Apersepsi
Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia.
Tapi siapa sangka, ada pabrik tempe di Jepang. Rustono. Dia merupakan pengusaha
tempe di Jepang dengan label Rusto’s Tempeh. Pabriknya berada di kaki bukit di
luar Kota Kyoto, Jepang. “Saya Rustono, pengusaha tempe di Jepang, saya lahir
di Grobogan (Jawa Tengah). Saya punya dua pabrik salah satunya di belakang saya.”
Katanya.
Gambar. Rustono dengan produk tempenya “Rusto’s Tempeh”
“Kami produksi 10.000 bungkus (setiap lima hari) dan
dikirim ke lebih 1.000 titik di jepang, meliputi restoran, katering, sekolah
untuk makan siang, hotel, toko-toko Asia, orang Indonesia di Jepang, maskapai
penerbangan dan masih banyak lagi,” katanya lagi. Tak hanya Rustono, berjarak
hampir 12.000 kilometer dari Jepang, Seorang Perempuan Luisa Velez mengolah dan
memproduksi tempe di Kota Meksiko. Di kemasan tempe yang diproduksinya ada
tulisan berbahasa Spanyol, “Hadiah Indonesia untuk Dunia”. (sumber:
economy.okezone.com.)
Gambar. Luisa Velez dengan produk tempenya
A.
Bioteknologi dan Perkembangannya
Kalian pasti
pernah makan tempe. Bisa dalam bentuk tempe goreng, tempe balado, kripik tempe
dan puluhan makanan olahan lain berbahan dasar tempe. Tahukah kalian bahwa
tempe adalah produk bioteknologi konvensional asli dari Indonesia. Nah,
sekarang mari kita gali lebih dalam terkait dengan bioteknologi. Siapa tau,
kelak akan adalah pengusaha produk bioteknologi seperti bapak Rustono.
Gambar. Tempe
Kata “Bioteknologi”
berasal dari istilah Latin yang berasal dari kata “Bio” artinya makhluk hidup, “Tekno”
artinya penerapan dan “Logos” yang artinya ilmu. Jadi Bioteknologi itu adalah
pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupaun bagian-bagaiannya yang digunakan
untuk menghasilkan atau dibutuhkan untuk memodifikasi produk yang lebih
bermanfaat, dengan bantuan teknologi tertentu.
Salah satu
ciri bioteknologi adalah digunakannya agen biologi dalam proses tersebut. Agen biologi
tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan, tumbuhan, atau bagian dari
makhluk hidup tersebut.
Bioteknologi
merupakan proses pemanfaatan agen hayati untuk menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi manusia. Agen hayati yang biasa digunakan adalah mikroorganisme
seperti bakteri dan jamur, karena perkembangbiakannya relatif cepat, mudah
dimodifikasi, dan mampu memproses bahan baku lebih cepat.
Ada empat
prinsip dasar bioteknologi, yaitu penggunaan agen biologi, menggunakan metode
tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin
ilmu.
Secara umum,
bioteknologi dibagi dalam dua kelompok yaitu, bioteknologi konvensional yang memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Selain itu ada Bioteknologi
Modern yang dilakukan dengan menerapkan teknik rekasaya genetik.
Produk bioteknologi
konvensional sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tempe,
cokelat, yogurt, tape, trasi, asinan, tauco dan lain-lain adalah contoh produk
di bidang pangan. Di bidang pertanian, kita mengenal kultur jaringan,
pembastaran, dan hidroponik. Bioteknologi juga digunakan dalam industri dan
pengobatan.
Peningkatan
jumlah penduduk berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan pangan. Produksi pangan
dengan cara tradisioanal tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan yang
terus meningkat. Hal ini menuntut para ilmuwan untuk mencapai solusi dalam
memproduksi bahan pangan dengan cara yang lebih baik. Dalam upaya pemenuhan
kebutuhan tersebut para ilmuwan mengembangkan biteknologi modern. Berikut ini
ringkasan perbedaan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi
modern.
