Apersepsi
Pernahkah kalian mengamati lingkungan tempat tinggal
kalian dengan seksama. Apa saja yang dapat kalian lihat. Di sana ada hewan,
tumbuhan dan makhluk hiudp yang tidak terlihat. Selain itu kalian akan
menemukan benda mati seperti udara, batu, tanah dan lainnya. Masing-masing akan
mempunyai karakteristik sendiri.
Gambar. Keanekaragaman Hidup di Halaman Sekolah
Nah sebelum kita balajar lebih jauh lagi kalian harus
tahu jika lingkungan sekitar kita terdiri atas dua komponen yaiut komponen
biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang tersusun atas semua
jenis makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Contohnya manusia, hewan, dan
tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari
benda-benda tak hidup. Contohnya tanah, air dan udara yang kita hirup. Dalam
bab ini kalian akan mempelajari makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di
lingkungan sekitar serta bagaimana cara mengklasifikasikannya dengan cara
merancang, melakukan dan melaporkan percobaan melalui metode ilmiah.
A.
Ciri-ciri
Makhluk Hidup
Berdasarkan pengamatan sehari-hari yang kita lakukan,
tentunya ada ciri-ciri tertentu yang menyatakan suatu benda masuk ke dalam
golongan makhluk hidup. Ciri tersebut antara lain bernafas, bergerak, bereaksi
terhadap rangsangan dan lainnya. Agar kalian lebih memahami materi tentang
ciri-ciri makhluk hidup, yuk kita bahas satu per satu.
1.
Bernapas
Semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas (respirasi).
Bernapas adalah menghirup oksigen (CO2) dan mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai zat
sisanya. Sistem pernapasan setiap makhluk hidup berbeda-beda hal ini
dikarenakan jenis dan habitat makhluk hidup tersebut. Contohnya kelinci yang
hidup di darat bernapas dengan paru-paru sedangkan ikan lele yang hidup di air
bernapas dengan insang.
Apakah tumbuhan bernapas?
Tumbuhan juga bernapas ya. Tumbuhan bernapas
menggunakan stomata dan lentisel.
2.
Bergerak
Pernahkan kalian melihat gerak daun tanaman lamtoro
yang menutupkan daunnya ketika sore hari? Kemudian harimau yang berlari
mengejar mangsanya.
Gambar. Lamtoro
Pada dasarnya semua makhluk hidup bergerak hanya saja
geraknya ada yang aktif dan pasif
Gerak Aktif terjadi pada makhluk hidup yang
mempunyai alat gerak dan mengakibatkan perpindahan tempat. Misalnya gerak pada
manusia dan hewan yang mempunyai alat gerak berupa tangan dan kaki. Sedangkan gerak pasif terjadi pada makhluk hidup
yang tidak mengakibatkan perpindahan tempat.Contohnya gerak tanaman menuju arah
sinar matahari.
3.
Bereaksi
terhadap rangasangan (Iritabilitas)
Apakah yang terjadi ketika mata kalian tersorot lampu
senter? Mata kalian akan menutup dengan cepat bukan. Gerakan menutup mata
kalian menunjukan jika mata kalian peka terhadap rangsangan berupa cahaya.
Setiap makhluk hidup akan memberikan respon ketika
diberikan rangsangan. Kemampuan makhluk hidup dalam menanggapi rangsang disebut
sebagai iritabilitas.
Hewan dan manusia sangat peka terhadap rangsangan
berupa bau, bunyi, rasa, cahaya, dan sentuhan. Sedangkan tumbuhan juga peka
terhadap rangsangan berupa cahaya, air, sentuhan dan gaya tarik bumi.
4.
Tumbuh dan berkembang
Perhatikan tubuhmu sekarang adakah perbedaan yang kamu
lihat saat kalian kecil hingga sekarang?
Betul sekali ternyata tubuh kalian sudah mengalami
berbagai perubahan misalnya pertambahan tinggi dan berat badan yang meningkat
secara drastis.
Perubahan yang terjadi pada tubuh kalian disebut
sebagai proses tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
ditandai dengan pertambahan ukuran, berat, dan volume, sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
ditandai dengan pertumbuhan tumbuhan dari biji sampai berbunga dan menghasilkan
biji.
5.
Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi)
Dalam tubuh makhluk hidup banyak sekali terjadi proses
metabolisme. Dalam proses ini ada zat sisa yang beracun dan harus dikeluarkan
oleh tubuh. Karena jika tidak dikeluarkan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Proses
pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh disebut ekskresi. Hasil sisa
metabolisme dari manusia dan hewan antara lain urine dan keringat. Sedangkan
tumbuhan juga mengalami eksresi melalui beberapa proses antara lain:
v
Tranpirasi
: pengeluaran uap air melalui
stomata
v
Respirasi
: pengeluaran CO2
hasil pernapasan
v
Gutasi
: pengeluaran tetes-tetes
air melalui ujung tepi daun emisarium (celah-celah
kecil yang terdapat pada akhir pembuluh angkut yang terdapat di ujung
tepi daun)
Gambar. Gutasi
6.
Menyesuaikan diri dengan lingkungan
(Beradaptasi)
Pernahkah kalian melihat bunglon yang berubah warna
sesuai dengan apa yang dihinggapinya?
Saat bunglon berubah warna disebut sebagai beradaptasi
terhadap lingkungan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Perubahan
warna kulit pada bunglon disebut mimikri.
Salah satu tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
7.
Berkembangbiak (Bereproduksi)
Makhluk hidup memperbanyak keturunan dengan cara
berkembang biak atau bereproduksi. Salah satu tujuan bereproduksi adalah menjga
kelestarian jenisnya agar tidak punah.
Perkembangbiakan
dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:
a.
Secara
seksual (generatif atau kawin), yaitu terjadi peleburan sel seperma dengan sel
telur. Contoh penyerbukan
b.
Secara
aseksual (vegetatif atau tak kawin), yaitu tidak melibatkan sel telur dan sel
sperma namun melibatkan sel tubuh dengan membetuk tunas atau membelah.
8.
Membutuhkan Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber
energi dalam kehidupannya. Ada dua cara mendapatkan makanan bagi makhluk hidup
yaitu autotrof dan heterotrof.
Autrotof adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan makanan sendiri. Contoh tumbuhan dapat melakukan fotosintesis
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sementara heterotrof adalah makhluk
hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, jadi harus mendapatkan
makanan dari makhluk hidup lain. Contohnya kambing yang harus mencari rumput
agar bisa mendapatkan energi.
B.
Mengapa
Ada Klasifikasi Makhluk Hidup?
Pernahkah kalian pergi ke pasar swalayan untuk
berbelanja. Barang-barang yang dijual di sana akan menempati rak tertentu
sesuai dengan kelompok masing-masing. Misalnya rak aneka sabun cuci, tisu, dan
pasta gigi. Jadi kita akan lebih mudah dan cepat dalam berbelanja tanpa
berputar-putar di dalam pasar saat mencari barang yang kita butuhkan.
Gambar. Pengelompokan barang di Supermarket
Berikut ini adalah beberapa hal yang dijadikan dasar
klarifikasi makhluk hidup:
a.
Bardasarkan
persamaan dan perbedaan yang dimiliki
b.
Bedasarkan
ciri bentuk tubuh morfologi dan alat dalam tubuh anatomi
c.
Berdasarkan
manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
1.
Kunci
Klasifikasi
Dalam mengklasifikasikan makhluk hidup agar leih mudah
dipahami, para ilmuwan menggunakan sebuah model yang disebut kunci klasifikasi.
