Selasa, 27 Februari 2024

 

Apersepsi

 

Pernahkah kalian mengamati lingkungan tempat tinggal kalian dengan seksama. Apa saja yang dapat kalian lihat. Di sana ada hewan, tumbuhan dan makhluk hiudp yang tidak terlihat. Selain itu kalian akan menemukan benda mati seperti udara, batu, tanah dan lainnya. Masing-masing akan mempunyai karakteristik sendiri.

 

Gambar. Keanekaragaman Hidup di Halaman Sekolah

Nah sebelum kita balajar lebih jauh lagi kalian harus tahu jika lingkungan sekitar kita terdiri atas dua komponen yaiut komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang tersusun atas semua jenis makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Contohnya manusia, hewan, dan tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Contohnya tanah, air dan udara yang kita hirup. Dalam bab ini kalian akan mempelajari makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di lingkungan sekitar serta bagaimana cara mengklasifikasikannya dengan cara merancang, melakukan dan melaporkan percobaan melalui metode ilmiah.

 

A.      Ciri-ciri Makhluk Hidup

Berdasarkan pengamatan sehari-hari yang kita lakukan, tentunya ada ciri-ciri tertentu yang menyatakan suatu benda masuk ke dalam golongan makhluk hidup. Ciri tersebut antara lain bernafas, bergerak, bereaksi terhadap rangsangan dan lainnya. Agar kalian lebih memahami materi tentang ciri-ciri makhluk hidup, yuk kita bahas satu per satu.

 

1.        Bernapas

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas (respirasi). Bernapas adalah menghirup oksigen (CO2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai zat sisanya. Sistem pernapasan setiap makhluk hidup berbeda-beda hal ini dikarenakan jenis dan habitat makhluk hidup tersebut. Contohnya kelinci yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru sedangkan ikan lele yang hidup di air bernapas dengan insang.

Apakah tumbuhan bernapas?

Tumbuhan juga bernapas ya. Tumbuhan bernapas menggunakan stomata dan lentisel.

 

2.        Bergerak

Pernahkan kalian melihat gerak daun tanaman lamtoro yang menutupkan daunnya ketika sore hari? Kemudian harimau yang berlari mengejar mangsanya.

 


Gambar. Lamtoro

Pada dasarnya semua makhluk hidup bergerak hanya saja geraknya ada yang aktif dan pasif

Gerak Aktif terjadi pada makhluk hidup yang mempunyai alat gerak dan mengakibatkan perpindahan tempat. Misalnya gerak pada manusia dan hewan yang mempunyai alat gerak berupa tangan dan kaki. Sedangkan gerak pasif terjadi pada makhluk hidup yang tidak mengakibatkan perpindahan tempat.Contohnya gerak tanaman menuju arah sinar matahari.

3.        Bereaksi terhadap rangasangan (Iritabilitas)

Apakah yang terjadi ketika mata kalian tersorot lampu senter? Mata kalian akan menutup dengan cepat bukan. Gerakan menutup mata kalian menunjukan jika mata kalian peka terhadap rangsangan berupa cahaya.

Setiap makhluk hidup akan memberikan respon ketika diberikan rangsangan. Kemampuan makhluk hidup dalam menanggapi rangsang disebut sebagai iritabilitas.

Hewan dan manusia sangat peka terhadap rangsangan berupa bau, bunyi, rasa, cahaya, dan sentuhan. Sedangkan tumbuhan juga peka terhadap rangsangan berupa cahaya, air, sentuhan dan gaya tarik bumi.

 

4.        Tumbuh dan berkembang

Perhatikan tubuhmu sekarang adakah perbedaan yang kamu lihat saat kalian kecil hingga sekarang?

Betul sekali ternyata tubuh kalian sudah mengalami berbagai perubahan misalnya pertambahan tinggi dan berat badan yang meningkat secara drastis.

Perubahan yang terjadi pada tubuh kalian disebut sebagai proses tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan ditandai dengan pertambahan ukuran, berat, dan volume, sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ditandai dengan pertumbuhan tumbuhan dari biji sampai berbunga dan menghasilkan biji.

 

5.        Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi)

Dalam tubuh makhluk hidup banyak sekali terjadi proses metabolisme. Dalam proses ini ada zat sisa yang beracun dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Karena jika tidak dikeluarkan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh disebut ekskresi. Hasil sisa metabolisme dari manusia dan hewan antara lain urine dan keringat. Sedangkan tumbuhan juga mengalami eksresi melalui beberapa proses antara lain:

v  Tranpirasi          : pengeluaran uap air melalui stomata

v  Respirasi           : pengeluaran CO2 hasil pernapasan

v  Gutasi               : pengeluaran tetes-tetes air melalui ujung tepi daun emisarium (celah-celah kecil yang terdapat pada akhir pembuluh angkut yang terdapat di ujung tepi daun)

 

Gambar. Gutasi

 

6.        Menyesuaikan diri dengan lingkungan (Beradaptasi)

Pernahkah kalian melihat bunglon yang berubah warna sesuai dengan apa yang dihinggapinya?

Saat bunglon berubah warna disebut sebagai beradaptasi terhadap lingkungan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Perubahan warna kulit pada bunglon disebut mimikri. Salah satu tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

 

7.        Berkembangbiak (Bereproduksi)

Makhluk hidup memperbanyak keturunan dengan cara berkembang biak atau bereproduksi. Salah satu tujuan bereproduksi adalah menjga kelestarian jenisnya agar tidak punah.

Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:

a.       Secara seksual (generatif atau kawin), yaitu terjadi peleburan sel seperma dengan sel telur. Contoh penyerbukan

b.      Secara aseksual (vegetatif atau tak kawin), yaitu tidak melibatkan sel telur dan sel sperma namun melibatkan sel tubuh dengan membetuk tunas atau membelah.

 

8.        Membutuhkan Makanan

Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber energi dalam kehidupannya. Ada dua cara mendapatkan makanan bagi makhluk hidup yaitu autotrof dan heterotrof.

Autrotof adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan makanan sendiri. Contoh tumbuhan dapat melakukan fotosintesis untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sementara heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, jadi harus mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain. Contohnya kambing yang harus mencari rumput agar bisa mendapatkan energi.

 

B.       Mengapa Ada Klasifikasi Makhluk Hidup?

Pernahkah kalian pergi ke pasar swalayan untuk berbelanja. Barang-barang yang dijual di sana akan menempati rak tertentu sesuai dengan kelompok masing-masing. Misalnya rak aneka sabun cuci, tisu, dan pasta gigi. Jadi kita akan lebih mudah dan cepat dalam berbelanja tanpa berputar-putar di dalam pasar saat mencari barang yang kita butuhkan.

