Apersepsi
Jika kalian mengamati langit dimalam hari akan tampak berbagai bintang
yang bersinar terang di kejauhan. Tetapi mengapa bintang-bintang tersebut tidak
nampak di siang hari. Begitu sebaliknya, mengapa pada malam hari matahari pun
tidak tampak. Mengapa pula benda-benda langit itu bergerak dengan penih
keteraturan yang nyaris tidak bertabrakan. Bagaimana Tuhan Yang Maha Esa
mendiptakan keteraturanini? Bahkan Einsten mengatakan bahwa Tuhan tidak bermain
dadu atau asal-asalan dalam menciptakan alam semestea ini.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah kalian bisa membedakan antara tata
surya, Galaksi Milky Way, serta jagat raya atau alam semesta itu sendiri?
Gambar. Bagian of
Hubble Ektreme Deep Field
Kita bisa memulai dengan matahari yang dikelilingi oleh planet-planet
dan benda langit lainnya yang membentuk pusat tata surya (heliosentris) yang
dikemukakan oleh Copernicos
A. Sistem Tata
Surya
Bumi tempat kita tinggal hanyalah satu dari sekian banyaknya benda-benda
langit. Bangsa Yunani dulu menganggap bahwa benda-benda langit, seperti
matahari, bulan dan benda langit lainnya beredar mengitari bumi. Teori
geosentris ini terasa masuk akal, karena kita bisa melihat bahwa matahari yang
terbit dan tenggelam ini menunjukan bahwa mataharilah yang bergerak mengitari
bumi.
Gambar. Nicholas Copernicos
Nicholas Copernicos (1543), seorang astronom Polandian, melakukan
berbagai riset lebih lanjut yang akhirnya membuktikan bahwa sesungguhnya
mataharilah yang menjadi pusat tata surya. Pendapat ini yang kemudian disebut teori helliosentris.
Pendapat Copernicus ini awalnya
diragukan oleh banyak orang. Tetapi keraguan-keraguan tersebut menghilang
setelah dibuktikan melalui berbagai eksperimen. Matahari yang terbit dari timur
dan tenggelam di sebelah barat itu, hanyalah gerak semu harian. Yang sebenarnya
bergerak adalah bumi yang mengelilingi matahari dari barat ke timur atau
berlawanan arah dengan jarum.
Matahari adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari merupakan
pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena gravitasinya, semua planet
beredar mengelilingi matahari. Matahari merupakan salah satu dari jutaan
bintang yang ada di dalam jagat raya ini. Galaksi kita yaitu tempat matahari
kita sebagai anggotannya dinamakan Bima Sakti (Milky Way). Diameter
galaksi Bima Sakti itu 80.000 tahun cahaya. Dalam jagat raya tersebut ribuan
galaksi dengan jarak sangat besar dan masing-masing berukuran besar pula.
Galaksi yang terdekat dengan Bima Sakti ialah Awan Magellan (Magellanic
Clouds). Jarak kedua galaksi itu 160.000 tahun cahaya. Di dalam jagat raya
terdapat ribuan galaksi yang tersebar.
Planet-planet termsuk bumi, asteroid, komet, dan meteor serta
benda-benda langit lainnya bergergak mengitari matahari membentuk sistem yang
disebut tata surya.
Gambar. Susunan Tata Surya
Tata surya ini hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam
kelompok bintan yang dikenal dengan nama galaksi. Betapa besar galaksi kita
dapat dibayangkan dengan mengetahui jarak antara matahari dengan sbuah bintang
terdekat. Yaitu bintang Alpha Centauri. Alpha Centauri adalah sebuah bintang
yang cemerlang di dalam rasi Centaurus di belahan langit selatan. Jarak dari
matahari ke bintang tersebut 4,5 tahun, cahaya dalam satuan km., kira-kira berapa
jarak dari matahari ke Alpha Centauri tersebut?
Satuan Astronomi (SA) merupakan jarak matahari – bumi, yakni sebesar
1,496 x 10 11 m atau disederhanakan menjadi 150 juta km. 1
tahun cahaya setara dengan 9,46 triliun
km atau 9,46 x 1012 km. kecepatan cahaya = 300.000.000 m tiap detik
atau setiap detik menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km.
Planet-planet termasuk
bumi, asteroid, komet, dan meteor serta benda-benda langit lainnya bergerak
mengitari matahari membentuk sistem yang disebut tata surya. Gerakan planet dalam orbit Tata Surya
dapat dianalisis dengan menggunakan hukum-hukum gerakan planet yang
dikembangkan oleh fisikawan Johannes Kepler dan hukum gravitasi Newton. Berikut
adalah analisis gerakan planet pada orbit Tata Surya:
1.
Hukum
Kepler Pertama (Hukum Orbit): Hukum Kepler Pertama menyatakan bahwa setiap planet
mengorbit Matahari dalam bentuk elips, dengan Matahari berada di salah satu
fokus elips tersebut. Ini berarti bahwa orbit planet tidak sempurna dalam
bentuk lingkaran, tetapi lebih mirip elips yang memungkinkan perubahan jarak
antara planet dan Matahari sepanjang orbit.
2.