Klasifikasi takson adalah kelompok yang disusun berdasarkan persamaaan dan
perbedaan. Semakin kebawah semakin sedikti perbedaan dan banyak persamaan yang
dimiliki.
Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.
Taksonomi merupakan salah satu cabang biologi. Orang yang pertama kali
melakukan klasifikasi takson adalah Carollus
Linneus (1707 – 1778). Beliau memperkenalkan Sistem Binomial Nomenklatur
yang digunakan dalam menuliskan jenis atau spesies makhluk hidup.
Gambar. Carollus Linneus (1707 – 1778)
Tujuan
khusus dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
a.
Mengelompokan
makhluk hidp bedasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
b.
Mendeskripsikan
ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup dari jenis
yang lain.
c.
Mengetahui
kekerabatan antar makhluk hidup.
d.
Memberi
nama makhluk hidup yang belum diketahui.
Pengelompokan makhluk hidup dilakukan secara sistematis
dan bertahap. Tujuan klasifikasi untuk menyederhanakan objek makhluk hidup yang
beranekaragam sehingga mempermudah dalam mempelajarinya. Carolus Linneus
memperkenalkan tingkat klasifikasi disebut takson
Urutan takson mulai tingkat terendah ke tingkat
tertinggi yaitu species (Species/jenis), genus (marga), familia (famili/suku),
ordo (bangsa), clasis (kelas), phylum atau division dan kingdom kerajaan atau
regnum (dunia).
Untuk Tumbuhan |
Untuk Hewan |
Dalam Bahasa Indonesia |
Regnum |
Regnum |
Dunia (Kerajaan) |
Divisio |
Phyllum |
Devisi (Filum) |
Classis |
Classis |
Kelas |
Ordo |
Ordo |
Bangsa |
Familia |
Familia |
Suku |
Genus |
Genus |
Marga |
Species |
Species |
Jenis |
Aturan pemberian nama ilmiah diperkenalkan oleh Carolus
Linneus. Carolus menggunakan Sistem
Binomial Nomenclature (tata nama ganda). Aturan penulisan sistem Binomial
Nomenklatur:
a.
Nama
species terdiri atas 2 kata, kata pertama adalah nama genus sedangkan kata
kedua menunjukan species
b.
Kata
pertama diawali dengan huruf kapital dan kata kedua dengan huruf kecil
c.
Menggunakan
bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan yaitu dengan dicetak
miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama speciesnya.
Contoh
Oryza sativa atau Oryza sativa (padi)
Zea mays atau Zea mays (jagung)
2.
Kunci
Determinasi
Kunci determinasi adalah petunjuk yang dipergunakan
untuk menentukan famili, ordo, genus, atau species pada hewan dan tumbuhan.
Kunci determinasi dibuat secara bertahap dimulai dari family, ordo dan genus
atau species dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan dan hewan disusun sedemikian
rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci determinasi memilih satu
diantara dua atau beberapa sifat yang bertentangan. Sampai akhirnya diperoleh
suatu jawaban berupa identitas hewan atau tumbuhan yang diinginkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci
determinasi adalah sebagai berikut.
a.
Kunci
harus dikotomi
b.
Kata
kunci dikotomi
c.
Kata
pertama dalam setiap pernyataan dalam kuplet harus identik, contoh
1.
Tumbuhan
berumah satu ….
2.
Tumbuhan
berumah dua ….
d.
Pilihan/kuplet
harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak
e.
Hindari
pemakaian kisaran atau yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif
dalam pilihan, contoh: panjang daun 4 – 8 cm, daun besar atau kecil.
f.
Gunakan
sifat-sifat yang biasa diamatai.
g.
Pernyataan
dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama
h.
Setiap
pilihan/kuplet diberi nomor
i.
Buat
kalimat pertanyaan yang pendek.
Ayo
Uji berlatih
1 |
a. Tumbuhan berbatang tidak sejati
atau tidak memiliki alat tubuh yang menyerupai batang …………………………………………………………… |
|
Lumut hati |
|
b. Tumbuhan berbatang sejati atau
memiliki alat tubuh yang menyerupai batang |
|
2 |
2 |
a.
Pada batang tidak ditemukan jaringan pembuluh ……………………………. |
|
Lumut daun |
|
b.
Pada batang ditemukan jaringan pembuluh ………………………………….. |
|
3 |
3 |
a.
Tumbuhan tidak berbunga …………………………………………………… |
|
Gymnospermae |
|
b.
Tumbuhan berbunga atau memilki organ yang berfungsi seperti bunga ……. |
|
4 |
4 |
a.
Pada daun terdapat bintik kuning atau coklat, jika ditekan akan keluar
serbuk kecil ………………………………………………………………………….. |
|
Tumbuhan Paku |
|
b.
Pada daun tidak ditemukan adanya bintik kuning dan cokelat ……………… |
|
5 |
5 |
a. Tumbuhan tidak dengan bunga sejati,
pada ujung ranting atau ketiak daun terdapat badan berbentuk kerucut yang
menghasilkan bakal biji ……………. |
|
Gymnospermae |
|
b. Tumbuhan dengan bunga sejati dan tidak
mempunyai organ berbentuk kerucut pada ujung atau ketiak daunnya
…………………………………….. |
|
6 |
6 |
a. Berakar serabut
………………………………………………………………. |
|
7 |
|
b. Berakar tunggang
……………………………………………………………. |
|
8 |
7 |
a. Batang berongga
……………………………………………………………. |
|
Padi |
|
b. Batang tidak berongga
……………………………………………………….. |
|
Jagung |
8 |
a. Bunga berbentuk kupu-kupu
………………………………………………… |
|
Kacang |
|
b. Bunga berbentuk terompet
…………………………………………………... |
|
Terung |
Kunci
determinasi tanaman terung : 1b, 2b, 3b, 4b, 5b, 6b, 8b
Silahkan
kalian coba untuk membuat kunci determinasi untuk:
a.
Padi
b.
Jagung
Keterangan
·
Jaringan
pengangkut/pembuluh adalah jaringan yang berfungsi untuk proses
pengangkutan zat-zat yang ada di dalam tumbuhan.
C. Klasifikasi
Makhluk Hidup lima Kingdom
Dalam mengklasifikasi makhluk hidup ada beberapa cara.
Namun yang paling banyak digunakan adalah klasifikasi makhluk hidup menurut RH.
Whitaker pada tahun 1969. RH. Whitaker membagi makhluk hidup menjadi 5 kingdom,
yaitu Monera, Prostista, Fungi, Animalia, dan Plantae.
Ciri-ciri
pada sistem 5 kingdom:
1)
Kindong
Monera : Prokariot, Autotrof dan
Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2)
Kingdom
Protista : Eukariot, Autotrof dan
Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3)
Kingdom
Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler
dan Multiseluler
4)
Kingdom
Animalia : Eukariot, Heterotrof, dan
Multiseluler
5)
Kingdom
Plante : Eukariot, Autotrof, dan
Multiseluler
Gambar. RH. Whitaker
1)
Monera
Dalam
ilmu biologi, dikenal istilah Monera, yang merupakan organisme uniselular atau
satu sel. Kingdom atau kelompok monera dikenal juga dengan nama bakteri.
Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang artinya batang sangat kecil.
Ciri-ciri kingdom monera, salah satunya, adalah memiliki satu sel.
Kingdom
monera dikenal sebagai golongan makhluk hidup yang memiliki sel tunggal
prokariotik. Kata monera diambil dari bahasa Yunani yang artinya tunggal.
