Beberapa contoh gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah dan upaya pencegahan serta menanggulanginya sebagai berikut.
1. Hipertensi
Hipertensi
adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karenaa kekentalan darah di atas
normal. Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam darah.
Jika darah terlalu kental, maka alirannya lambat sehingga jantung harus memompa
darah lebih kuat. Oleh karena itu, terjadi tekanan darah tinggi. Keadaan ini
dapat diperbaiki dengan cara mengurangi asupan garam dan gula ke dalam tubuh.
Penderita
hipertensi mempunyai tekanan sistole sekitar 140-200 mmHg dan tekanan diastole
sekitar 90-110 mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh darah atau tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat
mengakibatkan penderita meninggal dunia karena stroke.
Upaya
untuk menghindari supaya tidak terkena hipertensi adalah.
a.
Hindari kebiasan
merokok
b.
Hindari faktor-faktor
yang dapat menyebabkan stres.
c.
Hindari mengonsumsi
minuman beralkohol dan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi
d.
Berolahraga secara
teratur
2. Jantung koroner
Jantung
koroner disebut juga infark miokard. Jantung koroner merupakan penyempitan atau
penyumbatan pada arteri jantung (arteri koronaria). Pemicunya adalah
arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak.
Penyempiatan dan penyumbatan pada arteri jantung ini menyebabkan kerja otot
jantung akan terganggu atau bahkan berhenti. Jantung koroner dapat menyebabkan
kematian mendadak. Gejala dari penyakit jantung koroner, antara lain dada
terasa sakit, sakit pada bagaian lengan dan punggung, napas pendek serta kepala
pusing.
Cara
mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, antara lain melakukan olahraga dan
istirahat yang teratur, menjaga pola makan sehari-hari, menghindari minuman
beralkohol, menghentikan kebiasan merokok, menghindari stres berlebih, dan
menjaga berat badan dalam konsisi ideal.
3. Leukemia
Leukemia
adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan yang
seharusnya membentuk sel-sel darah merah justru membentuk sel-sel darah putih. Akibatnya,
jumlah sel darah putih melebihi normal, sedangkan jumlah sel darah merah
menurun. Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini
menyebabkan sel darah putih menjadi ganas. Sel darah putih ini dapat memakan
sel-sel darah merah, sehingga penderita dapat mengalami anemia akut.
4. Hemofilia
Hemofilia
merupakan penyakit kekurangan atau tidak adanya zat antihemofilia yang bersifat
genetis, sehingga penderita tidak mampu melakukan proses pembekuan darah pada
saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses pembekuannya sangat lama
sehingga darah terus mengalir.
5. Anemia
Anemia
sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah terjadi karena
kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau berkurangnya sel
darah merah. Gejala anemia ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah,
sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan
denyut nadi meningkat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami anemia sebaiknya
perempuan selama masa mensturasi mengonsumsi yang mengandung zat besi,
mengonsumsi makanan bergizi, dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah
zat besi
6. Varises
Varises
terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak dapat meutup dengan
sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah. Varises merupakan pelebearan
pembuluh balik (vena) yang biasa terjadi di kaki terutama di bagian betis. Varises
tidak perlu diobati. Namun jika terjadi varises yang parah, dapat dilakukan
operasi.
Upaya yang dapat dilakukan
agar terhindar dari varises, antara lain:
a.
Menhindari berdiri
terlalu lama
b.
Menghindari memakai
sepatu dengan hak tinggi
c.
Menhindari berat
badan berlebih
d.
Ketika tidur
sebaiknya tungkai dinaikan (krang lebih 15-20 cm)
0 comments:
Posting Komentar