A.
Pengertian Tolak Peluru
Lempar
cakram termasuk dalam
bagian olahraga atletik. Ada beberapa hal mengenai lempar cakram yang akan
diuraikan yaitu pengertian, teknik dasar lempar cakram, gaya, sejarah, alat,
beserta ukuran lapangan lempar cakram.
Untuk
memahami lebih jauh mengenai lempar cakram, terlebih dahulu kita mengetahui
pengertian lempar cakram. Lempar adalah olahraga dengan melempar (lembing,
peluru, martil, cakram) - W.J.S. Poerwadarminta, 1976:584.
Sedangkan
cakram adalah sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk besi - Didi Sugandi, 1986:51.
Jadi
definisi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang
menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan
lain yang bundar pipih yang dilemparkan.
B.
Sejarah Singkat Lempar Cakram
Lempar
cakram sudah dikenal dari zaman prasejarah dan juga telah dikenal sejak
zaman Yunani kuno. Bukti ini bisa kita ketahui dari buku yang berjudul "Odyssy" pada zaman purbakala. Dalam
buku itu menyatakan bahwa gerakan dasar dari cabang olahraga atletik adalah
dengan jalan, larim lompat dan lempar. Hal tersebut telah diketahui oleh bangsa
primitif sejak zaman prasejarah. Dari sejarah yang telah ada cabang olahraga
atletik salah satunya adalah lempar cakram yang telah tercatat didalam sejarah
terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum masehi.
Sedangkan
di Indonesia lempar cakram
dikenal saat masa penjajahan Jepang. Pada zaman itu kegiatan olahraga mengalami
perkembangan yang sangat luar biasa. Hal ini dapat diketahui dari para pelajar
dan pegawai yang diwajibkan senam. Selain itu, juga da pelajaran olahraga
atletik salah satunya lempar cakram. Setelah Indonesia merdeka, lempar cakram
semakin berkembang pesat dan banyak yang mempelajari olahraga atletik khususnya
lempar cakram.
C.
Teknik-teknik Lempar Cakram
Menurut Eddy Purnomo (2011:164), teknik lempar cakram
dengan putaran 1,5 bagi yang tidak kidal terdiri dari beberapa tahapan gerakan,
yaitu:
1.
Posisi
awal dan gerakan awal
Gambar. Posisi awal gerakan berputar
Seorang pelempar berdiri pada tepi belakang lingkaran lempar, punggung
menghadap kearah lempar, kaki kanan dan kiri paralel, terpisah selebar bahu.
Cakram berada pada tekukan sendi pertama, ruas jari-jari tangan yang diatur
merata, ibu jari juga dilebarkan dan menyentuh pada cakram. Pergelangan tangan
sedikit dibengkokkan, memungkinkan sisi atas cakram untuk menyentuh lengan bawah.
Awal gerakan berputar di awali dengan mengayunkan cakram kebelakang, parallel
dengan tanah setinggi bahu. Pada titik akhir ayunan, cakram kira-kira
berada diatas tumit kiri, tergantung pada daya mobilitas si pelempar.
2.
Gerakan
memutar (rotation)
Gambar. Gerakan awal sampai akhir memutar
Gerakan ini diawali dengan memutar lutut kiri keluar dan serentak menurunkan pusat massa tubuh dan berat. Berat badan dipindahkan ke kaki kiri. Pada waktu kaki kiri melanjutkan berputar pada telapak kaki, pada saat mencapai sudut yang tepat ke arah lemparan, kaki kanan yang ditekuk menolak dari tanah, bahu kiri dan lengan kanan harus ditahan dibelakang. Lengan kanan dengan cakram berada di belakang poros bahu.
3.
Power
Position
Gambar. Power Position
Power position bila dilihat dari posisi badan bagian atas agak miring kearah kaki kanan yang ditekuk kira-kira 110 - 120 derajat dan paha kanan posisinya kira-kira besar sudutnya 90 derajat dengan arah lemparan. Poros pinggang mengarah kearah sektor lemparan, poros bahu diputar ke belakang 90 derajat terhadapnya. Lengan lempar dengan cakram masih tetap dibelakang poros bahu, sehingga sudut dari lengan lempar menuju kearah lemparan adalah lebih dari 270 derajat. Lengan kiri ditahan di belakang dalam arah yang berlawanan.
4.