Makhluk hidup dengan satu sel ini cukup dekat dengan kita, di antaranya
bakteri-bakteri.
Kingdom
monera merupakan golongan makhluk hidup yang masuk dalam kategori sel
prokariotik tunggal, artinya tidak memiliki nukleus atau organel yang terikat
membran di tubuhnya. Contoh kingdom monera yaitu Cyanobacteria atau ganggang
biru. Dalam pembelajaran biologi klasifikasi kingdom dibagi menjadi monera, plantae
(tumbuhan), protista, fungi (jamur) dan animalia (hewan). Bentuk kehidupan
monera dikenal paling sederhana di dunia dan biasanya berkembang biak dengan
cara biner. Selama lebih dari 2 juta tahun, kelompok monera merupakan
satu-satuya kingdom yang ada di bumi.
Kingdom
monera memiliki fungsi penting yaitu sebagai organisme pendaur ulang zat
makanan mineral. Dalam hal ini, biasanya bakteri memiliki ukuran dan bentuk
sama. Dalam biologi molekuler, terdapat perbedaan di RNA ribosom yang
menyebabkan mereka terbagi dua jadi Archaebacteria dan Eubacteria. Pembagian
kingdom monera telah dilakukan oleh Woese dan teman-temannya dengan menggunakan
metode sequencing gen. Contoh dari bakteri Eubacteria yaitu Cyanobacteria
sedangkan Archaebacteria terbagi menjadi 3 di antaranya Halobakterium,
Metanogen dan bakteri Termo-asidofil. Sementara itu, Eubacteria terbagi menjadi
7 kelas yaitu Neisseriaceae, Bacillaceae, Micrococcaceae, Lactobacillaceae,
Azotobacteraceae, Rhizobiaceae dan Enterobacteriaceae.
Ciri-ciri Monera
a. Uniseluler
Istilah
uniseluler ditujukan untuk makhluk hidup yang memiliki satu sel tunggal.
Bakteri dan alga dikeluarkan dari kelompok plantae karena tubuh bakteri dan
alga hijau tersusun dari satu sel.
b.
Bentuk Sel
Bervariasi
Ciri-ciri
kingdom monera berikutnya yaitu bentuk selnya bervariasi. Ada yang berbentuk
batang (basil), bulat (cocus) atau spiral dan berkoloni ataupun tidak. Bentuk
koloni yang terbentuk berupa gabungan dua sel, kubus, rantai dan anggur.
c. Sel Prokariotik
Sel
prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki nukleus atau inti sel yang
terbungkus oleh membran. Dalam sejumlah literatur, prokariotik dikenal sebagai
sel yang tidak memiliki organel yang terbungkus oleh membran. Ciri-ciri kingdom
monera sedikitnya terdapat 6 struktur penyusun sel prokariotik, di antaranya
membran plasma, sitoplasma, ribosom dan materi genetik (DNA dan RNA). Sementara
itu, bagian lain dari sel prokariotik yaitu dinding sel dan flagela.
d. Memiliki Dinding Sel
Pada
dasarnya dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan
tumbuhan. Dinding sel pada tumbuhan terdiri atas selulosa sedangkan dinding
monera terbuat dari zat peptidoglikan. Meski begitu, sejumlah bakteri dinding
selnya tersusun bukan dari peptidoglikan atau yang dikenal dengan kelompok archaebacter.
e. Tidak Memiliki Organel Bermembran
Tidak
ada membran inti membuat organisme monera tidak memiliki organel bermembran
lainnya seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kloroplas, badan golgi,
lisosom dan yakuola. Sedangkan organel yang terdapat pada monera seperti
mesosom, ribosom, klorofil, membran sel, dinding sel dan nucleoid.
Struktur
dan Fungsi Monera
Gambar. Monera
Setelah
mengetahui ciri-ciri kingdom monera, hal yang tidak kalah penting diketahui
yaitu struktur dan fungsi monera. Meski memiliki satu sel, monera termasuk
makhluk hidup sempurna yang bisa melakukan metabolisme, pembuangan zat sisa,
tumbuh berkembang, mengolah nutrisi dan bereproduksi. Berikut struktur dan
fungsinya.
v Kapsul
yang terbuat dari karbohidrat, nitrogen atau fosfor memiliki fungsi pelindung
sel terhadap dehidrase, cadangan makanan dan perlindungan pada fagositosis dan
pertahanan diri. Pada umumnya kapsul memiliki bakteri virulen.
v Flagela
dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat gerak.
v Phili
atau fimbriae yaitu rambut halus yang muncul dari dinding sel dan memiliki
fungsi untuk melekatkan diri ke permukaan benda dan sebagai saluran untuk
menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi.
v Dinding
sel tersusun atas peptidoglikan yang memiliki fungsi untuk memberi bentuk,
bahan pelindung dan mengatur keluar masuknya zat yang berperan dalam pembelahan
sel.
v Membran
sel bakteri tersusun dari protein dan lemak yang memiliki fungsi untuk mengatur
transportasi zat dari luar ke dalam sel. Fungsinya berperan dalam proses
fotosintesis dan di dalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung
pigmen fotosintesis.
v Meosom
berfungsi sebagai pabrik energi. Lembar fotosintesis berfungsi untuk melakukan
fotosintesis. Sitoplasma yaitu tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
v DNA
berfungsi untuk mengontrol pembawa protein dan sifat
v Plasmid
merupakan pembawa gen tertentu yang bisa ditransformasikan ke sel lain.
v Ribosom
sebagai sintesis protein.
v Endospora
bertujuan untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk yang terdapat dalam
salah satu ujung sel.
Ciri-ciri
kingdom monera bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk (batang, bulat,
spiral), kebutuhan terhadap oksigen (aerob atau butuh oksigen dan anaerob atau
tidak butuh oksigen), jumlah dan kedudukan flagel dan garam stain (gram positif
dan gram negatif).
2)
Protista
Protista adalah salah satu kingdom di dunia yang bukan
hewan, tumbuhan, maupun jamur. Nah, tahukah kamu ciri-ciri umum Kingdom
Protista tersebut?
Selama ini mungkin makhluk hidup sering kali dianggap
hanya berupa hewan, tumbuhan, ataupun jamur. Padahal, ada yang tidak termasuk
itu semua dan dinamai Protista.
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan
hewan, tumbuhan, atau fungi. Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki
membran inti dan dinding sel atau tidak. Protista memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, meski ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan.
Biasanya,
Protista digunakan untuk bahan penelitian, baik ketika mereka berkumpul di
dalam koloni maupun sedang sendiri-sendiri.
Berikut
ciri-ciri umum kindom protista
v
Uniseluler
atau multiseluler.
v
Inti
sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti.
v
Memiliki
dinding sel atau tidak.
v
Cara
hidup secara fotoautotrof atau heterotrof.
v
Bersifat
aerob atau anaerob.
v
Hidup
bebas atau bersimbiosis.
v
Reproduksi
secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner.
Klasifikasi Protista
Protista
terbagi atas tiga kelompok berdasarkan sifat-sifatnya. Berikut pembagian
kelompok protista.
a.
Protista
mirip hewan
Protista yang mirip dengan hewan disebut Protozoa,
yaitu sebuah organisme yang bersifat seluler dalam ukuran mikroskopis. Protista
yang mirip hewan ini bisa bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Selain
itu, seperti halnya hewan, Protozoa dapat bergerak secara aktif.
b.