Gambar. Pengelompokan barang di Supermarket

Berikut ini adalah beberapa hal yang dijadikan dasar klarifikasi makhluk hidup:

a.       Bardasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki

b.      Bedasarkan ciri bentuk tubuh morfologi dan alat dalam tubuh anatomi

c.       Berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

 

1.        Kunci Klasifikasi

Dalam mengklasifikasikan makhluk hidup agar leih mudah dipahami, para ilmuwan menggunakan sebuah model yang disebut kunci klasifikasi. Klasifikasi takson adalah kelompok yang disusun berdasarkan persamaaan dan perbedaan. Semakin kebawah semakin sedikti perbedaan dan banyak persamaan yang dimiliki.

Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup  disebut taksonomi. Taksonomi merupakan salah satu cabang biologi. Orang yang pertama kali melakukan klasifikasi takson adalah Carollus Linneus (1707 – 1778). Beliau memperkenalkan Sistem Binomial Nomenklatur yang digunakan dalam menuliskan jenis atau spesies makhluk hidup.

 

Gambar. Carollus Linneus (1707 – 1778)

 

Tujuan khusus dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

a.         Mengelompokan makhluk hidp bedasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.

b.        Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.

c.         Mengetahui kekerabatan antar makhluk hidup.

d.        Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui.

Pengelompokan makhluk hidup dilakukan secara sistematis dan bertahap. Tujuan klasifikasi untuk menyederhanakan objek makhluk hidup yang beranekaragam sehingga mempermudah dalam mempelajarinya. Carolus Linneus memperkenalkan tingkat klasifikasi disebut takson

Urutan takson mulai tingkat terendah ke tingkat tertinggi yaitu species (Species/jenis), genus (marga), familia (famili/suku), ordo (bangsa), clasis (kelas), phylum atau division dan kingdom kerajaan atau regnum (dunia).

Untuk Tumbuhan

Untuk Hewan

Dalam Bahasa Indonesia

Regnum

Regnum

Dunia (Kerajaan)

Divisio

Phyllum

Devisi (Filum)

Classis

Classis

Kelas

Ordo

Ordo

Bangsa

Familia

Familia

Suku

Genus

Genus

Marga

Species

Species

Jenis

Aturan pemberian nama ilmiah diperkenalkan oleh Carolus Linneus. Carolus menggunakan Sistem Binomial Nomenclature (tata nama ganda). Aturan penulisan sistem Binomial Nomenklatur:

a.       Nama species terdiri atas 2 kata, kata pertama adalah nama genus sedangkan kata kedua menunjukan species

b.      Kata pertama diawali dengan huruf kapital dan kata kedua dengan huruf kecil

c.       Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama speciesnya.

Contoh

Oryza sativa atau Oryza sativa (padi)

Zea mays atau Zea mays (jagung)

 

2.        Kunci Determinasi

Kunci determinasi adalah petunjuk yang dipergunakan untuk menentukan famili, ordo, genus, atau species pada hewan dan tumbuhan. Kunci determinasi dibuat secara bertahap dimulai dari family, ordo dan genus atau species dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan dan hewan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci determinasi memilih satu diantara dua atau beberapa sifat yang bertentangan. Sampai akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas hewan atau tumbuhan yang diinginkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah sebagai berikut.

a.       Kunci harus dikotomi

b.      Kata kunci dikotomi

c.       Kata pertama dalam setiap pernyataan dalam kuplet harus identik, contoh

1.      Tumbuhan berumah satu ….

2.      Tumbuhan berumah dua ….

d.      Pilihan/kuplet harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak

e.       Hindari pemakaian kisaran atau yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam pilihan, contoh: panjang daun 4 – 8 cm, daun besar atau kecil.

f.       Gunakan sifat-sifat yang biasa diamatai.

g.      Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama

h.      Setiap pilihan/kuplet diberi nomor

i.        Buat kalimat pertanyaan yang pendek.

 

Ayo Uji berlatih

1

a.    Tumbuhan berbatang tidak sejati atau tidak memiliki alat tubuh yang menyerupai batang ……………………………………………………………

 

Lumut hati

 

b.    Tumbuhan berbatang sejati atau memiliki alat tubuh yang menyerupai batang

 

2

2

a.      Pada batang tidak ditemukan jaringan pembuluh …………………………….

 

Lumut daun

 

b.     Pada batang ditemukan jaringan pembuluh …………………………………..

 

3

3

a.      Tumbuhan tidak berbunga ……………………………………………………

 

Gymnospermae

 

b.     Tumbuhan berbunga atau memilki organ yang berfungsi seperti bunga …….

 

4

4

a.      Pada daun terdapat bintik kuning atau coklat, jika ditekan akan keluar serbuk kecil …………………………………………………………………………..

 

Tumbuhan Paku

 

b.     Pada daun tidak ditemukan adanya bintik kuning dan cokelat ………………

 

5

5

a.      Tumbuhan tidak dengan bunga sejati, pada ujung ranting atau ketiak daun terdapat badan berbentuk kerucut yang menghasilkan bakal biji …………….

 

Gymnospermae

 

b.      Tumbuhan dengan bunga sejati dan tidak mempunyai organ berbentuk kerucut pada ujung atau ketiak daunnya ……………………………………..

 

6

6

a.      Berakar serabut ……………………………………………………………….

 

7

 

b.      Berakar tunggang …………………………………………………………….

 

8

7

a.      Batang berongga …………………………………………………………….

 

Padi

 

b.      Batang tidak berongga ………………………………………………………..

 

Jagung

8

a.      Bunga berbentuk kupu-kupu …………………………………………………

 

Kacang

 

b.      Bunga berbentuk terompet …………………………………………………...

 

Terung

Kunci determinasi tanaman terung : 1b, 2b, 3b, 4b, 5b, 6b, 8b

Silahkan kalian coba untuk membuat kunci determinasi untuk:

a.       Padi

b.      Jagung

 

Keterangan

·         Jaringan pengangkut/pembuluh adalah jaringan yang berfungsi untuk proses pengangkutan zat-zat yang ada di dalam tumbuhan

 

 

C.      Klasifikasi Makhluk Hidup lima Kingdom

Dalam mengklasifikasi makhluk hidup ada beberapa cara. Namun yang paling banyak digunakan adalah klasifikasi makhluk hidup menurut RH. Whitaker pada tahun 1969. RH. Whitaker membagi makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu Monera, Prostista, Fungi, Animalia, dan Plantae.

Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom:

1)      Kindong Monera        : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler

2)      Kingdom Protista       : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler

3)      Kingdom Fungi          : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler

4)      Kingdom Animalia    : Eukariot, Heterotrof, dan Multiseluler

5)      Kingdom Plante         : Eukariot, Autotrof, dan Multiseluler

 

Gambar. RH. Whitaker

 

1)      Monera

Dalam ilmu biologi, dikenal istilah Monera, yang merupakan organisme uniselular atau satu sel. Kingdom atau kelompok monera dikenal juga dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang artinya batang sangat kecil. Ciri-ciri kingdom monera, salah satunya, adalah memiliki satu sel.

