Gambar. Foto Olahraga Pencak Silat
A.
Pengertian dan Sejarah Singkat Pencak Silat
Ada beberapa
versi makna dari olahraga ini. Pencak
silat memiliki arti dari dua kata yang menyusunnya. Pencak berarti gerak dasar
bela diri yang memiliki peraturan. Sedang silat memiliki arti gerakan bela diri
yang paripurna dan bersumber dari rohani.
Versi kedua,
menurut Thomas A. Green dalam bukunya yang berjudul Martial Arts of the World:
An Encyclopedia of History and Innovation Martial Arts of the World: An
Encyclopedia of History and Innovation, pencak lebih sering digunakan di Pulau
Jawa bagian tengah dan timur. Sementara kata silat digunakan di Sumatera,
Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.
Seiring
perkembangannya, terbentuk definisi baru untuk olahraga ini. Masih menurut
Green, pencak digunakan untuk mengunggulkan unsur seni dan keindahan gerakan.
Dan silat merupakan inti ajaran bela diri dalam sebuah pertarungan.
Pencak silat yang
merupakan hasil budaya manusia Indonesia dalam membela serta mempertahankan
eksistensi dan integritasnya ini dapat Kalian pelajari melalui buku
Keterampilan Dasar Pencak Silat.
Olahraga pencak
silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk Kepulauan Nusantara.
Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan.
Dari sisi
sejarah, olahraga pencak silat hampir mirip dengan olahraga renang. Ia ada
lebih dulu sebelum dikonsep menjadi sebuah olahraga. Mengapa demikian? Karena
pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas yang diperlukan untuk bertahan
hidup dan menghadapi tantangan alam. Keduanya ada karena mengikuti insting
manusia. Adapun pencak silat yang saat ini kita kenal merupakan pengembangan
dari bela diri alami dari nenek moyang kita.
Begitupun nenek
moyang Indonesia. Untuk keperluannya dalam menghadapi kondisi alam dan bertahan
hidup, mereka mengambil inspirasi bela diri dari gerakan binatang yang ada di
dekat mereka. Sebut saja gerakan kera, harimau, burung elang, dan ular. Namun,
tidak menutup kemungkinan juga inspirasi tersebut didapatkan untuk keperluan
berburu dan berperang.
Seorang ilmuwan
sekaligus ahli beladiri asal Jepang, Donald Frederick “Donn” Draeger,
menyebutkan bahwa bukti seni bela diri sudah ada sejak jaman Hindu-Budha di
Kepulauan Nusantara dapat ditemukan pada artefak-artefak senjata.
Tidak hanya itu,
ditemukan pahatan relief-relief di Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang
menggambarkan posisi kuda-kuda silat. Dalam bukunya yang berjudul Weapons and
fighting arts of Indonesia, Draeger menyebutkan, bagi nenek moyang Indonesia,
bela diri silat dan senjata memiliki kaitan yang sangat erat. Pasalnya, selain
untuk keperluan olah tubuh, keduanya memiliki arti spiritual yang tertanam dalam
kebudayaan Indonesia.
Menurut referensi
lainnya, pencak silat juga mendapatkan pengaruh dari bela diri China dan India.
dan beberapa negara lainnya. Hal ini bisa dimaklumi juga karena Indonesia
merupakan tempat yang strategis sebab sering menjadi tujuan dari
saudagar-saudagar internasional.
Atas dasar
kebutuhan yang telah kita sebutkan di atas, tradisi pencak silat tersebar dari
mulut ke mulut. Terlebih setiap daerah memiliki pendekar-pendekar kebanggan,
seperti Datuk Suri Diraja dari Sumatera Barat, Prabu Siliwangi di tanah Sunda,
Hang Tuah yang menjadi Panglima Malaka, Gajah Mada yang merupakan mahapatih
Kerajaan Majapahit, Si Pitung di Betawi.