Protista
mirip tumbuhan
Protista yang mirip dengan tumbuhan dikenal sebagai
alga yang terdiri dari sel atau koloni yang membentuk tubuh multiseluler.
Protista ini dapat berfotosintesis. Protista yang mirip tumbuhan terbagi atas
lima kelompok berdsarkan pigmen dominan, yakni ganggang hijau (Chlorophyta),
ganggang emas (Chrysophyta), menyerupai tumbuhan (Algae), ganggang coklat
(Phaeophyta), dan ganggang merah (Rhodophyta).
c.
Protista
mirip jamur
Protista
yang mirip dengan jamur sebenarnya hanya berbentuk menyerupai jamur, yaitu
seperti filamen hifa dan sporangia. Mereka juga berlendir dan memiliki warna
putih serta kuning. Protista yang mirip jamur terbagi atas tiga kelompok, yaitu
jamur air (Oomycota), jamur lendir (Myxomycota), dan Acrasiamycota.
3)
Jamur
(Fungi)
Pernahkah kalian makan tempe? Tahukah
kalian saat makan tempe kalian juga makan jamur. Bagaimana jamur bisa hidupt di
tempe?
Pada dasarnya jamur mirip dengan
tumbuhan hanya saja tidak dapat melakukan fotosintetis. Jamur memperoleh makanana
untuk kelangsungan hidupnya dengan cara mengubah zat organik menjadi anorganik
Gambar. Jamur Tempe dan Jamur Merang
Kelompok jamur (fungi),
merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara
menguraikan sisa makhluk hidup lain. Tidak berklorofil, berspora, tidak
mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya ditempat yang lembab, bersifat
saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati
atau yang sudah busuk) dan prasait (organisme yang hidup dan mengisap makanan
dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang
halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselum. Pada
umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.
Contoh jamur: jamur roti, ragi tape,
jamur tiram putih, dan jamur kayu
Klasifikasi Jamur
Berdasarkan struktur tubuh dan cara
reproduksinya jamur dibagi menjadi 4 divisi, yaitu:
a.
Divisi
Zygomycota
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true
fungi. Jenis jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti
(black bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang
hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit.
Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak
menghasilkan spora yang berflagella. Reproduksi Zygomycotina terjadi secara
aseksual dan seksual.
Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan
zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi)
spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika spora
matang, sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila
spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa
baru. Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
Beberapa
diantaranya merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara
lain:
v
Rhizophus
stolonifera: Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih, memiliki
rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan
bermanfaat dalam pembuatan tempe.
v
Rhizophus
nigricans: Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.
v
Mucor
mucedo: Jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisa
makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat.
Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.
b.
Divisi
Ascomycota
Ascomycotina
disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya
dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau kantung atau
pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora.
Beberapa askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang
disebut askorkarp atau askoma. Askomata dapat berbentuk mangkok, botol, atau
seperti balon).
Hifa dari
Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan
sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana. Jadi, askus merupakan struktur
umum yang dimiliki oleh anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa
uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit.
Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup
ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.
Siklus hidup
Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang
bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa
berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan
Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang
haploid.
Berikut adalah beberapa contoh jamur
anggota Divisi Ascomycotina:
v
Saccharomyces cerevisiae: Merupakan jamur mikroskopis,
bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi,
khamir, atau yeast. Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae dimanfaatkan dalam
pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang
terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.
v
Penicillium spp: Sebagai saprofit pada substrat yang
banyak mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada
substrat gula tersebut, jamur ini tampak seperti noda biru atau kehijauan. Kedua
jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan
keju.
c.
Divisi
Basidmycota
Divisi
Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah dikenal
karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun sebagian jamur
divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa
jenis Basidiomycota lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya
menyebabkan kematian pada tanaman ladang.
Contoh Basidiomycotina :
v Volvariella Volvacea
v Auricularia Polytricha
v Puccinia Graminis
v Amanita Phalloides
v Agaricus Campertis
v Lycoperdon
v Lentinus Edodes
v Ezobasidium Vexans
d.
Divisi
Deuteromycotina
Siklus hidup
deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau
menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.Jamur ini bersifat saprofit
dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan
perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit
pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan
pada kayu. Contoh jamur ini adalah monilia sitophila yaitu jamur oncom. Sering
digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh
dari roti, sisa- sisa makanan.
Contoh jamur Divisi Deuteromycota:
v
Aspergillus: Merupakan jamur yang hidup pada medium
dengan derajat keasaman dan kandungan gula tinggi.
v
Epidermophyton dan Mycosporium: Kedua jenis jamur ini
merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada
atlit, sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.
v
Fusarium, Verticellium, dan Cercos: Ketiga jenis jamur
ini merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tidak dibasmi dengan
fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.
4)
Kingdom
Hewan (Animalia)
Dunia hewan dikelompokan menjadi dua, yaitu hewan tidak
bertulang belakang (avertebrata) dan hewan berulang belakang (vertebrata).
1.
Hewan
tidak bertulang belakang (Avertebrata)
Hwan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
dikelompokan menjadi delapan kelompok, yaitu hewan berpori (porifera), hewan
berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca),
hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan dengan kaki beruas-ruas
(Arthopoda).
Pembagian
hewan tak bertulang belakang
a.
Hewan
berpori (Porifera)
Filum Porifera dalam kingdom animalia disebut juga
hewan spons, yaitu hewan invertebrata yang berhabitat di perairan. Menurut
Encyclopedia Britannica, terdapat sekitar 5.000 spesies spons yang tersebar di
seluruh lautan.
Hewan Porifera hidup di perairan hingga kedalaman 8.500
meter atau lebih. Semua spons dewasa hidup secara permanen menempel pada batu
atau benda dalam air lainnya dan tidak bergerak sendiri.
Mengutip buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi,
pori-pori pada hewan Porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga
tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut
oskulum.
Lapisan luar pada Porifera tersusun oleh sel-sel
berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit. Sedangkan
lapisan dalam terdiri dari sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel yang
disebut sel koanosit. Porifera merupakan hewan heterotrof, mereka memangsa
plankton yang masuk ke spongocoel.
Ciri-ciri
hewan Porifera
v
Mempunyai banyak sel berderajat rendah.
v
Permukaan tubuh dilapisi pori halus (ostium) yang berfungsi
untuk memasukkan air ke dalam tubuh.
v
Kerangkanya terdiri dari zat kapur yang membentuk serabut
(sponging).
v
Dinding tubuh terdiri dari tiga lapisan.Hidup berkoloni dan
melekat di dasar perairan yang tidak terlalu dalam.
v
Berkembang biak secara vegetatif.
v
Pernapasan dilakukan oleh sel-sel koanosit yang mengabsorbsi
oksigen dari air.
Penjelasan ciri-ciri tersebut tercantum dalam buku
Klasifikasi Hewan. Filum Porifera dibagi menjadi empat kelas, yaitu Calcarea,
Hexactinellida, Demospongiae, dan Homoscleromorpha.
Contoh
hewan porifera antara lain sebagai berikut:
1.
Sycon
Sycon adalah genus spons berkapur dalam keluarga Sycettidae. Hewan ini hidup menempel
pada bebatuan, karang, dan cangkang moluska. Spons Sycon berukuran kecil dan
dapat tumbuh hingga mencapai panjang 7,5 cm. Bentuknya tabung dan berwarna
putih hingga krem.
2.
