Gambar. Peta Konsep Unsur, Senyawa, dan Campuran
Materi dapat kalian temui dalam
kehidupan sehari-hari di sekitar kalian. Dengan adanya materi, kalian dapat
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan. Saat lapar kalian membutuhkan maknan,
saat haus air sangat berguna bagi tubuh kalian. Kalian juga membutuhkan tanah,
batuan, atau pasir untuk membuat bangunan rumah. Agar lebih jelas mengetahui
manfaat materi, sebaiknya kalian tahu pengertian dari materi.
A. Materi
Tanah, batu,
air, lilin, bensin, kayu, kain, dan tubuh kita sendiri serta berbagai bahan
yang sering kalian temui sehari-hari merupkan materi. Berbagai bentuk materi
itu mempunyai satu persamaan, yaitu memiliki massa dan menempati ruang. Jadi, materi
adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan volume (menempati ruang)
Semua materi
yang ada di alam akan mengalami perubahan, tidak ada yang abadi. Materi akan
mengalami perubahan massa, perubahan volum, perubahan wujud, bahkan perubahan menjadi
materi yang lain. Misalnya, air menguap, kayu terbakar menjadi abu, bangkai
berubah menjadi tanah, dan buah membusuk. Dengan demikian, yang abadi hanyalah
pencipta materi, yakni Tuhan Yang maha Esa
B. Penggolongan
Materi
Bagaimana cara
mempelajari materi? Agar mudah mempelajari jumlah materi yang sangat banyak,
para ahli menggolongkan materi sebagai berikut. Materi digolongkan menjadi dua
kelompok besar, yakni zat murni atau zat tunggal (umumnya disebut
zat) dan campuran. Suatu zat adalah materi dengan sifat dan susunan yang
sama di seluruh bagiannya. Zat digolongkan menjadi unsur dan senyawa. Campuran
digolongkan menjadi campuran homogen (serbasama) dan campuran
heterogen (serbaaneka).
1. Unsur
Zat tunggal
dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur adalah zat tunggal yang secara
kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.
Unsur merupakan bahan dasar alam semesta yang masing-masing memiliki struktur
atom khas yang menentukan sifat kimianya. Sembilan puluh empat telah ditemukan
di bumi. Delapan puluh persen di antaranya digolongkan sebagai logam yang
bersifat mengatar panas, dapat ditekuk atau diulur dan berkarat. Sisanya
merupakan unsur bukan logam dengan sifat lebih beraneka ragam meliputi gas, zat
cair, dan zat padat. Sebesar 98,5 % dari massa kerak bumi hanya tersusun dai
delapan unsur, dengan urutan dari yang paling banyak oksigen (O) (46,6%),
Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%),
Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg)
(2,1%), lebihnya adalah unsur-unsur
lainnya. Sebagian besar unsur di alam berada dalam bentuk terikat dengan unsur
lain, membentuk senyawa dan tidak dalam keadaan bebas, misalnya besi berada
dalam bentuk biji besi (berikatan dengan oksigen). Beberapa unsur lain, berada
dalam keadaan bebas sebagai unsurnya, contohnya emas dan oksigen.
Tubuh manusia
mengandung oksigen dalam jumlah banyak. Selain itu, dalam sel dan jaringan
tubuh juga banyak terdapat unsur hidrogen, karbon, dan nitrogen sebgai bagian
penting penyusun bentuk kehidupan.
Beberapa unsur
dengan jumlah kecil berperna penting pada proses kimia di dalam tubuh manusia.
Manusia membutuhkan diet (masukan makanan) yang seimbang agar tetap sehat dan
terhindar dari kekurangan unsur-unsur vital tersebut. Makanan-makan dari laut,
seperti rumput laut dan minyak ikan merupakan sumber makanan yang kaya dengan
unsur kalsium dan iodin. Kacang-kacangan dan biji-bijian sangat kaya dengan
unsur kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Kuning telur
merupakan sumber unsur sulfur, sodium, dan seng yang baik.
a.