Tidak hanya itu,
tersebarnya cerita-cerita heroik para pahlawan kemerdekaan yang mengangkat
senjata melawan penjajah seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran DIponegoro,
Sultan Agung Hanyokrokusumo, Cut Nyak Dhien, Cut Meuthia, dan lainnya turut
andil dalam mendorong rakyat Indonesia untuk mencari tahu tentang pencak silat.
Hal ini mendorong pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan bela negara
yang diajarkan ke rakyat Indonesia secara luas untuk melawan penjajah.
B.
Organisasi Yang Menaungi Pencak Silat
Tersebarnya
pendekar di banyak daerah membuat beberapa di antara mereka berkumpul dan
bermusyawarah. Dan pada 18 Mei 1948, para pendekar tersebut sepakat untuk
mendirikan sebuah lembaga yang bernama Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
(IPSSI). Kemudian organisasi tersebut berganti nama menjadi Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Dengan demikian, IPSI merupakan organisasi pencak silat
tertua di dunia.
Gambar. Logo IPSI
Kemudian pada tahun 1980, pesilat dari Indonesia, Malaysia, Brunei
Darussalam, Singapura berkumpul dan bersepakat atas berdirinya Persatuan Pencak
Silat Antarbangsa (Persilat). Alhasil, keempat negara tersebut didaulat menjadi
pendiri Persilat.
Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga terdapat organisasi
pencak silat. Persekutuan Silat Singapore (PERSIS), Persekutuan Silat
Kebangsaan Malaysia (PESAKA), dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam. Kini
sudah mulai lahir perguruan silat di Eropa dan Amerika. Tentunya, masing-masing
memiliki induk organisasi masing-masing.
Pencak silat mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 1975. Pada tanggal 13 Desember 2019, Unesco menetapkan pencak silat sebagai salah satu Intangible Cultural World Heritage (Warisan Non Benda Dunia).
C.
Teknik Dasar Pencak Silat
Teknik dasar Pencak
Silat adalah:
1. Teknik
Kuda-kuda
Biasanya, teknik dasar
yang pertama kali dalam olahraga pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Teknik
ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang maupun bertahan.
Caranya adalah menapakkan kaki ke tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki
seorang dalam melakukan teknik ini bagaikan posisi kaki orang yang naik di atas
kuda.
Setidaknya, ada enam
jenis kuda-kuda dalam olahraga ini, yaitu:
v Kuda-kuda tengah
v Kuda-kuda depan
v Kuda-kuda samping
v Kuda-kuda belakang
v Kuda-kuda depan belakang
v Kuda-kuda silang
2. Teknik
Pasang
Setelah dapat memasang
posisi kuda-kuda dengan benar dan baik, kalian akan diajari
cara teknik pasang. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuda-kuda,
posisi kaki, dan posisi tangan. Teknik ini memungkinkan posisi tubuh kalian lebih fleksibel
untuk menyerang maupun bertahan.
3. Teknik
Pola Langkah
Teknik pola langkah
berguna agar pergerakan kita tidak mudah untuk ditebak oleh lawan. Teknik ini
dilakukan dengan cara merubah injakan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan pola yang kita susun sendiri. Teknik pola langkah membutuhkan koordinasi
antara sikap badan, sikap tangan, pola lantai, dan pola kaki dalam melangkah.
4. Teknik
Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin
Seorang pesilat tentu
memerlukan arah agar dapat menyerang
dengan baik. Begitu pula untuk mempertahankan diri dari serangan lawan. Teknik
ini berfungsi agar kalian bisa menentukan arah dengan baik.
Titik tumpu kalian ada di tengah
ya. Kemudian kalian bisa melangkah ke beberapa arah sebagaimana delapan arah
mata angin, yakni timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut,
utara, timur laut. Atau untuk mudahnya, belakang, serong kiri belakang, samping
kiri, serong kiri depan, depan, serong kanan depan, samping kanan, serong kanan
belakang.
5.