Gerak
Pelepasan cakram (delevery of discus )
Gambar. Pelepasan Cakram dan Pemulihan
Gerak ini dimulai ketika kaki kanan menunjuk ke arah lemparan dengan suatu gerakan perpanjangan putaran dari sisi lemparan dan merupakan suatu rangkaian gerakan pada saat kaki, lutut, dan pinggang diluruskan secara berurutan. Dorongan kaki kanan ini bekerja melawan sisi kiri yang tetap (ditempat). Pinggang dibawa kedepan melawan bagian atas badan dan lengan lempar mula-mula tetap dibelakang untuk membentuk tegangan. Lengan lempar yang mengikuti sekarang ada dibawah gerak putaran yang terbesar pada suatu sudut lebih dari 180 derajat menuju kearah lemparan. Lepasnya cakram yang eksplosif dengan cara mengketapelkan cakram terjadi disisi kiri badan yang tetap (poros bahu - kaki kiri). Pengereman lengan kiri (blocking) dan tubuh ketika dada menghadap kearah lemparan menstransfer energi dari gerakan dari cakram.
D. Cara Memegang Cakram
Gambar. Cara Memegang Cakram
Menurut Aden Sanjaya (2011:56) untuk memudahkan
memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar yang
tidak kidal). Sedangkan telapak kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat
jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir
menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.
Cara memegang cakram
terbagi atas:
v Bagi tangan
yang cukup lebar dan jari-jari panjang maka cakram dapat dipegang dengan
meletakkan tepi cakram pada ruas pertama dari jari-jarinya. Jari-jari sedikit
direnggangkan dengan jarak yang sama antara jari yang satu dengan jari yang
lain. Cakram berada pada telapak tangan tepat pada titik berat cakram atau
sedikit ke belakang.
v Cakram dipegang
dengan jari telunjuk dan jari tengah berhimpit, jari yang lainnya sedikit
merenggang. Dengan cara ini, tekanan cakram terletak pada jari-jari yang
berhimpitan dan dapat mengatur putaran cakram sewaktu lepas dari tangan.
v Bagi yang
mempunyai jari-jari pendek, cakram dipegang seperti yang pertama, tetapi posisi
jari-jari hanya pada tepi cakram. Dengan cara memegang seperti ini, cakram
tidak bisa dipegang secara erat dan telapak tangan berada di tengah-tengah
cakram.
E.
Gaya Lempar Cakram
Ada dua gaya dalam lempar cakram
menurut Aden Sanjaya (2011:56) adalah:
1.
Gaya Samping
a.
Sikap
permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran,
b.
Sesaat akan
memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang,
c.
Sumbu
putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar
lengan kanan di belakang
d.
Pada posisi
melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran
e.
Setelah
cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak
kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang
2.
Gaya Belakang
a.
Sikap
pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan
diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri
b.
Saat mulai
berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula
badan meluncur ke arah lemparan
c.
Kaki kanan
secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak
d.
Sesaat kaki
kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayun ke kiri untuk berpijak dan
terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera
diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang
F.
Alat Lempar Cakram
Menurut Rud Midgley C.S. (2000:18) cakram dibuat dari
logam/licin, mempunyai dua rekat yang kuat pada bodi cakram atau bahan lain
yang cocok. Beratnya berpusat ditengah, minimal 2 kg untuk pria, dan 1 kg untuk
wanita.
1.
Berat cakram putra 2 kg dengan garis tengah 219-221 mm.
2.
Berat cakram putri 1 kg denan garis tengah 180-182 mm.
G.
Lapangan Lempar Cakram
Gambar. Lapangan Lempar Cakram
Lapangan
lempar cakram berbentuk lingkaran (tempat pemain untuk melempar. Dari titik
tengah lingkaran ditarik dua garis keluar ke arah depan membentuk sudut lempar
40 derajat. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin,
terbuat dari aspal, semen, dan lain sebagainya. Lingkaran lemparan dikelilingin
oleh pagar kawat untuk menjamin keselamatan petugas, penonton, dan pemain.
Ukuran Lapangan Lempar Cakram
v
Garis tengah
lapangan 2,50 m
v
Lingkaran
untuk melempar dalam perlombaan resmi terbuat dari metal atau baja
v
Perpanjangan
garis tengah 0,75 m
v
Sudut lempar
40 derajat
v
Garis batas
lempar (lebar garis 5 cm)
H.
Kesalahan Umum Saat melempar Cakram
1. Lengan yang memegang cakram tidak lurus
2. Tarikan lengan ke arah belakang kurang
3. Cakram diayun mendahului badan
4. Posisi kedua kaki dalam lingkaran kurang tepat
5. Pada waktu posisi siap lempar, lengan tidak lurus atau cakram
sudah dilepas sebelum berada di depan muka
6. Sudut lemparan terlalu besar atau terlalu kecil
7. Cakram terlambat atau terlalu awal dilepas dari tangan
8. Tekanan jari-jari tangan pada saat melepas cakram kurang
tepat digerakkan sehingga jalannya cakram tidak semestinya
9. Setelah melempar cakram, kaki kanan tetap di belakang
sehingga akan menghambat lemparan
10. Pandangan mata tidak diarahkan pada arah lemparan cakram