Pernahkah kamu mendengar istilah gletser? Gletser adalah sebuah bongkahan atau endapan es yang besar dan tebal yang terbentuk di atas permukaan tanah. Bongkahan es tebal ini merupakan akumulasi endapan salju yang mengeras dan membau selama kurung waktu tertentu yang sangat lama.
Tahukah kamu bahwa sejak awal
1900-an, satu persatu gletser di kutub utara dan kutub selatan Bumi mulai
mencair? Cairnya gletser jelas membawa dampak buruk? Dilansir dari World Wildlife Fund (WWF), salah satu
dampak utama dari mencairnya gletser adalah kenaikan permukaan air laut dunia
karena bongkahan gletser akan jatuh dan mencair di laut.
Para ahli memperkirakan jika
seluruh gletser dan lapisan es di Bumi mencair, permukaan laut dunia akan
mengalami peningkatan sebesar 230 kaki atau sekitar 70 meter. Akibatnya, eluruh
kota pesisir akan ditutupi laut dan luas lahan akan menyusut. Hal ini jelas
dapat mendatangkan bencana di Bumi.
Mengapa es bisa mencair atau
meleleh? Apa yang sebenarnya terjadi pada saat es mencair? Bagaimana cara kita
memperlambat proses mencairnya es? Untuk mengetahui jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah seluruh materi dalam bab ini dengan
bersungguh-sunguh.
A.
Wujud
Zat dan Model Partikel
Amatilah gambar beberapa
benda yang sering kita temukan dalam keseharian kita di bawah ini.
Gambar. Benda-benda di sekitar kita
Apa dasar yang kalian gunakan
untuk mengelompokan benda-benda pada gambar di atas? Masih ingatkah kalian mengenai
penggolongan benda-benda di atas?
Masih ingatkah kalian
mengenai penggolongan benda menjadi benda padat, cair, gas saat kalian di SD?
Pembagian benda tersebut adalah berdasakan wujudnya. Di tingkatkan SMP, semua
benda kita kenal sebagai materi. Apa itu materi? Materi
berarti benda, bahan, atau segala sesuatu yang tampak. Materi juga
bisa diartikan sebagai sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan,
dibicarakan, atau dikarangkan. Materi
juga merupakan bagian dari subjek yang dipelajari dalam kimia. Materi
merupakan dasar dari terbentuknya zat atau objek. Materi dapat diamati dengan berbagai
cara, baik yang dapat diamati oleh indra manusia maupun yang terlalu kecil
untuk diamati oleh indra manusia.
Disimpulkan Materi atau Zat adalah sesuatu yang menempati ruang
dan memiliki massa. Menempati ruang berarti zat dapat ditempatkan dalam suatu
ruang atau wadah tertentu. Adapun memiliki massa berarti zat memiliki ukuran
yang dapat diukur atau diperkirakan.
Makhluk hidup setiap objek disekelilingnya merupakan materi. Bahkan, gas-gas
penyusun atmosfer, meskipun tidak tampak oleh mata, juga merupakan materi. Ini
karena gas-gas tersebut menempati ruang dan memiliki massa.
Berdasarkan pengertian materi, jawablah pertanyaan berikut ini.
Gambar. Ilustrasi pertanyaan mengenai materi
Setelah mengetahui apa itu materi, kita akan gunakan istilah
materi untuk menunjukan benda-benda. Menurut wujudnya, materi dibedakan
atas zat padat, zat cair dan gas. Kalian telah mempelajari
topik ini saat SD. Pasti kalian masih ingat keunikan air karena kita dalat
melihat dalam tiga wujud yang berbeda, yaitu es sebagai zat padat, air sebagai
zat cair dan uap air sebagai wujud gas.
Percobaan
Percobaan
Sifat-sifat Zat Padat, Cair dan Gas
Percobaan 1: Berubah bentuk atau tidak?
Di bagian ini kalian akan diberikan benda-benda berikut ini:
balon, balok, kayu, teh, gelas ukur, dan beberapa wadah kosong lainnya. Menurut
kalian, benda manakah yang dapat berubah bentuk dan mana yang tidak?