Tabel. Perbedaan
Bioteknologi Konvensional dan Modern
Aspek |
Bioteknologi Konvensional |
Bioteknologi Modern |
Teknik |
Fermentasi |
Rekayasa genetika dan teknologi reproduksi |
Penerapan pada makhluk hidup |
Utuh dan langsung |
Menggunakan hanya sebagaian |
Keahlinan |
Membutuhkan keahlian khusus, tetapi levelnya ringan dan bisa
dipelajari secara autodidak |
Butuh seorang ahli yang memeang kompeten di bidang ilmu bioteknologi |
Skala produksi dan biaya |
Sakala produktif relatif sedikit dan lebih terjangkau harganya. |
Biasanya diproduksi dalam jumlah banyak dan harganya mahal |
Alat dan proses |
Sederhana |
Menggunakan alat mutahir dan sudah canggih |
Contoh |
Roti, tempe, tape, soju, alkohol, kecap, yogurt, tauco, yakult, keju
dan lain-lain. |
Kloning DNA, Bayi tabung (IVF) rekasya jaringan, analisis genom,
tumbuhan transgenik, pembuatan vaksin, pembuatan hormon insullin dll |
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki makanan khas yang enak dan unik. Setiap daerah memanfaatkan hasil buminya untuk diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Salah satunya adalah makanan fermentasi dengan menggunakan prinsip bioteknologi konvensional.
A.
Penerapan Bioteknologi dalam Kehidupan
Pada subbab
ini, kita akan mempelajari lebih banyak tentang peranan bioteknologi dalam
berbagai bidang, seperti Bioteknologi pangan, pertanian, peternakan, dan
kesehatan.
1.
Bioteknologi Pangan
Bioteknologi
pangan didefenisikan sebagai aplikasi teknik biologis untuk hasil tanaman
pangan, hewan, dan mikroorganisme dengan tujuan meningkatkan sifat, kualitas,
keamanan, dan kemudahan dalam pemrosesan dan produksi makanan. Bioteknologi
telah menghasilkan banyak sekali variasi produk makanan yang enak, bergizi, dan
disukai masyarakat.
a. Tempe
Tempe
merupakan salah satu bahan makanan bernutrisi yang dicintai masyarakat
Indonesia. Saking populernya, tempe kini tak hanya populer di Indonesia tapi
juga sudah mendunia. Makanan yang terbuat dari kacang. Kedelai ini dapat diolah
menjadi berbagai macam makanan, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan.
Gambar. Tempe
Tempe
terbuat dari fermentasi kedalai atau beberapa bahan lain yang menggunakan
beberapa jenis kapang Rhizopus atau
yang lebih dikenal sebagai “ragi tempe”. Beberapa ragi tempe Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae,
Rhizopus stolonifer (kapang roti),
atau Rhizopus arrhizus.
Secara
umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan
biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degredasi
komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma
khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Sebagai
makanan yang dihasilkan melalui proses fermentasi, tempe mengandung probiotik.
Probiotik menguntungkan, karena dapat memberikan manfaat kesehatana saat
dimakan terutama untuk kesehatan pencernaan. Tempe mengandung protein yang
tinggi sehingga anda akan merasa kenyang lebih lama. Dengan harga yang relatif
lebih murah dan terjangkau, kalian dapat memperoleh protein yang sama baiknya
sebagai pengganti protein hewani.
Kualitas
tempe bisa dilihat dari warnanya, tekstur, hingga bau. Warna kedelai kuning dan
jamur tempe berwarna putih menandakan tempe dalam kondisi segar dan siap untuk
dikonsumsi. Jika tempe sudah berwarna coklat tua atau bahkan hitam, maka itu
sudah dalam kondisi mulai membusuk.
Permukaan
tempe yang bagus itu akan tetap padat meskipun ditekan. Selain itu teksturnya
agak keras karena butiran kedelainya rapat. Jika dipotong tidak mudah hancur
dan terlepas butiran kedelainya. Jika tempe mentah dimakan, rasanya gurih dan
tidak ada rasa pahit sedikitpun. Suhu tempe yang hangat menandakan tempe masih
dalam kondisi baru dan segar. Tempe yang agak basah dan mudah patah biasanya
kondisi tidak segar dan mudah busuk.