Hukum
Kepler Kedua (Hukum Luas Area): Hukum Kepler Kedua menyatakan bahwa garis yang
menghubungkan planet dengan Matahari menutupi luas area yang sama dalam waktu
yang sama. Dengan kata lain, kecepatan planet akan berubah saat mendekati atau
menjauhi Matahari dalam orbitnya. Ketika planet berada di titik terdekat dengan
Matahari (perihelion), kecepatannya akan lebih tinggi, sedangkan ketika berada
di titik terjauh (afelion), kecepatannya akan lebih rendah.
3.
Hukum
Kepler Ketiga (Hukum Periode): Hukum Kepler Ketiga menyatakan bahwa kuadrat
periode revolusi planet (waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit Matahari sekali
penuh) berbanding lurus dengan kuasa tiga jarak rata-rata planet dari Matahari.
Dengan kata lain, semakin jauh planet dari Matahari, semakin lama periode
revolusinya.
4.
Hukum
Gravitasi Newton: Hukum gravitasi Newton menjelaskan gaya tarik antara dua
benda, dalam hal ini antara planet dan Matahari. Gaya gravitasi ini menyebabkan
planet mengikuti orbit di sekitar Matahari. Gaya tarik gravitasi antara planet
dan Matahari proporsional dengan massa kedua benda dan terbalik proporsional
dengan kuadrat jarak di antara mereka.
Tata surya ini
hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintan yang
dikenal dengan nama galaksi. Betapa besar galaksi kita dapat dibayangkan dengan
mengetahui jarak antara matahari dengan sbuah bintang terdekat. Yaitu bintang
Alpha Centauri. Alpha Centauri adalah sebuah bintang yang cemerlang di dalam
rasi Centaurus di belahan langit selatan. Jarak dari matahari ke bintang
tersebut 4,5 tahun, cahaya dalam satuan km., kira-kira berapa jarak dari
matahari ke Alpha Centauri tersebut?
Satuan Astronomi (SA) merupakan jarak matahari – bumi, yakni sebesar 1,496 x 10 11 m atau disederhanakan menjadi 150 juta km. 1 tahun cahaya setara dengan 9,46 triliun km atau 9,46 x 1012 km. kecepatan cahaya = 300.000.000 m tiap detik atau setiap detik menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km.
Selanjutnya mari perdalam lebih lanjut pengetahuan mengenai Tata Surya
ini.
1.
MATAHARI
Matahari adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari merupakan
pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena gravitasinya, semua planet
beredar mengelilingi matahari. Komet-komet juga datang berulang mendekati
matahari. Segala kehidupan di bumi mendapat pengaruh dari matahari.
Matahari sendiri mempunyai gerakan rotasi. Arah rotasinya sesuai dengan
arah rotasi sebagian besar planet dan satelit, yaitu arah negatif. Periode
rotasi bagian ekuator matahair 34 hari. Dan ternyata, makin dekat ke kutubnya
rotasi bagian-bagian matahari itu makin lambat. Rotasi di sekitar kutubnya
memakan waktu sekitar 27 hari. Adanya perbedaan itu dapt dipahami, karena
matahari berbentuk gas.
Gambar. Matahari
Matahari kita merupakan dapur raksasa tempat ledakan nuklir yang sangat
dahsyat. Pada pusat matahari itu terjadi ledakan inti Hidrogen menjadi Helium.
Dari proses itu lahirlah panas yang tinggi. Di pusat matahari, suhu matahari
sekitar 35 juta derajat Celcius. Panas itu merambat dari bagian dalam ke bagian
luar bola matahari. Di permukaannya, tercatat suhu sekitar 6.000 derajat
Celcius. Panas inilah yang dipancarkan ke ruang angkasa hingga mencapai permukaan
bumi menempuh jarak 149.6 juta km.
Bola matahari itu berjari-jari 1.380.000 km. bagian luarnya yang tampak
menyerupai piringan berwarna emas, dinamakan fotosfer (photosphere). Bagian ini
sebenarnya tidaklah selicin yang tampak dari bumi, melainkan terdiri atas
gelembung sperti permukaan air yang sedang mendidih. Sebuah gelembung di
permukaan matahari itu bergaris tengah 1.000 km, sungguh sebuah gelembung raksasa.
Di atas permukaan fotosfer itu terdapat lapisan atmosfer matahari yang
paling bawah yang materialnya sangat jarang. Lapisan ini dinamakan khromosfer (chromosphere). Di luarnya terdapat
lapisan korona (corona). Pada
permukaan fotosfer itu ada kalanya terdapat semburan material matahari ke arah
luarnya yang kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari.
Itulah yang dinamakan promoninces.
Ketiga lapisan terakhir itu sering kali tampak jelas pada waktu gerhana
matahari total.
Di permokaan matahari juga terdapat fenomena lain yang disebut bintik.
Matahari (sunspot). Bintik matahari bagian permukaan matahari yang suhunya
lebih rendah daripada suhu di sekitarnya.
Lebih-lebih lagi di tengah antara bintik-bintik itu terdapat bagian yang
memancar jauh lebih terang. Bagian yang terang dinamakan flare. Material
matahari yang disemburkan jauh dari permukaannya, ada juga yang mencapai
atmosfer bumi, terutama di daerah kutub. Cahaya itu dikenal dengan aurora.