Nama
dan Lambang Unsur
Pada zaman
dahulu, para ahli kimia di abad pertengahan telah memberikan nama unsur-unsur
kimia dan memakai lambang untuk menuliskannya. Seorang ilmuwan Inggris, John
Dalton (1766-1844). Membuat sendiri lambang-lambang unsur dengan daras
lingkaran dan gambar tertentu di dalam lingkaran untuk tiap unsur. Adapun
lambang senyawa dibuat dengan menggabungkan beberapa lambang unsur
pembentuknya. Lambang unsur dari Dalton memiliki kelemahan yakni tidak praktis
untuk menuliskan suatu senyawa.
Saat ini
ditemukan 118 jenis unsur. Dari 118 jenis unsur tersebut, 94 unsur di antaranya
merupakan unsur alam, dan 24 unsur buatan. Setiap unsur diberi nama dan lambang
teretentu. Nama unsur ada yang diambil dari nama daerah atau tempat, misalnya
Germanium (Jerman), Polonium (Polandia), Kalifornium (Kalifornia), dan Fransium
(Prancis). Beberapa nama unsur diambil dari nama ilmuwan, misalnya Curium
(Piere Currie), Einstenium (Einstein), dan Nobelium (Alfred Nobel). Ada pula
nama unsur yang diambil dari istilah dalam bidang astronomi, misalnya Uranium
(Uranus), Neptunium (Neptunus), dan Plutonium (Pluto).
Untuk memuahkan
mengenal dan menuliskan senyawa kimia Jons Jacob Berzelius (1779-1848)
mengusulkan pemberian lambang unsur menggunakan huruf.
Aturan penulisan
lambang unsur adalah sebagai berikut.
1.
Lambang setiap unsur disusun
dari singkatan nama ilmiah, yang umumnya dari bahasa latin.
2.
Suatu unsur dilambangkan dengan
huruf besar (kapital) yang berasal dari huruf pertama nama unsur dalam bahasa
latin (nama ilmiah).
Contoh:
Unsur |
Nama
Ilmiah |
Lambang
Unsur |
Oksigen Hidrogen Karbon |
Oxygen Hydrogen Carbon |
O H C |
3.
Suatu unsur dilambangkan dengan
dua huruf jika mempunyai huruf depan yang sama. Huruf pertama pada lambang
berupa huruf awal nama ilmiah unsur yang ditulis kapital, sedangkan huruf
keduanya diambil dari huruf berikutnya yang ditulis dengan huruf kecil
Contoh:
Unsur |
Nama
Ilmiah |
Lambang
Unsur |
Kalsium Klorin Kadmium Kromin Kobalt |
Calcium Chlorine Cadmium Chromium Cobalt |
Ca Cl Cd Cr Co |
Pada umumnya,
unsur-unsur ditemukan di alam dalam bentuk persenyawaan, misalnya unsur natrium
ditemukan dalam bentuk garam dapur yang merupakan persenyawaan antara unsur
natrium dan unsur klorin. Tetapi, ada unsur di alam yang tidak terdapat dalam
bentuk persenyawaan, misalnya tembaga, perak, emas, dan seng. Berikut ini
unsur-unsur dan lambang unsur yang telah
dikenal.
b.
Rumus
kimia
Dalam ilmu kima, rumus kimia
dibedakan menjadi dua berdasarkan jumlah atom penyusunnya, kedua rumus kimia
itu meliputi rumus kkima unsur dan rumus kima senyawa.
1) Rumus
Kimia Unsur
Unsur-unsur dengan partikel
monoatomik (satu atom) mempunyai rumus kimia seperti lambang unsurnya.
Contoh:
Karbon C
Perak Ag
2) Rumus
Kima Senyawa
Senywa yang tersusun dari
partikel-partikel berupa molekul mempunyai rumus kima yang disebut rumus
molekul. Rumus molekul menunjukan jumlah atom tiap unsur yang membentuk molekul
senyawa. Jadi, rumus molekul merupakan lambang suatu senyawa
v Unsur-unsur
yang membentuk molekul dengan menggabungkan dua atom yang sama (diatomik)
Contoh:
Hidrogen (H2); Fluorin (F2); Iodin (I2);
Oksigen (O2); Nitrogen (N2) Bromin (Br2);
v Unsur-unsur
yang menggabungkan sesamannya (atomik)
Contoh:
Fosfor (P4) (Tetraatomik)
Belerang (S8) (Oktaatomik)
v Senyawa
dengan susunan molekul dari dua atom atau lebih yang berbeda
Contoh:
- Senyawa
air, rumus kimia H2O, terdiri atas 2 atom H dan 1 atom O
- Senyawa
glukosa, rumus kimia C6H12O6, terdiri atas 6
atom C, 12 atom H, dan 6 atom O
c.
