1.
Pengertian Serealia
Serealia
merupakan salah satu anggota dari suku padi-padian yang termasuk serealia sejati, beberapa contoh serealia meliputi padi, jagung, gandum,
dan sorgum (Muhammad Afzal, dkk., 2020).
Beberapa serealia di luar keluarga
padi-padian seperti buckwheat, seed amaranth, dan kinoa termasuk serealia semu (Muhammad
Afzal, dkk., 2020). Serealia tergolong padi-padian yang dibudidayakan
dan menghasilkan karbohidrat. Namun, tanaman seperti sagu, ketela pohon, ubi jalar,
atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia meskipun memproduksi karbohidrat karena yang dipanen
bukan bulir atau biji. Biji tumbuhan serealia
adalah buah tipe khusus yang disebut karyopsis.
Serealia kaya vitamin E dan B kompleks serta
mineral.
2.
Jenis Serealia
Jenis
serelia antara lain beras, jagung, gandum, dan sorgum.
A.
Beras
Beras adalah butir padi
yang
sudah dipisahkan dari sekam. Beras mengandung
karbohidrat yang kaya akan zat gula atau glukosa. Rasa manis dari kandungan
glukosa merupakan sumber energi yang bermanfaat
bagi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.
|
|
Gambar. Beras Cokelat |
Gambar. Beras Putih |
|
|
Gambar. Beras Merah |
Gambar. Beras Hitam |
Warna
beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron,
warna endosperma, dan komposisi
pada endosperma. Ada beras putih, beras merah, beras hitam, ketan (beras
ketan) dan ketan hitam.
B.
Jagung
Jagung
merupakan tanaman semusim (anual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif. Bagian yang kaya akan
karbohidrat adalah bagian biji.
Gambar. Jagung
Tanaman
jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
dan hewan. Hampir
semua bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain seperti berikut.
1.
Batang dan daun muda untuk pakan ternak
2.
Batang dan daun tua setelah
panen untuk pupuk hijau atau kompos
3.
Batang dan daun kering untuk kayu bakar
4.
Batang jagung untuk kelancaran atau turus
5.
Batang jagung untuk full atau bahan kertas
6.
Buah jagung muda untuk sayuran, berkedel, bakwan, dan sambal goreng
7.
Biji jagung tua untuk pengganti nasi, brondong, roti jagung, tepung bihun, bahan campuran kopi bubuk,
biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan
baku industri, industri farmasi, dekstrin, perekat, dan industri tekstil
C.
Gandum
Di Indonesia,
masyarakat hanya menjadikan gandum sebagai bahan roti dan
mie. Gandum juga
mempunyai kandungan karbohidrat cukup
tinggi.
Gambar. Gandum
Manfaat gandum, yaitu;
1.
membuat tubuh merasa kenyang lebih lama
2.
menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh
3.
menurunkan berat badan
4.
menyembuhkan sembelit
5.
mengurangi risiko terkena kanker
D.
Sorgum
Sorgum
merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan
sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Sorgum mengandung
karbohidrat.
Gambar. Sorgum
Sorgum bermanfaat mulai dari daun sampai
akarnya. Manfaat sorgum, yaitu seperti berikut.
1.
Daun sorgum menjadi sumber pakan ternak
2.
Tangkai daun dijadikan kerajinan tangan dan sapu
3.
Bunga sorgum dimanfaatkan sebagai bunga kering untuk hiasan
4.
Batang sorgum yang masih muda dapat dibuat sirup karena rasanya
manis
5.
Akar sorgum digunakan sebagai jamu untuk memperlancar peredaran
darah
6.
Biji sorgum kaya akan protein, kalsium, dan kabohidrat lebih besar dibandingkan dengan beras dan jagung
7.
Biji sorgum dapat dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan
panganan
3.
Jenis-Jenis Beras
A. Pandan
Wangi
Beras
dari Cianjur ini termasuk salah satu jenis
beras yang terkenal di pasaran.
Beras jenis pandan wangi ini akan mengeluarkan bau harum yang mirip seperti
daun pandan saat dimasak dan rasanya pulen saat dimakan.
Ciri-ciri fisik Pandan Wangi
1.
bentuknya cenderung bulat,
2.
ujungnya tidak runcing
3.
warnanya putih agak bening
dan sedikit kekuningan
4.
wangi pandan
B. IR64
atau Setra Ramos
Beras
ramos merupakan beras jenis IR 64 yang merupakan varietas paling umum ditanam di Indonesia
dan paling banyak digemari. Nasinya terasa pulen, tetapi tidak lengket dan gurih ketika
dimasak. Buliran berasnya panjang dan tidak beraroma
pandan. Beras IR 64 atau
Setra
Ramos adalah beras yang paling
banyak beredar di pasaran karena harganya
terjangkau dan relatif cocok dengan selera masyarakat Indonesia. Normalnya, beras
jenis ini pulen jika dimasak menjadi nasi. Namun,
jika telah berumur terlalu lama (lebih dari
3 bulan), beras ini menjadi sedikit pera,
dan mudah basi ketika menjadi nasi.