Seperti yang ditunjukan oleh gambar berikut.
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang
menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari,
tidak akan ada
kehidupan
di Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan,
yaitu sebagai berikut.
Gambar. Bagian-bagian matahari
A.
Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan
fusi termonuklir
yang berfungsi
sebagai
sumber energi Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
B.
Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.0000 kelvin, dengan ketebalan sekitar
300 km. melalui fotosfer sebagian besar radiasi Matahari ke luar terdeteksi
sabgai sinar Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat
bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta
lebih gelap dari wilayag sekitarnya.
C.
Kromosfer, memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km..Kromosfer terlihat seperti gelang
merah yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi
gerhana Matahari total
D.
Korona, merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan
yang dihasilkan dari ionisasi
atom karena suhu yang sangat
tinggi. Korona terlihat seperti mahkota
dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
2.
PLANET
Perhatikan berbagai bentuk dan ukuran dari tiap-tiap planet berikut.
Gambar. Bentuk dan ukuran planet-planet
Kesan pertama bagi orang Yunani pada abad ke-3 dan ke-4 SM adalah planet
itu tidak tepat di anatara bintang-bintang. Kesan ini diperoleh kalau kita
menggamati bintang-bintang di langit tiap malam berturut-turut selam beberapa
bulan. Sehingga, kita akan tahu bahwa semua bintang itu menempati tempat yang
tetap. Pergeserannya dari timur ke barat sebagai akibar dari rotasi bumi, dan
kita namakan peredaran semu harian, sam dengan gerakan matahari dan bulan.
Akan tetapi, kedudukan planet terhadap bintang-bintang itu ternyata
tidak tetap. Secara umum, planet bergerak ke arah timur di antara
bintang-bintang. Kadang-kadang beberapa hari seakan-akan berhenti di satu rasi
bintang. Akan tetapi, beberapa hari berikutnya bergerak ke arah yang
berlawanan. Jadi, bergeraknya ke arah barat. Setelah berhenti beberapa hari,
arah geraknya kembali ke timur. Gerakan planet ke arah baeat itu dinamakan
gerak balik (retrograde motion).
Planet merupkan benda langit terbesar dalam tata surya sesudah matahari.
Planet tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya yang terlihat merupkan cahaya yang
diterima oleh matahari kemdudian dipantulkan kembali. Semua planet bergerak
mengelilingi Matahari dengan lintasan berbentuk elips. Namun ada beberapa orbit
yang menyerupai lingkaran, seperti misalnya Venus dan Neptunus. Lintasan yang
berbentuk elips atau lingkaran ini disebabkan karena adanya gaya gravitasi yang
bertindak sebagai gaya sentripental antara planet dan matahari.
Apakah itu gaya sentripetal, silahkan bisa mencari penjelasan dari
berbagai sumber.
Klasifikasi
Planet
Para ilmuwan membagi planet-planet dalam Tata Surya ke dalam beberapa
pengelompokan. Pengelompokan pertama menggunakan Bumi sebagai pembatasnya. Pada
pengelompokan ini ada 2 kelompok yaitu Planet Inferior dan Planet Superior.
Planet Inferior adalah planet-planet yang letaknya diantara Matahari dan Bumi,
yaitu Merkirius dan Venus. Adapun Planet Superior adalah planet-planet yang
letaknya setelah Bumi, yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Pengelompokan kedua adalah pengelompokan dengan menggunakan lintasan
asteroid sebagai pembatasnya. Kelompok Planet Dalam merupakan planet-planet
dalam orbit lintasan asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Kelompok
Planet Luar berada di luar orbit lintasan asteroid, beranggotakan Jupiter,
Saturunus, Uranus, dan Neptunus.
Pengelompokan ketiga adalah pengelompokan berdasarkan ukuran dan
komposisi zat pembentuknaya. Planet kebumian (terrestial planets) yang meliputi
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet besar (major planets) yang meliputi
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Massa planet ada yang lebih kecil dan ada yang lebih besar dari massa
bumi. Yang memiliki massa terkecil adalah Merkurius yang massanya 0,05 massa
bumi dan planet dengan massa terbesar adalah Jupiter yang massanya 318 massa
bumi.
Dibanding dengan bumi, planet Merkurius dan Venus lebih dekat ke
Matahari. Suhu kedua planet tersebut pada siang hari sangat tinggi. Langit
Merkurius ini berwarna hitam karena tidak memiliki atmosfer. Sebaliknya, Venus terselubung atmosfer yang
tebal sehingga merintangi pandangan kita ke permukaannya.
Venus tampak terlihat mengkilap karena terselubung awan putih yang tebal
dan jelas terlihat dari Bumi. Planet ini sering disebut bintang pagi atau
bintang senja karena terlihat berkilauan saat matahari terbit maupaun saat
matahari tenggelam.
Kecuali Bumi, Mars merupakan satu-satunya planet yang mungkin ada
kehidupan. Ari data diperoleh bahwa planet Mars merupakan gurun merah (sehingga
dinamakan planet merah), yang di bagian kutub-kutubnya terdapat gunung es yang
mengandung karbon dioksida dan sedikit air.