Kingdom monera dikenal sebagai golongan makhluk hidup yang memiliki sel tunggal prokariotik. Kata monera diambil dari bahasa Yunani yang artinya tunggal. Makhluk hidup dengan satu sel ini cukup dekat dengan kita, di antaranya bakteri-bakteri.

Kingdom monera merupakan golongan makhluk hidup yang masuk dalam kategori sel prokariotik tunggal, artinya tidak memiliki nukleus atau organel yang terikat membran di tubuhnya. Contoh kingdom monera yaitu Cyanobacteria atau ganggang biru. Dalam pembelajaran biologi klasifikasi kingdom dibagi menjadi monera, plantae (tumbuhan), protista, fungi (jamur) dan animalia (hewan). Bentuk kehidupan monera dikenal paling sederhana di dunia dan biasanya berkembang biak dengan cara biner. Selama lebih dari 2 juta tahun, kelompok monera merupakan satu-satuya kingdom yang ada di bumi.

Kingdom monera memiliki fungsi penting yaitu sebagai organisme pendaur ulang zat makanan mineral. Dalam hal ini, biasanya bakteri memiliki ukuran dan bentuk sama. Dalam biologi molekuler, terdapat perbedaan di RNA ribosom yang menyebabkan mereka terbagi dua jadi Archaebacteria dan Eubacteria. Pembagian kingdom monera telah dilakukan oleh Woese dan teman-temannya dengan menggunakan metode sequencing gen. Contoh dari bakteri Eubacteria yaitu Cyanobacteria sedangkan Archaebacteria terbagi menjadi 3 di antaranya Halobakterium, Metanogen dan bakteri Termo-asidofil. Sementara itu, Eubacteria terbagi menjadi 7 kelas yaitu Neisseriaceae, Bacillaceae, Micrococcaceae, Lactobacillaceae, Azotobacteraceae, Rhizobiaceae dan Enterobacteriaceae.

 

Ciri-ciri Monera

a.       Uniseluler

Istilah uniseluler ditujukan untuk makhluk hidup yang memiliki satu sel tunggal. Bakteri dan alga dikeluarkan dari kelompok plantae karena tubuh bakteri dan alga hijau tersusun dari satu sel.

b.      Bentuk Sel Bervariasi

Ciri-ciri kingdom monera berikutnya yaitu bentuk selnya bervariasi. Ada yang berbentuk batang (basil), bulat (cocus) atau spiral dan berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk berupa gabungan dua sel, kubus, rantai dan anggur.

c.       Sel Prokariotik

Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki nukleus atau inti sel yang terbungkus oleh membran. Dalam sejumlah literatur, prokariotik dikenal sebagai sel yang tidak memiliki organel yang terbungkus oleh membran. Ciri-ciri kingdom monera sedikitnya terdapat 6 struktur penyusun sel prokariotik, di antaranya membran plasma, sitoplasma, ribosom dan materi genetik (DNA dan RNA). Sementara itu, bagian lain dari sel prokariotik yaitu dinding sel dan flagela.

d.      Memiliki Dinding Sel

Pada dasarnya dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding sel pada tumbuhan terdiri atas selulosa sedangkan dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan. Meski begitu, sejumlah bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan atau yang dikenal dengan kelompok archaebacter.

e.       Tidak Memiliki Organel Bermembran

Tidak ada membran inti membuat organisme monera tidak memiliki organel bermembran lainnya seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kloroplas, badan golgi, lisosom dan yakuola. Sedangkan organel yang terdapat pada monera seperti mesosom, ribosom, klorofil, membran sel, dinding sel dan nucleoid.

 

Struktur dan Fungsi Monera

Gambar. Monera

Setelah mengetahui ciri-ciri kingdom monera, hal yang tidak kalah penting diketahui yaitu struktur dan fungsi monera. Meski memiliki satu sel, monera termasuk makhluk hidup sempurna yang bisa melakukan metabolisme, pembuangan zat sisa, tumbuh berkembang, mengolah nutrisi dan bereproduksi. Berikut struktur dan fungsinya.

v  Kapsul yang terbuat dari karbohidrat, nitrogen atau fosfor memiliki fungsi pelindung sel terhadap dehidrase, cadangan makanan dan perlindungan pada fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul memiliki bakteri virulen.

v  Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat gerak.

v  Phili atau fimbriae yaitu rambut halus yang muncul dari dinding sel dan memiliki fungsi untuk melekatkan diri ke permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi.

v  Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yang memiliki fungsi untuk memberi bentuk, bahan pelindung dan mengatur keluar masuknya zat yang berperan dalam pembelahan sel.

v  Membran sel bakteri tersusun dari protein dan lemak yang memiliki fungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Fungsinya berperan dalam proses fotosintesis dan di dalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis.

v  Meosom berfungsi sebagai pabrik energi. Lembar fotosintesis berfungsi untuk melakukan fotosintesis. Sitoplasma yaitu tempat berlangsungnya reaksi metabolik.

v  DNA berfungsi untuk mengontrol pembawa protein dan sifat

v  Plasmid merupakan pembawa gen tertentu yang bisa ditransformasikan ke sel lain.

v  Ribosom sebagai sintesis protein.

v  Endospora bertujuan untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk yang terdapat dalam salah satu ujung sel.

Ciri-ciri kingdom monera bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk (batang, bulat, spiral), kebutuhan terhadap oksigen (aerob atau butuh oksigen dan anaerob atau tidak butuh oksigen), jumlah dan kedudukan flagel dan garam stain (gram positif dan gram negatif).

 

2)      Protista

Protista adalah salah satu kingdom di dunia yang bukan hewan, tumbuhan, maupun jamur. Nah, tahukah kamu ciri-ciri umum Kingdom Protista tersebut?

Selama ini mungkin makhluk hidup sering kali dianggap hanya berupa hewan, tumbuhan, ataupun jamur. Padahal, ada yang tidak termasuk itu semua dan dinamai Protista.

Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungi. Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti dan dinding sel atau tidak. Protista memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, meski ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan.

Biasanya, Protista digunakan untuk bahan penelitian, baik ketika mereka berkumpul di dalam koloni maupun sedang sendiri-sendiri.

 

Berikut ciri-ciri umum kindom protista

v  Uniseluler atau multiseluler.

v  Inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti.

v  Memiliki dinding sel atau tidak.

v  Cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof.

v  Bersifat aerob atau anaerob.

v  Hidup bebas atau bersimbiosis.

v  Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner.