Selain
itu, tempe yang aromanya terlalu menyengat dan sangit sebaiknya perlu
dihindari. Tempe yang segar aromanya khas jamur. Maka, sebaiknya tempet tidak
disimpan terlalu lama di kulkas. Idealnya kalian hanya punya waktu menyimpan
tempe selama 3 sampai 5 hari dikulkas. Terlalu lama menyimpan tempe
mengakibatkan aromanya menjadi kurang segar hingga membusuk. Juga jangan
menyimpan tempe dengan cara ditumpuk. Kondisi bertumpuk tersebut menyebabkan
tempe mudah busuk. Karna setiap saat fermentasi terus berlangsung ditempe.
b. Yoghurt
Yoghurt
adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari
susu apa saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi modern saat ini
didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat
yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tektur seperti gel dan
aroma unik pada yoghurt.
Gambar. Yoghurt
Yoghurt
tersedia dalam beraneka rasa, rasa alami, rasa buah, rasa vanilla, atau rasa
cokelat juga populer. Beberapa baketeri asam laktat yang terkandung dalam
yoghurt, misalnya, bifidobacterium untuk membantu memelihara kesehatan
pencernaan orang yang memiliki pola makan tidak teratur. Streptococcus cremoris yang cocok bagi mereka yang bergaya hidup
aktif dan menyadari pentingnya kesehatan.
c. Tape Singkong
Tape
singkong atau peuyeum (bahasa Sunda) adalah tape yang dibuat dari singkong yang
difermentasi dengan ragi tape (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Proses
fermentasi bisa dilakukan dengan cara membungkus dalam daun pisang selama 2-3
hari.
Gambar. Tape Singkong
Semakin
lama proses fermentasi, maka tekstur singkong akan semakin empuk. Tape rasanya
manis sedikit asam dan beraroma alkohol. Rasa manis tape berasal dari ragi yang
memecah karbohidrat dalam sinkong menjadi gula sederhana. Tape singkong dapat
membantu merangsang pertumbuhan berbagai bakteri baik (probiotik) yang baik
untuk usus.
d. Trasi
Trasi
atau terasi atau belacan atau caluk adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan
dan/ atau udang rebon yang difermentasikan. Bumbu tersebut dikenal karena
baunya yang kurang enak dan sangat menyengat. Trasi berbentuk seperti adonan
atau pasta dan berwarna hitam-coklat. Bumbu yang satu ini, bisa digunakan dalam
berbagai jenis masakan.
Gambar. Terasi Udang
Terasi
udang biasanya terbuat dari udang rebon. Sedangkan untuk terasi ikan, biasanya
dibuat dari ikan-ikan kecil kayak ikan teri. Terasi juga dapat membantu
melindungi gigi dari pembusukan, meningkatkan mood, meningkatkan fungsi otak
dan membantu menurunkan berat badan. Trasi mengandung vitamin D dan fosfor. Ini
dapat meningkatkan kesehatan tulang, mencegah osteoporosis dan juga menurunkan
risiko patah tulang.
e. Roti
Roti
adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan
dengan ragi. Ragi untuk roti dibuat dari Saccharomyces
cereviceae yang dapat mengubah gula menjadi gas karbondioksida untuk
pengembangan adonan roti. Pada ragi terdapat enzim yaitu protease yang dapat
memecah protein, lipase yang dapat memecah lemak, ivertase yang memecah sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa, maltase yang memecah maltosa menjadi
glukosa-glukosa. Serta zymase yang memecah glukosa menjadi alkohol dan
karbondioksida.
Gambar. Roti dan Ragi
Roti
gandum dinilai lebih sehat daripada roti putih, karena mengandung serat yang
lebih tinggi dan rendah karbohidrat. Manfaat roti gandum diantaranya bisa
melancarkan pencernaan, meningkatkan kesehatan jagung, mengurangi resiko
diabetes tipe 2, dan menjaga berat badan.
f. Asinan
Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan
cara pengacaran (melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka).
Bahan yang diacarkan yaitu berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Karakteristik dari proses fermentasi asinan yaitu adanya bakteri asam laktat
yang termasuk bakteri heterofermentatif.
Gambar. Asinan
Manfaat asinan buah adalah untuk menurunkan
berat badan. Meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko kanker, sumber
antioksidan, menambah energi. Mengatasi masalah kolesterol, melancarkan
pencernaan, meningkatkan kesehatan mata, rambut dan kulit serta merupakan
makanan yang sehat dan enak.
g. Tauco
Tauco
kerap digunakan sebagai bumbu tumisan atau bahan untuk membuat sambal. Fungsi
tauco dalam makanan diantaranya sebagai penyedap makanan, menambah aroma dan
pengganti daging. Bentuk tauco seperti pasta yang berwarna kekuningan dengan
aroma yang kuat. Rasa tauco sendiri agak asin, asam, dan segar.