Di seberang Mars terdapat planet berukuran raksasa, yakni Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Jupiter merupakan planet terbesar dengan volumenya
1.300 kali volume Bumi. Jupiter tampak cemerlang dilihat dengan mata telanjang
karena ukurannya besar dan awannya memantulkan sinar matahari dengan kuat.
Saturunus merupakan planet terbesar kedua dengan garis tengahnya 120.000
km. Angkasanya banyak mengandung gas hidrogen dengan sabuk-sabuk awan yang
memantulkan sinar matahari dengan baik.
Uranus dan Neptunus merupakan planet kembar. Dalam banyak hal kedua
planet ini mempunyai kesamaan. Garis tengahnya kira-kira empat kali garis
tengah Bumi. Keduanya terselubung kabut tebal yang sebagian besar mengandung
gas.
Gambar Merkurius
Planet yang pertama
adalah Merkurius. Kamu tahu nggak kalau
planet merkurius ini planet yang
terkecil di tata surya kita? Ya, selain menjadi yang terkecil, merkurius juga planet yang paling dekat
dengan matahari. Wah, nggak kebayang ya gimana panasnya kalo kita tinggal di planet ini? Planet Merkurius memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
Ø Merkurius merupakan planet yang memiliki predikat sebagai planet terkecil dan
terdekat dari Matahari.
Ø Berwarna abu-abu.
Ø Memiliki jarak 57,9 juta km dari Matahari.
Ø Periode rotasi Merkurius 59 hari dan periode revolusi Merkurius 88 hari.
Ø Terdiri dari 70% logam dan 30% silikat.
Ø Berdiameter sekitar 4.879 km.
Ø Bersuhu 430° C untuk bagian planet yang menghadap Matahari dan -180° C untuk yang
membelakangi Matahari.
B. PLANET VENUS
Gambar. Venus
Lalu, planet selanjutnya
adalah Venus.
Planet Venus merupakan planet kedua yang terdekat dari Matahari, lho! Karena planet venus sering muncul pada pagi dan sore hari, planet venus ini juga
dikenal sebagai bintang fajar atau bintang senja. Adapun ciri-ciri Planet Venus sebagai berikut:
Ø Biasa dikenal sebagai “bintang fajar” atau “bintang senja”.
Ø Berwarna putih kekuningan.
Ø Memiliki jarak 108 juta km dari Matahari.
Ø Memiliki diameter 12.104 km.
Ø Periode rotasi Venus 116 hari 18 jam dan periode revolusi Venus 225 hari.
Ø Berotasi melawan arah rotasi planet-planet lain.
C. PLANET BUMI
Gambar. Bumi
Selanjutnya adalah planet tempat kita tinggal, yaitu Bumi. Bumi terdapat pada urutan planet ketiga
yang terdekat dari Matahari. Nah, seperti yang kamu tau, bumi terdiri dari 70% air dan 30%
daratan. Ciri-ciri planet Bumi kesayangan kita ini adalah:
Ø Berwarna biru kehijauan.
Ø Memiliki jarak 149,6 juta km dengan Matahari.
Ø Memiliki diameter sebesar 12.742 km.
Ø Memiliki 1 buah satelit alami bernama bulan.
Ø Periode rotasi Bumi 23 jam 56 menit 4 detik (dibulatkan menjadi 24 jam).
Ø Periode revolusi Bumi 365 ¼ hari.
Ø Memiliki kondisi yang ramah bagi makhluk hidup dan satu-satunya planet di tata surya yang menampung makhluk hidup.
D. PLANET MARS
Gambar. Mars
Planet Mars merupakan planet yang berada
pada urutan keempat dari matahari. Tapi apa kamu tau bahwa
planet ini memiliki atmosfer yang hampir menyerupai bumi? Iya,
tapi itu
dulu. Sekarang,
planet
Mars
memiliki
atmosfer
yang sangat tipis,
dengan sebagian besar terdiri dari
karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%), oksigen (0,15%), dan air (0,03%).
Ø Sering disebut sebagai “planet
merah”
karena
memiliki
permukaan yang
berwarna kemerah-merahan.
Ø Jarak antara mars dan Matahari adalah 228 juta km.
Ø Memiliki diameter sekitar 6.779 km.
Ø Periode rotasi Mars 1 hari 37 menit dan periode revolusi Mars 687 hari.
Ø Memiliki 2 satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
E. PLANET JUPITER
Gambar. Jupiter
Planet Jupiter
merupakan planet yang berada pada urutan kelima dari matahari. Tidak hanya itu,
planet Jupiter juga merupakan planet yang
terbesar pada tata surya kita, loh! Nah, ciri-ciri dari planet Jupiter ini adalah:
Ø Merupakan planet terbesar pada tata surya.
Ø Memiliki warna yang tampak berlapis-lapis dengan kombinasi warna orange dan putih.
Ø Memiliki jarak sejauh 778,55 juta km dengan Matahari.
Ø Diameternya adalah sekitar 139.820
km.
Ø Periode rotasi Jupiter 9 jam 56 menit dan periode revolusi Jupiter 12 tahun.
