Minggu, 09 April 2023

 Apersepsi

Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan di Indonesia. Kerajinan Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas daerah setempat menjadi acuan yang dapat menjadi penyemangat dalam mengolah kerajinan dari bahan limbah organik dan anorganik.

Sejak dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sebagai alat ritual. Kini kerajinan berfungsi juga sebagai hiasan, baik interior maupun eksterior.

Berdasarkan pengetahuan terhadap limbah dan juga pengamatan kebutuhan masyarakat, maka kerajinan dari bahan dasar limbah dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya.

 

A.      PRINSIP KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS

Pengolahan limbah keras organik maupun anorganik memiliki prinsip yang sama yaitu 3R (reduce, reuse, dan recycle)

1)        Mengurangi (Reduce)

Meminimalisir barang atau material yang kita gunakan. Semakin banyak kita menggunakan material semakin banyak sampah yang dihasilkan.

2)        Menggunakan Kembali (Reuse)

Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai lalu dibuang

3)        Mendaur Ulang (Recycle)

Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang menjadi bahan baru yang berguna. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain, contohnya kerajinan. Upaya melakukan recycle (mendaur ulang limbah keras menjadi karya seni tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang menggangu kehidupan.

 

B.       JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN LIMBAH KERAS

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sampah produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia.

Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi untuk berkembang berdasarkan kreativitas dan keterampilan tangan yang dimiliki manusia. Kerajinan juga menampilkan keindahan yang dihasilkan oleh kterampilan tangan dari proses pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat berkembang adalah produk hiasan. Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi agar diperoleh kualitas produk yang baik. Proses pengolahannya pun dilakukan dengan memperlihatkan bentuk, ukuran, sifat dasar bahan, dan jenis limbah.

Limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

1.      Limbah Keras Organik

Limbah organik adalah limbah yang masih bisa diuraikan kembali oleh bakteri. Pada umumnya limbah atau sampah organik tersebut berasal dari sisa aktivitas manusia atau hewan yang bisa diuraikan.

Limbah organik keras (limbah kering) adalah sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Contohnya cangkan kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, tulang ikan, kayu, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajainan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.

 

 



 


 

Cangkang Kerang

Sisik Ikan

Tulang Ikang

 

2.      Limbah keras Anorganik

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbarui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). Dengan proses daur ulang, limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penangangan yang maksimal.

Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik, yaitu sampah rumah tangga, contohnya kaleng bekas, botol plastik, karet sintetis, potongan atau pelat logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan gelas, pecahan keramik, dan lain-lain.

Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemansan, pembakaran, penghancuran, dan sebagainnya. Contohnya pelat dari logam, pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainnya.

Pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakaat terlebih dahulu dilakukan melalui beberapa cara, yaitu sebgai berikut.

a.      Sanitasi (sanitari landfill)

Sanitary landfill adalah suatu metode pengolahan masyarakat terlebih dahulu dilakukan sanitasi yang baik. Usaha manusia untuk mewujudkan kesehatan.

b.      Pembakaran (incineration)

Pada incineration, sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.

c.       Penghancuran (pulverisation)

Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.

Limbah anorganik dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan, jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah anorganik dapat diproses dengan cara dibakar. Sedangkan limbah yang masih dalam kondisi utuh dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih menjadi barang kerajanian secara ekonimi nilainnya akan meningkat. Kita patut bersyukur bahwa limbah anorganik juga dapat memberi manfaat untuk manusia.

 

C.    PENGOLAHAN BAHAN LIMBAH KERAS

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras organik maupun anorganik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahannya sebagai berikut.

1.      Pemilahan bahan limbah

Sebelum didaur ulang bahan limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan bahan mana yang sudah seharusnya dibuah. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

2.      Pembersihan limbah

Limbah yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya.

3.      Pengeringan

Bahan limbah yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.

4.      Pewarnaan

Pewarnaan pada bahan limbah yang sudah kering tergantung desain kerajinan yang akan dibuat. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna, maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipelitur, dapat pula dicar menggunakan cat akrilik atau cat minyak.