Spongia
Spongia umumnya dikenal sebagai spons mandi. Genus ini
termasuk kelas Demospongiae dalam filum Porifera. Beberapa spesies, termasuk
Spongia officinalis, digunakan sebagai alat pembersih. Tetapi sebagian besar
telah diganti dengan bahan sintetis atau tanaman. Spongia berwarna gelap,
berbelit-belit halus, dan bersifat kompresibel, kenyal, dan elastis.
3.
Euplectella
Euplectella adalah genus spons kaca, termasuk
didalamnya adalah spesies Euplectella aspergillum atau dikenal dengan
‘Keranjang Bunga Venus’. Genus ini dapat ditemukan dalam air tawar maupun air
laut. Euplectella termasuk kelas Hexactinellida yang memiliki kerangka spikula
triakson bermata enam.
4.
Cliona
Cliona biasa disebut ‘spons membosankan’. Spons ini
kebanyakan hidup di terumbu karang dan laguna. Mereka membuat lubang di
bebatuan berkapur, cangkang moluska dan batu gamping.
Cliona dapat ditemukan di dasar lubang sebagai gumpalan
berwarna gumpalan kuning atau oranye. Spons ini umum ditemukan di selatan
Inggris baru dan di Teluk Narragansett. Mereka juga tinggal di Bahama dan
Samudra Atlantik barat.
5.
Leucosolenia
Leucosolenia adalah genus spons berkapur dalam keluarga
Leucosoleniidae. Spesies dari genus ini biasanya menyerupai vas melengkung
dengan panjang hingga 2 cm. Mereka hidup di kolam pasang surut dan berkerumun
di sekitar dasar rumput laut atau di bebatuan.
Leucosolenia terdiri dari berbagai warna, biasanya berwarna
agak pucat. Dinding luar tubuh Leucosolenia
terdiri dari sel-sel tipis dan datar yang disebut pinakosit. Di antara
dua lapisan sel terdapat matriks seperti jeli, mesoglea, dan spikula kerangka
yang sering berbentuk seperti bintang ramping berujung tiga atau empat.
6.
Spongilla
Spongilla merupakan genus spons air tawar. Mereka
ditemukan menempel pada batu, tongkat dan tanaman. Ada lebih dari 200 spesies
Spongilla yang berbeda. Spongilla diklasifikasikan dalam filum Porifera, kelas
Demospongiae.
Spons ini memiliki lapisan kulit yang tipis dan
memiliki tekstur yang lembut. Spongilla memiliki spikula pada lapisan dermal
memberikan kerangka dan perlindungan. Warnanya bervariasi dari kuning muda
hingga hijau.
7.
Clathrina
Clathrina adalah genus spons berkapur dalam keluarga
Clathrinidae. Spons ini biasanya ditemukan pada permukaan batuan di pantai dan
perairan dangkal. Spons ini biasanya berwarna putih tetapi bisa juga berwarna
abu-abu, merah muda pucat, oranye atau kuning belerang. Ukuran Clathrina
berkisar 2-10 cm dengan permukaan halus dan konsistensi lembut.
b.
Hewan
Berongga (Coelenterata)
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coilos yang
berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, coelenterata dapat
diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus. Nama
filum coelenterata lebih sering dikenal sebagai cnidaria. Cnidaria berasal dari
bahasa Yunani, yaitu cnido yang berarti penyengat, karena hewan ini memiliki
sel penyengat.
Ciri-ciri
coelenterata
v Memiliki
bentuk tubuh simetris radial
v Tubuhnya
terdiri atas dua lapis atau diploblastik dan memiliki sel penyengat
v Mulut
yang dikelilingi oleh tentakel dan tidak memiliki anus
v Sistem
pencernaan hanya berupa rongga gastrovaskuler
v Mempunyai
satu lubang tubuh yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus
v Terdapat
dua variasi bentuk hidup, yaitu diam atau sesil yang disebut polip dan bergerak
atau motil yang disebut Medusa.
v Merupakan
organisme karnivora atau pemakan daging menggunakan tentakelnya
v Pada
tentakel, terdapat sel unik bernama cnidocytes sebagai alat pertahanan diri dan
menangkap mangsa.
v Umumnya
hidup di perairan laut, hanya beberapa spesies yang hidup di perairan tawar
v
Umumnya hidup di
perairan dangkal dan melekat pada substrat atau berenang bebas
Struktur
tubuh coelenterata
v Tubuhnya
terbagi atas eksoterm atau lapisan luar (epidermis) dan endoderm atau lapisan
dalam (gastrodermis), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang
berfungsi sebagai kerangka hidrostatik.
v Selain
untuk pertahanan tubuh, tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan
v Sistem
pencernaan makanannya tergolong ke dalam sistem gastrovaskuler, di mana
peredaran makanan tidak dilakukan melalui darah, melainkan melalui usus.
v Terdapat oskulum yang
memiliki fungsi sebagai mulut dan anus.
Bentuk tubuh
coelenterata
Coelenterata juga
memiliki dua bentuk tubuh, yaitu:
v Polip
Coelenterata ini hidup
hanya menempel pada suatu substrat tertentu serta berbentuk silindris,
proksimal melekat, bagian distal mempunyai mulut yang dilingkupi tentakel,
berkoloni, dan gonad dapat eksternal maupun internal.
v Medusa
Coelenterata hidupnya
bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang. Bentuknya menyerupai payung
atau lonceng dengan tentakel yang menggantung di permukaan. Ruang digesti
berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran sirkular.
Klasifikasi
coelenterata
Filum coelenterata
dibagi menjadi 4 kelas atau klasifikasi, yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa,
dan Cubozoa
v Hydroza
Contoh dari
klasifikasi Hydrozoa yakni Hydra viridissima (Hydra hijau) dan Hydra fusca
(Hydra coklat).
Coelenterata kelas
Hydrozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Berupa
polip
Ø Hidup
berkoloni
Ø Habitat
di air tawar dan sebagian di laut
Ø Biasanya
hidup menempel pada benda yang ada di dalam air
Ø Reproduksi
seksual membentuk ovum dan sperma
Ø Reproduksi
aseksual hydrozoa membentuk tunas
Ø Hydrozoa
kebanyakan hermafrodit meskipun ada yang gonochoris
v Scyphozoa
Contoh dari
klasifikasi Scyphozoa yakni Aurelia aurita.
Coelenterata kelas
Scyphozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Bentuk
tubuh menyerupai mangkuk atau cawan terbalik sehingga sering kali disebut
dengan ubur-ubur mangkuk.
Ø Hidup
dengan dua bentuk (Medusa dan polip), namun bentuk medusanya lebih mendominasi.
Ø Diameter
tubuh dapat mencapai 2 m.
Ø Memiliki
kelenjar kelamin (gonad) yang terdapat dalam kantung-kantung ruang gas stikum.
Ø Hidup
di perairan laut
v Anthozoa
Contoh dari
klasifikasi Anthozoa yakni Stephanauge, Tubispora, Musica, Acropora sp, dan
Fungia sp.
Coelenterata kelas
Anthozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Bentuk
tubuh menyerupai bunga
Ø Memiliki
tentakel di sekitar mulut dalam jumlah yang banyak
Ø Mulutnya
memanjang, bermuara di dalam tabung yang disebut stomodeum
Ø Pembentuk
anemon laut atau terumbu karang
Ø Hidup
dengan bentuk polip. Bentuk polip dari koral yang mengekskresikan kalsium
karbonat di sekitar tubuhnya.