Diskusikanlah bagaiman cara menguji apakah benda-benda
tersebut memiliki sifat dapat berupah bentuk. Tulislah langkah-langkahnya.
Setelah itu lakukanlah langkah-langah sesuai yang kalian diskusikan.
Manakah materi di atas yang termasuk zat padat, zat cair, dan
gas? Apakah ada perubahan bentuk?
Percobaan 2: Sifat Kompresibilitas
Sifat Kompresibilitas sifat suatu zat yang mengalami perubahan volume saat
tekanan yang diberikan padanya berubah. Pada
bagian ini kalian akan menemukan tiga suntikan yang telah diisi dengan bahan
yang berbeda-beda. Kalian akan menekan alat suntik ini untuk menguji sifat
materi apakah dapat ditekan atau dikompresikan atau tidak. Sebelum melakukan
percobaan, buatlah perkiraan atau dugaan atau hipotesis dulu, menurut kalian
suntikan yang berisi bahan apa yang paling mudah ditekan? Mengapa demikian?
Sekarang lakukanlah percobaan ini dengan menekan
piston/suntikan seperti gamabr di bawah ini.
Gambar.
Percobaan menguji sifat kompresibilitas zat padat, cair dan gas.
Amatilah seberapa dalam kalian dapat menekan piston pada alat
suntik tersebut. Tulislah hasil percobaan kelompok kalian dalam bentuk tabel.
Apakah hasil percobaan sesui dengan hipotesis? Wujud benda manakah yang paling
mudah ditekan?
1.
Sifat
Zat Padat, Cair, dan Gas
Berdasarkan peercobaan di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa sifat-sifat zat padat, zat cair. Dan gas sebagai berikut.
a. Sifat
Zat Padat
Bentuk dan volumenya zat padat selalu tetap. Sebagai contoh,
kelereng yang bulat, jika dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu
pula volumennya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun dipindah-pindah. Selain
itu, zat padat tidak dapat ditekan atau tidak dapat dimampatkan (dikompresi)
b. Sifat
Zat Cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuknya
berubah-rubah sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam
gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam botol akan
seperti botol. Meskipun bentuknya berubah-rubah, volume zat cair selalu tetap. Zat
cair sulit ditekan atau sulit dimampatkan (dikompresi)
c. Sifat
Gas
Bentuk dan volume gas dapat berubah-rubah sesuai dengan
tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama
dengan balon. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama
dengan botol. Gas mudah ditekan atau dimampatkan.
Perbedaan sifat antara zat padat, cair, dan gas dapat
dijelaskan melalui model partikel. Model biasanya digunakan oleh ilmuwan untuk
menjelaskan mengenai sesuatu yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat agar
dapat dipahami cara kerjanya. Sementara partikel adalah bagian terkecil yang
ada dalam materi. Partikel-partikel yang ada dalam suatu zat selalu bergerak
dan terjadi gaya tarik menarik antara partikel yang satu dnegan partikel
lainnya.
Ternyata keadaan partikel-partikel dalam zat padat, zat
cair dan gas berbeda-beda.
Gambar. Perbedaan keadaan
partikel-partikel dalam zat padat, cair dan gas
2.
Model
Partikel Zat Padat, Cair, dan Gas
a. Partikel
Zat Padat
Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur
dan memunyai jarak antarpartikel yang sangat rapat. Gaya tarik menarik
antarpartikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak dapat
bergerka secara bebas untuk berpindah tempat. Keadaan ini menyebabkan zat padat
dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai
bentuk dan volume yang tetap.
Gambar. Susunan Partikel
zat padat teratur dan berdekatan
b. Partikel
Zat Cair
Zat cair mempunyai susunan partikel yang kurang teratur
dan kurang rapat dibandingkan susunan partikel pada zat padat. Hal inilah yang
menyebabkan partikel-partikel dapat bergerak bebas untuk berpindah tempat. Akan
tetapi, partikel-partikel penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri dari
kelampoknya. Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun
bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya.
