Oh ya sobat, siapa sih yang tidak kenal dengan Archimedes. Ahli matematika dan penemu asal Yunani ini terkenal dengan kisahnya yang unik dan inspiratif tentang penemuan hukum hidrostatik atau sering disebut hukum Archimedes. Raja Hieron II merasa mahkotanya lebih ringan dari emas biasa. Oleh karena itu, Archimedes diminta Raja Hireon II untuk membuktikan apakah mahkotanya terbuat dari emas asli atau dicampur dengan bahan lain.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui apakah itu dibuat dari emas murni atau campuran? Nah, coba kamu pikir-pikir dulu. Jika kamu menjadi Archimedes, hal apa yang akan kamu lakukan?
Mulai bingung? Hehe. Karena Archimedes sudah tahu konsep massa jenis, maka dia sebenarnya tinggal mencari massa mahkota dan volumenya. Nah, untuk mencari massa mahkota mudah saja, tinggal ditimbang. Tapi pertanyaannya, bagaimana mencari volumenya? Bentuk mahkota kan tidak beraturan, tidak semudah mencari volume kubus.
Archimedes memikirkan masalah tersebut sungguh-sungguh. Karena merasa letih, akhirnya dia menceburkan dirinya ke bak mandi yang penuh dengan air. Lalu dia melihat air tumpah dari bak mandi, seketika itu dia menemukan jawabannya. Dia sadar bahwa volume air yang tumpah sama dengan volume badannya yang masuk ke bak mandi. Akhirnya dengan menggunakan konsep massa jenis, Archimedes dapat membuktikan bahwa mahkota Raja Hieron dicampur dengan bahan lain.
Dari kasus yang dialami Archimedes, di mana sebenarnya peran Fisika? Pada hakikatnya, Archimedes telah menerapkan hakikat Fisika sebagai sikap dan proses. Sikap Archimedes yang sungguh-sungguh, rasa ingin tahu yang besar, jujur, dan juga kreatif. Lalu, apa sebenarnya hakikat Fisika itu?
Pengertian Fisika
Hakikat Ilmu Fisika
Hakikatnya, Fisika merupakan kumpulan pengetahuan, cara berpikir dan cara penyelidikan. Menurut para ilmuwan, hakikat ilmu Fisika dibagi menjadi tiga yaitu:
- Fisika sebagai produk -> kumpulan pengetahuan (body of knowledge) yang dapat membentuk fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model. Kumpulan pengetahuan ini diperoleh dari keingintahuan manusia terhadap beberapa hal di sekitarnya, baik interaksi dengan sesama maupun dengan alam. Misalnya produk keingintahuan tentang gravitasi dan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat menambah pengalaman, pengetahuan, kemampuan serta perubahan perilaku pada dirinya.
- Fisika sebagai proses -> cara penyelidikan (a way of investigating) yang menggambarkan para Ilmuwan bekerja dan melakukan penemuan. Fisika sebagai proses memberikan gambaran tentang pendekatan untuk menyusun pengetahuan serta berkaitan dengan fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan dan publikasi.
- Fisika sebagai sikap -> setiap langkah dan proses membutuhkan sikap ilmiah dan cara berpikir (a way of thinking) yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa penasaran yang besar, rasa percaya diri, jujur dan terbuka. Jadi, dengan pemikirannya seseorang bersikap dan bertindak, sehingga menghasilkan penemuan melaui kegiatan ilmiah.
Cabang-Cabang Ilmu Fisika
Peran Fisika dalam Kehidupan
Pengertian Metode Ilmiah
Kriteria Metode Ilmiah
- Berdasarkan fakta dan bersifat objektif -> Keterangan yang diperoleh melalui penelitian berupa fakta-fakta, bukan khayalan atau sejenisnya.
- Bebas dari prasangka -> Jauh dari pertimbangan subjektif.
- Berdasarkan prinsip-prinsip analisis -> Semua masalah dicari sebab akibat dan pemecahannya dengan analisis yang logis.
- Melalui proses hipotesis -> Hipotesis digunakan untuk memandu cara berpikir ke tujuan yang ingin dicapai, sehingga diperoleh hasil yang tepat.
- Berdasarkan teknik kuantitatif -> Data
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Melakukan pengamatan atau observasi
Untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif, langkah awal yang harus dilalukan adalah melakukan pengamatan atau observasi.
Merumuskan masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang diteliti.
Mengumpulkan data atau informasi
Data dapat diperoleh dari literatur, buku atau informasi yang ada di internet yang sesuai dan mendukung teori dalam penelitian.
Membuat hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang masalah yang diselidiki. Jika setelah diuji hipotesis tidak diterima, kita harus mengubah hipotesis tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Melakukan percobaan atau eksperimen
Percobaan atau eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada suatu percobaan yang meliputi:
- Variabel Bebas : Variabel yang dapat diubah bebas.
- Variabel Terikat : Variabel yang diteliti dan bergantung pada variabel bebas.
- Variabel Kontrol : Variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.
Menganalisis Data
Analisis data merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Data yang diperoleh dapat dianalisis secara kualitatif ataupun kuantitatif. Tampilan data dapat berupa grafik batang, pie, histogram, gambar, maupun skema.
Menarik Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penilaian apakah dalam sebuah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Apabila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang telah diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah. Hal ini karena hipotesis telah memenuhi syarat keilmuan. Syarat itu ialah hipotesis harus memiliki kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, serta kebenarannya telah teruji.
Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium
- Jas laboratorium
- Sarung tangan tahan panas
- Kacamata pelindung
- Masker
- Kain lap tahan panas
- P3K
- Alat pemadam api ringan
Tujuan Keselamatan Kerja di Laboratorium
- Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktik.
- Menjamin keselamatan setiap orang di laboratorium.
- Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktik di laboratorium agar tetap terjaga dan aman.
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium.
- Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium.
Aturan Keselamatan Kerja
- Baca semua petunjuk kegiatan eksperimen.
- Gunakan alat keselamatan kerja.
- Jangan melakukan eksperimen tanpa seizin guru.
- Jangan menggunakan peralatan laboratorium tanpa seizin guru.
- Jangan makan di laboratorium.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah eksperimen.
- Jaga tangan selalu kering untuk terhindar dari sengatan listrik.
- Jangan mencium bau gas langsung dari mulut tabung.
- Jangan mengembalikan zat sisa eksperimen ke dalam botol stok.
- Jangan menuangkan zat-zat beracun ke tempat sampah.
- Bersihkan area kerja dalam eksperimen.
- Kembalikan semua peralatan ke tempat semula.
- Padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan area kerja.
- Selalu berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan laboratorium.
0 comments:
Posting Komentar