Teknik Pukulan
Teknik pukulan merupakan suatu upaya untuk menyerang lawan dengan
menggunakan tangan. Namun Kalian harus memahami nih, bagaimana sih melakukan
teknik pukulan yang benar? Jangan sampai niat hati mau menyerang lawan, tapi Kalian
malah cedera karena salah melakukan tekniknya.
Ada beberapa macam teknik pukulan, yaitu:
A. Pukulan
depan
Teknik ini
merupakan pukulan yang lintasannya lurus ke depan. Pukulan ini dapat dilakukan
dengan dua macam sikap yang berbeda. Pertama posisi kaki di depan, namun tangan
sejajar. Kedua, posisi kaki di depan, namun tangan tidak sejajar.
Beberapa
kesalahan yang kerap kali dilakukan oleh seorang pesilat adalah badan kaku,
kekuatan kaki kurang, tangan kurang mengepal, pukulan kurang kuat, dan badan
tidak seimbang.
B. Pukulan
Bandul
Pukulan ini
seperti gerakan bandul, yakni pukulan yang gerakan tangannya dari bawah ke
atas. Siku ditekuk 90o dengan kaki yang sejajar dengan maupun tidak sejajar.
Bebas.
Cara
melakukan pukulan bandul adalah dengan memasang kuda-kuda yang tengah. Kemudian
silangkan kedua tangan di depan dada. Telungkupkan kepala dan ayunkan salah
satu tangan ke depan untuk memukul. Pertahankan tangan lainnya di posisi awal
untuk melindungi tubuh dari serangan lawan. Begitu pukulan pertama selesai,
susul pukulan berikutnya dengan menggunakan tangan yang lain. Jangan lupa ya Kalian,
tangan yang awalnya digunakan untuk memukul digunakan untuk bertahan.
C. Pukulan
Tegak
Sasaran dari
pukulan tegak adalah bahu atau sendi bahu. Pertama, pasang kuda-kuda tengah.
Kemudian letakkan kedua tangan di depan dada (bukan menyilang). Kepalkan
jari-jari tangan yang digunakan untuk memukul.
Pukulkan
salah satu tangan dengan tegak. Satu tangan lain tetap di posisi awal untuk
melindungi tubuh. Lakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri.
D. Pukulan
Melingkar
Sasaran
pukulan melingkar biasanya pinggang lawan. Sebagaimana namanya, pukulan ini
dilakukan dengan menggerakkan tangan secara melingkar. Pergerakan bahu dan
pinggang yang searah dengan pukulan dapat mempengaruhi kualitas pukulan.
E. Pukulan
Samping
Pukulan ini
mengarah ke samping tubuh dengan menggunakan punggung tangan. Arah pukulan
dapat dilakukan ke samping atau depan namun dimulai dari arah samping.
6.
Teknik Tendangan
Teknik tendangan
merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menyerang lawan dengan menggunakan
kaki. Namun demikian, tidak jarang tendangan digunakan untuk bertahan dari
serangan musuh.
Seperti apa saja sih jenis-jenis
tendangan dalam pencak silat ini? Yuk kita bahas.
A.
Tendangan lurus
Teknik tendangan ini
dilakukan ke arah depan menuju sasaran yang menggunakan ujung kaki. Oh ya,
pastikan tungkai kaki kalian lurus dan badan juga tegak ya. Badan menghadap ke
lawan dan kaki yang digunakan mengenai lawan adalah bagian pangkal jari kaki.
B.
Tendangan Melingkar
Dengan melakukan
tendangan menggunakan hentakan punggung kaki, Kalian sudah dikatakan melakukan
tendangan melingkar. Misalkan saja Kalian melakukan tendangan menggunakan kaki
kanan, kaki kiri digunakan untuk kuda-kuda kiri.
Kemudian kaki kanan
ditendangkan ke arah samping. Bagian tubuh lawan yang ditendang bersentuhan
dengan punggung kaki Kalian. Agar tubuh Kalian seimbang, posisikan kedua tangan
di depan dada. Jangan lupa untuk memastikan adanya hentakan kaki ya, Kalian.