Gambar. Tauco
Tauco
dapat disimpan lama sampai bertahun-tahun, dan tidak akan rusak atau basi
selama penyimpanannya tidak terkena air mentah ataupaun terkontaminasi dengan bahan
organik lainya. Fermentasi tauco memerlukan bantuan dari kapan mikroba Aspergillus yaitu A. oryzae dan R. oligosporus.
Pada prosesnya, air rendaman kedelai diolah menjadi kecap sedangkan biji
kedelainya menjdai tauco
h. Coklat
Coklat merupakan bahan makanan berasal dari biji
kakao yang kemudian diolah dan difermentasikan terlebih dahulu agar dapat
menghasilkan coklat yang dapat dinikmati rasanya. Proses yang harus dilewati
oleh biji kakao murni untuk menjadi cokelat diantaranya adalah fermentasi,
pengeringan, pemanggangan, dan penggilingan.
Gambar. Cokelat
Coklat dapat memberikan efek ketenangan dan rasa
nyaman setelah mengkonsumsinya. Hal ini dikaitkan dengan kandungan kafein,
teobromin, dan beberapa zat lain yang terdapat dalam coklat yang dapat
memberikan efek anti depresan.
2.
Bioteknologi Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas hasil pertanian. Bioteknologi modern dilakukan dengan
menerapkan teknik rekayasa genetika. Teknik ini dilakukan dengan memanipulasi
susunan gen suatu organisme sehingga dapat dihasilkan organisme yang memiliki
sifat baru. Mekanisme bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalkan dengan
menambah gen suatu organisme yang diambil dari organ lain. Bisa pula dengan
cara menambah gen tertentu dalam organisme tersebut. Tanaman yang susunan
gennya telah dimanipulasi disebut dengan tanaman transgenik.
Gambar. Perbandingan Beras Golden dan Biasa
Beras Golden Rice adalah salah satu contoh tanaman
transgenik. Beras yang dihasilkan dari penilitan yang dilakukan oleh ilmuwan
Swiss, Ingo Potrykus (Swiss Federal Institut of Technology)
dan Peter Beyer (University of Freiburg). Golden Rice
yang berwarna kuning-jingga ini berisi beta-karotena (pro-vitamin A) yang dapat
membantu mencegah kekurangan vitamin A sehingga resiko kerusakan mata pada
anak-anak.
3.
Bioteknologi Peternakan
Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian
diantaranya adalah kultur jaringan, pembastaran dan hidroponik. Sedangkan
kloning, inseminasi buatan, transfer embrio, transgenik dan hormon BST termasuk
dalam bioteknologi modern di bidang Peternakan.
a. Kultur jaringan
Kultur artinya pembudidayaan. Sedangakan
jaringan artinya sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Dengan demikian kultur jaringan berarti membudidaykan suatu jaringan makhluk
hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
Gambar. Langkah Teknik Kultur Jaringan
Pelaksanaan kultur jaringan tumbuhan dilakukan
berdasarkan teori sel sebagaimana yang ditemukan oleh Scleiden dan Schwann,
yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah
kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel tersebut diambil) yang
jika diletakan dalam lingkungan yang sesui, akan tumbuh menjadi tumbuhan yang
sempurna.
Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya
apabila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan yang
terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis, belum mempunyai
penebalan dari zat pectin, plasmanya penuh, dan vakuolanya kecil.
b. Hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“hydro” yang berarti air dan “ponos” yang berarti bekerja dengan air.
Gambar. Hidroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam
pot atau wadah lainya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat porus,
seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut kelapa, arang
kayu, dan sebagainya.
c. Pembastaran
Pembastaran atau hibridasi atau perkawinan
silang merupakan perkawinan antara dua individu tanaman yang berbeda varietas,
tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang sederhana,
murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Gambar. Proses Pembastaran
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi
gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang
memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek.
Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi
varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah
tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek.
d. Kloning
Kloning berasal dari Bahasa Yunani yaitu “clone”
atau klon yang artinya kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan
reproduksi aseksual. Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode
genetik yang sama dengan sel induknya tanpa proses pembuahan.
Gambar. Domba Dolly
Dengan kata lain kloning adalah membuat “foto
copy” atau penggandaan dari suatu makhluk melalui cara-cara yang non seksual.
Teknologi kloning sudah berhasil dilakukan pada
beberapa spesies hewan. Salah satu contohnya adalah pengkloningan domba yang
dikenal dengan nama Domba Dolly. Teknolgi kloning mengarah pada manfaat seperti
penyelamatan genetik yang hilang dari hewan yang mati secara teratur.
e. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan adalah suatu cara untuk
memasukan sperma yang berasal dari ternak jantan yang telah dicairkan dan
diproses terlebih dahulu ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat insemination gun. Tujuan dari inseminasi buatan
adalah sebagai berikut:
1) Memperbaiki kualitas
genetik pada hewan ternak.
2) Mengoptimalkan bibit
pejantan unggul secara lebih besar dalam jangka waktu yang lebih lama.
3) Meningkatkan jumlah
kelahiran dengan cepat serta teratur.
4) Mencegah penyebaran
dan penularan penyakit kelamin.
Gambar. Proses Inseminasi Buatan Pada Sapi
f. Transfer Embrio
Transfer embrio ini hampir sama dengan kawin
suntik. Jika kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio
tidak hanya fokus pada potensi sperma jantan saja yang dioptimalkan. Juga pada
potensi betina yang memiliki kualitas unggul. Tekniknya yaitu betina tidak
harus hamil, melainakan hanya berfungsi untuk menghasilkan embrio yang
berkualitas. Selanjutnya embrio yang telah terbuahi itu ditransfer ke induk
atau betina lain yang memiliki kemampuan hamil.
Gambar. Proses Transfer Embrio Pada Sapi
g. Teknologi Transgenik
Teknologi transgenik adalah teknologi yang
dilakukan pada hewan yang telah mengalaim rekayasa genetika sehingga dapat
dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi ini diterapkan dengan
cara menyuntikan fragmen pada DNA secara mikor ke dalam sel telur yang telah
mengalami pembuahan. Tujuannya untuk meningkatkan produktiviatas dari hewan
ternak seperti daging, susu, dan telur.
h. Hormon Bovine Somatotropin (BST)
Peningkatan produksi susu dilakukan dengan cara
memproduksi hormon Bovine Somatropin (BST). Caranya dengan menyuntikan hormon
BST ke sapi perah. Dengan cara ini, produksi susu dapat meningkat dari 8,3
hingga 21 persen. Susu yang dihasilkan juga bisa direkayasa lebih kaya protein
dan rendah lemak
4.
Bioteknologi Kesehatan
a. Antibiotik
Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan
untuk mengatasi infeksi bakteri. Beberapa jenis antibiotik juga bisa digunakan
untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri pada kondisi-kondisi tertentu.
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander
Fleming pada tahun 1928 dalam bentuk antibiotik penisilin. Antibiotik tidak
dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu. Antibiotik
bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan, perkembangbiakan bakteri, atau
membunuh sel bakteri. Dengan begitu, infeksi bakteri bisa teratasi.
b. Insulin Sintesis (Humulin)
Dengan adanya bioteknologi modern, manusia bisa
mengatasi penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan hormon. Misalnya adalah
pembuatan hormon insulin secara rekombinasi DNA untuk penderita diabetes. Gen
insulin manusia dimasukan ke dalam plasmid, plasmid kemudian dimasukan ke tubuh
bakteri dan dibiarkan untuk memproduksi insulin dalam tangki fermentasi.
Setelah dibiarkan insulin bisa dipanen dari bakteri untuk digunakan oleh
manusia.
c. Vaksin
Bioteknologi modern memungkinakan manusia untuk
mengembangkan berbagai macam vaksin penyakit baik yang telah lama diketahui dan
yang baru diketahui. Vaksin mengandung bakteri, racun, atau virus penyebab
penyakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan. Saat dimasukan ke dalam
tubuh seseorang, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
memproduksi antibodi. Proses pembentukan antibodi inilah yang disebut imunisai.