5.      Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna dan tidak mudah luntur.

6.      Finishing

Bahan limbah yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya kerajinan tangan. Proses finishing dapat juga dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diampelas.

 

D.    PROSES PRODUKSI KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS

Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah keras dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolangan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya.

©        Daerah pesisir pantai/laut

Limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan.

©        Daerah pegunungan

Limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah limbah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper.

©        Daerah pertanian

Limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang hewan ternak seperti tulang sapi, kerbau, kambing, ayam, serta tulang ikan

©        Daerah perkotaan

Limbah keras yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa pecahan kaca, pecahan keramik, potongan logam, dan aneka plastik bekas perabot.

 

1.      Kerajinan Bahan Limbah Keras Organik

Di bawah ini contoh produk kerajinan dari limbah keras organik yang dapat menginspirasi pembuatan karya.

a.       Kerajinan limbah tempurung kelapa

1)      Bahan

1.      Tempurung kelapa

2.      Lem putih

3.      Politur

4.      Dempul

2)      Alat

1.      Amplas

2.      Gergaji besi

3)      Produk

a)      Gantungan kunci

b)      Mangkok

c)      Kancing baju

d)     Lampu hias

e)      Teko

f)       Miniatur motor

4)      Proses pembuatan

Proses pembuatan kancing baju dari tempurung kelapa:

a)      Pilihlah tempurung kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering dengan ciri bagian potongannya berwarna kehitaman.

b)      Bersihkan serabut kasar di permukaan tempurung kelapa menggunakan pecahan kaca atau pisau. Lakukan langkah ini dengan hati-hati

c)      Bersihkan sisa serabut halus pada permukaan tempurung menggunakan amplas kasar, kemudian gunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan tempurung secara merata.

d)     Agar permukaan tempurung mengilap, kamu dapat menggosok permukaan tempurung menggunakan daun kering secara berulang sampai terlihat mengilap. Cara lain yang bisa ditempuh dengan mengecatnya menggunakan cat permis.

e)      Potong tempurung sesuai dengan pola kancing baju yang akan dibuat menggunakan gergaji besi.

Gambar. Kancing Tempurung Kelapa

b.      Kerajinan Limbah Akar bambu

1)      Bahan

a)      Akar bambu

b)      Plitur/cat

2)      Alat

a)      Amplas

b)      Gergaji

c)      Pisau

3)      Produk

a)      Bebek bambu

b)      Ayam bambu

4)      Proses pembuatan

Proses pembuatan model bebek dari akar bambu:

a)      Potong akar bambu sesuai model yang akan dibuat

b)      Buat bentuk model

c)      Haluskan dengan amplas

d)     Beri warna sesauai bentuk dan selera

Gambar. Bebek dari Akar Bambu

c.       Kerajinan Limbah Cangkang Kerang

1)      Bahan

a)      Aneka kerang

b)      Isi lem tembak

c)      Manik-manik

d)     Mata-mataan

2)      Alat

a)      Amplas

b)      Kikir

c)      Lem tembak

d)     Gerinda

3)      Produk

a.       Pelapis tempat sabun

b.      Penghias frame foto atau cermin

c.       Kap lampu

d.      Kotak perhiasan

e.       Tirai

4)      Proses pembuatan

Poses pembuatan penghias frame foto:

a)      Pilih cankang kerang yang akan digunakan

b)      Buat bentuk model

c)      Beri lem untuk merekatkan cangkang kerang

d)     Tempelkan cangkang kerang satu persatu

e)      Selesaikan sampai terbentuk hiasan yang lengkap.

Gambar. Frame Foto dari Cangkang Kerang

 

Gambar Kerajinan Lainnya dari Limbah Keras Organik

Kerajinan Tulang Ikan

Kerajinan sisik ikan

Kerajinan Kerang

Kerajinan Tempurung Kelapa

2. 




0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Postingan Populer

Arsip Blog