 

Klasifikasi Protista

Protista terbagi atas tiga kelompok berdasarkan sifat-sifatnya. Berikut pembagian kelompok protista.

a.       Protista mirip hewan

Protista yang mirip dengan hewan disebut Protozoa, yaitu sebuah organisme yang bersifat seluler dalam ukuran mikroskopis. Protista yang mirip hewan ini bisa bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Selain itu, seperti halnya hewan, Protozoa dapat bergerak secara aktif.

b.      Protista mirip tumbuhan

Protista yang mirip dengan tumbuhan dikenal sebagai alga yang terdiri dari sel atau koloni yang membentuk tubuh multiseluler. Protista ini dapat berfotosintesis. Protista yang mirip tumbuhan terbagi atas lima kelompok berdsarkan pigmen dominan, yakni ganggang hijau (Chlorophyta), ganggang emas (Chrysophyta), menyerupai tumbuhan (Algae), ganggang coklat (Phaeophyta), dan ganggang merah (Rhodophyta).

c.       Protista mirip jamur

Protista yang mirip dengan jamur sebenarnya hanya berbentuk menyerupai jamur, yaitu seperti filamen hifa dan sporangia. Mereka juga berlendir dan memiliki warna putih serta kuning. Protista yang mirip jamur terbagi atas tiga kelompok, yaitu jamur air (Oomycota), jamur lendir (Myxomycota), dan Acrasiamycota.

 

3)      Jamur (Fungi)

Pernahkah kalian makan tempe? Tahukah kalian saat makan tempe kalian juga makan jamur. Bagaimana jamur bisa hidupt di tempe?

Pada dasarnya jamur mirip dengan tumbuhan hanya saja tidak dapat melakukan fotosintetis. Jamur memperoleh makanana untuk kelangsungan hidupnya dengan cara mengubah zat organik menjadi anorganik

Gambar. Jamur Tempe dan Jamur Merang

Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya ditempat yang lembab, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan prasait (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselum. Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.

Contoh jamur: jamur roti, ragi tape, jamur tiram putih, dan jamur kayu

 

Klasifikasi Jamur

Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur dibagi menjadi 4 divisi, yaitu:

 

a.      Divisi Zygomycota

Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella. Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual.

Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang, sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

 

Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:

v  Rhizophus stolonifera: Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih, memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.

v  Rhizophus nigricans: Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.

v  Mucor mucedo: Jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor.

 

b.      Divisi Ascomycota

Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau kantung atau pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma. Askomata dapat berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon).

Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana. Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.

Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.

Berikut adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi Ascomycotina:

v  Saccharomyces cerevisiae: Merupakan jamur mikroskopis, bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi, khamir, atau yeast. Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.

v  Penicillium spp: Sebagai saprofit pada substrat yang banyak mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada substrat gula tersebut, jamur ini tampak seperti noda biru atau kehijauan. Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan keju.

 

c.       Divisi Basidmycota

Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun sebagian jamur divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan kematian pada tanaman ladang.

Contoh Basidiomycotina :

v Volvariella Volvacea

v Auricularia Polytricha

v Puccinia Graminis

v Amanita Phalloides

v Agaricus Campertis

v Lycoperdon

v Lentinus Edodes

v Ezobasidium Vexans

 

 

d.      Divisi Deuteromycotina

Siklus hidup deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh jamur ini adalah monilia sitophila yaitu jamur oncom. Sering digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti, sisa- sisa makanan.

Contoh jamur Divisi Deuteromycota:

v Aspergillus: Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derajat keasaman dan kandungan gula tinggi.

v Epidermophyton dan Mycosporium: Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.

v Fusarium, Verticellium, dan Cercos: Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tidak dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.

 

4)      Kingdom Hewan (Animalia)

Dunia hewan dikelompokan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (avertebrata) dan hewan berulang belakang (vertebrata).

 

1.      Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)

Hwan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokan menjadi delapan kelompok, yaitu hewan berpori (porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthopoda).

Pembagian hewan tak bertulang belakang

 

a.      Hewan berpori (Porifera)

Filum Porifera dalam kingdom animalia disebut juga hewan spons, yaitu hewan invertebrata yang berhabitat di perairan. Menurut Encyclopedia Britannica, terdapat sekitar 5.000 spesies spons yang tersebar di seluruh lautan.

Hewan Porifera hidup di perairan hingga kedalaman 8.500 meter atau lebih. Semua spons dewasa hidup secara permanen menempel pada batu atau benda dalam air lainnya dan tidak bergerak sendiri.

Mengutip buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi, pori-pori pada hewan Porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum.

Lapisan luar pada Porifera tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit. Sedangkan lapisan dalam terdiri dari sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel yang disebut sel koanosit. Porifera merupakan hewan heterotrof, mereka memangsa plankton yang masuk ke spongocoel.

Ciri-ciri hewan Porifera

v  Mempunyai banyak sel berderajat rendah.

v  Permukaan tubuh dilapisi pori halus (ostium) yang berfungsi untuk memasukkan air ke dalam tubuh.

v  Kerangkanya terdiri dari zat kapur yang membentuk serabut (sponging).

v  Dinding tubuh terdiri dari tiga lapisan.Hidup berkoloni dan melekat di dasar perairan yang tidak terlalu dalam.

v  Berkembang biak secara vegetatif.

v  Pernapasan dilakukan oleh sel-sel koanosit yang mengabsorbsi oksigen dari air.

Penjelasan ciri-ciri tersebut tercantum dalam buku Klasifikasi Hewan. Filum Porifera dibagi menjadi empat kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, Demospongiae, dan Homoscleromorpha.

 

Contoh hewan porifera antara lain sebagai berikut:

1.      Sycon

Sycon adalah genus spons berkapur dalam  keluarga Sycettidae. Hewan ini hidup menempel pada bebatuan, karang, dan cangkang moluska. Spons Sycon berukuran kecil dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang 7,5 cm. Bentuknya tabung dan berwarna putih hingga krem.

2.      Spongia

Spongia umumnya dikenal sebagai spons mandi. Genus ini termasuk kelas Demospongiae dalam filum Porifera. Beberapa spesies, termasuk Spongia officinalis, digunakan sebagai alat pembersih. Tetapi sebagian besar telah diganti dengan bahan sintetis atau tanaman. Spongia berwarna gelap, berbelit-belit halus, dan bersifat kompresibel, kenyal, dan elastis.

3.      Euplectella

Euplectella adalah genus spons kaca, termasuk didalamnya adalah spesies Euplectella aspergillum atau dikenal dengan ‘Keranjang Bunga Venus’. Genus ini dapat ditemukan dalam air tawar maupun air laut. Euplectella termasuk kelas Hexactinellida yang memiliki kerangka spikula triakson bermata enam.

4.      Cliona

Cliona biasa disebut ‘spons membosankan’. Spons ini kebanyakan hidup di terumbu karang dan laguna. Mereka membuat lubang di bebatuan berkapur, cangkang moluska dan batu gamping.