Ciri-ciri fisik IR 64
1.
bulir agak panjang / lonjong, tidak bulat
2.
warna putih
3.
tidak mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi
C.
Rojolele
Rojolele
merupakan salah satu jenis beras lokal daerah Jawa Tengah. Nama
rojolele ialah sebutan dari
daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur
Ciri-ciri fisik Rojolele
1.
bulir memanjang dan cenderung
bulat
2.
sebagian berwarna putih susu
3.
tidak wangi seperti beras pandan wangi
D. IR
42
Beras
IR 42 mempunyai kemiripan dengan beras IR 64 dari
segi nama dan bentuk berasnya, tetapi
berukuran lebih kecil. Ciri lainnya dari beras ini setelah dimasak yaitu
tidak menghasilkan nasi yang pulen, melainkan sedikit keras dan kering. Nasi jenis ini
sangat cocok jika dimasak menjadi beberapa
variasi makanan, seperti dimasak menjadi
nasi goreng, nasi
uduk, ketupat, dan lontong. Meskipun beras IR 42 memiliki
bentuk yang cenderung lebih kecil,
harganya lebih mahal dari beras IR
64. Hal tersebut disebabkan karena beras
IR 42 sporadis ditanam oleh petani. Petani lebih sering menanam beras IR 64.
Ciri-ciri fisik IR 42
1.
bentuknya lonjong, tidak bulat, mirip dengan IR 64
2.
ukurannya lebih kecil dari
IR 64
3.
tidak wangi pandan
E. Beras
Solok
Beras
solok merupakan beras yang berasal dari Sumatra Barat. Beras solok ada beberapa jenis, seperti cisokan, anak daro, dan caredek. Jenis
yang paling diminati masyarakat adalah anak
daro. Beras ini sangat populer
hingga keluar Sumatra Barat, khususnya daerah Riau dan Jambi. Beras ini
relatif cukup tinggi harganya. tidak banyak petani yang mau menanam karena adanya
biaya tambahan perawatan pada masa pertumbuhan.
Ciri-ciri fisik Beras Solok
1.
bentuk bulir beras agak kecil
2.
bulir beras yang kecil akan membesar begitu nasinya dimasak
3.
warnanya putih beras yang
khas dan tidak mengilat
4.
tidak beraroma pandan
5.
nasi yang dimasak
berderai, tidak mudah menjadi
lembek atau hancur
4.
Pengertian Umbi-umbian
Umbi-umbian di Indonesia
merupakan sumber karbohidrat ketiga setelah beras dan jagung. Umbi-umbian populer
atau mayor yang dikembangkan di Indonesia ialah ubi kayu dan ubi jalar. Umbi-umbian merupakan bahan pangan yang memiliki rasa yang unik dan
kandungan gizi yang baik. Umbi-umbian banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai pengganti beras karena mengandung sumber karbohidrat. Umbi-umbian juga merupakan
salah satu komoditas pertanian yang memberikan sumbangsih cukup besar terhadap keanekaragaman
pangan dan kecukupan gizi masyarakat karena mengandung vitamin, mineral dan serat
(Komarayanti, 2017).
Umbi-umbian memiliki berbagai keunggulan, di antaranya, mempunyai
kandungan gizi dan karbohidrat yang tinggi sebagai sumber pangan, dapat tumbuh di daerah pinggiran kota di mana tanaman lain tidak bisa
tumbuh, dan dapat disimpan dalam bentuk pati.
Selain itu, umbi-umbian merupakan salah satu penunjang
ketahanan pangan masyarakat, khususnya masyarakat
pedesaan.
|
|
Gambar. Ubi Jalar |
Gambar. Ubi Ungu |
|
|
Gambar. Singkong |
Gambar. Bengkoang |
|
|
Gambar. Talas |
Gambar. Kentang |
|
|
Gambar. Lobak |
|
Di beberapa daerah, umbi-umbian digunakan sebagai salah satu makanan
pokok. Beberapa jenis umbi yang sering dikonsumsi di Indonesia, antara lain, singkong, kentang, ubi jalar, wortel, lobak, dan bengkuang. Pada umumnya, masyarakat Indonesia mengolah hasil pangan
serealia dan umbi sebagai menu utama sarapan
pagi atau dalam
bentuk makanan pokok. Misalnya, menu sarapan tiwul di Jawa, singkong
rebus pendamping sup kaledo di Sulawesi Tengah, dan nasi rames jagung di Madura. Kegiatan mengolah bahan
pangan serealia dan umbi menjadi makanan pokok tidak hanya ada di Indonesia, negara lain juga demikian.
Misalnya, Isy roti gandum
penduduk Mesir, Brasil, dan Afrika singkong rebus maupun dalam bentuk olahan
lain untuk mendampingi sup dan lauk lainnya,
dan Isu ketela tumbuk masyarakat Nigeria
juga untuk mendampingi makanan lauk- pauk.
Begitu pula dengan kacang-kacangan banyak diolah menjadi kudapan tradisional seperti kacang telor,
kacang goreng, bakpia, dan kolak ubi.