Sifat-sifat
Unsur logam
Sifat fisik unsur sengatlah unik. Di
satu sisi ia dikenal sebagai zat yang sangat kuat dan keras, namun logam juga
mudah ditempa dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Ini yang menyebabkan unsur logam banyak
digunakan oleh manusia. Mulai dari alat rumah tangga hingga pesawat, semua
memanfaatkan berbagai logam. Tahukah kalian, apa yang menyebabkan logam
memiliki kekuatan seperti itu?
Dalam unsur logam, terdapat atom-atom
penyusunnya. Atom-atom ini tersusun dengan rapat. Jika kalian masih ingat
tentang wujud zat padat, ini pula yang terjadi pada unsur-unsur logam. Di
karenakan hampir semua logam berwujud padat, maka sifat unsur logam juga sama
dengan zat berwujud padat.
Hampir semua? Apakah itu berarti ada
unsur logam yang tidak berwujud padat?
Ya, ada unsur yag digolongkan logam,
tetaoi bentuknya tidak padat, melainkan cair yaitu Raksa/Merkuri.
Unsur-unsur logam dapat berubah
bentuk jika diberikan perlakuan, seperti yang terjadi pada wujud zat mengalami
perubahan fisika. Unsur logam dapat kembali padat dan tetap pada bentuk setelah
perlakuan dihentikan, karena ikatan antar atom penyusunnya yang kuat.
Sifat lain yang dimiliki unsur logam
adalah memiliki kemampuan menghantarkan listrik yang baik. Oleh karena sifat
penghantar listrik inilah, unsur logam sering dimanfaatkan untuk alat-alat
industri yang berhubugnan dengan listrik. Emas, perak dan tembaga adalah 3
unsur logam yang memiliki daya hantar listrik terbaik. Meski demikian, untuk
keperluan industri, tembaga, aluminium, atau besi lebih banyak digunakan
dibanding Emas atau perak. Zat yang dapat menghantarkan listrik disebut sebagai
konduktor. Kebalikan dari konduktor adalah isolator.
Unsur logam secara umum dapat dibedakan
dari unsur nonlogam karena terlihat mengkilap. Kilapan permukaan logam berasal
dari pantulan cahaya yang diserap oleh partikel dalam atom yang disebut
elektron.
|
|
|
Aluminium |
Berelium |
Timbal |
d. Sifat-sifat
Unsur Non Logam
Sifat-sifat unsur non logam merupakan
kebalikan dari sifat-sifat unsur logam. Jumlah unur nonlogam yang ditemukan dan
dikenali di alam semesta ini hanya 17 unsur, yang terdiri atas 11 unrun
nonlogam rekatif dan 6 unsur dari golongan gas mulia. Dari 17 unsur tersebut, 5
unsur berwujud padat, 1 unsur berwujud cair, dan 11 unsur berwujud gas pada
suhu ruang.
Tabel. Wujud unsur nonlogam pada suhu
ruang
Nama
Unsur |
Simbol |
Wujud |
Karbon |
C |
Padat
|
Fosfor |
P |
Padat |
Selenium |
Se |
Padat |
Iodin |
I |
Padat |
Nitrogen |
N |
Gas |
Oksigen |
O |
Gas |
Fluor |
F |
Gas |
Klorin |
Cl |
Gas |
Bromin |
Br |
Cair |
Hidrogen |
H |
Gas |
Helium |
He |
Gas |
Neon |
Ne |
Gas |
Argon |
Ar |
Gas |
Kripton |
Kr |
Gas |
Xenon |
Xe |
Gas |
Radon |
Rn |
Gas |
2. Senyawa
Pada umumnya, unsur-unsur di alam tidak berada dalam keadaan
bebas, melainkan bergabung satu sama lain membentuk senyawa. Suatu senyawa
paling sedikit terdiri atas dua unsur. Jadi, senyawa adalah gabungan dua
unsur atau lebih secara kimia dengan perbandingan tertentu. Senyawa memiliki
sifat-sifat kimia yang berbeda dengan sifat unsur-unusr penyusunnya. Natrium
maupun klorin dalam bentuk unsur murni merupakan unsur yang berbahaya.
