Apersepsi
Kekayaan alam
dan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan di
Indonesia. Kerajinan Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas daerah setempat
menjadi acuan yang dapat menjadi penyemangat dalam mengolah kerajinan dari
bahan limbah organik dan anorganik.
Sejak dahulu
rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan sebagai alat ritual. Kini kerajinan berfungsi
juga sebagai hiasan, baik interior maupun eksterior.
Berdasarkan
pengetahuan terhadap limbah dan juga pengamatan kebutuhan masyarakat, maka
kerajinan dari bahan dasar limbah dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan
fungsinya.
A. PRINSIP
KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS
Pengolahan
limbah keras organik maupun anorganik memiliki prinsip yang sama yaitu 3R
(reduce, reuse, dan recycle)
1)
Mengurangi (Reduce)
Meminimalisir
barang atau material yang kita gunakan. Semakin banyak kita menggunakan
material semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2)
Menggunakan Kembali (Reuse)
Memilih
barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang
sekali pakai lalu dibuang
3)
Mendaur Ulang (Recycle)
Barang-barang
yang sudah tidak berguna didaur ulang menjadi bahan baru yang berguna. Tidak
semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain, contohnya
kerajinan. Upaya melakukan recycle (mendaur ulang limbah keras menjadi karya
seni tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang menggangu
kehidupan.
B. JENIS DAN
KARAKTERISTIK BAHAN LIMBAH KERAS
Limbah
adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat
jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sampah produksi, baik dari alam
maupun hasil dari kegiatan manusia.
Produk
kerajinan Indonesia memiliki potensi untuk berkembang berdasarkan kreativitas
dan keterampilan tangan yang dimiliki manusia. Kerajinan juga menampilkan
keindahan yang dihasilkan oleh kterampilan tangan dari proses pembuatannya.
Salah satu produk kerajinan yang dapat berkembang adalah produk hiasan. Produk
hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi agar diperoleh kualitas produk
yang baik. Proses pengolahannya pun dilakukan dengan memperlihatkan bentuk,
ukuran, sifat dasar bahan, dan jenis limbah.
Limbah
keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
1. Limbah
Keras Organik
Limbah
organik adalah limbah yang masih bisa diuraikan kembali oleh bakteri. Pada
umumnya limbah atau sampah organik tersebut berasal dari sisa aktivitas manusia
atau hewan yang bisa diuraikan.
Limbah
organik keras (limbah kering) adalah sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah.
Contohnya cangkan kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, tulang ikan, kayu, dan
sebagainya. Hampir semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai
karya kerajainan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
|
|
|
|
|
|
Cangkang Kerang |
Sisik Ikan |
Tulang Ikang |
2. Limbah
keras Anorganik
Limbah
anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan
tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah anorganik adalah
plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan
kimia yang tidak terbarui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan
mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). Dengan proses daur ulang,
limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penangangan yang maksimal.
Limbah
anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik,
yaitu sampah rumah tangga, contohnya kaleng bekas, botol plastik, karet
sintetis, potongan atau pelat logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan gelas,
pecahan keramik, dan lain-lain.
Limbah
yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan
alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemansan,
pembakaran, penghancuran, dan sebagainnya. Contohnya pelat dari logam, pecahan
keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainnya.
Pengolahan
limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakaat terlebih dahulu dilakukan
melalui beberapa cara, yaitu sebgai berikut.
a. Sanitasi (sanitari landfill)
Sanitary landfill
adalah suatu metode pengolahan masyarakat terlebih dahulu dilakukan sanitasi
yang baik. Usaha manusia untuk mewujudkan kesehatan.
b. Pembakaran (incineration)
Pada incineration,
sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya
berupa gas dan residu pembakaran.
c. Penghancuran
(pulverisation)
Pada pulverisation,
penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah
dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung
dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk
menimbun tanah yang letaknya rendah.
Limbah
anorganik dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan
kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan, jika
dinilai tidak layak pakai, maka limbah anorganik dapat diproses dengan cara
dibakar. Sedangkan limbah yang masih dalam kondisi utuh dapat dimanfaatkan
kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih menjadi barang
kerajanian secara ekonimi nilainnya akan meningkat. Kita patut bersyukur bahwa
limbah anorganik juga dapat memberi manfaat untuk manusia.
C. PENGOLAHAN
BAHAN LIMBAH KERAS
Proses
pengolahan masing-masing bahan limbah keras organik maupun anorganik secara
umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Proses
pengolahannya sebagai berikut.
1. Pemilahan
bahan limbah
Sebelum didaur
ulang bahan limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana
yang masih dapat dipergunakan dan bahan mana yang sudah seharusnya dibuah. Pemilahan
bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan
bahan yang telah dirancang.