Ø Koral
berukuran kecil, berkoloni, dan bervariasi dalam warna serta bentuk
Ø Beberapa
jenis koral bersimbiosis mutualisme dengan dinoflagellata. Koral dengan
polipnya melindungi dinoflagellata, sedangkan dinoflagellata menyediakan
oksigen dan mendaur ulang sisa metabolisme koral.
v Cubozoa
Contoh dari
klasifikasi Cubozoa yakni spesies ubur-ubur kotak atau tawon laut (Chironex
fleckeri) yang hidup di laut lepas Australia bagian utara. Chironex fleckeri
merupakan organisme paling mematikan yang diketahui, karena dapat menyebabkan
kematian dalam hitungan menit.
Coelenterata kelas
Cubozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Dapat
menjadi besar dan berwarna cerah
Ø Memiliki
bentuk tubuh kotak
Ø Dapat
berbentuk medusa dan polip
Ø Memiliki
lensa mata kompleks
Ø Dapat
berenang secara horizontal
Ø Memiliki
empat tentakel dengan panjang bisa mencapai 2 meter
Ø Ubur-ubur
kotak hampir transparan (tembus pandang)
Ø Tinggi
lonceng bisa mencapai 17 cm Cubozoa tidak memiliki otak
c.
Hewan
Lunak (Mollusca)
Mollusca berasal dari bahasa latin,
yaitu molluscus yang berarti lunak. Filum mollusca adalah kelompok hewan yang
bertubuh lunak.Sebagian moluska memiliki cangkang untuk melindungi tubuhnya
yang lunak, tetapi sebagian lainnya tidak memiliki cangkang. Ada moluska yang
hidup di air dan ada juga yang hidup di darat. Mollusca yang hidup di air
memiliki alat pernapasan berupa insang, sedangkan mollusca yang hidup di darat
bernapas melalui rongga mantel yang memiliki pembuluh darah. Rongga ini
berperan sebagai paru-paru.
Mollusca memiliki saraf yang terdiri
atas cincin saraf. Cincin saraf tersebut mengelilingi esofagus dengan serabut
saraf yang menyebar. Sistem pencernaan pada mollusca lengkap, mencakup mulut,
esofagus, lambung, usus, dan anus. Namun beberapa mollusca tertentu memiliki
organ seperti lidah yang dapat bergerak maju-mundur dan juga memiliki rahang.
Lidah bergigi pada mollusca berguna untuk melumat makanan, lidah ini disebut
dengan radula.Mollusca memiliki tubuh yang simetri bilateral dan termasuk dalam
triploblastik selomata. Tubuh mollusca memiliki ciri yang mencakup bentuk,
ukuran, struktur, dan fungsi.
Ciri-ciri Mollusca secara umum adalah sebagai berikut:
v
Biasanya belum memiliki kerangka
v
Bertubuh lunak serta berlendir. Hal tersebut disebabkan oleh
banyaknya kelenjar yang terdapat pada kulit
v
Mollusca bercangkang memiliki tubuh yang dilindungi cangkang.
Cangkang ini terbuat dari zat kapur.
v
Kaki digunakan untuk bergerak dan memangsa.
v
Alat perkembangbiakan, peredaran, dan pernapasan serta
pencernaan berkembang dengan baik.
v
Habitatnya di air dan di darat.
Struktur tubuh Mollusca dan fungsinya
Mollusca adalah hewan invertebrata atau
hewan tanpa tulang belakang yang berbadan lunak. Bentuk dan ukuran mollusca
sangat bervariasi. Contoh, salah satu mollusca dengan ukuran yang kecil adalah
siput dengan panjang hanya beberapa milimeter. Di sisi lain, ada juga mollusca
yang besar, contohnya adalah cumi-cumi yang memiliki panjang mencapai 18
meter.Walaupun bentuk tubuh hewan mollusca berbeda-beda, tetapi struktur
utamanya tetap sama.Untuk struktur dan fungsinya, tubuh mollusca terbagi
menjadi tiga bagian utama, yakni kaki, massa visceral, dan mantel. Bagian kaki
merupakan bagian ventral tubuh hewan mollusca yang memiliki otot. Mollusca
menggunakan kaki sebagai alat gerak untuk merayap dan menggali. Ada beberapa
mollusca yang bagian kakinya termodifikasi menjadi tentakel. Tentakel tersebut
digunakan untuk memangsa makanannya.
Massa Viseral
Massa viseral merupakan bagian tubuh
utama hewan mollusca. Bagian inilah yang memiliki tekstur atau bersifat lunak.
Massa viseral diselimuti oleh sebuah jaringan yang tebal yang disebut dengan
mantel. Pada bagian utama tubuh mollusca ini, terdapat sekumpulan organ tubuh,
seperti organ reproduksi, organ pencernaan, dan organ ekskresi.
Mantel
Mantel yang menyelubungi massa viseral
membentuk rongga mantel yang berisi sebuah cairan. Cairan tersebut adalah
tempat yang berperan sebagai tempat lubang insang, lubang ekskresi, dan juga
anus. Hewan mollusca bercangkang memiliki mantel yang dapat menyekresikan bahan
penyusun cangkang mereka.
Klasifikasi Mollusca
Klasifikasi Mollusca dibagi 3 yaitu, Lamellibranchiata,
Cephalopoda, dan Gastropoda.
Ø
Lamellibranchiata
Lamellibranchiata
merupakan kelas yang mencakup hewan mollusca bangsa kerang. Salah satu contoh
hewan mollusca kelas lamellibranchiata adalah Meleagrina margaritifera.
Beberapa ciri dari kelas ini adalah:
Ø Hidup di dasar
laut, dasar Sungai, dan dasar kolam
Ø Tubuh terdiri atas
kaki yang berada di Tengah tubuh. Terdapat dua insang yang mengapit kaki tersebut
Ø Tubuh diselimuti
oleh mantel serta dilindungi oleh cangkar dari zat kapur
Ø Lubang mulut Lamellibranchiata terletak di muka kaki, tepatnya di
bagian otot pentutup badan
Ø
Cephalopoda
Cephalopoda merupakan
kelas bagi hewan mollusca yang memiliki kaki di kepalanya. Beberapa hewan
cephalopoda adalah Octopus (gurita), Loligo (cumi-cumi), dan Sepia (gurita).
Ciri-ciri kelas
cephalopoda adalah sebagai berikut:
Ø Hidup
di laut
Ø Tidak
memiliki cangkang di luar tubuh, cangkang terdapat di dalam tubuhnya.
Ø Tubuh
terdiri atas kepala dan kaki, keduanya di hubungkan oleh organ tubuh lain,
yaitu leher
Ø Insang
merupakan organ pernapasannya
Ø Sirip
dan tentakel digunakan sebagai alat gerak yang dapat menangkap makanan
Ø Ketika
terancam bahaya, hewan dalam kelas ini akan mengaluarkan zat pewarna dari
rongga mantel.
Ø
Gastropoda
Gastropoda merupakan
sekumpulan hewan mollusca yang memiliki kaki di perut. Contoh hewan gastropoda
adalah Vivipara javanica (siput yang umumnya hidup di sawah), Melania
testudinaria (siput), dan Helix Aspersa (keong atau bekicot).
Kelas gastropoda memiliki
ciri-ciri:
Ø
Hidup di air laut, air tawar, dan darat
Ø
Cangkangnya berbentuk kerucut
Ø
Terdapat alat perabaga dikepalannya. Pada alat peraba
tersebut ada sebuah titik mata diujungnya yang berfungsi untuk membedakan gelap
dan terang
Ø
Pada mulutnya terdapat lidah yang kasar
Ø
Paru-paru sebagai alat pernapasan
Ø
Makanannya adalah tumbuhan.
d. Hewan
berbuku-buku (Arthropodha)
Arthropodha
merupakan kelompok hewan avertebrata yang hidup di laut, air tawar, dan darat.