Ø Merupakan planet 79
satelit (53 terkonfirmasi, 26 sementara)
F. PLANET SATURNUS
Gambar. Saturnus
Selain menjadi
planet
yang berada pada urutan keenam dari matahari, Saturnus juga terkenal dengan cincin yang
mengelilinginya. Cincin yang mengelilingi Saturnus ini merupakan gumpalan- gumpalan es yang melayang dan mengelilingi atmosfer planet. Nah, berikut adalah ciri-ciri planet
Saturnus:
Ø Berwarna kuning pucat.
Ø Memiliki cincin yang terbuat dari gumpalan-gumpalan es yang mengelilingi atmosfernya.
Ø Jarak planet saturnus dan Matahari adalah sejauh 1.430
juta km.
Ø Periode rotasi Saturnus 10 jam 42 menit dan periode revolusi Saturnus 29 tahun.
Ø Berdiameter sebesar 116.463 km.
Ø Memiliki satelit sebanyak 82 (53 terkonfirmasi, 29 sementara)
G. PLANET URANUS
Gambar.
Uranus
Planet Uranus merupakan planet yang berada pada urutan ketujuh pada sistem tata surya kita. Tapi tahu kah kamu, jika
planet ini merupakan planet dengan suhu terdingin loh, yaitu sekitar -224° Celcius.
Ø Merupakan planet yang memiliki suhu terendah & terdingin yaitu sekitar
-224°
Celcius.
Ø Berwarna biru muda.
Ø Memiliki cincin unik yang melingkari planet secara vertical.
Ø Jarak planet Uranus dan Matahari adalah sejauh 2.880 juta
km
Ø Periode rotasi Neptunus 17 jam 14 menit dan periode revolusi Neptunus 84 tahun.
Ø Berdiameter 50.724 km.
Ø Memiliki satelit 27
(terkonfirmasi)
H. NEPTUNUS
Gambar. Neptunus
Planet Neptunus merupakan planet dengan urutan terakhir dari sistem tata surya kita. Nah, tahu
kah kamu seberapa
jauh jarak antara planet Neptunus dengan matahari? Yup,
sekitar 4.450
juta km lho!
Ø Merupakan planet yang berwarna biru.
Ø Memiliki jarak sejauh 4.500 Juta km dari Matahari.
Ø Berdiameter 49.244 km.
Ø Periode rotasi Neptunus 16 jam 6 menit dan periode revolusi Neptunus 165 tahun.
3.
SATELIT
Satelit merupakan benda langit merupakan pengikut planet. Ada dua jenis
satelit yakni satelit alamiah dan satelit buatan. Satelit alamiah terbentuk
bersama-sama dengan proses pembentukan planet. Karena massanya lebih kecil dan
berapa pada pengaruh gravitasi planet tertentu, maka satelit itu beredar
mengelilingi planet tersebut.
Dilansir dari Solar System Exploration NASA, berikut adalah daftar planet
di tata surya beserta jumlah satelit yang dimilikinya.
Ø Saturnus : 82
satelit (53 terkonfirmasi, 29 sementara)
Ø Jupiter : 79 satelit (53 terkonfirmasi, 26 sementara)
Ø Uranus : 27 satelit (terkonfirmasi)
Ø Neptunus : 14 satelit (terkonfirmasi)
Ø Mars : 2 satelit (terkonfirmasi)
Ø Bumi : 1 satelit (terkonfirmasi)
Ø Venus : 0
Ø Merkurius : 0
4.
ASTEROID
Asteroid atau planetoid merupakan planet – planet kecil yang sangat
banyak dan beredar orbitnya di antara planet Mars dan Jupiter. Asteroid ini ada
yang kecil ada yang berukuran sampai 1 km, yang lainya kebanyakan sebesar
bulan. Asteroid pertama ditemukan oleh pendeta Sisilia pada hari pertama abad
ke-19 yaitu asteroid yang diberi nama Ceres, yaitu nama orang suci pelindung
bagi suku Sisilia.
Mula-mula asteroid dikira hanya satu buah. Namun, pada tahun-tahun berikutnya
ternyata ditemukan 3 asteroid lain dan bertambah terus, hingga sekarang
tercatat lebih dari 2.000 asteroid. Ada asteroid yang lebih dekat ke bumi dari
pada Mars dan ada pula yang lebih jauh daripada Jupiter diukur dari matahari.
Beberapa di antaranya ada yang bergerak mendekati matahari, seperti Icarus dan
Apolli. Yang mengorbit di sekitar orbit Jupiter dinakan asteroid Troya. Daerah
lintasan asteroid yang utama dinamakan sabuk asteroid (asteroid belt).
Asteroid yang berwarna gelap, seperti Ceres, Hygea, dan Davida mungkin
mengandung banyak karbon. Yang lebih kecil terjadi dari batuan seperti bumi.
Misalnya Icarus, Eros, Toros, Geografos, dan Alinda. Keempatnya pernah
mendekati bumi. Asteroid yang kecil-kecil terjadi ari besi dan nikel.
Berdasarkan zone orbitnya itu, orang mengira bahwa asteroid berasal ari
material pembentuk Jupiter karena jauh dari intinya bertebaran di tempat itu.
Pendapat lain mengatakan bahwa asteroid berasal dari sebuah planet di antara
Mars dan Jupiter. Planet itu telah pecah dan pecahnnya berceceran sepanjang
berkas orbitnya.
