kadang disebut sebagai penyait menular seksual (MPS) atau penyakit kelamin. Contohnya virus HIV dan AIDS (gejala dan infeski yang disebabkan oleh HIV) adalah yang paling ditakuti dan mengancam nyawa.
Ada banyak jenis PMS yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti
sifilis, gonorrhea, dan herpes. Kebanyakan memang dapat diobati, tapi semua
bisa menggilkan kerusakan permanen, terutama jika pengobatan dimulai terlambat.
Obat terbaiki adalah pencegahan. Satu-satunya cara agar benar-benar aman adalah
dengan menghindari semua kontak seksual yang tidak sehat (di luar pernikahan).
Tetap setia pada pasangan. Penggunaan kondom bisa sangat mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi beberapa infeksi namun tidak menjamin aman.
Untuk menjaga kesehatan reproduksi tentu saja pola hidup berpengaruh
teutama asupan nutrisi. Makanan bagi wanita hamil akan berbeda dengan wanita
tidak hamil. Ika hamil, segera konsultasikan dengan dokter kandungan, karena
perbedaan kondisi wanita hamil yang membutuhkan nutrisi berbeda. Karena kondisi
setiap wanita hamil berbeda sehingga nutrisi yang disarankan juga akan berbeda.
Beberapa
pasangan ingin punya anak tapi didak bisa karena salah satu atau keduanya tidak
subur. Infertilitas bisa disebabkan oleh infeksi atau radiasi, atau oleh sebab
lain yang tidak diketahui. Beberapa orang menerima siuasi ini atau memilih
untuk mangadopsi anak. Beberapa pasangan menggunakan teknologi untuk membantu
mereka memiliki anak sendiri. Fetilisasi
in-vitro, atau IVF, adalah salah satu cara untuk mengatasi infertilitas.
Pada IVF, telur dibuahi dalam wadah di dalam laboratorium dan bukan di dalam tubuh
wanita. Oleh karena itu bayi IVF terkadang disebut bayi tabung.
C.
Homeostasis
Pernahkah kalian minum dalam jumlah banyak? Apa yang terjadi
dengan jumlah urine yang diproduksi? Lalu apa yang terjadi dengan produski
urine jika minum dalam jumlah sedikit? Ya, tubuh kita akan memproduksi urine
tergantung pada jumlah air yang diminum, di samping faktor lainnya. Jika minum
banyak maka jumlah urine yang dihasilkannya akan lebih banyak. Tubuh kita akan
mengatur mekanisme ini untuk mempertahankan kondisi konstan agar fungsi tubuh
berjalan optimal. Proses ini dikenal dengan homestasis. Pada bagian ini kalian
akan mempelajari homeostasis yang terjadi di dalam tubuh manusia. Selamat
belajar.
1. Mengapa
Homeostasis Penting?
Homeostasis adalah proses yang dilakukan oleh tubuh secara
otomatis untuk memperhatankan kondisi stabil agar proses di dalam tubuh makhluk
hidup berjalan normal, meskipun terjadi perubahan internal dan eksternal. Jika
homeostasis berhasil maka hidup akan berlanjut normal. Jika tidak berhasil,
maka dapat menyebabkan kelainan bahkan kematian organisme. Pengaturan suhu
tubuh oleh hipotalamus, pengaturan kadar air di dalam tubuh oleh ginjal, dan
mekanisme pengaturan produksi hormon adalah beberapa contoh peristiwa
homeostasis di dalam tubuh manusia.
2. Pengaturan
Suhu Tubuh
Kalian tentu merasa tidak nyaman saat berkeringat. Keringat
mendapatkan reputasi buruk, padahal keringat berperan penting dalam
mendinginkan tubuh saat kepanasan. Tetapi bagaimana tepatnya tubuh kalian tahu
kapann harus mulai berkeringat? Ia tahu karena bagian otak kalian, yang disebut
hipotalamaus, memerintahkannya. Semua manusia dan banyak hewan memiliki hipotalamus.
Hipotalamus melakukan banyak hal, tetapi dua tugas
terpentingnya adalah memperhatankan homeostasis dan mengontrol hormon tertentu.
Homeostasis sangat penting bagi semua hewan, termasuk manisia. Jika kita
melihat kata tersebut, kita melihat bahwa homeo berarti “sama”, dan statis
berarti “tidak bergerak”, atau “menahan”. Jadi homeostasis berarti sesuatu yang
dipertahankan di tempat yang sama/keadaan yang sama.
Lalu,bagaimana kaitanna homeostasis dengan suhu tubuh.
Kebanyakan hewan mempertahankan, atau menahan, suhu mereka pada tingkat
tertentu. Untuk manusia, sekitar (370C). saat hitotalamus merasakan
bahwa kalian terlalu panas, hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar keringat
untuk membuat kalian berkeringat dan mendinginkan tubuh. Saat hipotalamus
merasakan bahwa kalian kedinginan, hitpotalamus mengirimkan sinyal ke otot
kalian sehingga kalian akan mengigil dam menciptakan kehangatan. Dengan
mekanisme ini diharpkan suhut tubuh konstan. Hitpotalamus juga mempertahankan
homeostasis suhu tubuh dengan banyak cara lain, seperti dengan mangatur
diameter pembuluh darah. Perhatikan gambar berikut tentang pengaturan suhu
tubuh manusia.
Gambar.
Homeostasi Suhu Tubuh
3. Pengaturan
Kadar Cairan Tubuh
Pernahkah kalian mengamati pola minum diri sendiri? Apakah
jika minum banyak maka jumlah urine yang diproduksi juga banyak? Ya, pengaturan
kadar cairan di dalam tubuh merupakan salah satu contoh homeostasis.
Jika kita terlalu banyak minum maka jumlah air di dalam darah
menjadi tinggi. Keadaan ini akan merangsang pituitari mengurangi produksi
hormon ADH sehingga reabsorpsi air di ginjal menurun. Akibatnya, jumlah air
yang masuk ke kantung kemih meningkat dan air yang diserap ke dalam pembuluh
sedikit sehingga jumlah air di dalam darah akan menjadi normal kembali. Hal
yang sebaliknya terjadi jika kita sedikit minum seperti yang ditunjukan Gambar.
Gambar. Homeostasis
Cairan Tubuh
4. Pengaturan
Kadar Gula Tubuh
Ketika kita banyak mengonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat maka kadar gluksosa di dalam darah meningkat. Kadar gula tinggi ini
akan merangsang pelepasan hormon insulin dari pankreas. Insulin akan
meningkatkan permeabilitas membran sel di sel, sehingga glukosa dapat masuk ke
dalam sel. Sel-sel menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan khusus sel
otot, glukosa diubah menjadi glikogen. Selain itu, sel hati akan mengubah
glukosa menjadi glikogen.
Sebaliknya, jika kadar gula menurun di dalam darah maka akan
merangsang pengeluaran hormon glukogan yang akan mengkonversi glikogen
menjadi glukosa. Pengubahan glikogen menjadi glukosa akan meningkatkan
konsentrasi kadar gula di dalam darah. Dengan mekanisme seperti ini maka
keseimbangan gula darah terjaga. Untuk lebih jelasnya pelajari gambar.
Gambar.
Homeostasi Gula Darah




















Terimakasih Pak Guru
BalasHapusSama-sama dan semoga bermanfaat
Hapus