2. Pembersihan
limbah
Limbah
yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah
dimanfaatkan sebelumnya.
3. Pengeringan
Bahan
limbah yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar
matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah
dengan sempurna.
4. Pewarnaan
Pewarnaan
pada bahan limbah yang sudah kering tergantung desain kerajinan yang akan
dibuat. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna, maka bahan
limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk
kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah adalah
dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan
bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipelitur, dapat pula
dicar menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
5. Pengeringan
setelah pewarnaan
Setelah
diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari
langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna dan tidak mudah
luntur.
6. Finishing
Bahan
limbah yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya
kerajinan tangan. Proses finishing dapat juga dilakukan dengan berbagai macam
cara, seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula
digerinda, atau diampelas.
D. PROSES
PRODUKSI KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS
Pembuatan
produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Setiap
daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini
tentu dikarenakan sumber daya limbah keras dari masing-masing daerah berbeda. Di
bawah ini merupakan penggolangan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan
baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya.
©
Daerah pesisir pantai/laut
Limbah keras
yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan
tulang ikan.
©
Daerah pegunungan
Limbah keras
yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah limbah kayu pinus, kayu abasia, dan
kayu kamper.
©
Daerah pertanian
Limbah keras
yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang hewan ternak seperti tulang
sapi, kerbau, kambing, ayam, serta tulang ikan
©
Daerah perkotaan
Limbah keras
yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa pecahan kaca, pecahan
keramik, potongan logam, dan aneka plastik bekas perabot.
1. Kerajinan Bahan
Limbah Keras Organik
Di bawah ini
contoh produk kerajinan dari limbah keras organik yang dapat menginspirasi
pembuatan karya.
a.
Kerajinan limbah
tempurung kelapa
1)
Bahan
1.
Tempurung kelapa
2.
Lem putih
3.
Politur
4.
Dempul
2)
Alat
1.
Amplas
2.
Gergaji besi
3)
Produk
a)
Gantungan kunci
b)
Mangkok
c)
Kancing baju
d)
Lampu hias
e)
Teko
f)
Miniatur motor
4)
Proses pembuatan
Proses pembuatan
kancing baju dari tempurung kelapa:
a)
Pilihlah tempurung
kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering dengan ciri bagian potongannya
berwarna kehitaman.
b)
Bersihkan serabut
kasar di permukaan tempurung kelapa menggunakan pecahan kaca atau pisau. Lakukan
langkah ini dengan hati-hati
c)
Bersihkan sisa
serabut halus pada permukaan tempurung menggunakan amplas kasar, kemudian
gunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan tempurung secara merata.
d)
Agar permukaan
tempurung mengilap, kamu dapat menggosok permukaan tempurung menggunakan daun
kering secara berulang sampai terlihat mengilap. Cara lain yang bisa ditempuh
dengan mengecatnya menggunakan cat permis.
e)
Potong tempurung
sesuai dengan pola kancing baju yang akan dibuat menggunakan gergaji besi.
Gambar. Kancing Tempurung Kelapa
b.
Kerajinan Limbah
Akar bambu
1)
Bahan
a)
Akar bambu
b)
Plitur/cat
2)
Alat
a)
Amplas
b)
Gergaji
c)
Pisau
3)
Produk
a)
Bebek bambu
b)
Ayam bambu
4)
Proses pembuatan
Proses pembuatan
model bebek dari akar bambu:
a)
Potong akar
bambu sesuai model yang akan dibuat
b)
Buat bentuk
model
c)
Haluskan dengan
amplas
d)
Beri warna
sesauai bentuk dan selera
Gambar. Bebek dari Akar Bambu
c.
Kerajinan Limbah
Cangkang Kerang
1)
Bahan
a)
Aneka kerang
b)
Isi lem tembak
c)
Manik-manik
d)
Mata-mataan
2)
Alat
a)
Amplas
b)
Kikir
c)
Lem tembak
d)
Gerinda
3)
Produk
a.
Pelapis tempat
sabun
b.
Penghias frame
foto atau cermin
c.
Kap lampu
d.
Kotak perhiasan
e.
Tirai
4)
Proses pembuatan
Poses pembuatan
penghias frame foto:
a)
Pilih cankang
kerang yang akan digunakan
b)
Buat bentuk model
c)
Beri lem untuk
merekatkan cangkang kerang
d)
Tempelkan cangkang
kerang satu persatu
e)
Selesaikan sampai
terbentuk hiasan yang lengkap.
Gambar. Frame Foto dari Cangkang Kerang
Gambar Kerajinan Lainnya dari Limbah Keras Organik
Kerajinan Tulang Ikan | Kerajinan sisik ikan |
Kerajinan Kerang | Kerajinan Tempurung Kelapa |
2.
|
0 comments:
Posting Komentar