Saat orang yang sudah mendapatkan vaksin terpapar kuman penyebab penyakit yang
sebenarnya di kemudian hari, tubuhnya akan membentuk antibodi dengan cepat
untuk melawan kuman tersebut. Contoh vaksin hasil bioteknologi modern adalah
vaksin influenza, vaksin hepatitis A dan B, vaksin dystonia serviks, vaksin
kolera, vaksin covid-19, dan yang masih dikembangkan yaitu vaksin ebola.
d.
Antibodi
Monoklonal
Antibodi monoklonal berupa protein yang dibuat
di laboratorium yang bekerja dengan cara meniru kemampuan sistem kekebalan
tubuh manusia untuk melawan infeksi virus (imunoterapi) dan patogen berbahaya
lainya. Pada masa pandemi Covid-19 lalu, terapi antibodi monokloral khusus
diterapkan pada pasien yang gejalanya masih ringan dan belum menggunakan terapi
oksigen. Terapi ini memanfaatkan protein buatan, yakni bamlanivimab dan
etesevimab, yang dirancang untuk memblokir perlekatan dan masuknya virus ke sel
tubuh manusia.
B.
Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi
1. Dampak Positif Bioteknologi
Bioteknologi
mempunyai kontribusi nyata dalam mengatur dan memperbaiki kualitas lingkungan
hidup. Sekarang ini, bioteknologi dikhususkan untuk pengolahan limbah domestik,
pertambangan, industri, pertanian dan lainya. Pengelolaan bioteknologi bukan
saja mengamankan materi-materi terbuang, namun juga daur ulang dengan sistem
efektif yang dikembangkan, dapat memproduksi sumber energi dan alternative
bahan makanan. Tumpahan minyak yang mengakibatkan ari laut tercemar yang
berasal dari tangki berdampak negative pada biota laut dan sangat lama untuk
dibersihkan. Memanfaatkan mikroorganisme transgenik agar merombak cemaran
minyak ialah fungsi lain dari ampuhnya bioteknologi untuk lingkungan. Dan juga,
kapabilitas mikroba Thiobacillus ferrooxidans untuk membersihkan logam dari
biji yang mutunya jelek ialah kelebihan dari bioteknologi. Emas, uranium dan
tembaga bisa di ekstraksi secara efektif dari limbah mineral sehingga rusaknya
lingkungan lebih minim.
Keuntungan
yang didapat dari pembaruan bioteknologi industri secara ekonomi dapat dibuat
pada jumlah kecil tanpa infrastruktur yang besar. Berikut ini beberapa dampak
positif bioteknologi, khususnya dalam bidang pangan:
a.
Dapat
meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit.
b.
Membantu dalam
mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas
penyakit secara lebih murah.
c.
Dapat
meningkatkan nilai tambah sebuah bahan makanan. Hal ini dapat ditemukan pada
pengolahan bahan makanan susu yang diubah menjadi keju, mentega, dan yogurt.
d.
Dapat membantu
dalam mengatasi kekurangan bahan makanan. Bioteknologi hadir untuk memproduksi
bahan makanan tersebut lebih cepat.
e.
Meningkatkan
jumlah spesies dari tumbuhan melalui penerapan proses kultur jaringan.
f.
Meningkatkan
hasil produksi dalam bidang perkebunan, pertanian, serta perikanan khususnya
yang berkaitan dengan kebutuhan pangan.
2. Dampak Negatif Bioteknologi
Selain
dampak positif, perkembangan bioteknologi juga menghasilkan dampak negatif,
seperti:
a.
Keseimbangan
alam akan terganggu karena adanya pelepasan organisme transgenik ke lingkungan.
b.
Adanya teknologi
kloning pada tumbuhan maupun hewan yang menhasilkan keturunan yang sama akan
mengurangi keankeragaman organisme
c.
Teknik DNA
rekombinan digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Teknik tersebut menggunakan
mikroba patogen yang dapat menyebabkan wabah jika mikroba lepas ke lingkungan.
d.
Produk teansgenik
dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Hal ini dikarenakan adanya
penyisipa gen asing sebagai bahan makanan, minuman, dan obat-obatan belum tentu
diterima tubuh manusia.
e.
Produk
bioteknologi hasil rekayasa genetik dapat menyingkirkan plasma nutfah.
0 comments:
Posting Komentar