Berikut adalah ciri-ciri Antropodha
Ø
Memiliki
tubuh yang berbuku-buku, yang terbagi atas kepala (kaput), dada (toraks), dan
perut (abdomen)
Ø
Bentuk
tubuh simetris bilateral dan dilindungi oleh rangka luar yang terbuat dari zat
kitin
Ø
Memiliki
sistem organ tubuh yang lengkap, meliputi sistem peredaran, pencernaan, saraf,
pernapasan, eksresi, reproduksi, dan alat indera yang peka
Ø
Memiliki
mata majemuk, yaitu mata yang terdiri atas ribuan mata kecil yang terbentuk
segi enam, yang disebut mata faset.
Arthropodha
adalah salah satu filum terbesar di antara filum-filum hewan lainnya.
Arthropodha dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
1.
Insecta
(serangga), contohnya adalah kutu buku, kupu-kupu, belalang, kepik, dan
kumbang.
2.
Crustaceae
(udang-udangan), contohnya adalah udang, rajungan, dan kepiting.
3.
Arachnoidea
(laba-laba),contohnya adalah laba-laba, kalajengking, kutu, caplak,
4.
Myriapoda
(Lipan), contohnya adalah kelabang, kaki seribu.
e. Hewan
Berkulit Duri (Echinodermata)
Echinodermata
adalah hewan berkulit duri yang tinggal di laut dan tidak temasuk dalam
kategori ikan. Kata “echinodermata’ berasal dari bahasa Yunani, echinos berarti
landak kecil, dan derma berarti kulit.
Tubuh
hewan echinoderamata berbentuk simetris radial. Di tengah tubuhnya, hewan ini
memliki mulut. Echinodermata bergerak dengan lambat dan tidak ada yang hidup
sebagai parasit, meski ada beberapa spesies yang hidup menempel (sesil)
Ciri-ciri
Echinodermata
v Tubuhnya
terdiri atas tiga lapisan embrional, yakni ektoderm, mesoderm, dan endoderm
v Punya
rongga tubuh (selom) yang sempurna, disebut triploblastik selomata
v Selom
pada echinodermata dibatasi oleh perioteneum bersilia
v Berbentuk
simetris bilateral jika masih larva, tetapi saat dewasa bentuknya simetris
radial, bulat, bulat memanjang, atau berlengan
v Tidak
memiliki kepala dan tubuh dalam sumbu oral-aboral
v Mulutnya
ada di sisi ventral, dan anus di sisi dorsal
v Memiliki
endoskeleton dari osikel berkapur
v Bergerak
dengan ambulakral, yaitu kaki tabung berlubang kecil untuk mengisap
v Memiliki
sistem pencernaan sempurna, kecuali binatang laut yang tidak mempunyai anus
v Tidak
memiliki sistem ekskresi
v Perkembangbiakan
secara seksual
Berdasarkan
karakteristiknya, echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu;
A.
Asteroidea
Bentuk tubuhnya seperti
bintang, hidup di habitat pesisir pantai. Memiliki lima lengan berduri pendek
dan tumpul pada permukaan tubuhnya. Alat geraknya berupa kaki ambulakral. Tubuh
bintang laut menjadi sisi oral atau sisi bawah (tempat mulut), dan sisi aboral
atau sisi atas (tempat anus). Lapisan permukaan paling luarnya tersusun dari
lapisan sel epidermis bersilia dan memiliki endoskeleton di bawahnya. Contoh
asteroidea adalah culcita (bintang laut berkulit) dan Linckia laevigata
(bintang laut biru).
B.
Ophiuroidea
Biasa juga disebut
bintang ular karena memiliki lengan panjang dan pergerakannya seperti ular.
Habitatnya berada di perairan laut dalam dan dangkal, khususnya di balik batu
karang atau terkubur dalam pasir. Hewan ini memiliki madreporit yang terletak
pada bagian bawah (mulut), dan tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan
dikeluarkan lewat mulut. Contohnya Ophiothrix fragilis dan Ophiopholis
aculeata.
C.
Crinoidea
Biasa juga disebut
landak laut yang hidup di pasir dan bebatuan. Hewan ini tidak memiliki lengan,
berbentuk bundar agak pipih, dan permukaan tubuhnya dikelilingi banyak duri.
Mulut dan lima buah gigi hewan ini berada pada bagian oral. Sedangkan anus dan
lubang kelamin ada di bagian aboral. Contohnya bulu babi dan landak laut.
D.
Echinoidea
Biasa juga disebut
landak laut yang hidup di pasir dan bebatuan. Hewan ini tidak memiliki lengan,
berbentuk bundar agak pipih, dan permukaan tubuhnya dikelilingi banyak duri.
Mulut dan lima buah gigi hewan ini berada pada bagian oral. Sedangkan anus dan
lubang kelamin ada di bagian aboral. Contohnya bulu babi dan landak laut.
E.
Holothuroidea
Sering disebut mentimun
laut. Hewan ini hidup di pasir atau kapur, bertubuh lunak, memiliki duri halus,
dan bentuknya seperti kantong memanjang. Mulut hewan ini berada pada anterior,
sedangkan anus ada di posterior. Contohnya Holothuria scabra dan Thyone
byereus (mentimun laut).
f. Hewan
Cacing (Vermes)
Cacing adalah salah
satu jenis hewan invertebrata, yang termasuk dalam kelompok makhluk hidup yang
tidak memiliki tulang belakang atau kerangka dalam. Lantas bagaimana organ
gerak cacing jika tak memiliki tulang belakang? Berbeda dengan vertebrata,
cacing tidak memiliki tulang belakang yang mendukung tubuhnya. Mereka memiliki
tubuh yang terdiri dari segmen-segmen.
Cacing (Vermes) adalah
hewan yang bertubuh lunak. Cacing tidak memiliki cangkang, dan tubuhnya
simetris bilateral.
Secara morfologi, tubuh
cacing terdiri dari segmen-segmen berbentuk cincin, di mana setiap segmen
umumnya dilengkapi dengan setae (struktur fungsional), kecuali pada 2 segmen
pertama.
Setae sendiri adalah struktur menyerupai rambut
yang memiliki peran sebagai organ gerak cacing. Setae berfungsi untuk menggali
substrat dan memegangi pasangan selama proses kopulasi sehingga menjadikannya
bagian penting dari sistem gerak cacing tanah,
Tiga kelompok tersebut
yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), dan
cacing gelang (Annelida).
1.
Cacing Pipih (Platyhelminthes)
Platyhelminthes, atau cacing pipih, memiliki
bentuk simetri bilateral dan tidak memiliki rongga tubuh (selom). Tubuhnya
terdiri dari tiga lapisan (triploblastik), yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm. Meskipun memiliki saluran pencernaan, mereka tidak memiliki anus.
Cacing ini dapat hidup sebagai parasit atau
bebas di perairan. Berdasarkan jenisnya, cacing pipih dibagi menjadi tiga
kelas, yakni Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.
v
Kelas
Turbellaria
Kelompok cacing ini hidup di genangan air,
kolam, sungai, atau perairan lainnya. Biasanya, mereka menempel pada bebatuan
atau daun yang tergenang air. Contohnya adalah Planaria sp.
v
Kelas
Trematoda
Dengan menjadi parasit pada manusia dan
hewan, trematoda memiliki kemampuan untuk menghisap makanan dari inangnya.