C.
Tendangan Jejag
Tendangan ini juga
dinamakan sebagai tendangan jejeg (di Jawa) atau tendangan gejos. Tendangan ini
menjadikan perut lawan sebagai sasaran. Tendangan jejag dilakukan dengan cara
mengangkat lutut setinggi-tingginya dan mendorong tungkai ke perut lawan.
D.
Tendangan Sabit
Tendangan sabit
dilakukan dengan cara menendang perut lawan dengan lintasan melengkung seperti
bentuk sabit.
E.
Tendangan T
Posisikan tubuh kalian
menyamping dan lakukan tendangan yang lintasannya lurus mengarah ke samping.
Lawan akan terkena bagian tajam telapak kaki dan tumit. Ada tiga macam
tendangan T, yaitu T jepret, T lompat, dan T gantung.
F.
Tendangan Belakang
Lakukan tendangan ini
dengan membelakangi lawan. Putar tubuh sambil melakukan tendangan yang mengenai
perut atau kepala lawan dengan telapak kaki atau tumit kalian.
7.
Teknik Tangkisan
Dalam pencak silat,
sehebat apapun kemampuan menyerang akan percuma kalau kalian tidak memiliki
kemampuan bertahan yang baik. Keduanya harus seimbang.
Teknik tangkisan
merupakan salah satu bentuk teknik pertahanan dalam pencak silat.
A.
Tangkisan Satu Lengan
v Tangkisan dalam, menangkis serangan dari luar ke dalam.
v Tangkisan luar, menangkis serangan dari dalam ke luar.
v Tangkisan atas, ditujukan untuk melindungi kepala. Arah
tangkisan dari bawah ke atas.
v Tangkisan bawah, ditujukan untuk melindungi kaki dan paha.
Arah tangkisan dari atas ke bawah.
B.
Tangkisan Dua Lengan
v Tangkisan dua lengan dengan telapak tangan.
v Tangkisan dua lengan dengan lengan bawah.
8.
Teknik Kuncian
Selain bertahan dan
menyerang, pesilat perlu menguasai bagaimana lawan mati kutu. Teknik kuncian
bisa membuat lawan tidak berkutik karena tubuhnya bagaikan dikunci. Pernah
menonton pertarungan WWE Smackdown? Dalam pertarungan tersebut banyak sekali
dipertontonkan teknik mengunci.
Umumnya, untuk
melumpuhkan pergerakan lawan, kuncian dilakukan dengan membidik bagian tubuh
lawan yang vital, seperti dagu, pergelangan tangan, dan leher.
9.
Teknik Guntingan
Gerakan yang diawali
dengan menendang kemudian disusul dengan jepitan. Bisa dibayangkan ndak nih
kalau teknik tersebut mirip menggunting tubuh lawan? Begitu tergunting, lawan
akan mudah untuk dijatuhkan dan dilumpuhkan.
10.
Teknik Berbaring
Teknik berbaring
berfungsi untuk mengasah kemampuan jatuhan sekaligus sebagai salah satu cara
pertahanan diri. Ada tiga jenis teknik berbaring, yakni:
v Teknik berbaring telungkup (jatuhan depan).
v Teknik berbaring miring (jatuhan samping kiri atau kanan).
v Teknik berbaring telentang (jatuhan ke belakang).
D.
Jurus-jurus Pencak Silat
Pencak silat memiliki
banyak sekali jurus. Beberapa di antaranya adalah:
v Jurus
Kuntao
v Jurus Pulo
Kali
v Jurus
Brajamusti
v Jurus Silat
Pamur
v Jurus
Kelima
E.
Perguruan Pencak Silat
Ada begitu banyak
perguruan silat yang ada di Indonesia. Pada tahun 1993 saja, perguruan silat
Indonesia yang tercatat sebagai anggota IPSI berjumlah 840, di antaranya
adalah:
1.
Tapak Suci
2.