Salah satu perbedaan mencolok dari asteroid dibandingkan dengan benda
langit lainnya adalah struktur tidak teratur yang dimilikinya. Tidak seperti
planet yang memiliki bentuk bulat mirip bola asteroid memiliki bentuk lebih
mirip dengan batuan-batuan kecil berwarna yang sering ditemukan di akuarium,
dengan bantuk kadang lonjong dan kadang bulat namun memiliki tepian tajam.
Asteroid-asteroid juga mengorbit mengililingi Matahari dalam jalur berbentuk elips. Berbeda dengan planet yang memiliki gerakan yang konsisten dan beraturan, gerakan asteroid pada jalurnya cenderung tidak beraturan. Karananya, tidaklah mengherankan jika ada kemungkinan asteroid jatuh ke Bumi. Sekalipun jarak antar asteroid sekitar sejuta km, namun tidak tertutup kemingkinan terjadi tabrakan antara sesamannya. Jika terjadi tebarakan, maka asteroid itu akan hancur menjadi meteorid. Mungkin meteor yang masuk ke atmosfer bumi ada yang berasal dari pecahan asteroid itu.
Ilustrasi asteroid yang melesar ke arah bumi. Asteroid yang menghantam
Bumi sekitar 66 juta tahun lalu itu memicu tsunami dengan gelombang setinggi
satu mil.
5.
KOMET
Istilah komet berasal dari bahasa latin cometa yang artinya bintang
berambut panjang sehingga umumnya disebut sebagai bintang berekor. Ketika komet
mendekati Matahari, ia kan mengeluarkan gas yang membentuk kepala bercahaya dan
semburannya terlihat seperti ekor. Bagian ekor komet ini selalu menjauh dari
Matahari. Komet yang bergerak mendekati Matahari akan bertambah besar dan
ekornya semakin panjang.
Contoh komet yang terkenal dan dapat terlihat ialah komet Halley yang
nampak dari bumi 76 tahun sekali. Komet Halley melintas tata surya kita pada
tahun 1986, tetapi hanya pada sebagian belahan Bumi
Komet adalah benda langit yang berasal dari sisa-sisa pembentukan Tata
Surya. Ia dapat berupa debu, batu, maupaun es. Seperti juga benda langit
lainnya di Tata Surya, sisa-sisa pembentukan Tata Surya ini bergerak mengikuti
orbit tertentu. Saat posisinya dekat dengan Matahari, komet menjadi panas dan
memuntahkan gas dan debu. Pemanasan yang lama menyebabkan komet berpendar di
bagian intinya dan membentuk semacam ekor cahaya yang membentang panjangnya
hingga jutaan km. Ukuran kepala yang bersinar ini bisa berkali lipat besarnya
dibandingkan ukuran semula.
5.
METEOR dan METEORIT
Bintang jatuh merupkan benda langit yang bergerak cepat dan tidak beraturan.
Pada awalnya benda langit tersebut dianggap sebagai pecahan asteorid atau
komet. Tetapi, kemudian benda langit tersebut dinamkan meteor.
Gambar. Meteor
Kebanyakan pecahan meteor yang memasuki bumi terbakar habis sebelum tiba
di bumi. Namun demikian, ada juga meteor yang tiba di bumi dan disebut
meteorid.
Perbandingan ukuran
planet-planet Tata Surya, Matahari, maupun bintang-bintang lainnya :
Gambar. Perbandingan ukuran Planet
B. Bumi dan
Satelitnya
Coba kalian diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Ø Bagaimana sebenarnya bentuk Bumi?
Ø Mengapa langit tampak seolah-olah melengkung?
Ø Apa pengaruh dari gerakan rotasi dan revolusi Bumi?
Kalian juga bisa membuat pernyataan-pernyataan yang lain, yang dapat
dicari jawabannya sendiri maupun sebagai bahan diskusi
1.
Bumi
a.
Bentuk dan
Dimensi Bumi
Bumi berbentuk bulat. Tiga hal yang membuktikannya:
v Badan kapal hilang dari pandangan terlebih dahulu,
baru kemudian disusul oleh tiang-tiangnya
v Pelayaran Magelhan di mana kapal yang berlayar terus
ke suatu arah yang tetap, akhirnya kembali lagi ke tempat semula.
v Potret bumi oleh awak Apollo 17 dari angkasa luar.
Bahkan dilihat dari Bulan, Bumi bagaikan kelerang biru putih, sehingga Bumi
disebut planet biru. Warna kebiru-biruan karena 2/3 permukaan Bumi berupa laut
Apakah bentuk bumi bulat seperti bola?
Bentuk bumi tidaklah bulat sempurna seperti bola melainkan pepat di kedua
kutubnya dan menggembung di sekitar khatulistiwa. Berdasarkan pengukuran yang
teliti, bumi memiliki panjang khatulistiwa 12.757 km. lebih panjang daripada
garis tengah kutub 12.714 km. Jari-jari Bumi kira-kira 6.400 km.
Massa jenis rata-rata Bumi kira-kira 5500 kg/m3, sehingga
disimpulkan Bumi sebagian besar terdiri dari gabungan batuan (ρ = 2000 – 4000
kg/m3), Bumi adalah planet dengan massa jenis paling besar.
b.