Gambar. Susunan Partikel Zat Cair
tidak teratur dan renggang
c. Partikel
Gas
Pada zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan
sehingga gaya tarik menarik antarpartikel sangat lemah. Partikel-partikel ini
bergerak sangat bebas dan cepat dalam wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas dapat
mempertahankan benduk dan volumennya sehingga bentuk dan volume zat gas selalu
berubah mengikuti ruang yang ditempatinya.
Gambar. Susunan Partikel Zat cair Berjauhan dan tidak teratur
3.
Mengenal
Pergerakan Partikel Zat Secara Difusi
Pernahkah kalian mencium aroma kopi dari kamar kalian
padahal ayah kalian yang minum kopi sedang berada di ruang tamu? Atau kalian
baru pulang sekolah, tercium aroma masakan ibu kalian dari dapur sehingga
kalian langsung merasa lapar. Kakak kalian yang hendak pergi menyemprotkan parfum
di kamarnya tapi kalian dapat menciumnya padahal kalian berada di ruangan yang
berbeda. Pernahkah hal itu terjadi pada kalian?
Aroma kopi, aroma masakan, parfum dan bau-bauhan
lainnya, dibawa oleh udara, yang merupakan partikel gas untuk sampai pada
indera penciuman kalian. Ingatlah bahwa partikel gas bergerak secara acak,
dapat bertabrakan (atau bertumbukan) dan sangat cepat sehingga bau-bau tersebut
dapat kalian rasakan walaupun jarak kalian cukup jauh dengan sumber bau. Proses
ini disebut difusi.
Difusi adalah pergerakan partikel dari daerah yang
partikelnya lebih banyak ke tempat yang lebih sedikit sampai keadaannya
seimbang. Ketika partikel saling bertumbukan maka bau menjadi menyebar karena
bercampur dengan partikel lainnya.
Difusi juga terjadi pada zat cair karena
partikel-partikel dalam zat cair dapat bergerak. Kejadian seperti itu terlihat
pada gambar. apabila suatu zat warna diteteskan ke dalam air.
Gambar. Keadaan air dan zat warna
sebelum, saat dan setelah difusi.
Tahukah kalian bagaimana cara kita mencium aroma
masakan ibu atau aroma parfum, bahkan bau dari tumpukan sampah? Lihatlah bagan
hidung manusia pada berikut ini.
Gambar. Anatomi Hidung Manusia
Aroma dan bau-bauan masuk melalui rogga hidung atau
nostril saat kita bernapas. Aroma dan bau-bauan tadi kemudian masuk melalui
rambut-rambut halus atau silia yang ada di ujung saraf pembau. Aroma dan
bau-bauan itu melalui saraf disalurkan ke otak sehingga kita mengetahui bau
tersebut.
Menurut sari (https://dosenbiologi.com/manusia/cara-kerja-hidung,
30 september 2020), “Manusia dapat mendeteksi 2000-4000 jenis bau yang ada di
dunia ini?”. Namun ada binatang yang memiliki indera penciuman yang lebih baik
dibanding manusia. Bacalah fakta sains berikut.
B. Perubahan Wujud Zat
Ambillah es batu lalu
tempatkan di dalam suatu panci kecil. Panaskan dan amati apa yang terjadi.
Biarkan api tetap menyala sampai cairan di dalam panci mulai bergelembung.
Proses apakah saja yang terjadi
Seorang filsuf terkenal ,
Heractilus, mengatakan bahwa “satu-satunya
hal yang tetap dalam hidup adalah perubahan itu sendiri”. Semuah hal
berubah. Kalian yang dulu bayu terus bertumbuh sampai menjadi seperti saat ini,
siswa kelas VII, dan kalian akan terus berubah, baik secara fisik maupun
pemikiran dan perilaku. Berubahlah menjadi orang yang lebih baik.
Tika hanya kita, materi pun
dapat mengalami perubahan. Di dalam subbab ini kita akan mempelajari perubahan
wujud yang dapat terjadi pada materi.