Cliona dapat ditemukan di dasar lubang sebagai gumpalan berwarna gumpalan kuning atau oranye. Spons ini umum ditemukan di selatan Inggris baru dan di Teluk Narragansett. Mereka juga tinggal di Bahama dan Samudra Atlantik barat.

5.      Leucosolenia

Leucosolenia adalah genus spons berkapur dalam keluarga Leucosoleniidae. Spesies dari genus ini biasanya menyerupai vas melengkung dengan panjang hingga 2 cm. Mereka hidup di kolam pasang surut dan berkerumun di sekitar dasar rumput laut atau di bebatuan.

Leucosolenia terdiri dari berbagai warna, biasanya berwarna agak pucat. Dinding luar tubuh Leucosolenia  terdiri dari sel-sel tipis dan datar yang disebut pinakosit. Di antara dua lapisan sel terdapat matriks seperti jeli, mesoglea, dan spikula kerangka yang sering berbentuk seperti bintang ramping berujung tiga atau empat.

6.      Spongilla

Spongilla merupakan genus spons air tawar. Mereka ditemukan menempel pada batu, tongkat dan tanaman. Ada lebih dari 200 spesies Spongilla yang berbeda. Spongilla diklasifikasikan dalam filum Porifera, kelas Demospongiae.

Spons ini memiliki lapisan kulit yang tipis dan memiliki tekstur yang lembut. Spongilla memiliki spikula pada lapisan dermal memberikan kerangka dan perlindungan. Warnanya bervariasi dari kuning muda hingga hijau.

7.      Clathrina

Clathrina adalah genus spons berkapur dalam keluarga Clathrinidae. Spons ini biasanya ditemukan pada permukaan batuan di pantai dan perairan dangkal. Spons ini biasanya berwarna putih tetapi bisa juga berwarna abu-abu, merah muda pucat, oranye atau kuning belerang. Ukuran Clathrina berkisar 2-10 cm dengan permukaan halus dan konsistensi lembut.

 

b.      Hewan Berongga (Coelenterata)

Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coilos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, coelenterata dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus. Nama filum coelenterata lebih sering dikenal sebagai cnidaria. Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, yaitu cnido yang berarti penyengat, karena hewan ini memiliki sel penyengat.

Ciri-ciri coelenterata

v  Memiliki bentuk tubuh simetris radial

v  Tubuhnya terdiri atas dua lapis atau diploblastik dan memiliki sel penyengat

v  Mulut yang dikelilingi oleh tentakel dan tidak memiliki anus

v  Sistem pencernaan hanya berupa rongga gastrovaskuler

v  Mempunyai satu lubang tubuh yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus

v  Terdapat dua variasi bentuk hidup, yaitu diam atau sesil yang disebut polip dan bergerak atau motil yang disebut Medusa.

v  Merupakan organisme karnivora atau pemakan daging menggunakan tentakelnya

v  Pada tentakel, terdapat sel unik bernama cnidocytes sebagai alat pertahanan diri dan menangkap mangsa.

v  Umumnya hidup di perairan laut, hanya beberapa spesies yang hidup di perairan tawar

v  Umumnya hidup di perairan dangkal dan melekat pada substrat atau berenang bebas

 

Struktur tubuh coelenterata

v  Tubuhnya terbagi atas eksoterm atau lapisan luar (epidermis) dan endoderm atau lapisan dalam (gastrodermis), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai kerangka hidrostatik.

v  Selain untuk pertahanan tubuh, tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan

v  Sistem pencernaan makanannya tergolong ke dalam sistem gastrovaskuler, di mana peredaran makanan tidak dilakukan melalui darah, melainkan melalui usus.

v  Terdapat oskulum yang memiliki fungsi sebagai mulut dan anus.

 

Bentuk tubuh coelenterata

Coelenterata juga memiliki dua bentuk tubuh, yaitu:

v  Polip

Coelenterata ini hidup hanya menempel pada suatu substrat tertentu serta berbentuk silindris, proksimal melekat, bagian distal mempunyai mulut yang dilingkupi tentakel, berkoloni, dan gonad dapat eksternal maupun internal.

 

v  Medusa

Coelenterata hidupnya bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang. Bentuknya menyerupai payung atau lonceng dengan tentakel yang menggantung di permukaan. Ruang digesti berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran sirkular.

 

Klasifikasi coelenterata

Filum coelenterata dibagi menjadi 4 kelas atau klasifikasi, yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, dan Cubozoa

v  Hydroza

Contoh dari klasifikasi Hydrozoa yakni Hydra viridissima (Hydra hijau) dan Hydra fusca (Hydra coklat).

Coelenterata kelas Hydrozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø  Berupa polip

Ø  Hidup berkoloni

Ø  Habitat di air tawar dan sebagian di laut

Ø  Biasanya hidup menempel pada benda yang ada di dalam air

Ø  Reproduksi seksual membentuk ovum dan sperma

Ø  Reproduksi aseksual hydrozoa membentuk tunas

Ø  Hydrozoa kebanyakan hermafrodit meskipun ada yang gonochoris

 

v  Scyphozoa

Contoh dari klasifikasi Scyphozoa yakni Aurelia aurita.

Coelenterata kelas Scyphozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø  Bentuk tubuh menyerupai mangkuk atau cawan terbalik sehingga sering kali disebut dengan ubur-ubur mangkuk.

Ø  Hidup dengan dua bentuk (Medusa dan polip), namun bentuk medusanya lebih mendominasi.

Ø  Diameter tubuh dapat mencapai 2 m.

Ø  Memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang terdapat dalam kantung-kantung ruang gas stikum.

Ø  Hidup di perairan laut

 

v  Anthozoa

Contoh dari klasifikasi Anthozoa yakni Stephanauge, Tubispora, Musica, Acropora sp, dan Fungia sp.

Coelenterata kelas Anthozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø  Bentuk tubuh menyerupai bunga

Ø  Memiliki tentakel di sekitar mulut dalam jumlah yang banyak

Ø  Mulutnya memanjang, bermuara di dalam tabung yang disebut stomodeum

Ø  Pembentuk anemon laut atau terumbu karang

Ø  Hidup dengan bentuk polip. Bentuk polip dari koral yang mengekskresikan kalsium karbonat di sekitar tubuhnya.

Ø  Koral berukuran kecil, berkoloni, dan bervariasi dalam warna serta bentuk

Ø  Beberapa jenis koral bersimbiosis mutualisme dengan dinoflagellata. Koral dengan polipnya melindungi dinoflagellata, sedangkan dinoflagellata menyediakan oksigen dan mendaur ulang sisa metabolisme koral.

 

v  Cubozoa

Contoh dari klasifikasi Cubozoa yakni spesies ubur-ubur kotak atau tawon laut (Chironex fleckeri) yang hidup di laut lepas Australia bagian utara. Chironex fleckeri merupakan organisme paling mematikan yang diketahui, karena dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit.