Pengaruh Rotasi
Bumi
Bumi berotasi dengan arah “timur”, yaitu dari barat ke timur. Dari luar
angkasa, arah rotasi Bumi adalah berlawanan dengan arah jarum jam. Kita tidak
meraskan rotasi Bumi karena kita juga ikut berotasi bersama bumi.
Akibat Rotasi
Bumi
1) Pergantian siang
dan malam
Sekali berotasi,
Bumi memerlukan waktu 24 jam (tepatnya 23 jam 56 menit 4,09 detik) yang disebut
dengan 1 hari.
Gambar. Bumi Siang dan Malam
2) Gerak semu
harian benda-benda langit
Misalnya
matahari terlihat selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat. Hal ini
bukan karena disebabkan oleh gerak Matahari melainkan disebabkan karena Bumi
berotasi dari barat ke timur, berlawanan dengan arah jarum jam
3)
Penggembunga di
khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub
4)
Perbedaan waktu
Perbedaaan waktu di bumi tergantung pada perbedaan garis
bujurnya. Ketika berotasi, bumi menempuh 3600 bujur. Sekali berotasi,
bumi memerlukan waktu 24 jam (24 x 60 menit), sehingga:
3600
bujur = (24 x 60) menit = 1.440 menit
10 =
Jadi setiap 10
bujut, bumi bergerak selama 4 menit. Tempat-tempat yang berbeda 10
bujur akan berbeda waktu 4 menit. Semakin ke timur, tempat tersebut akan lebih
dahulu melihat Matahari terbit dibandingkan tempat lebih ke barat.
Berdasarkan
perbedaan bujut tersebut, indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu:
T Waktu Indonesia Barat (WIB), dengan bujut standar 1050BT
meliputi wilayah Sumatera, Jawa, dan Madura
T Waktu Indonesia Tengah (WITA), dengan bujur standar
1200 BT meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa
Tenggara
T Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan bujur standar 1350BT
meliputi wilayah Maluku dan Papua
c.
Pengaruh
Revolusi Bumi
Adanya gaya gravitasi antara Bumi dan Matahari dan massa Matahari yang
jauh lebih besar dari Bumi menyebabkan Bumi bergerak mengitari Matahari
(disebut revolusi) dengan arah “timur”
Kala revolusi Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk
sekali berputar mengelilingi Matahari, yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi
dengan arah yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Akibat dari
revolusi Bumi, yaitu sebagai berikut.
Posisi pergerakan bumi mengelilingi matahari sangat mempengaruhi kehidupan yang terjadi di bumi. Kemiringan bumi antara kutub utara/selatan (sumbu rotasi) dengan kutub ekliptika sejauh 23,50. Lintasan planet bumi berbentuk elips, oleh karena itu jarak antara mataari ke bumi tidak selalu sama. Jarak terjauh antara bumi dan matahri disebut aphelium, sedangkan jarak terdekeat antara bumi dan matahari adalah perihelium.
Akibat revolusi Bumi
v Pergantian musim
Perubahan
musim ini terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Ada 4 musim di bumi, yaitu
musim semi, panas, gugur, dan dingin.
|
|
Tabel
waktu dan musim di Bumi
v Perubahan lamanya siang dan malam
Antara
21 Maret hingga 23 September waktu siang di belahan bumi utara lebih lama dari
pada belahan bumi selatan. Antara 23 September hingga 21 Maret waktu siang di
belahan bumi selatan lebih lama dari pada belahan bumi utara. Pada 21 Maret dan
23 Desember waktu siang dan lamanya sama di seluruh belahan bumi.
v Gerak semu tahunan matahari
Gerak
semu tahunan matahari adalah gerak berubahnya posisi matahari sepanjang tahun.
Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Sumbu rotasi tidak sejajar dengan sumbu
revolusi. Sumbu bumi yang miring 23,5 derajat membuat matahari tidak selalu
terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat berada di utara atau
selatan bumi.
Selama
setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara. Setengahnya
lagi, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.
v Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang ketika dilihat dari bumi. Dari bumi, kita melihat bintang-bintang itu membentuk pola tertentu. Seperti cancer (kepiting), pisces (ikan), scorpio (kalajengking) yang kita tahu selama ini. Namun antara bintang yang satu dengan yang lain sebenarnya berjarak sangat jauh. Karena revolusi bumi, posisi kita bergeser dan penampakan bintang itu juga bergeser.
2.
Bulan sebagai Satelit Bumi
Wajah bulan yang tampak dari Bumi selalu sama, yaitu hanya separuh dari
muka Bulan menghadap ke Bumi. Separuh lagi membelakangi Bumi sehingga tidap
pernah tampak dari Bumi.
Gambar. Bulan
Pada bulan purnama, permukaan bulan bisa terlihat dengan jelas. Bulan memiliki
bagian-bagian yang halus, datar, dan agak gelap yang disebut “mare” yang dalam
bahasa latinnya artinya “laut” karena dahulu orang menyaka itu samudera.