1.
Meleleh
dan membeku
Ketika kalian memanaskan es batu, maka dalam waktu
singkat es akan meleleh atau mencair, bukan? Ini adalah salah satu contoh
perubahan wujud suatu materi, yaitu es yang merupakan zat padat berubah menjadi
zat cair.
Namun apa yang sebenarnya terjadi pada
partikel-partikel di dalam zat padat saat dipanaskan? Menaikan suhu, melalaui
pemanasan, berarti memberikan energi untuk partikel-partikel sehingga mereka bergerak
atau bergetar lebih cepat. Sama seperti manusia, ketika kita lapar maka kita
cenderung diam, tiak banyak bergerak. Namun setelah kita makan, ada energi yang
kita peroleh, maka kita akan bergerak lebih lincah.
Dalam hal perubahan pada zat padat, panas dari api atau
dari lingkungan sekitar membuat partikel-partikel dalam zat padat bergetar
lebih cepat sehingga terbentuk sedikit ruang antara partikel. Dengan panas yang
terus diberikan, maka ikatan antara partikel lama kelamaan kan berkurang
kekuatannya sehingga terbentuklah zat cair. Peristiwa tersebut dikenal dengan
sebutan meleleh. Perhatikan gambar
perubahan dalam partikel-partikel berikut ini.
Gambar. Keadaan partikel pada
perubahan wujud meleleh dan membeku
Kebalikannya, apaila air disimpan dalam suhu yang
sangat dingin, maka air tersebut akan membeku
dan berubah wujud dari zat cair (air) menjadi zat pada, yaitu berupa es. Ketika
air kehilangan energi panas karena didingingkan (artinya panas dari air keluar
kepada udara dingin di sekitarnya), maka partikel-partikel air bergerak lebih
lamabt dan saling mendekat sampai terbentuk ikatan yang lebih kuat antara
partikel dan partikel tidak dapat bergerak lagi. Mereka hanya bergetar saja.
Saat inilah air berubah menjadi es.
2.
Menguap
dan Mengembun
Ketika kalian memanaskan air dalam panci maka lama
kelamaan akan muncul gelembung-gelembung pada air. Saat muncul
gelembung-gelembung pada air. Saat muncul gelembung di manaa air naik ke
permukaan lalu dilepaskan ke udara berupa air ditu disebut sebagai peristiwa mendidih.
Adapaun saat air, yang merupakan zat cair, berubah
mejadi uap air, yang merupakan gas disebut sebagai proses menguap. Proses menguap dapat terjadi di bawah titik didih zat
cair. Kalian bisa melihat pengertian titik didih zat cair. Kalian bisa melihat
pengertian titik didih pada bagian berikutnya. Contohnya pakaian kita yang
basah setelah dicuci, airnya menguap saat dijemur sehingga bisa kering. Menguap
terjadi pada permukaan zat cair, sedangkan mendidih terjadi pada semua bagian
zat cair.
Gambar Perbandingan proses mendidih
dan menguap
Kebalikan dari proses menguap disebut mengembun atau
kondensasi. Pada proses kondensasi, panas dari gas yang terbentuk berpindah ke
udara sekitarnya. Karena kehilangan energi panas, maka gas berubah menjadi zat
cair.
3.
Manyublim dan mengkristal
Perubahan dari padatan yang dipanaskan, sampai menjadi
gas, tanpa melalui tahapan menjadi cairan, disebut menyublim. Peristiwa sublimasi es kering (dry ice) sering dimanaatkan untuk menyebabkan efek asap atau kabut
saat konser musik, pertunjukan dan pagelaran seni bahkan acara pernikahan
seperti gambar. contoh lainnnya adalah
kapur barus yang digunakan untuk mengharum kamar mandi atau lemari.
Gambar. Pertunjukan
seni menggunakan efek kabut dari sublimasi es kering (dry ice)
Proses kebalikan dari menyublim, disebut mengkristal. Mengkristal
merupakan perubahan wujud dari gas langsung menjadi padatan.
0 comments:
Posting Komentar