Coelenterata kelas Cubozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ø  Dapat menjadi besar dan berwarna cerah

Ø  Memiliki bentuk tubuh kotak

Ø  Dapat berbentuk medusa dan polip

Ø  Memiliki lensa mata kompleks

Ø  Dapat berenang secara horizontal

Ø  Memiliki empat tentakel dengan panjang bisa mencapai 2 meter

Ø  Ubur-ubur kotak hampir transparan (tembus pandang)

Ø  Tinggi lonceng bisa mencapai 17 cm Cubozoa tidak memiliki otak

 

c.       Hewan Lunak (Mollusca)

Mollusca berasal dari bahasa latin, yaitu molluscus yang berarti lunak. Filum mollusca adalah kelompok hewan yang bertubuh lunak.Sebagian moluska memiliki cangkang untuk melindungi tubuhnya yang lunak, tetapi sebagian lainnya tidak memiliki cangkang. Ada moluska yang hidup di air dan ada juga yang hidup di darat. Mollusca yang hidup di air memiliki alat pernapasan berupa insang, sedangkan mollusca yang hidup di darat bernapas melalui rongga mantel yang memiliki pembuluh darah. Rongga ini berperan sebagai paru-paru.

Mollusca memiliki saraf yang terdiri atas cincin saraf. Cincin saraf tersebut mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan pada mollusca lengkap, mencakup mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Namun beberapa mollusca tertentu memiliki organ seperti lidah yang dapat bergerak maju-mundur dan juga memiliki rahang. Lidah bergigi pada mollusca berguna untuk melumat makanan, lidah ini disebut dengan radula.Mollusca memiliki tubuh yang simetri bilateral dan termasuk dalam triploblastik selomata. Tubuh mollusca memiliki ciri yang mencakup bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi.

 

Ciri-ciri Mollusca secara umum adalah sebagai berikut:

v  Biasanya belum memiliki kerangka

v  Bertubuh lunak serta berlendir. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kelenjar yang terdapat pada kulit

v  Mollusca bercangkang memiliki tubuh yang dilindungi cangkang. Cangkang ini terbuat dari zat kapur.

v  Kaki digunakan untuk bergerak dan memangsa.

v  Alat perkembangbiakan, peredaran, dan pernapasan serta pencernaan berkembang dengan baik.

v  Habitatnya di air dan di darat.

 

Struktur tubuh Mollusca dan fungsinya

Mollusca adalah hewan invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang yang berbadan lunak. Bentuk dan ukuran mollusca sangat bervariasi. Contoh, salah satu mollusca dengan ukuran yang kecil adalah siput dengan panjang hanya beberapa milimeter. Di sisi lain, ada juga mollusca yang besar, contohnya adalah cumi-cumi yang memiliki panjang mencapai 18 meter.Walaupun bentuk tubuh hewan mollusca berbeda-beda, tetapi struktur utamanya tetap sama.Untuk struktur dan fungsinya, tubuh mollusca terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni kaki, massa visceral, dan mantel. Bagian kaki merupakan bagian ventral tubuh hewan mollusca yang memiliki otot. Mollusca menggunakan kaki sebagai alat gerak untuk merayap dan menggali. Ada beberapa mollusca yang bagian kakinya termodifikasi menjadi tentakel. Tentakel tersebut digunakan untuk memangsa makanannya.

 

Massa Viseral

Massa viseral merupakan bagian tubuh utama hewan mollusca. Bagian inilah yang memiliki tekstur atau bersifat lunak. Massa viseral diselimuti oleh sebuah jaringan yang tebal yang disebut dengan mantel. Pada bagian utama tubuh mollusca ini, terdapat sekumpulan organ tubuh, seperti organ reproduksi, organ pencernaan, dan organ ekskresi.

 

Mantel

Mantel yang menyelubungi massa viseral membentuk rongga mantel yang berisi sebuah cairan. Cairan tersebut adalah tempat yang berperan sebagai tempat lubang insang, lubang ekskresi, dan juga anus. Hewan mollusca bercangkang memiliki mantel yang dapat menyekresikan bahan penyusun cangkang mereka.


Klasifikasi Mollusca

Klasifikasi Mollusca dibagi 3 yaitu, Lamellibranchiata, Cephalopoda, dan Gastropoda.

Ø  Lamellibranchiata

Lamellibranchiata merupakan kelas yang mencakup hewan mollusca bangsa kerang. Salah satu contoh hewan mollusca kelas lamellibranchiata adalah Meleagrina margaritifera. Beberapa ciri dari kelas ini adalah:

Ø  Hidup di dasar laut, dasar Sungai, dan dasar kolam

Ø  Tubuh terdiri atas kaki yang berada di Tengah tubuh. Terdapat dua insang yang mengapit kaki tersebut

Ø  Tubuh diselimuti oleh mantel serta dilindungi oleh cangkar dari zat kapur

Ø  Lubang mulut Lamellibranchiata terletak di muka kaki, tepatnya di bagian otot pentutup badan

 

Ø  Cephalopoda

Cephalopoda merupakan kelas bagi hewan mollusca yang memiliki kaki di kepalanya. Beberapa hewan cephalopoda adalah Octopus (gurita), Loligo (cumi-cumi), dan Sepia (gurita).

Ciri-ciri kelas cephalopoda adalah sebagai berikut:

Ø  Hidup di laut

Ø  Tidak memiliki cangkang di luar tubuh, cangkang terdapat di dalam tubuhnya.

Ø  Tubuh terdiri atas kepala dan kaki, keduanya di hubungkan oleh organ tubuh lain, yaitu leher

Ø  Insang merupakan organ pernapasannya

Ø  Sirip dan tentakel digunakan sebagai alat gerak yang dapat menangkap makanan

Ø  Ketika terancam bahaya, hewan dalam kelas ini akan mengaluarkan zat pewarna dari rongga mantel.

 

Ø  Gastropoda

Gastropoda merupakan sekumpulan hewan mollusca yang memiliki kaki di perut. Contoh hewan gastropoda adalah Vivipara javanica (siput yang umumnya hidup di sawah), Melania testudinaria (siput), dan Helix Aspersa (keong atau bekicot).

Kelas gastropoda memiliki ciri-ciri:

Ø  Hidup di air laut, air tawar, dan darat

Ø  Cangkangnya berbentuk kerucut

Ø  Terdapat alat perabaga dikepalannya. Pada alat peraba tersebut ada sebuah titik mata diujungnya yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang

Ø  Pada mulutnya terdapat lidah yang kasar

Ø  Paru-paru sebagai alat pernapasan

Ø  Makanannya adalah tumbuhan.