Persatuan Pencak
Silat Indonesia (PPSI)
3.
Persaudaraan
Setia Hati Terate (PSHT)
4.
Kera Sakti
5.
Merpati Putih
6.
Perguruan Pencak
Indonesia Harimurti
7.
Pagar Nusa
8.
Dan Lain-lain
F. Peraturan
Pencak Silat
1. Peraturan
Umum
v
Usia
remaja: 14-17 tahun.
v
Usia
dewasa: 17-35 tahun.
v
Umur
peserta disesuaikan dengan hari pertama pertandingan. Jika di hari kedua
pertandingan peserta sudah berganti usia atau saat pendaftaran usia tidak masuk
rentang tersebut, maka tetap dianggap usia saat hari pertama pertandingan saja.
v
Dada,
punggung, perut, tangan, tungkai, pinggang kiri-kanan merupakan bagian tubuh
yang boleh diserang. Tidak diperbolehkan menyerang kemaluan lawan.
v
Menyerang
selain bagian di atas akan dicatat sebagai pelanggaran. Dan pelanggaran hanya
boleh dilakukan dua kali. Lebih dari itu peserta akan didiskualifikasi.
2. Peraturan
Pertandingan
v
Pertandingan
dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak berlangsung selama dua menit dan
diiringi jeda satu menit.
v
Peserta
yang bertanding diharuskan memenuhi pembelaan (elakan, tangkisan, hindaran),
serangan menuju sasaran (baik menggunakan kaki maupun tangan), mengunci lawan,
dan menjatuhkan lawan.
v
Setiap
peserta yang bertanding harus melakukan serangan yang memiliki pola. Mulai dari
sikap awal, pasangan, koordinasi gerakan, sampai kembali ke sikap awal.
3. Peraturan
Nilai
v
Nilai
1: Seorang atlet berhasil melakukan tangkisan atau elakan serangan lawan.
Kemudian disusul dengan pukulan yang berhasil masuk ke area tubuh lawannya.
Atau atlet tersebut berhasil melakukan teknik jatuhan.
v
Nilai
2: Lawan terkena serangan kaki yang Kalian lakukan.
v
Nilai
3: Lawan berhasil Kalian jatuhkan.
v
Nilai
4: Kalian berhasil mengunci lawan.
4. Peraturan
Menang
v
Jika
lawan tidak bisa melanjutkan pertandingan, baik karena keputusan pelatih, keputusan
dokter, ataupun justru lawan menyatakan menyerah, maka Kalian akan dianggap
menang teknik.
v
Jika
wasit mengangkat tangan Kalian serta memilih Kalian sebagai pemenang
pertandingan, maka Kalian dianggap menang angka.
v
Sebagaimana
yang tersebut di dalam peraturan, jika lawan melakukan pelanggaran tiga kali,
melakukan pelanggaran berat, maka Kalian akan dianggap menang diskualifikasi.
v
Jika
lawan tidak hadir ataupun mengundurkan diri sebelum pertandingan dimulai, maka Kalian
akan dianggap menang.
v
Jika
lawan yang terkena serangan yang sah dari Kalian tidak dapat bangkit sampai
hitungan wasit di angka sepuluh, maka Kalian akan dianggap menang mutlak.
5. Peratalan
Pencak Silat
Peralatan
yang dibutuhkan dalam melakukan pencak silat adalah sebagai berikut:
v
Seragam
dan sabuk.
v
Body
protector.
v
Samsak.
v
Footwear
protection.
v
Skin
decker.
v
Genital
protector.
v
Matras.
6. Gelanggang
Pencak Silat
Ukuran
gelanggang pencak silat mempunyai ukuran sebagai berikut:
v
Luas
gelanggang : 100 m2
v
Panjang
gelanggang : 10 m
v
Lebar
gelanggang : 10 m
v
Diameter
lingkaran kecil: 3 m
v
Diameter
lingkaran kedua: 8 m
0 comments:
Posting Komentar