Sebaliknya, dalam bentuk senyawa, natrium klorida, merupakan bahan penting
dalam tubuh makhluk hidup.
Senyawa juga tergolong zat tunggal yang masih dapat diuraikan
menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Suatu zat dapat
diketahui tergolong dalam unsur atau senyawa dengan menunjukan jenis unsur
penyusun zat itu. Gula tebu merupakan contoh suatu senyawa. Hal itu dapat
ditunjukan dengan memanaskan gula tebu pada suhu yang tinggi sampai membentuk
arang (karbon) dan uap air. Sebagai kesimpulan, gula tebu terdiri atas tiga
jenis unsur, yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen.
a.
Komposisi
senyawa
Bagaimana komposisi unsur pembentuk
senyawa? Perhatikan tabel berikut, yang menyatakan data dari suatu percobaan
yang mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam membentuk air.
Tabel. Data percobaan antara Oksigen
dan Hidrogen menjadi Air
No |
Zat
Sebelum Reaksi |
Zat
Sesudah Reaksi |
||
Hidrogen |
Oksigen |
Air
yang Dihasilkan |
Sisa |
|
1 |
1
gram |
8
gram |
9
gram |
- |
2 |
2
gram |
16
gram |
18
gram |
- |
3 |
3
gram |
8
gram |
9
gram |
2
gram hidrogen |
4 |
2
gram |
19
gram |
18
gram |
1
gram oksigen |
5 |
4
gram |
35
gram |
36
gram |
3
gram oksigen |
Dari hasil percobaan di atas ternyata
perbandingan massa hidrogen dengan oksigen adalah tetap, yaitu hidrogen = 1 dan
oksigen = 8, jadi, perbandignan atau komposisi unsur dalam suatu senyawa adalah
tetap.
Senyawa-senyawa merupakan zat
tunggal, tetapi dapat dipisahkan menjadi unsur-usurnya melalui reaksi kimia biasa.
Sebagai contoh, air dapat dipisahkan menjadi unsur hidrogen dan oksigen melalui
reaksi elektrolisis.
b.
Senyawa
dan kegunaan
Hingga saat ini telah dikenal lebih
dari 10 juta jenis senyawa dan jumlah tersebut masih terus bertambah. Senyawa
ada yang terdapat di alam dan ada pula yang dibuat di laboratorium dengan cara
sintesis. Berikut ini terdapat beberapa macam senywa dan kegunaannya.
Tabel. Beberapa Macam Senyawa dan
Kegunaannya
Senyawa |
Rumus
|
Kegunaannya |
Asam asetat |
CH3COOH |
Cuka makan |
Asam benzoat |
C6H5COOH |
Pengawet
makanan |
Asam askorbat |
C6H8O6 |
Vitamin C |
Kalsium
karbonat |
CaCO3 |
Bahan bangunan |
Soda kue |
NaHCO3 |
Pengembang
roti |
Asam arang |
CO2 |
Penyegar
minuman |
Aspirin |
C9H8O4 |
Mengurangi
rasa sakit |
Magnesium
hidroksida |
Mg(OH)2 |
Obat penawar
asam |
Asam klorida |
HCl |
Pembersih
lantai |
Natrium
klorida |
NaCl |
Garam dapur |
Soda kaustik |
NaOH |
Pengering,
bahan pembuat sabun |
Glukosa |
C6H12O6 |
Pemanis |
Asam sulfat |
H2SO4 |
Pengisi aki |
Urea |
CO(NH2)2 |
Pupuk |
Air |
H2O |
Minuman, MCK,
dsb |
3. Campuran
Segala sesuatu
yang ada di alam tersusun dari bahan-bahan kimia, termasuk tubuh kita. Beberapa
benda hanya terdiri atas satu zat, namun kebanyakan makanan adalah campuran.
Campuran kopi dan air panas akan membentuk suatu larutan yang masih bisa
dipisahkan. Larutan kopi yang dipanaskan
akan menhasilkan air dalam bentuk uap air dan bubuk kopi yang tertinggal.
Campuran garam dan pasir masih memperlihatkan bentk butiran tiap-tiap zat.