 

d.      Hewan berbuku-buku (Arthropodha)

Arthropodha merupakan kelompok hewan avertebrata yang hidup di laut, air tawar, dan darat. Berikut adalah ciri-ciri Antropodha

Ø  Memiliki tubuh yang berbuku-buku, yang terbagi atas kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abdomen)

Ø  Bentuk tubuh simetris bilateral dan dilindungi oleh rangka luar yang terbuat dari zat kitin

Ø  Memiliki sistem organ tubuh yang lengkap, meliputi sistem peredaran, pencernaan, saraf, pernapasan, eksresi, reproduksi, dan alat indera yang peka

Ø  Memiliki mata majemuk, yaitu mata yang terdiri atas ribuan mata kecil yang terbentuk segi enam, yang disebut mata faset.

Arthropodha adalah salah satu filum terbesar di antara filum-filum hewan lainnya. Arthropodha dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:

1.      Insecta (serangga), contohnya adalah kutu buku, kupu-kupu, belalang, kepik, dan kumbang.

2.      Crustaceae (udang-udangan), contohnya adalah udang, rajungan, dan kepiting.

3.      Arachnoidea (laba-laba),contohnya adalah laba-laba, kalajengking, kutu, caplak,

4.      Myriapoda (Lipan), contohnya adalah kelabang, kaki seribu.

 

e.       Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)

Echinodermata adalah hewan berkulit duri yang tinggal di laut dan tidak temasuk dalam kategori ikan. Kata “echinodermata’ berasal dari bahasa Yunani, echinos berarti landak kecil, dan derma berarti kulit.

Tubuh hewan echinoderamata berbentuk simetris radial. Di tengah tubuhnya, hewan ini memliki mulut. Echinodermata bergerak dengan lambat dan tidak ada yang hidup sebagai parasit, meski ada beberapa spesies yang hidup menempel (sesil)

Ciri-ciri Echinodermata

v  Tubuhnya terdiri atas tiga lapisan embrional, yakni ektoderm, mesoderm, dan endoderm

v  Punya rongga tubuh (selom) yang sempurna, disebut triploblastik selomata

v  Selom pada echinodermata dibatasi oleh perioteneum bersilia

v  Berbentuk simetris bilateral jika masih larva, tetapi saat dewasa bentuknya simetris radial, bulat, bulat memanjang, atau berlengan

v  Tidak memiliki kepala dan tubuh dalam sumbu oral-aboral

v  Mulutnya ada di sisi ventral, dan anus di sisi dorsal

v  Memiliki endoskeleton dari osikel berkapur

v  Bergerak dengan ambulakral, yaitu kaki tabung berlubang kecil untuk mengisap

v  Memiliki sistem pencernaan sempurna, kecuali binatang laut yang tidak mempunyai anus

v  Tidak memiliki sistem ekskresi

v  Perkembangbiakan secara seksual

 

Berdasarkan karakteristiknya, echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu;

A.    Asteroidea

Bentuk tubuhnya seperti bintang, hidup di habitat pesisir pantai. Memiliki lima lengan berduri pendek dan tumpul pada permukaan tubuhnya. Alat geraknya berupa kaki ambulakral. Tubuh bintang laut menjadi sisi oral atau sisi bawah (tempat mulut), dan sisi aboral atau sisi atas (tempat anus). Lapisan permukaan paling luarnya tersusun dari lapisan sel epidermis bersilia dan memiliki endoskeleton di bawahnya. Contoh asteroidea adalah culcita (bintang laut berkulit) dan Linckia laevigata (bintang laut biru).

B.     Ophiuroidea

Biasa juga disebut bintang ular karena memiliki lengan panjang dan pergerakannya seperti ular. Habitatnya berada di perairan laut dalam dan dangkal, khususnya di balik batu karang atau terkubur dalam pasir. Hewan ini memiliki madreporit yang terletak pada bagian bawah (mulut), dan tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan dikeluarkan lewat mulut. Contohnya Ophiothrix fragilis dan Ophiopholis aculeata.

C.    Crinoidea

Biasa juga disebut landak laut yang hidup di pasir dan bebatuan. Hewan ini tidak memiliki lengan, berbentuk bundar agak pipih, dan permukaan tubuhnya dikelilingi banyak duri. Mulut dan lima buah gigi hewan ini berada pada bagian oral. Sedangkan anus dan lubang kelamin ada di bagian aboral. Contohnya bulu babi dan landak laut.

D.    Echinoidea

Biasa juga disebut landak laut yang hidup di pasir dan bebatuan. Hewan ini tidak memiliki lengan, berbentuk bundar agak pipih, dan permukaan tubuhnya dikelilingi banyak duri. Mulut dan lima buah gigi hewan ini berada pada bagian oral. Sedangkan anus dan lubang kelamin ada di bagian aboral. Contohnya bulu babi dan landak laut.

E.     Holothuroidea

Sering disebut mentimun laut. Hewan ini hidup di pasir atau kapur, bertubuh lunak, memiliki duri halus, dan bentuknya seperti kantong memanjang. Mulut hewan ini berada pada anterior, sedangkan anus ada di posterior. Contohnya Holothuria scabra dan Thyone byereus (mentimun laut).

 

f.       Hewan Cacing (Vermes)

Cacing adalah salah satu jenis hewan invertebrata, yang termasuk dalam kelompok makhluk hidup yang tidak memiliki tulang belakang atau kerangka dalam. Lantas bagaimana organ gerak cacing jika tak memiliki tulang belakang? Berbeda dengan vertebrata, cacing tidak memiliki tulang belakang yang mendukung tubuhnya. Mereka memiliki tubuh yang terdiri dari segmen-segmen.

Cacing (Vermes) adalah hewan yang bertubuh lunak. Cacing tidak memiliki cangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.

Secara morfologi, tubuh cacing terdiri dari segmen-segmen berbentuk cincin, di mana setiap segmen umumnya dilengkapi dengan setae (struktur fungsional), kecuali pada 2 segmen pertama.
Setae sendiri adalah struktur menyerupai rambut yang memiliki peran sebagai organ gerak cacing. Setae berfungsi untuk menggali substrat dan memegangi pasangan selama proses kopulasi sehingga menjadikannya bagian penting dari sistem gerak cacing tanah,

Tiga kelompok tersebut yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), dan cacing gelang (Annelida).

1.        Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Platyhelminthes, atau cacing pipih, memiliki bentuk simetri bilateral dan tidak memiliki rongga tubuh (selom). Tubuhnya terdiri dari tiga lapisan (triploblastik), yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Meskipun memiliki saluran pencernaan, mereka tidak memiliki anus.