1. Bulan tidak
memiliki atmosfer
Gravitasi bulan
hanya 1/6 gravitasi Bumi. Dengan gravitasi
yang kecil, Bulan tidak mampu mengikat atmosfer sehingga Bulan tidak memiliki
atmofer. Tiak adanya atmosfer di Bulan mengakibatkan hal-hal berikut.
a.
Perbedaan suhu
siang dan malam di permukaan Bulan sangat besar
b.
Bunyi tidak
dapat didengar di Bulan
c.
Langit di Bulan
berwarna hitam
d.
Tidak ada siklus
air di Bulan
2. Gerak Bulan
Bulan melakukan
tiga gerakan sekaligus, yitu;
a.
Berputar pada
porosnya (berotasi)
b.
Berputar mengelilingi
Bumi (berevolusi)
Arah revolusi
Bulan adalah dari barat ke timur, searah dengan arah revolusi Bumi terhadap
Matahari. Selama berputar, Bulat tidak berimpit dengan bidang ekliptika (orbit
Bumi), melainkan membentuk 50 terhadap bidang ekliptika sehingga
dikatakan inklinasi Bulan 50
c.
Berputar bersama-sama
Bumi mengelilingi Matahari
3. Hal-hal yang
berkaitan dengan gerakan bulan
a.
Periode revolusi
bulan sama dengan periode rotasinya
Bagian bulan
yang menghadap Bumi selalu sama, karena sekali Bulan berputar pada porosnya
sama dengan sekali mengelilingi Bumi. Dengan kata lain, periode rotasinya sama
dnegan periode revolusinya, yakni 27,3 (atau 27 1/3) hari. Akibatnya kita tidak
bisa melihat separuh bagian Bulan yang lain.
b.
Perigee dan
apoge
Perigee adalah
titik terdekat Bulan dengan Bumi, Yakni 384.400 km dan apogee adalah titik
terjauh Bulan dari Bumi, yakni 406.700 km
c.
Periode sideris
dan sinodis
Satu bulan
sideris adalah waktu yang diperlukan Bulan mengelilingi Bumi tepat satu kali
dengan menggunakan suatu bintang jauh sebagai acuan. Satu bulan sideris lamanya
27,3 hari.
Satu bulan
sinodis adalah waktu yang diperlukan Bulan untuk mengelilingi Bumi tepat satu
kali dengan Matahari sebagagai acuannya. Satu bulan sinodis memerlukan waktu
29,5 hari yang menjadi dasar dari perubahan fase bulan.
d.
Perubahan bentuk
bulan (fase bulan)
Bentuk bulan
yang berubah-rubah disebabkan oleh perbedaan sinar Matahari yang mengenai
separuh Bulan yang menghadap Bumi. Fase-fase perubahan bentuk bulan tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar. Fase Bulan
e.
Gerhana
Gerhana adalah fenomena
astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan
sebuah benda angkasa lain.
Gerhana disebabkan
oleh bayangan yang dibentuk oleh Bulan atau Bumi yang berada pada satu garis
lurus. Bayangan tersebut ada 2 jenis yakni umbra (daerah bayangan inti) dan
penumbra (daerah bayangan kabur atau sebagian)
Ada 2 jenis
gerhana yakni gerhana matahari dan gerhana bulan.
1.
Gerhana matahari
Gerhana
Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Dimana
posisi bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam
satu garis. Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru.
a.
Gerhana
Matahari total, terjadi pada daerah–daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matari
total terjadi hanya sekitar 6 menit.
b.
Gerhana
Matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena lanjutan umbara, sehingga
Matahari kelihatan seperti cincin.
c.
Gerhana
Matahari sebagian terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra dan
penumbra (bayangan kabur), sehingga Matahri kelihatan sebagaian
Gambar. Gerhana Matahari
2.
Gerhana Bulan
Gerhana
bulan terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana bulan hanya dapat
terjadi pada saat Bulan Purnama. Gerhana Bulan terjadi Apabila Bumi berada di
antara Matahai dan Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah
umbra Bumi, maka terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan berada dalam
penumbra dapat mencapai 6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.
Gambar. Gerhana Bulan
f.
Pasang surut air
laut
Pasang surut air
laut adalah peristiwa naik turunnya permukaan air di lautan yang disebabkab
oleh adanya gravitasi Bulan pada Bumi. Penyebab utamanya adalah gravitasi
Bulan, meskipun gravitasi Matahari juga berpengaruh.
Ada 2 jenis
pasang, yakni pasang purnama (pasang tertinggi) dan pasang kecil (terendah),
pasang surut ini banyak membawa manfaat bagi manusia, sebagai berikut;
1)
Memudahkan kapal
berlayar dan berlabuh
2)
Persawahan pasang
surut
3)
Membuat garam di
tepi pantai
4)
Pembangkit listrik
4. Satelit Buatan
Satelit adalah benda langit yang mengotbit planet. Bulan adalah satelit
alami yang mengorbit Bumi, satelit buatan adalah pesawat tak berawak buatan
manusia yang diluncurkan pada ketinggian tertentu untuk mengorbit sebuah
planet.
Berdasarkan fungsinya ada bermacam-macam satelit, yaitu satelit
komunikasi, satelit cuaca, satelit navigasi, satelit sumber daya Bumi, satelit
penelitian, dan satelit militer.
Gambar. Satelit