Jadi, campuran dapat berupa larutan, padatan, atau gas seperti udara di sekitar
kita. Komponen penyusun campuran itu bervariasi. Kadang-kadang campuran
memiliki komponen yang sangat halus sehingga untuk membedakannya memerlukan
bantuan mikroskop.
Percampuran
logam dengan logam lain disebut paduan logam. Percampuran logam dilakukan
dengan melelehakan logam-logam tersebut sehingga dapat membentuk campuran
homogen. Contoh paduan logam yang dapat kita jumpai adalah stainless steel, dan
perunggu. Stainless stell banyak
digunakan untuk pembuatan alat dapur seperti sendok, garpu, pisau, dan oven.
Alat-alat bedan dan gunting juga terbuat dari bahan stainless stell. Stainless
stell merupakan campuran tiga macam logam, yaitu besi, nikel, dan krom.
Perunggu banyak
digunakan pada pembuatan medali dan benda seni lainnya, misalnya patung.
Perunggu merupakan campuran tiga macam logam, yaitu tembaga, seng, dan timah.
Kuningan banyak digunakan untuk pembuatan ornamen, misalnya hiasan dinding
dalam bentuk relief dan kaligrafi. Kuningan merupakan campuran antara tembaga
dengan seng.
Emas yang banyak
diperdagankan juga merupakan campuran, kecuali emas murni 24 karat. Perhiasan
emas yang dijual berkadar 18 karat, 20 karat, atau 22 karat. Masing-masing
menunjukan kadar emasnya. Untuk memperkuat emas, campuran yang digunakan
biasanya tembaga. Tetapi, untuk mendapatkan tampilan yang lebih menarik, selain
dicampur tembaga juga ditambahkan perak sehingga menghasilkan emas berwarna
putih dan disebut emas putih.
Campuran dapat
digolongkan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran dengan
susunan pada seluruh bagiannya sama. Campuran homogen biasanya disebut larutan. Keseluruhan wujud komponen
penyusun campuran homogen tidak dapat dibedakan satu dengan yang lain. Namun sifat
masing-masing komponen penyusunnya masih tampak. Sebotol cuka yang dituangkan
ke dalam segelas air akan membentuk campuran yang homogen. Campuran tersebut
membentuk larutan yang sama warna dan kekentalannya. Tidak dapat dibedakan
antara lapisan air dan cuka walaupun menggunakan mikroskop. Akan tetapi, sifat
masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa asam dari cuka atau wujud
cair dari sifat fisika air. Campuran antara air dan cuka merupakan campuran
homogen.
Campuran heterogen
adalah campuran yang perbandingan susuna di setiap bagiannya tidak sama. Komponen-komponen
penyusun campuran itu masih dapat dibedakan dan masih tampak masing-masing
sifatnya. Campuran gula pasir dan cokelat bubuk masih dapt dibadakan
masing-masing bentuk kristal dan sifatnya. Campuran heterogen dibedakan menjadi
dua yaitu, koloid dan suspensi. Koloid
adalah partikel yang ukurannya berkisar antara ukuran rata-rata molekul, yaitu
1 mµ hingga 1µ. Adapun suspensi
adalah sistem yang di dalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat,
setengah padat, atau cairan) tersebar secara seragam dalam medium cair atau
gas.
4. Memisahkan Campuran
Kalian sudah mempelajari
berbagai jenis campuran yang seringkali ditemui di sekitar kita. Ada kalanya,
kita perlu melakukan pemisahan pada campuran dengan tujuan tertentu. Pemisahan
campuran dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, lingkungan tempat tinggal,
bahkan juga dilakukan pada skala besar dala, proses industri.
Pemisahan
campuran dilakaukan untuk berbaai tujuan. Beberapa di antaranya adalah untuk
memurnikan suatu zat, menghilangkan endapan yang mengganggu, memisahkan zat
agar dapat dimanfaatkan kembali, dan sebagainnya. Sifat campuran akan
mempengaruhi metode pemisahan yang dipilih agar tujuan tercapai
a. Pemisahan
campuran pada partikel tidak larut
Pemisahan campuran pada partikel
tidak larut dilakukan pada campuran berjenis suspensi dan koloid, karena
partikel zat yang dilarutkan lebih besar dibandingkan partikel zat pelarutnya.
Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.
1) Dekantasi
Metode dekantasi dilakukan untuk
memisahkan suspensi. Suspensi dibiarkan cukup lama sehingga sebagian besar
sedimen/endapan terkumpul id dasar wadah. Cairan di atas sedimen kemudaian
dituangkan dengan hati-hati ke dalam wadah lain.
Gambar di atas menunjukan cara
melakukan metode dekantasi.
2) Pengayakan
dan Penyaringan
Pengayakan adalah metode pemisahan
sangat sederhana yang banyak dilakukan, tanpa perlu menggunakan alat-alat yang
sulit didapat. Tujuannya adlah untuk memisahkan partikel kecil dari partikel
yang lebih besar. Lubang pada ayakan diatur sesuai kebutuhan pemisahan.
Gambar diatas merupan contoh metode
pengayakan yang lazim digunakan
Selain pengayakan, metode penyaringan
menggunakan prinsip yang sama, yang pembedannya adalah ukuran partikel yang
akan dipisahkan. Metode penyaringan digunakan untuk memisahakan partikel yang
jauh lebih kecil dibandngakan pengayakan. Alat yang digunakan umumnya adalah
kertas atau kain penyaring yang memiliki pori-pori kecil. Metode ini banyak
digunakan misalnya pada penyaringan serbuk kopi agar didapatkan air kopi yang
bebas endapan atau digunakan pada masker yang digunakan untuk menahan partikel
debu
3) Sentrifugasi
Metode sentrifugasi menggunakan
gerakan partikel dalam proses pemisahannya. Contohnya adalah proses pengeringan
baju seperti yang terliha dalam gambar. Dengan pemutaran yang sangat cepat,
partikel air yang terserap dalam pakaian basah akan terpisah dan mengalir
lubang-lubang-lubang di dinding tabung, kemudaian mengalir keluar mesin cuci
melalui pipa atau selang. Proses yang sama juga digunakan pada proses pemisahan
darah dan susu.
4) Pemisahan
magnetis
Magnet dapat mengangkat besi dan
baja. Magnet tidak berfungsi pada plastik, kaca, kertas, atau karton.
Karenanya, magnet menjadi cara termudah untuk memisahkan besi dan baja dari
bahan non magnet.
b. Pemisahan
campuran pada Partikel Larut
Pemisahan campuran pada partikel
larut dilakukan untuk partikel larut dilakukan untuk partikel zat yang lebih
kecil dibandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut. Beberapa metode
pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.
1) Evaporasi
dan kristalisasi
Penyaring tidak dapat memisahkan
partikel zat terlarut dalam larutan karena partikelnya terlalu kecil untuk
ditangkap oleh filter apapun. Namun kristal murni dari zat terlait (disebut
residu) akan tertinggal jika pelarut dipanaskan sehingga menguap dan menjadi
gas. Mendidihakan larutan mempercepat proses penguapan. Prinsip inailah yang
digunakan pada metode evaporasi dan kristalisasi. Salah satu pemanfaatan metode
ini adalah pada proses pengolahan garam dari air laut.
2) Distilasi/penyaringan
Distilasi juga melibatkan penguapan
seperti pada metode evaporasi, tujuannya untuk mengumpulkan pelarut yang
menguap sehingga tidak membiarkannya lepas ke udara. Pelarut yang menguap
didinginkan dan dikondensasikan kembali menjadi cairan, kemudian dikumpulkan.
Cairan ini dikenal dengan nama distilat. Seperti dalam penguapan, zat yang
tersisi di wadah aslinya dikenal sebagai residu. Air keran yang tidak murni
karena mengandung zat lain seperti kotoran, fluorida, dan klor, perlu
didistilasi untuk memperoleh air murni atau air suling.
3) Kromatografi
Kromatografi adalah teknik yang
digunakan untuk memisahkan warna pada tinta, pewarna makanan, dan campuran
warna lainnya. Media yang digunakan berupa kertas minyak atau kertas saring,
berisi bercak campuran yang ditempatkan di kotak dengan pelarut (misalnya air).
Warna yang berbeda bergerak dengan sendirinya menjadi terpisah-pisah di
sepanjang media tersebut
Gambar di atas merupakan contoh hasil
kromatografi