Cacing ini sering tinggal di hati, paru-paru, dan usus.
Tubuh Trematoda tidak bersilia. Kutikula menutupi
tubuhnya. Terdapat satu atau lebih alat isap (sucker) di sekitar mulutnya.
Sucker ini memiliki gigi kitin. Contoh cacing ini yaitu Fasciola hepatica
(cacing hati)
v
Kelas
Cestoda
Kelompok cacing ini berbentuk pipih panjang
yang menyerupai pita. Cacing ini bersifat hermaprodit dan merupakan endoparasit
dalam saluran pencernaan vertebrata. Tubuh cacing ini terdiri dari proglotid
dengan kepalanya yang disebut skoleks.
2.
Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) memiliki
bentuk tubuh silindris dan bulat panjang. Tubuhnya tidak bersegmen dan ditutupi
oleh kutikula.
Hewan ini termasuk bilateral simetris dan
memiliki pseudocoelom. Beberapa hidup bebas, sementara yang lain bersifat
parasit. Contohnya termasuk Ascaris lumbricoides dan Oxyuris vermicularis.
3.
Annelida
Annelida (cacing
gelang) hidup di berbagai lingkungan, termasuk air laut, air tawar, dan
daratan. Tubuhnya dilapisi kutikula, memiliki rongga tubuh (coelom), dan
termasuk triploblastik.
Annelida melakukan
reproduksi secara aseksual dan seksual. Dibagi menjadi beberapa kelas, seperti
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Jenis annelida yang
memiliki banyak setae disebut Polychaeta, yang hanya memiliki sedikit setae
disebut Oligochaeta, dan yang tidak memiliki setae disebut Hirudinea.
v Kelas
Polychaeta yang memiliki banyak setae, seperti Eunice (cacing palolo), Lysidice
(cacing wawo).
v Kelas
Oligochaeta yang memiliki banyak setae, seperti Pheretima dan Tubifex.
v Kelas
Hirudinea yang tidak memiliki setae, seperti Haemadipsa javanica (pacet), Hirudo
medicinalis (lintah).
2. Hewan
Bertulang Belakang (Vertebrata)
Siapa
di antara kalian yang mempunyai hewan peliharaan di rumah? Pastinya ada
diantara kalian yang memelihara ikan maupun kucing atau hewan lainnya. Tahukah
kalian jika salah satu hewan peliharaan kalian itu ternyata masuk dalam
kelompok hewan bertulan belakan (Avertebrata). Nah, agar lebih memahami apa itu
hewan Avertebrta) dibagi menjadi hewan ikan (Pisces), hewan yang hidup di darat
dan air (Amphibi), hewan burung (Aves), hewan melata (Reptil) dan hewan beranak
dan menyusui (Mamalia).
A. Hewan
Ikan (Pisces)
Menggunakan
sirip untuk bererak tubuhnya ditutupi sisik dan berlendir, berdarah dingin atau
poikiloterm (suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan), bernapas dengan
insang, dan berkembang biak dengan teratur.
B. Hewan
yang hidup di darat dan air (Amphibi)
Berdarah
dingin, kulitnya lembut, bernapas dengan insang dan paru-paru, berkembang biak
dengan bertelur dan mengalami mermorfosis sempurna. Contohnya. Katak dan
salamender
C. Hewan
Burung (Aves)
Ciri
khas tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai pelindung. Pada umumnya aves
dapat terbang menggunakan kedua sayapnya. Contoh hewan Aves antara lain burung,
bubuk, ayam, angsa dan unggas lainnya
D. Hewan
Melata (Reptil)
Tubuhnya
mempunyai sisik yang keras, berkembang biak dengan bertelur, hewan berdarah
dingin. Contoh reptile antara lain cicak, kadal, buaya, dan komodo
E. Hewan
Melahirkan dan Menyusui (Mamalia)
Memiliki
kelenjar susu, bernafas menggunakan paru-paru, pada permukaan tubuhnya terdapat
rambut, berkembang biak dengan cara melahirkan namun ada juga yang bertelur.
Contoh. Monyet, singa, harimau dll
5)
Kingdom
Tumbuhan (Plantae)
Apakah kalian pernah mengamati tumbuhan yang terdapat
di permukaan kolam, sawah, hutan atau halaman sekolah? Jika kalian amati
lingkungan di sekitar kalian tentu akan ditemukan pohon yang tinggi dan besar
atau rerumputan. Jenis pohon yang kalian temukan masuk ke dalam kingdom
Plantae.
Tahukah kalian bagaimana para ahli melakukan
pengklasifikasian tumbuhan? Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan
dengan memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu
diperhatikan. Berikut contohnya:
A.
Organ
perkemabangbiakannya: apakah dengan spora atau dengan bunga
B.
Habitus/perawakan
tumbuhan waktu hidup: apakah tegak, menjalar atau merambat
C.
Bentuk
dan ukuran daun
D.
Cara
berkembang biak, seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)
Berdasarkan klasifikasi lima kingdo, kingdom plantae
(tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa filum, yakni lumut (Bryophyta), paku-pakuan
(Pteridophyta). Serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Bakteri dimasukan dalam
kingdom Monera. Ganggan (Algae) dimasukan ke dalam kingdom Protista. Kelima
kingdom diklasifikasi berdasarkan karakteristik yang khas dari setiap
organisme-organisme yang menyusunnya.
Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa
dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar berikut.
1.
Tumbuhan
tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi lumut (Bryophyta)
2.
Tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi paku-pakuan (Pteridophyta) dan
tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
a.
Tumbuhan
lumut dan tumbuhan paku
Tumbuhan
lumut dan paku adalah tumbuhan yang memiliki spora. Berkembang biak dengan cara
vegetatif dan generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis.
Habitatnya menyukai tempat yang lembab
b.
Tumbuhan
berbiji (spermatophyta)
Tumbuhan
berbiji (Spermatophyta) dikelompokan menjadi tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
1. Tumbuhan
berkeping satu (monokotil)
Tumbuhan Angiospermae ada dua, yaitu tumbuhan berkeping
satu (monokotil) yang dapat diamati berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
v
Memiliki
satu keping daun lembaga
v
Berakar
serabut
v
Batang
tidak bercabang
v
Tidak
berkambium
v
Berkas
pembuluh pengakut tersebar
v
Tulang
daun sejajar atau melengkung,
v
Kelopak
bunga pada umumnya kelipatan tiga
2. Tumbuhan
berkeping dua (dikotil)
Tumbuhan berkeping dua (dikotil) memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
v
Memiliki
dua keping daun lembaga
v
Berakar
tunggang
v
Batang
bercabang
v
Berkambium
v
Tulang
daunnya menjari atau menyirup
v
Berkas
pengangkut tersusun dalam satu lingkaran
v
Kelopak
bunga kelipatan empat atau lima
Berdasarkan apa yang telah kita pelajari sebelumnya,
dapat kita simpulkan bahwa tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok berikut:
1.
Kelompok
lumut (Bryophyta)
2.
Kelompok
paku-pakuan (Pteridophyta)
3.
Kelompok
tumbuhan berbiji (Spermatophyta), yang dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a.
Tumbuhan
biji terbuka (Gymnospermae)
b.
Tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae), yang dikelompokan menjadi dua yaitu:
1.
Tumbuhan
monokotil
2.
Tumbuhan
dikotil
0 comments:
Posting Komentar