Cacing ini dapat hidup sebagai parasit atau bebas di perairan. Berdasarkan jenisnya, cacing pipih dibagi menjadi tiga kelas, yakni Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.

v  Kelas Turbellaria

Kelompok cacing ini hidup di genangan air, kolam, sungai, atau perairan lainnya. Biasanya, mereka menempel pada bebatuan atau daun yang tergenang air. Contohnya adalah Planaria sp.

v  Kelas Trematoda

Dengan menjadi parasit pada manusia dan hewan, trematoda memiliki kemampuan untuk menghisap makanan dari inangnya. Cacing ini sering tinggal di hati, paru-paru, dan usus.
Tubuh Trematoda tidak bersilia. Kutikula menutupi tubuhnya. Terdapat satu atau lebih alat isap (sucker) di sekitar mulutnya. Sucker ini memiliki gigi kitin. Contoh cacing ini yaitu Fasciola hepatica (cacing hati)

v  Kelas Cestoda

Kelompok cacing ini berbentuk pipih panjang yang menyerupai pita. Cacing ini bersifat hermaprodit dan merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata. Tubuh cacing ini terdiri dari proglotid dengan kepalanya yang disebut skoleks.

 

2.        Nemathelminthes

Nemathelminthes (cacing gilig) memiliki bentuk tubuh silindris dan bulat panjang. Tubuhnya tidak bersegmen dan ditutupi oleh kutikula.

Hewan ini termasuk bilateral simetris dan memiliki pseudocoelom. Beberapa hidup bebas, sementara yang lain bersifat parasit. Contohnya termasuk Ascaris lumbricoides dan Oxyuris vermicularis.

 

3.        Annelida

Annelida (cacing gelang) hidup di berbagai lingkungan, termasuk air laut, air tawar, dan daratan. Tubuhnya dilapisi kutikula, memiliki rongga tubuh (coelom), dan termasuk triploblastik.

Annelida melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Dibagi menjadi beberapa kelas, seperti Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.

Jenis annelida yang memiliki banyak setae disebut Polychaeta, yang hanya memiliki sedikit setae disebut Oligochaeta, dan yang tidak memiliki setae disebut Hirudinea.

v  Kelas Polychaeta yang memiliki banyak setae, seperti Eunice (cacing palolo), Lysidice (cacing wawo).

v  Kelas Oligochaeta yang memiliki banyak setae, seperti Pheretima dan Tubifex.

v  Kelas Hirudinea yang tidak memiliki setae, seperti Haemadipsa javanica (pacet), Hirudo medicinalis (lintah).

 

2.      Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Siapa di antara kalian yang mempunyai hewan peliharaan di rumah? Pastinya ada diantara kalian yang memelihara ikan maupun kucing atau hewan lainnya. Tahukah kalian jika salah satu hewan peliharaan kalian itu ternyata masuk dalam kelompok hewan bertulan belakan (Avertebrata). Nah, agar lebih memahami apa itu hewan Avertebrta) dibagi menjadi hewan ikan (Pisces), hewan yang hidup di darat dan air (Amphibi), hewan burung (Aves), hewan melata (Reptil) dan hewan beranak dan menyusui (Mamalia).

A.    Hewan Ikan (Pisces)

Menggunakan sirip untuk bererak tubuhnya ditutupi sisik dan berlendir, berdarah dingin atau poikiloterm (suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan), bernapas dengan insang, dan berkembang biak dengan teratur.

B.     Hewan yang hidup di darat dan air (Amphibi)

Berdarah dingin, kulitnya lembut, bernapas dengan insang dan paru-paru, berkembang biak dengan bertelur dan mengalami mermorfosis sempurna. Contohnya. Katak dan salamender

C.    Hewan Burung (Aves)

Ciri khas tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai pelindung. Pada umumnya aves dapat terbang menggunakan kedua sayapnya. Contoh hewan Aves antara lain burung, bubuk, ayam, angsa dan unggas lainnya

D.    Hewan Melata (Reptil)

Tubuhnya mempunyai sisik yang keras, berkembang biak dengan bertelur, hewan berdarah dingin. Contoh reptile antara lain cicak, kadal, buaya, dan komodo

E.     Hewan Melahirkan dan Menyusui (Mamalia)

Memiliki kelenjar susu, bernafas menggunakan paru-paru, pada permukaan tubuhnya terdapat rambut, berkembang biak dengan cara melahirkan namun ada juga yang bertelur. Contoh. Monyet, singa, harimau dll

 

5)      Kingdom Tumbuhan (Plantae)

Apakah kalian pernah mengamati tumbuhan yang terdapat di permukaan kolam, sawah, hutan atau halaman sekolah? Jika kalian amati lingkungan di sekitar kalian tentu akan ditemukan pohon yang tinggi dan besar atau rerumputan. Jenis pohon yang kalian temukan masuk ke dalam kingdom Plantae.

Tahukah kalian bagaimana para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan? Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya:

A.    Organ perkemabangbiakannya: apakah dengan spora atau dengan bunga

B.     Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup: apakah tegak, menjalar atau merambat

C.     Bentuk dan ukuran daun

D.    Cara berkembang biak, seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)

Berdasarkan klasifikasi lima kingdo, kingdom plantae (tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa filum, yakni lumut (Bryophyta), paku-pakuan (Pteridophyta). Serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Bakteri dimasukan dalam kingdom Monera. Ganggan (Algae) dimasukan ke dalam kingdom Protista. Kelima kingdom diklasifikasi berdasarkan karakteristik yang khas dari setiap organisme-organisme yang menyusunnya.

Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar berikut.

1.      Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi lumut (Bryophyta)

2.      Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

a.       Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

Tumbuhan lumut dan paku adalah tumbuhan yang memiliki spora. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis. Habitatnya menyukai tempat yang lembab

b.      Tumbuhan berbiji (spermatophyta)

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokan menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)

 

1.      Tumbuhan berkeping satu (monokotil)

Tumbuhan Angiospermae ada dua, yaitu tumbuhan berkeping satu (monokotil) yang dapat diamati berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:

v  Memiliki satu keping daun lembaga

v  Berakar serabut

v  Batang tidak bercabang

v  Tidak berkambium

v  Berkas pembuluh pengakut tersebar

v  Tulang daun sejajar atau melengkung,

v  Kelopak bunga pada umumnya kelipatan tiga

2.      Tumbuhan berkeping dua (dikotil)

Tumbuhan berkeping dua (dikotil) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

v  Memiliki dua keping daun lembaga

v  Berakar tunggang

v  Batang bercabang

v  Berkambium

v  Tulang daunnya menjari atau menyirup

v  Berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran

v  Kelopak bunga kelipatan empat atau lima

 

 

Berdasarkan apa yang telah kita pelajari sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok berikut:

1.        Kelompok lumut (Bryophyta)

2.        Kelompok paku-pakuan (Pteridophyta)

3.        Kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta), yang dikelompokan menjadi dua, yaitu:

a.       Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

b.      Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), yang dikelompokan menjadi dua yaitu:

1.      Tumbuhan monokotil

2.      Tumbuhan dikotil

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Postingan Populer